Hendaklah
kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi
hormat.---Roma 12: 10.
Perhatian
saya yang amat besar terhadap orang muda, dan sangat rindu melihat mereka bergumul
mencapai karakter Kristiani yang sempurna, rajin belajar dan tekun berdoa untuk
meraih pelatihan yang perlu dan pelayanan yang berkenan dalam pekerjaan Tuhan.
Saya rindu melihat mereka untuk saling membantu mencapai tingkat tertinggi
dalam pengalaman Kristiani.
Kristus
datang mengajarkan jalan keselamatan kepada keluarga manusia, dan Ia membuat
jalan itu begitu rata sehingga anak kecil pun dapat berjalan di atasnya. Ia
mengajak para murid-Nya untuk mengikuti dan mengenal Tuhan, sembari mengikuti
pimpinan-Nya setiap hari, mereka belajar perjalanan-Nya yang dipersiapkan
bagaikan fajar terbit.
Anda
telah mengamati terbitnya mentari, dan datangnya siang pelan-pelan di atas bumi
di langit. Perlahan-lahan fajar menyingsing hingga matahari terbit; dan sinar
itu semakin terang dan panas serta memuncak pada tengah hari. Inilah satu
kiasan indah yang Allah rindukan terjadi bagi anak-anak-Nya dalam penyempurnaan
pengalaman Kristiani. Sementara setiap hari berjalan dalam terang-Nya, dengan
penurutan kepada semua perintah-Nya, maka pengalaman kita semakin bertumbuh dan
bertambah hingga kedewasaan penuh dalam Yesus Kristus.
Orang
muda perlu selalu memandang pada arah yang telah ditempuh Kristus. Setiap
langkah adalah tindakan mengalahkan. Kristus tidak datang ke dunia sebagai
raja, untuk memerintah bangsa-bangsa. Ia datang sebagai seorang yang hina,
untuk dicobai, dan menaklukkan pencobaan, demikian juga kita harus ikuti untuk
lebih mengenal Tuhan. Dalam mempelajari kehidupan-Nya, kita akan mengetahui
betapa banyak yang dilakukan Allah kepada anak-anak-Nya melalui Kristus. Dan
kita akan mengetahui juga betapa pun besarnya cobaan yang kita alami, tidak
melebihi apa yang dirasakan Kristus, agar kita memahami jalan, kebenaran dan
kehidupan. Oleh hidup yang selaras dengan teladan-Nya, hendaklah kita
menghargai pengorbanan-Nya demi kita sendiri. Orang muda telah dibeli dengan
harga yang mahal, yakni darah Anak Allah. Renungkanlah pengorbanan Bapa yang
membiarkan Anak-Nya untuk melakukan pengorbanan ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdm. LG. Hutagalung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar