Sebab ia akan besar di
hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan
penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya.---Lukas 1: 15.
Sebagai seorang nabi, Yohanes harus "membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya." Dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus yang pertama kalinya ia mengibaratkan orang-orang yang akan mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan Tuhan kita yang kedua kalinya. Dunia sudah terjerumus ke dalam jurang pemanjaan diri. Kesalahan dan cerita dongeng berlimpah- limpah. Jerat-jerat setan guna memusnahkan jiwa-jiwa dilipatgandakan. Semua orang yang mau menyempurnakan kesucian dalam takut akan Allah, wajib memahami pelajaran pertarakan dan pengendalian diri. Selera dan segala nafsu wajib ditundukkan ke bawah kuasa pikiran yang lebih tinggi. Pengendalian diri ini sangat penting bagi tenaga pikiran dan pengertian rohani, yang akan menyanggupkan kita untuk mengerti dan untuk mempraktikkan kebenaran-kebenaran Firman Allah yang suci. Oleh sebab ini pertarakan mendapat tempatnya dalam pekerjaan persiapan bagi kedatangan Kristus yang kedua kali.
Menurut keadaan yang
sewajarnya, anak Zakharia itu harus dididik bagi keimamatan. Akan tetapi
pendidikan di sekolah rabi-rabi pasti akan menjadikan dia tidak cocok untuk
pekerjaannya. Allah tidak menyuruh dia pergi kepada guru-guru agama untuk
belajar bagaimana menafsirkan Alkitab. Dipanggil-Nya dia ke padang belantara,
supaya ia dapat belajar dari alam kejadian dan Allah alam kejadian itu.
Di suatu daerah yang
sunyi ia tinggal, di antara bukit-bukit yang tandus, jurang-jurang yang dalam,
dan gua-gua batu. Tetapi adalah kemauannya sendiri untuk meninggalkan segala
kesenangan dan kemewahan hidup demi disiplin yang keras di padang belantara. Di
sana keadaan di sekelilingnya cocok bagi kebiasaan-kebiasaan kesederhanaan dan
penyangkalan diri. Dalam keadaan tidak terganggu oleh keramaian dunia, ia dapat
mempelajari pelajaran-pelajaran dari alam kejadian, dari wahyu dan dari Allah.
Perkataan malaikat kepada Zakharia itu telah sering diulangi kepada Yohanes
oleh ayah bundanya yang beribadah itu. Sejak kecil tugasnya itu telah
dinyatakan kepadanya, dan ia telah menerima kewajiban yang kudus itu. Baginya
kesunyian padang belantara itu merupakan suatu tempat menjauhkan diri dari
masyarakat di mana kecurigaan, sikap kurang percaya, dan percabulan yang sudah
hampir merata. Ia tidak percaya pada kuasanya sendiri untuk melawan pencobaan,
dan menjauhkan diri dari hubungan yang tetap dalam dosa, agar ia jangan
kehilangan rasa akan kedahsyatan dosa itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar