Minggu, 28 Juni 2020

Kabar Baik 1 Juli 2020 : PEMBARUAN HARI SABAT

Berbahagialah orang...yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya.---Yesaya 56: 2.

Pekerjaan pembaruan hari Sabat yang akan dilakukan pada akhir zaman telah diramalkan dalam nubuatan Nabi Yesaya. "Beginilah Firman Tuhan: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan. Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya; yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat" (Yes. 56: 1, 2).

Kata-kata ini berlaku pada zaman Kristen, sebagaimana ditunjukkan dalam konteks, "Demikianlah Firman Tuhan Allah yang menghimpun orang-orang Israel yang terbuang: Aku akan mengampunkan orang kepadanya lagi sebagai tambahan kepada orang-orangnya yang telah terhimpun'' (Yes. 56: 8). Di sini dibayangkan tentang pengumpulan bangsa-bangsa lain oleh Injil. Dan bagi mereka yang menghormati hari Sabat, telah dinyatakan berkat-berkat. Dengan demikian kewajiban memelihara hukum keempat itu berlaku terus sesudah penyaliban, kebangkitan dan kenaikan Kristus, sampai kepada waktu hamba-hamba-Nya menyiarkan kabar kesukaan itu kepada semua bangsa.

Hari Sabat yang dikuduskan oleh Pencipta dengan beristirahat pada hari itu dan memberkatinya, dipelihara oleh Adam di dalam keadaannya yang tidak berdosa di Taman Eden yang kudus; dipelihara oleh Adam yang jatuh ke dalam dosa namun bertobat pada waktu ia diusir dari tempat kediamannya yang menyenangkan itu. Hari Sabat itu dipelihara oleh para bapa, mulai dari Habel sampai kepada Nuh yang benar, sampai kepada Abraham, dan kepada Yakub. Pada waktu umat pilihan itu berada di perhambaan di Mesir, banyak yang tidak mengetahui hukum Allah, karena mereka berada di tengah-tengah penyembahan berhala yang merajalela. Tetapi pada waktu Tuhan melepaskan Israel, Ia mengumumkan hukum-Nya di dalam kebesaran yang mengerikan kepada khalayak ramai yang berkumpul, agar mereka mengetahui kehendak-Nya, dan takut akan Dia dan menuruti-Nya selamanya.

Sejak waktu itu hingga sekarang, pengetahuan akan hukum Allah telah terpelihara di dunia ini, dan hari Sabat hukum yang keempat itu telah dipelihara. Walaupun "manusia berdosa'' berhasil menginjak-injak hari kudus Allah, bahkan pada masa keunggulan "manusia berdosa'' itu pun masih ada orang-orang yang setia yang tetap menghormati hukum dan hari itu di tempat-tempat yang tersembunyi. Sejak pembaruan, pada setiap generasi ada saja orang yang mempertahankan pemeliharaan hukum itu. Meskipun sering berada di tengah-tengah celaan dan penganiayaan, kesaksian yang terus-menerus telah dibawakan mengenai kekekalan hukum Allah, dan kewajiban suci atas penciptaan Sabat itu.-

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 30 Juni 2020 : MENANGGUNG KONSEKUENSI DARI KEPUTUSAN YANG DIAMBIL


Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia.---1 Yohanes 3: 24.

Setelah amaran terhadap penyembahan binatang dan patungnya, nubuatan menyatakan,"Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus." Sementara mereka yang menuruti perintah-perintah Allah ditempatkan pada posisi yang bertentangan dengan mereka yang menyembah binatang itu dan patungnya dan yang menerima tandanya, maka pemeliharaan hukum Allah pada satu pihak dan pelanggarannya di pihak yang lain, akan membuat perbedaan antara penyembah Allah dan penyembah binatang itu.

Ciri-ciri khas binatang itu, dan dengan demikian juga patungnya, adalah pelanggaran kepada perintah-perintah Allah. Daniel berkata mengenai tanduk kecil kepausan itu, "Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum'' (Dan. 7:25). Dan Rasul Paulus menggolongkan kekuasaan yang seperti itu kepada "manusia durhaka," yang meninggikan dirinya melebihi Allah. Nubuatan yang satu melengkapi nubuatan yang lain. Hanya dengan mengubah hukum Allah kepausan dapat meninggikan dirinya melebihi Allah; barangsiapa dengan sadar memelihara hukum yang sudah diubah itu akan memberikan penghargaan tertinggi kepada kekuasaan yang mengadakan perubahan itu. Tindakan penurutan kepada hukum-hukum kepausan seperti itu adalah kesetiaan dan kepatuhan kepada paus yang menggantikan kedudukan Allah.

