Kamis, 09 Juli 2020

Kabar Baik 11 Juli 2020 : KEPERLUAN DUNIA YANG TERBESAR

Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.---Mazmur 24: 3, 4.

Kebenaran-kebenaran besar yang sama yang dinyatakan melalui orang-orang ini (Yusuf dan Daniel), Allah ingin nyatakan melalui orang-orang muda dan anak-anak sekarang ini. Riwayat Yusuf dan Daniel adalah suatu gambaran mengenai apa yang akan dilakukan-Nya bagi mereka yang menyerahkan diri mereka kepada-Nya dan yang dengan segenap hati berusaha melaksanakan maksud-Nya.

Keperluan dunia yang terbesar adalah keperluan akan manusia-manusia yang tidak dapat diperjualbelikan, manusia yang dalam jiwa raganya setia dan jujur, manusia yang tidak gentar menyebut dosa itu dosa, manusia yang angan-angan hatinya setia pada tugas seperti jarum menunjuk kutub, manusia yang akan berdiri demi kebenaran walaupun langit runtuh.

Tetapi tabiat seperti itu bukanlah hasil kebetulan; itu bukan hasil pilih kasih atau sumbangan Tuhan. Suatu tabiat yang mulia adalah hasil disiplin diri, hasil penaklukan sifat yang rendah kepada yang luhur--penyerahan diri kepada pelayanan kasih bagi Allah dan manusia.

Orang-orang muda perlu diberi kesan dengan kebenaran, bahwa bakat mereka bukanlah milik mereka sendiri. Kekuatan, waktu, kecerdasan, hanyalah harta yang dipinjamkan. Itu semua adalah milik Allah dan haruslah menjadi keputusan setiap orang muda untuk menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Ia adalah suatu cabang, dari mana Allah mengharapkan buah; seorang penatalayan, yang modalnya harus bertambah; suatu terang untuk menerangi kegelapan dunia.

Setiap orang muda, setiap anak, mempunyai suatu pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghormati Allah dan meninggikan manusia.

Tahun-tahun permulaan Nabi Elisa dilalui dalam kesunyian kehidupan desa, di bawah pengajaran Allah dan alam serta disiplin pekerjaan yang bermanfaat. Pada suatu masa ketika kemurtadan hampir menyeluruh seisi rumah ayahnya berada di antara sejumlah orang yang tidak tunduk menyembah Baal. Rumah tangga mereka adalah tempat di mana Allah dihormati, dan di mana kesetiaan kepada kewajiban merupakan peraturan kehidupan setiap hari.

Selaku anak laki-laki seorang petani kaya, Elisa telah mengambil pekerjaan yang paling dekat. Sementara memiliki kemampuan seorang pemimpin di kalangan manusia, ia menerima pendidikan dalam kewajiban hidup yang umum. Supaya dapat memimpin dengan bijaksana, ia harus belajar menurut. Dengan setia dalam perkara-perkara yang kecil, ia disiapkan untuk kepercayaan yang lebih berat.

Tuhan Yesus memberkati.

Pdm. LG. Hutagalung

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...