Jumat, 31 Juli 2020

Kabar Baik 3 Agustus 2020 : JALAN RAYA, MENUJU KEMABUKAN

Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak.---Amsal 23: 31,32. 

  

Kemabukan oleh minuman anggur, bir dan sari buah apel sama saja dengan yang disebabkan oleh minuman lebih keras lainnya. Penggunaan minuman ini membangkitkan selera yang lebih kuat, dengan demikian kebiasaan akan minuman keras terbentuk. Minum dalam jumlah sedang-sedang saja sebenarnya adalah sekolah yang mendidik pemabuk. Namun begitu jahatnya cara bekerja dari minuman perangsang yang lebih lunak ini sehingga orang sudah memasuki jalan raya menuju kemabukan barulah korban itu menyadari akan bahaya yang mengancam. 

  

Sebagian orang yang tidak pernah benar-benar dianggap mabuk tetap berada di bawah pengaruh kemabukan ringan. Mereka merasa bersemangat, pikiran tidak stabil dan tidak seimbang. Membayangkan dirinya aman, mereka pun minum dan minum lagi, sampai melampaui batas dan semua prinsip dikorbankan. Keputusan yang paling kuat pun sudah dirongrong, perhatian yang paling serius pun tidak cukup untuk menjaga agar selera rendah itu berada di bawah kendali akal sehat. 

  

Bagian mana pun di dalam Kitab Suci tidak pernah menyetujui penggunaan anggur yang memabukkan. Anggur yang diciptakan Yesus dari air pada pesta nikah di Kana adalah sari buah anggur murni. Inilah "tandan buah anggur yang masih terdapat airnya," yang Kitab Suci katakan, "Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat" (Yes. 65: 8). 

  

Tuhanlah yang dalam Perjanjian Lama memberi amaran kepada bangsa Israel, "Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang-orang yang terhuyung- huyung karenanya'' (Ams. 20: 1). Ia sendiri tidak menyediakan minuman seperti itu. Iblis menggoda manusia dengan satu kegemaran yang merusak pertimbangan dan melumpuhkan persepsi rohani, tetapi Tuhan mengajarkan kita untuk menguasai sifat alamiah yang rendah. Ia tidak pernah menaruh di hadapan manusia sesuatu yang akan menjadi pencobaan. Seluruh hidup-Nya menjadi satu teladan penyangkalan diri. Adalah untuk mematahkan kuasa selera, demi kepentingan manusia, maka selama empat puluh hari berpuasa di padang belantara itu Ia menderita ujian yang paling tajam yang manusia dapat tahankan. Adalah Yesus yang menuntun Yohanes Pembaptis supaya tidak minum anggur atau minuman keras lainnya. Ialah yang menganjurkan pertarakan kepada istri Manoah. Yesus tidak melanggar ajaran-Nya sendiri. Anggur tak beragi yang disediakan-Nya bagi tamu-tamu pesta nikah adalah minuman segar yang menyehatkan. Inilah jenis anggur yang digunakan Juruselamat kita bersama murid-muridnya pada perjamuan kudus yang pertama. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...