Kepausan telah berusaha untuk mengubah hukum Allah. Hukum yang kedua, larangan penyembahan berhala, telah dihapuskan dari hukum itu, dan hukum keempat telah diubah untuk menyetujui secara resmi pemeliharaan hari pertama gantinya hari ketujuh sebagai hari Sabat. Tetapi para pengikut paus menyatakan sebagai alasan menghilangkan hukum kedua, bahwa itu tidak perlu karena sudah dimasukkan dalam hukum yang pertama, dan bahwa dengan demikian memberikan hukum itu seperti yang sebenarnya Allah maksudkan untuk dipahami. Ini tidak bisa tidak adalah perubahan yang diramalkan oleh nabi. Perubahan yang disengaja dan yang diperhitungkan telah dilakukan, "Ia berusaha mengubah waktu dan hukum." Perubahan pada hukum keempat tepat sekali menggenapi nubuatan itu, oleh karena ini sajalah otoritas dari gereja. Di sini kuasa kepausan dengan terang-terangan menempatkan dirinya di atas Allah.

Sementara penyembah-penyembah Allah terutama akan dibedakan oleh perhatian mereka kepada hukum keempat--oleh karena ini adalah tanda kuasa penciptaan-Nya, dan kesaksian kepada tuntutan-Nya atas penghargaan dan penghormatan manusia--maka penyembah-penyembah binatang itu akan dibedakan oleh usaha-usaha mereka untuk menghancurkan peringatan Khalik, Pencipta, untuk meninggikan lembaga Roma.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 29 Juni 2020 : BERDIRI UNTUK KEMULIAAN TUHAN

Keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi.---Daniel 7: 22.

Salah satu penyebab utama yang menyebabkan pemisahan jemaat yang benar dari Roma, ialah kebencian Roma kepada hari Sabat Alkitab. Sebagaimana diberitahukan oleh nubuatan, kekuasaan kepausan mencampakkan kebenaran itu. Hukum Allah diinjak-injak, sementara tradisi dan adat kebiasaan manusia ditinggikan. Gereja-gereja yang telah di bawah kekuasaan kepausan dari mulanya telah dipaksa untuk menghormati hari Minggu sebagai hari kudus. Di tengah-tengah kesalahan dan takhyul yang merajalela itu, banyak yang menjadi bingung, sementara mereka yang memelihara hari Sabat, mereka juga tidak bekerja pada hari Minggu.. Hal ini tidak memuaskan para pemimpin kepausan. Mereka dituntut bukan saja menyucikan hari Minggu, tetapi harus menajiskan hari Sabat. Hanya dengan melarikan diri dari kekuasaan Roma saja seseorang dapat menuruti hukum Allah dalam kedamaian.

Di antara orang-orang Eropa, orang-orang Waldensia adalah yang pertama mendapat terjemahan Kitab Suci. Beratus-ratus tahun sebelum reformasi, mereka memiliki Alkitab dalam naskah bahasa mereka sendiri, mereka memiliki kebenaran yang tidak dipalsukan, dan oleh karena ini mereka menjadi sasaran kebencian dan penganiayaan. Mereka menyatakan Gereja Roma sebagai Babel murtad yang diwahyukan, dan meskipun nyawa mereka diancam bahaya mereka berdiri teguh menolak kebejatannya. Sementara itu, di bawah tekanan penganiayaan yang berkepanjangan, beberapa orang berkompromi dalam iman mereka, sedikit demi sedikit mereka menyerah dalam prinsip-prinsip mereka yang jelas. Sebagian yang lain tetap berpegang teguh kepada kebenaran. Selama zaman kegelapan dan kemurtadan, terdapatlah orang-orang Waldensia yang menyangkal supremasi Roma, yang menolak penyembahan patung karena dianggap sebagai pemujaan terhadap berhala, dan yang memelihara hari Sabat yang benar. Mereka tetap mempertahankan iman mereka meskipun di bawah topan oposisi yang ganas. Sekalipun dilukai oleh tombak Savoyard dan dihanguskan oleh api Romawi, mereka tetap berdiri tabah walaupun menghadapi mara bahaya demi Firman Allah dan kehormatan-Nya.

