KRISTUS
TELADAN SEMPURNA BAGI SEMUANYA
"Dan
Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin
dikasihi oleh Allah dan manusia" (Lukas 2:52).
Manusia
telah jatuh. Gambar Allah di dalamnya telah dirusak. Oleh ketidaktaatan,
kecenderungan alamiahnya memburuk dan kekuatannya melemah, tampaknya tidak
mampu menatap ke depan terhadap segala sesuatu kecuali pada kemurkaan dan
kesengsaraan. Tetapi Allah, melalui Kristus, telah menempa satu jalan
kelepasan, dan Ia berkata kepada setiap orang, "Haruslah kamu sempurna."
Sudah menjadi maksud-Nya agar manusia berdiri di hadapan-Nya dalam keadaan
benar dan mulia, dan Ia tidak akan dikalahkan. Ia mengutus Anak-Nya ke dunia
ini untuk menanggung hukuman dosa, dan memperlihatkan kepada manusia bagaimana
menjalani kehidupan tanpa dosa.
Kristus
adalah teladan kita. Ia telah meninggalkan teladan sempurna bagi kanak-kanak,
orang muda, dan orang dewasa. Ia datang ke bumi ini, dan mengalami berbagai
fase berbeda dalam pengalaman manusia. Di dalam hidup-Nya, dosa tidak mendapat
tempat. Sejak semula sampai akhir hidup-Nya di bumi, Ia menjaga kesetiaan-Nya
kepada Allah tanpa cela. Sabda berkata tentang Dia, "Anak itu bertumbuh,
bertambah kuat dalam roh, penuh hikmat; dan kasih karunia Allah ada di atas
Dia. Ia "makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan
makin dikasihi oleh Allah dan manusia."
Juruselamat
hidup bukan untuk menyenangkan Dirinya Sendiri.... Ia tidak mempunyai rumah di
dunia ini, hanya melalui kebaikan teman-teman-Nya yang menyediakan tempat
tinggal, namun surgalah yang menjadi kediaman-Nya. Hari demi hari Ia menemui
godaan dan cobaan, namun Ia tidak gagal ataupun kecewa. Ia selalu sabar dan
ceria, dan yang menderita mengelu-elukan Dia sebagai pembawa kehidupan dan
kedamaian dan kesehatan. Dalam kehidupan-Nya tidak ada yang tidak murni dan
mulia....
Janji
Allah adalah, "Kuduslah kamu; sebab Aku kudus." Kekudusan adalah
pantulan kemuliaan Allah. Namun untuk memantulkan kemuliaan ini, kita harus
bekerja sama dengan Allah. Hati dan pikiran harus dikosongkan dari segala
sesuatu yang menuntun kepada hal yang salah. Firman Allah harus dibaca dan
dipelajari dengan keinginan tulus untuk memperoleh kekuatan rohani darinya.
Firman ini adalah Roti Surga. Mereka yang menerimanya, dan menjadikannya bagian
dari kehidupan, tumbuh kuat dalam kekuatan Allah. Pengudusan kita adalah tujuan
Allah dalam segala urusan-Nya dengan kita. Ia telah memilih kita dari
kekekalan, agar kita bisa menjadi kudus. Kristus menyatakan, "Inilah
kehendak Allah, pengudusanmu." Apakah ini juga kemauanmu, agar keinginan
dan kecenderunganmu dibawa selaras dengan kehendak Ilahi?
Menjalani
kehidupan Juruselamat, menaklukan setiap keinginan jahat, memenuhi dengan
berani dan ceria kewajiban kita kepada Allah dan kepada mereka yang ada di
sekeliling kita—ini menjadikan kita lebih dari sekadar penakluk. Ini menyiapkan
kita berdiri di depan takhta besar putih bebas dari noda atau kerut,
membersihkan jubah karakter kita, dan menjadikannya putih dalam darah Anak
Domba..
Tuhan Yesus memberkati.
----------------------------------------------------
"FirmanMu Pelita bagi kakiku dan Terang bagi jalanku"
-----------------------------------------------------
"FirmanMu Pelita bagi kakiku dan Terang bagi jalanku"
-----------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar