Minggu, 07 Juni 2020

Kabar Baik 10 Juni 2020 : HUKUM TAURAT ITU KUDUS

Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.---Roma 7: 12.

Karena "hukum Allah itu sempurna adanya", setiap perubahan dari padanya adalah jahat. Orang-orang yang tidak menuruti hukum Allah, dan mengajar orang berbuat yang sama, dihukum oleh Kristus. Kehidupan penurutan Juruselamat memenuhi tuntutan hukum; hal ini membuktikan bahwa hukum itu dapat dilakukan di dalam kehidupan manusia dan menunjukkan keluhuran tabiat sehingga penurutan dipertumbuhkan. Barangsiapa yang menurut sama seperti penurutan-Nya menyatakan bahwa hukum itu "kudus, benar dan baik" (Roma 7:12). Sebaliknya, barangsiapa yang melanggar hukum Allah berarti membantu pernyataan Iblis bahwa hukum itu tidak adil, dan tidak dapat dituruti. Dengan .demikian mereka menguatkan penipuan pembohong besar itu dan melemparkan hinaan atas Allah. Mereka itu adalah anak-anak si jahat, yang pertama-tama melawan hukum Allah. Memperkenankan mereka masuk surga berarti membawa masuk kembali unsur perpecahan dan pemberontakan, dan membahayakan kesejahteraan semesta alam. Tidak seorang pun yang akan masuk kerajaan itu yang sengaja melanggar salah satu asas hukum Allah.

Rabi-rabi menganggap kebenaran mereka sebagai surat izin masuk ke surga; tetapi Yesus mengatakan bahwa itu tidak cukup dan tidak ada artinya. Upacara secara lahir dan pengetahuan teoritis akan kebenaran adalah undang-undang kebenaran orang Farisi. Rabi-rabi mengaku suci oleh usaha mereka menurut hukum; tetapi perbuatan mereka telah menceraikan kebenaran dari agama. Sedang mereka amat cermat di dalam mengadakan upacara-upacara, kehidupan mereka tidak senonoh dan hina. Apa yang disebut kebenaran mereka tidak dapat membawa masuk ke dalam kerajaan surga.

Penipuan yang terbesar pikiran manusia pada zaman Kristus ialah hanya oleh menyetujui kebenaran yang mereka anggap sebagai kebenaran. Di dalam semua pengalaman umat manusia satu pengetahuan teoritis saja tidak cukup untuk menyelamatkan jiwa. ltu tidak mengeluarkan buah-buah kebenaran. Satu perhatian yang disertai perasaan cemburu terhadap apa yang disebut kebenaran agama sering menyertai kebencian atas kebenaran yang sejati seperti yang dinyatakan di dalam kehidupan. Pasal-pasal yang tergelap dalam sejarah dibebani dengan catatan perbuatan-perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang beragama yang sangat fanatik. Orang Parisi mengaku bahwa mereka adalah anak-anak Abraham, dan membanggakan petunjuk-petunjuk Allah yang ada pada mereka; meskipun demikian keuntungan ini tidak melindungi mereka dari pada mementingkan diri sendiri, permusuhan, loba, dan kemunafikan yang hina. Mereka menganggap bahwa merekalah yang paling beragama di dunia, tetapi apa yang mereka sebut berpegang pada agama membawa mereka menyalibkan Tuhan yang mulia itu.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...