Orang-orang Waldensia mendapatkan persembunyian mereka di balik puncak gunung-gunung pertahanan yang tinggi--yang sepanjang zaman menjadi perlindungan bagi orang-orang yang dianiaya dan yang ditindas. Di sini terang kebenaran itu tetap bersinar di tengah-tengah kegelapan Zaman Pertengahan.

Allah telah menyediakan bagi umat-Nya satu rumah ibadah kebesaran yang dahsyat, sesuai dengan kebenaran yang sangat besar yang dipercayakan kepada tanggung jawab mereka. Kepada orang-orang pengasingan yang setia, gunung-gunung itu adalah lambang kebenaran Tuhan yang tak terubahkan.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 24 Juni 2020

Kabar Baik 26 Juni 2020 : PEKERJAAN YANG MEMBERI SUKACITA

Siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati.---1 Samuel 2: 30.

Ketika hari Sabat diingat, kehidupan duniawi tidak akan diizinkan untuk masuk dalam kehidupan rohani. Tidak ada tugas yang berkaitan dengan enam hari kerja akan tersisa untuk hari Sabat. Selama satu pekan baiklah energi kita tidak akan begitu lelah dalam kerja keduniawian sehingga pada hari ketika Tuhan beristirahat dan disegarkan kita tidak terlalu lelah untuk terlibat dalam pelayanan-Nya.

Pada hari Jumat biarkan persiapan untuk hari Sabat dapat diselesaikan. Periksa semua pakaian sudah siap dan semua masakan sudah selesai. Biarlah sepatu gereja bersih dan kamar mandi sudah beres. Adalah mungkin untuk melakukan ini. Jika Anda membuat aturan, Anda dapat melakukannya. Hari Sabat tidak diberikan untuk memperbaiki pakaian, untuk memasak makanan, untuk mencari kesenangan, atau untuk pekerjaan duniawi lainnya. Sebelum terbenamnya matahari biarkan semua pekerjaan sekuler dikesampingkan dan semua kertas sekuler tidak terlihat. Para orang tua, jelaskan pekerjaan Anda dan tujuannya kepada anak-anak Anda, dan biarkan mereka berbagi pada hari persiapan Anda untuk mematuhi Sabat sesuai dengan hukum.

Kita harus dengan waspada memelihara hari Sabat. Ingatlah bahwa setiap saat disucikan, waktu yang suci. Bilamana memungkinkan, majikan harus memberi pekerja mereka jam dari Jumat siang sampai awal hari Sabat. Beri mereka waktu untuk persiapan, agar mereka dapat menyambut hari Tuhan dengan ketenangan pikiran. Dengan cara seperti itu Anda tidak akan rugi bahkan dalam hal-hal duniawi.

Ada pekerjaan lain yang harus mendapat perhatian pada hari persiapan. Pada hari ini semua perbedaan di antara anak-anak Allah, baik dalam keluarga maupun di gereja, harus disingkirkan. Biarkan semua kepahitan dan amarah dan kejahatan diusir dari jiwa. Dalam roh yang rendah hati, "hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh" (Yak. 5:16).

Sebelum Sabat dimulai, pikiran dan tubuh harus ditarik dari urusan duniawi. Tuhan telah menetapkan Sabat-Nya pada akhir dari enam hari kerja, bahwa kita dapat berhenti dan mempertimbangkan apa yang telah kita dapatkan selama satu pekan dalam persiapan untuk kerajaan suci yang mana tidak ada pelanggar. Kita hendaknya setiap hari Sabat memperhitungkan jiwa kita untuk melihat apakah pekan yang telah berakhir itu mendatangkan keuntungan atau kerugian rohani.

Adalah untuk keselamatan kekal dalam menguduskan hari Sabat di dalam Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 25 Juni 2020 : PERJANJIAN KEKAL

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.---Petrus 2: 9.

Ketika Tuhan membebaskan umat-Nya bangsa Israel dari Mesir dan memberikan kepada mereka hukum-Nya, Dia mengajarkan kepada mereka bahwa dengan ketaatan akan hari Sabat mereka dapat dibedakan dari para penyembah berhala. Inilah yang membuat perbedaan antara mereka yang mengakui kekuasaan Tuhan dan mereka yang menolak untuk menerima Dia sebagai Pencipta dan Raja mereka.

