Rencana B Allah
“Dan semua orang yang
diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak
tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba , yang
telah disembelih” (Wahyu 13:8).
Dengan dialihkannya
kesetiaan mereka oleh musuh yang cerdik, orang tua pertama kita mendapati diri
mereka terbelenggu “dalam perangkap pelanggaran.” Melucuti kemurnian mereka,
menelanjangi kesucian mereka, dan kelaparan akan hak istimewa yaitu persekutuan
muka dengan muka dengan Allah, mereka sekarang menjadi korban keadaan yang
dihasilkan oleh tindakan mereka. Mereka, bagaimanapun, bahkan tanpa pengharapan
– mereka ditelanjangi, disingkirkan, dan diusir, tetapi untungnya tidak segera
dieksekusi. Pencipta mereka yang penuh kasih sayang menyediakan bagi mereka
kesempatan kedua. Meskipun mereka tidak diberi jalan masuk ke dalam rencana
keselamatan.
Pemerintah mereka
sebagai penatalayan yang bahagia dibatalkan. Tetapi di sana, di tempat kejadian
perkara, bahkan sebelum Dia menguraikan konsekuensi dari ketidaktaatan mereka
(sakitnya melahirkan bagi wanita, pekerjaan yang melelahkan bagi pria, dan
keadaan yang tidak bisa mereka hindari, yaitu kembali menjadi debu), Allah
menjanjikan kepada mereka seorang pembebas (Kej. 3:15).
Ini bukanlah keputusan
yang tiba-tiba. Rencana B Allah, usaha penyelamatan manusia ketika mereka
jatuh, sudah tersedia. Keputusan Kristus untuk datang menyelamatkan kita
bukanlah pemikiran yang kemudian. Itu adalah rencana darurat yang diuraikan
sebelum penciptaan (Ef. 1:14), Dan “segera setelah ada dosa, ada Juruselamat” (The
Seventh-day Adventist Bible Commentary, Ellen G. White Comments, jld. 1, hlm.
1084).
Pelanggaran menuntut
kematian yang segera bagi orang berdosa. Secara hukum, Adam dan Hawa harus
dibunuh di tempat kejadian kejahatan mereka. Tetapi Yesus menyerahkan diri-Nya
sebagai pengganti mereka (kita) – Dia berjanji untuk membayar utang kita. Dia mempengaruhi
penundaan eksekusi sampai Dia bisa datang ke lingkungan kita, dan dengan
kematian kedua, menghapus hukuman akhir kita yang membawa maut.
Dengan pelayanan-Nya
Yesus mencapai lebih daripada sekedar menunda hukuman bagi pelanggaran manusia.
Pelayanan-Nya memperjelas dan menghormati hukum. Hal itu membuktikan kebenaran
karakter Bapa, hal itu menunjukkan kasih sayang Trinitas, hal itu menyediakan
darah – tuntutan hukum di mana utang dosa dengan adil dibayar – dan
memungkinkan anugerah pembenaran, sehingga kita memenuhi syarat untuk masuk ke
rumah Bapa. Immanuel. (BS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar