Minggu, 07 Juni 2020

Kabar Baik 11 Juni 2020 : HUKUM KASIH

Kasih adalah kegenapan hukum Taurat.---Roma 13: 10.

Kristuslah yang telah mengumumkan hukum itu di atas Gunung Sinai, di tengah-tengah guntur dan nyala api. Kemuliaan Allah, bagaikan api yang memusnahkan, turun ke puncak gunung, dan gunung itu bergoncang atas kehadiran Tuhan. Rombongan besar orang Israel yang tiarap di atas tanah telah mendengar dengan kagum perintah-perintah suci dari hukum itu. Betapa berbedanya dengan suasana di atas bukit kebahagiaan itu! Di bawah langit musim panas, tanpa suara yang memecah kesunyian kecuali kicauan burung-burung, Yesus menyatakan prinsip-prinsip kerajaan-Nya. Namun Dia yang berbicara kepada orang-orang pada hari itu dengan penekanan-penekanan kasih telah membuka kepada mereka prinsip-prinsip hukum yang diumumkan di Sinai.

Hukum yang diberikan di atas Gunung Sinai adalah ucapan dari prinsip kasih, suatu penyataan kepada dunia tentang hukum surga. Hukum itu ditahbiskan di dalam tangan seorang Perantara--diucapkan oleh-Nya lewat kuasa siapa hati manusia dapat disesuaikan dengan prinsip-prinsipnya. Allah telah menyatakan maksud hukum itu ketika Dia menyatakan kepada Israel, "Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku" (Kel. 22: 31).

Tetapi Israel belum merasakan sifat rohani dari hukum itu, dan terlalu sering penurutan mereka hanya sebagai ketaatan rupa dan upacara saja, bukan suatu penyerahan hati kepada kedaulatan kasih. Ketika Yesus dalam tabiat dan pekerjaan-Nya menunjukkan kepada manusia sifat-sifat Allah yang suci, penuh kebaikan dan bersifat kebapaan, dan menunjukkan ketiadaan nilai dari penurutan upacara belaka, para pemimpin Yahudi tidak menerima atau memahami kata-kata-Nya. Mereka berpikir bahwa Dia terlalu menganggap enteng akan tuntutan-tuntutan hukum itu; dan ketika Dia tetapkan di hadapan mereka kebenaran-kebenaran dari perwujudan atau lambang upacara mereka yang ditetapkan Ilahi, mereka hanya melihat luarnya saja, menuduh Dia berupaya untuk mengubahnya.

Kata-kata Kristus, walaupun diucapkan dengan tenang, itu dikatakan dengan kesungguh-sungguhan dan kuasa yang menggerakkan hati orang-orang. Mereka mendengar pengulangan tradisi-tradisi dan tuntutan-tuntutan hambar dari para rabi; tetapi dengan sia-sia. "Takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab la mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka" (Mat. 7: 29). Orang Farisi mencatat perbedaan besar antara gaya ajaran mereka dengan ajaran Kristus. Mereka lihat bahwa keagungan, kesucian dan keindahan kebenaran dengan pengaruh yang dalam dan lemah lembut itu telah menguasai pikiran banyak orang.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...