Sebagaimana Sabat adalah tanda yang membedakan bangsa Israel ketika mereka keluar dari Mesir untuk memasuki Kanaan duniawi, itu juga menjadi tanda yang sekarang membedakan umat Allah ketika mereka keluar dari dunia untuk memasuki perhentian surgawi. Sabat adalah tanda hubungan yang ada antara Allah dan umat-Nya, tanda bahwa mereka menghormati hukum-Nya. Ini membedakan antara umat-Nya yang setia dan para pelanggar.

Dari tiang awan Kristus menyatakan mengenai Sabat: ''Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu" (Kel. 31: 13). Hari Sabat yang diberikan kepada dunia sebagai tanda Allah sebagai Pencipta juga merupakan tanda Dia sebagai Pengudus. Kekuatan yang menciptakan segala sesuatu adalah kekuatan yang menciptakan kembali jiwa dalam rupa-Nya sendiri. Bagi mereka yang menguduskan hari Sabat, itu adalah tanda pengudusan. Pengudusan sejati adalah keselarasan dengan Allah, kesatuan dengan Dia dalam karakter. Itu diterima melalui ketaatan kepada prinsip- prinsip yang merupakan transkrip dari karakter-Nya. Dan Sabat adalah tanda ketaatan. Mereka yang dari hati mematuhi perintah keempat akan mematuhi seluruh hukum. Mereka dikuduskan melalui ketaatan.

Bagi kita sama seperti bagi bangsa Israel, Sabat diberikan "untuk perjanjian kekal." Kepada mereka yang menghormati hari-Nya yang kudus, Sabat adalah tanda bahwa Allah mengakui mereka sebagai umat pilihan-Nya. Ini adalah janji bahwa Dia akan menggenapi perjanjian-Nya kepada mereka. Semua yang menerima tanda pemerintahan Allah menempatkan diri mereka di bawah perjanjian Ilahi yang kekal.

Hanya hukum keempat dari sepuluh hukum yang berisi meterai dari Pemberi hukum, Pencipta langit dan bumi. Mereka yang mematuhi perintah ini mengambil ke atas diri mereka nama-Nya, dan semua berkat yang dimiliki-Nya adalah milik mereka.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 23 Juni 2020

Kabar Baik 23 Juni 2020 : MANNA GANDA

Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya.---Keluaran 16: 22.

Pada hari yang keenam orang banyak mengumpulkan dua gomer untuk masing-masing mereka. Pemimpin-pemimpin mereka dengan segera pergi mendapatkan Musa dan mengadukan kepada Musa apa yang telah dilakukan. Jawabnya adalah, "Inilah yang dimaksudkan Tuhan: Besok adalah hari perhentian penuh, Sabat yang kudus bagi Tuhan."

Tuhan menuntut agar hari-Nya yang suci itu dipelihara sama kudusnya seperti pada zaman Israel dahulu. Perintah yang diberikan kepada orang Israel itu harus dianggap oleh semua orang Kristen sebagai satu perintah dari Allah kepada mereka. Hari sebelum Sabat harus menjadi sebagai satu hari persediaan, agar segala sesuatu dapat dipersiapkan untuk jam-jam yang suci itu. Bagaimanapun juga janganlah urusan kita dibiarkan mengambil waktu yang suci itu. Allah telah memerintahkan agar orang sakit dan yang menderita dirawat; pekerjaan yang dituntut untuk meringankan beban mereka adalah satu pekerjaan rahmat, dan bukan merupakan pelanggaran terhadap Sabat; tetapi segala pekerjaan yang tidak perlu harus dihindarkan. Banyak orang dengan lalainya telah menunda sampai kepada permulaan hari Sabat perkara-perkara kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan pada hari persediaan. Hal seperti ini janganlah terjadi. Pekerjaan yang dibiarkan sampai kepada permulaan Sabat harus tetap dibiarkan sampai Sabat berlalu. Cara seperti ini akan dapat menolong ingatan dari pada yang lalai itu, dan menjadikan mereka lebih berhati-hati untuk melaksanakan tugas mereka dalam enam hari bekerja itu.

