Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya.---Keluaran 16: 22.
Pada hari yang keenam orang banyak mengumpulkan dua gomer untuk masing-masing mereka. Pemimpin-pemimpin mereka dengan segera pergi mendapatkan Musa dan mengadukan kepada Musa apa yang telah dilakukan. Jawabnya adalah, "Inilah yang dimaksudkan Tuhan: Besok adalah hari perhentian penuh, Sabat yang kudus bagi Tuhan."
Tuhan menuntut agar hari-Nya yang suci itu dipelihara sama kudusnya seperti pada zaman Israel dahulu. Perintah yang diberikan kepada orang Israel itu harus dianggap oleh semua orang Kristen sebagai satu perintah dari Allah kepada mereka. Hari sebelum Sabat harus menjadi sebagai satu hari persediaan, agar segala sesuatu dapat dipersiapkan untuk jam-jam yang suci itu. Bagaimanapun juga janganlah urusan kita dibiarkan mengambil waktu yang suci itu. Allah telah memerintahkan agar orang sakit dan yang menderita dirawat; pekerjaan yang dituntut untuk meringankan beban mereka adalah satu pekerjaan rahmat, dan bukan merupakan pelanggaran terhadap Sabat; tetapi segala pekerjaan yang tidak perlu harus dihindarkan. Banyak orang dengan lalainya telah menunda sampai kepada permulaan hari Sabat perkara-perkara kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan pada hari persediaan. Hal seperti ini janganlah terjadi. Pekerjaan yang dibiarkan sampai kepada permulaan Sabat harus tetap dibiarkan sampai Sabat berlalu. Cara seperti ini akan dapat menolong ingatan dari pada yang lalai itu, dan menjadikan mereka lebih berhati-hati untuk melaksanakan tugas mereka dalam enam hari bekerja itu.
Setiap pekan selama dalam perjalanan mereka di padang belantara, orang Israel menyaksikan satu mukjizat rangkap tiga, yang dimaksudkan untuk mengesankan pikiran mereka akan sucinya Sabat itu; manna dalam jumlah dua kali lipat diturunkan pada hari yang keenam, tidak ada manna pada hari yang ketujuh, dan persediaan yang diperlukan untuk Sabat terpelihara dan tetap mulus dan bersih, sedangkan jikalau dibiarkan tersisa pada hari-hari yang lainnya, manna itu tidak baik lagi untuk dimakan.
Di dalam keadaan-keadaan yang berhubungan dengan pemberian manna itu kita mempunyai bukti yang menentukan bahwa Sabat bukanlah ditetapkan, seperti yang dikatakan oleh banyak orang, pada waktu hukum itu diberikan di Bukit Sinai. Sebelum orang-orang Israel tiba di Sinai mereka telah mengerti bahwa Sabat merupakan sesuatu yang dituntut dari mereka. Dengan diperintahkannya untuk mengumpulkan manna dua kali lebih banyak setiap hari Jumat sebagai hari persediaan untuk Sabat, di mana tidak akan ada manna yang jatuh, sifat yang suci dari hari perhentian itu tetap diingatkan kepada mereka. Dan bilamana beberapa dari antara orang banyak itu keluar pada hari Sabat untuk mengumpulkan manna, Tuhan bertanya, "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintahKu dan hukum-Ku?"
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar