Sabtu, 19 Agustus 2017

Pendalaman Alkitab : Memahami Kenyataan yang Benar

Ibrani 8:1-6
Memahami Kenyataan yang Benar

8:1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar s  yang demikian 1 , yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, t  8:2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah u  sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia. 8:3 Sebab setiap Imam Besar v  ditetapkan untuk mempersembahkan korban w  dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. x  8:4 Sekiranya Ia di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. y  8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran z  dan bayangan a  dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan b  kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu. c 8:6 Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara d dari perjanjian e  yang lebih mulia 2 , yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
=============================================================
Iman yang benar dan sejati selalu memercayai Allah akan membawa kita pada pemahaman tentang kebenaran dan kenyataan. Bagaimana dengan kepercayaan kepada Kristus? Yesus adalah anak Allah dan Imam Besar Agung. Ia duduk di sebelah kanan takhta Allah yang Mahabesar (1). Fakta ini tidak dapat dipungkiri oleh manusia. Karena Dia menyatakan kebenaran agar manusia memahami kehendak Allah dengan sempurna (6).
Iman bukan sekadar pengetahuan tentang Allah. Orang yang memiliki pengetahuan mengenai Allah tidak secara otomatis disebut orang beriman. Misalnya, banyak orang melakukan studi tentang Yesus. Apakah pengetahuan mereka itu membuktikan bahwa dia mengimani Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia? Belum tentu. Sebab, beriman kepada Allah menyangkut penyerahan total hidup seseorang. Sedangkan berpengetahuan mengenai Allah berkaitan dengan akal budi belaka.
Iman juga bukan sekadar perasaan sebagai seorang yang bertuhan. Ketika kita mengenakan atribut agama atau melakukan aktivitas keagamaan, tidak dapat dipastikan bahwa kita adalah orang yang sungguh-sungguh menghayati Tuhan dalam hidup sehari-hari. Sebab, orang yang sepenuh hati beriman kepada Tuhan pasti mengalami perubahan hidup, sifat, akal budi, dan perilaku.
Iman yang sejati membawa kita mengalami pengenalan akan Allah secara benar. Mengenal Allah hanya dapat diperoleh melalui pengenalan akan Yesus. Sebagai anak Allah yang Mahatinggi, Yesus rela mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban untuk menebus dosa umat manusia. Apa yang dilakukan Yesus sesuai dengan apa yang dikehendaki Bapa Surgawi. Inilah gambaran yang benar mengenai hidup selaras kehendak Tuhan.
Kita bersyukur bahwa iman kepada Yesus tidak membuat kita lari dari kenyataan, sebaliknya menguatkan kita menjalani kehidupan dengan kepasrahan kepada Allah. Sebab, kita yakin bahwa Allah akan memampukan kita hidup dengan sukacita. [JS]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...