Setiap pekan selama dalam perjalanan mereka di padang belantara, orang Israel menyaksikan satu mukjizat rangkap tiga, yang dimaksudkan untuk mengesankan pikiran mereka akan sucinya Sabat itu; manna dalam jumlah dua kali lipat diturunkan pada hari yang keenam, tidak ada manna pada hari yang ketujuh, dan persediaan yang diperlukan untuk Sabat terpelihara dan tetap mulus dan bersih, sedangkan jikalau dibiarkan tersisa pada hari-hari yang lainnya, manna itu tidak baik lagi untuk dimakan.

Di dalam keadaan-keadaan yang berhubungan dengan pemberian manna itu kita mempunyai bukti yang menentukan bahwa Sabat bukanlah ditetapkan, seperti yang dikatakan oleh banyak orang, pada waktu hukum itu diberikan di Bukit Sinai. Sebelum orang-orang Israel tiba di Sinai mereka telah mengerti bahwa Sabat merupakan sesuatu yang dituntut dari mereka. Dengan diperintahkannya untuk mengumpulkan manna dua kali lebih banyak setiap hari Jumat sebagai hari persediaan untuk Sabat, di mana tidak akan ada manna yang jatuh, sifat yang suci dari hari perhentian itu tetap diingatkan kepada mereka. Dan bilamana beberapa dari antara orang banyak itu keluar pada hari Sabat untuk mengumpulkan manna, Tuhan bertanya, "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintahKu dan hukum-Ku?"

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 20 Juni 2020

Kabar Baik 22 Juni 2020 : IMAN DALAM SEJARAH YANG DIILHAMKAN

Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit.---Kejadian 2: 4.

Para ahli ilmu geologi mengakui telah mendapatkan bukti dari bumi ini sendiri bahwa bumi ini jauh lebih tua umurnya dari apa yang diajarkan oleh tulisan Nabi Musa. Tulang-tulang manusia dan binatang-binatang, sebagaimana alat-alat peperangan, pohon-pohon yang sudah membatu, dan lain sebagainya, yang jauh lebih besar daripada yang ada sekarang ini, atau yang telah ada sejak ribuan tahun, telah ditemukan, dan dari hasil-hasil penemuan ini diambil kesimpulan bahwa bumi ini telah dihuni lama sebelum masa seperti yang telah dinyatakan dalam catatan tentang penciptaan dalam Alkitab, dan penduduknya itu adalah makhluk-makhluk yang ukurannya jauh lebih besar daripada manusia yang hidup sekarang ini. Dalih seperti ini telah menyebabkan banyak orang yang mengakui percaya akan Alkitab telah berpendapat bahwa hari-hari penciptaan itu merupakan satu jangka waktu yang lama, dan tidak terbatas.

Tetapi terpisah dari sejarah Alkitab, ilmu bumi (geologi) tidak dapat membuktikan apa-apa. Mereka yang mendasarkan pendapatnya atas penemuan-penemuan tersebut tidak mempunyai pemikiran yang pasti tentang ukuran manusia, binatang-binatang dan pohon-pohon sebelum air bah, ataupun tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada waktu itu.. Barang-barang kuno yang diketemukan di dalam bumi ini memang memberikan bukti tentang suatu keadaan yang coraknya berbeda dalam banyak hal dari keadaan sekarang ini, tetapi kapan waktunya keadaan tersebut berlaku hanya dapat dipelajari dari sabda yang diilhamkan itu. Di dalam sejarah tentang air bah, Firman Allah telah menjelaskan apa yang tidak akan pernah dapat diterangkan hanya oleh ilmu geologi saja. Pada zaman Nuh, manusia, binatang-binatang dan pohon-pohon yang jauh lebih besar daripada yang ada sekarang ini, telah terpendam, dan dengan demikian telah terpelihara sebagai satu bukti kepada generasi mendatang bahwa orang-orang pada zaman Nuh telah dibinasakan oleh air bah. Tuhan menghendaki agar penemuan-penemuan akan benda-benda tersebut dapat meneguhkan iman dalam sejarah yang diilhamkan itu; tetapi manusia; dengan dalihnya yang sia-sia, jatuh ke dalam kesalahan yang sama seperti halnya orang-orang pada zaman sebelum air bah. Perkara-perkara yang diberikan Allah kepada mereka sebagai satu keuntungan telah diubahkan menjadi satu laknat dengan menyalahgunakannya.

