Yang
akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka
ternyata dapat dipercayai.---1 Korintus 4: 2.
Mereka
yang menjadi penatalayan yang setia dari harta kekayaan Allah harus mengetahui
dengan tepat bagaimana keadaan usaha mereka dan sebagai orang yang bijaksana,
mereka harus mempersiapkan diri kepada keadaan darurat yang bagaimanapun
bentuknya. Sekiranya pintu kasihan bagi mereka ditutup dengan tiba-tiba, mereka
pun tidak meninggalkan kekacauan yang begitu besar kepada orang yang
berkewajiban untuk menentukan status harta kekayaan mereka.
Banyak
orang yang tidak menghiraukan masalah surat wasiat ini sementara mereka masih
dalam keadaan sehat. Tetapi persiapan ini harus diadakan oleh saudara kita.
Mereka harus tahu keadaan keuangan mereka dan tidak boleh membiarkan usaha
mereka berada dalam keadaan kusut berantakan. Mereka wajib mengatur harta milik
mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat meninggalkannya setiap saat.
Surat-surat
wasiat harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat hukum yang
berlaku. Sesudah diadakan surat wasiat itu masih dapat diperpanjang masa
berlakunya untuk bertahun-tahun lamanya dan tidak ada bahayanya, walaupun
sumbangan diperlukan dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
Tuhan. Maut bukan berarti terus datang atau satu hari lebih cepat, hai
saudara-saudara, hanya karena saudara sudah mengadakan surat wasiat itu. Dalam
membagi-bagikan harta kekayaan saudara kepada kaum keluargamu, buatlah suatu
kepastian bahwa saudara tidak melupakan pekerjaan Allah. Saudara adalah seorang
penatalayan yang menjaga harta kekayaan-Nya; dan hak-Nya wajiblah menjadi pokok
pertimbangan saudara yang terutama. Istri dan anak-anak saudara sudah tentu
tidak boleh dibiarkan melarat; persediaan harus diadakan bagi mereka kalau mereka
kelak kekurangan. Tetapi janganlah hanya karena kebiasaan yang demikian,
janganlah cantumkan daftar yang panjang dari nama-nama kaum keluarga yang tidak
berkekurangan.
Janganlah
ada orang yang berpendapat bahwa ia melaksanakan kemauan Kristus dalam menimbun
harta kekayaan sepanjang umur hidupnya dan kemudian pada waktu ajalnya sudah
hampir tiba meninggalkan warisan itu sebagian untuk persembahan amal.
Ada
orang yang kikirnya menahan uang pada waktu mereka masih hidup, kemudian merasa
yakin bahwa mereka dapat mengimbangi untuk menutupi kekikiran mereka selama
hidupnya dengan meninggalkan sebagian dari warisannya untuk dipakai memajukan
pekerjaan Tuhan. Tetapi tidak ada separuh pun yang diserahkannya secara sah
akan bermanfaat bagi usaha yang dimaksudkan. Saudara-saudara yang kekasih,
adalah lebih baik kamu sendiri yang menabung uangmu di Bank Surga dan jangan
memercayakan penatalayananmu kepada orang lain.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar