Selasa, 07 Juli 2020

Kabar Baik 10 Juli 2020 : INGATLAH FAKIR MISKIN

Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.---Matius 19: 21.

Kalau kita benar-benar mewakili tabiat Kristus, maka setiap unsur mementingkan diri harus dibuang dari dalam jiwa. Dalam melaksanakan pekerjaan yang sudah dipercayakan-Nya kepada kita, maka kita harus menyerahkan segala sesuatu yang dapat kita hemat. Kemiskinan, dukacita dalam banyak keluarga perlu kita perhatikan, demikian juga orang yang sengsara dan menderita harus ditolong. Kita hanya mengetahui sedikit penderitaan manusia yang ada di sekeliling kita. Tetapi apabila kita mempunyai kesempatan, haruslah kita siap memberi pertolongan langsung kepada orang-orang yang sudah sangat terdesak.

Memboroskan uang dalam kemewahan berarti merampas dari fakir miskin, yang seharusnya digunakan untuk membekali mereka dengan makanan dan pakaian. Itu berarti bahwa uang yang dibelanjakan untuk memuaskan selera, kesombongan dalam berpakaian dan perabot serta perhiasan dapat digunakan untuk meringankan dukacita banyak keluarga yang melarat dan yang menderita sengsara. Para penatalayan Allah haruslah membantu orang-orang yang tidak mampu.

Perbuatan memberi, yang merupakan buah penyangkalan diri, adalah suatu keuntungan bagi pihak pemberi. Perbuatan itu mendidik kita supaya kita dapat memahami pekerjaan Dia yang dulu suka mengamalkan kebajikan, menolong orang yang menderita dan mencukupkan keperluan orang yang tidak mampu.

Memberi dengan teratur dan tetap, yang didorong oleh roh penyangkalan diri, adalah obat dari Allah untuk melawan dosa yang bagaikan kanker, yaitu sifat mementingkan diri sendiri dan sifat serakah. Allah telah menyusun rencana untuk memberi secara sistematis untuk membiayai pekerjaan-Nya dan meringankan kebutuhan orang yang sedang menderita dan yang berkekurangan. Ia telah menetapkan bahwa memberi harus menjadi suatu kebiasaan supaya dapat melawan dosa keserakahan yang berbahaya untuk menyesatkan. Memberi dengan terus-menerus sangat berfaedah melumpuhkan keserakahan yang membawa maut itu. Memberi secara teratur dimaksudkan Allah untuk menarik kekayaan orang yang serakah, sebagaimana cepatnya mereka memperoleh, dan menyerahkan itu kepada Allah, pemilik yang sesungguhnya dari segala harta kekayaan tersebut.

Pelaksanaan yang tepat dari rencana memberi dengan teratur sungguh melumpuhkan sifat serakah dan menguatkan sifat suka memberi dengan teratur. Kalau kekayaan semakin bertambah-tambah, walaupun menyebut dirinya beribadat, ia mengikatkan hatinya kepada kekayaan itu; dan semakin besar kekayaan mereka, maka makin kecil jumlah pemberian mereka ke dalam perbendaharaan Tuhan. Demikian caranya kekayaan itu mengakibatkan orang menjadi kikir, dan demikianlah pula caranya penimbunan kekayaan memupuk sifat serakah. Sifat yang buruk ini menjadi kuat oleh karena dipupuk secara aktif. Allah mengetahui bahaya yang kita hadapi, itulah sebabnya disediakan alat untuk melindungi kita dan mencegah supaya tidak binasa. Ia menuntut supaya kita giatkan memberi secara teratur, dengan demikian kebiasaan melakukan kebajikan dapat melawan daya pendorong kebiasaan untuk melakukan hal yang sebaliknya.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...