Minggu, 26 Agustus 2018

Saat Teduh 27 Agustus 2018


Mazmur 30

Tuhan, Allah Penyembuhku

30:1 Mazmur. Nyanyian untuk pentahbisan Bait Suci. Dari Daud. (30-2) Aku akan memuji w  Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, x  dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. y  30:2 (30-3) TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, z  dan Engkau telah menyembuhkan aku. a  30:3 (30-4) TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, b  Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur. c  30:4 (30-5) Nyanyikanlah d  mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, e  dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya f  yang kudus! 30:5 (30-6) Sebab sesaat g  saja Ia murka, h  tetapi seumur hidup i  Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, j  menjelang pagi k  terdengar sorak-sorai. 30:6 (30-7) Dalam kesenanganku 1  aku berkata: "Aku takkan goyah l  untuk selama-lamanya!" 30:7 (30-8) TUHAN, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku di atas gunung yang kokoh; ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, m  aku terkejut. 30:8 (30-9) Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon: 30:9 (30-10) "Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? n  Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu? o  30:10 (30-11) Dengarlah, p  TUHAN, dan kasihanilah aku, q  TUHAN, jadilah penolongku! r " 30:11 (30-12) Aku yang meratap s  telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, t  kain kabungku u  telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, v  30:12 (30-13) supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya w  aku mau menyanyikan syukur x  bagi-Mu.
================================================

Saat masih kecil, hal yang paling menakutkan dan tidak mengenakkan saya adalah ketika jatuh sakit. Saat itu saya kehilangan semangat dan kebebasan karena harus terus-menerus berbaring di tempat tidur.

Dalam Mazmur ini kita tahu bahwa Daud pernah mengalami penyakit berat yang hampir merenggut nyawanya. Tetapi di saat yang sama, Mazmur ini juga mengungkapkan rasa syukur Daud karena TUHAN telah menyembuhkannya. Itu sebabnya Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberikan judul untuk Mazmur ini "Nyanyian syukur karena selamat dari bahaya."

Fokus Daud tidak lagi ditujukan kepada penyakitnya, tetapi kepada TUHAN. Hal itu ia ungkapkan dengan mengatakan, "Engkau telah menarik aku ke atas" (2), "Engkau telah menyembuhkan aku" (3), "Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku" (4).

Daud sadar betul siapa yang telah menyembuhkannya. Karena itu, ia membangun komitmen dalam dirinya untuk memuji TUHAN dan juga mengajak umat-Nya untuk menaikkan nyanyian pujian bagi TUHAN (4). Seorang raja yang paling berkuasa tidak berdaya tatkala penyakit datang menyerangnya. Namun, TUHAN telah menjadi penolong yang menyembuhkan.

Penyakit memang bisa datang kapan saja dan tidak pilih kasih. Setiap orang bisa dibuatnya tidak berdaya. Yang kuat menjadi lemah seketika, yang kaya menjadi miskin dalam sekejap, dan lainnya. Dalam keadaan demikian ke manakah kita mencari pertolongan? Melalui pengalaman hidupnya, Daud meyakinkan kita bahwa satu-satunya penolong hanyalah Tuhan. Allah bukan hanya memberikan kesembuhan, tetapi juga mengobarkan kembali semangat yang telah padam dan memberikan harapan baru. Daud berkata, "Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita...."

Doa: Tuhan, aku yakin bahwa Engkau sanggup menyembuhkanku. Lakukanlah jika itu untuk kemuliaan nama-Mu. [IVT]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...