Adalah salah satu usaha Iblis untuk menuntun manusia agar menerima dongeng orang-orang yang tidak percaya, karena dengan demikian ia dapat mengaburkan hukum Allah, yang sebenarnya jelas, serta mengeraskan manusia untuk memberontak terhadap pemerintahan Ilahi. Usahanya itu terutama sekali diarahkan terhadap hukum yang keempat, oleh karena hukum ini dengan jelas menyatakan adanya Allah yang hidup, Khalik Pencipta langit dan bumi.

Usaha yang terus-menerus diadakan untuk menerangkan, bahwa terciptanya bumi ini adalah diakibatkan oleh sebab alamiah; dan pendapat manusia diterima sekalipun oleh orang-orang yang mengaku dirinya Kristen, untuk menentang ajaran-ajaran Alkitab yang jelas itu.

Tuhan Yesus memberkati.

~Bernard.S

Kabar Baik 21 Juni 2020 : UNGKAPAN TERIMA KASIH

Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya ltu.---Kejadian 2: 3.

Setelah berhenti pada hari yang ketujuh, Allah menyucikannya atau mengasingkannya sebagai suatu hari perhentian bagi manusia. Untuk mengikuti leladan Khaliknya, manusia harus berhenti pada hari yang suci ini, sehingga bilamana ia memandang ke langit dan bumi ia dapat mengingat kembali akan pekerjaan penciptaan yang besar itu; dan bila ia memandang bukti dari hikmat dan kebajikan Tuhan, hatinya akan dipenuhi oleh cinta dan hormat akan Khaliknya.

Di Eden, Allah telah menetapkan satu peringatan akan pekerjaan penciptaan yang telah dilakukan-Nya itu, dengan memberkati hari yang ketujuh. Hari Sabat telah diberikan kepada Adam, bapa dan wakil seluruh umat manusia. Pemeliharaan hari Sabat haruslah merupakan satu pengakuan yang disertai rasa terima kasih dari semua orang yang akan mendiami bumi ini bahwa Allah adalah Khalik mereka dan Raja mereka yang sebenarnya; bahwa mereka adalah ciptaan tangan-Nya dan berada di bawah kekuasaan-Nya. Dengan demikian lembaga ini seluruhnya bersifat memperingati dan diberikan untuk seluruh umat manusia. Hari Sabat bukan mempakan suatu bayang-bayang atau terbatas kepada segolongan orang yang tertentu saja.

Allah melihat bahwa hari Sabat perlu untuk manusia sekalipun di Firdaus, Ia perlu untuk mengesampingkan kepentingan serta urusan-urusan pribadinya satu hari dalam satu pekan agar ia dapat merenung-renungkan dengan lebih dalam akan pekerjaan Allah serta kebajikan dan kuasa-Nya. Ia memerlukan satu hari Sabat untuk lebih mengingatkannya akan Allah dan membangkitkan rasa syukur oleh sebab segala sesuatu yang dinikmati dan dimiliki itu berasal dari tangan Khalik yang pemurah.

Allah merencanakan agar hari Sabat itu akan mengarahkan pikiran manusia untuk merenung-renungkan hasil ciptaan-Nya. Alam berkata-kata kepada indra mereka, serta mengatakan adanya satu Allah yang hidup, Khalik itu, serta Pemerintah di atas segala-galanya. "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberikan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam'' (Mzm. 19: 2, 3). Keindahan yang menutupi bumi ini adalah satu tanda kasih Allah. Kita dapat melihatnya pada bukit-bukit yang kekal, pada pohon-pohon yang tinggi, pada kuncup-kuncup yang sedang mekar dan bunga-bunga yang indah. Semua menceritakan kepada kita tentang Allah. Hari Sabat, yang selalu menunjuk kepada Dia yang telah menjadikan segala sesuatunya, mengajak manusia untuk membuka buku alam yang besar itu serta mempelajari hikmat, kuasa dan kasih Khalik itu.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 18 Juni 2020

Kabar Baik 20 Juni 2020 : MENGALAHKAN KEKUATIRAN: Doa dan Ucapan Syukur

"Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau!  Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah."  Mazmur 55:23

Adalah non sense jika ada orang yang berkata bahwa dirinya tidak pernah merasa kuatir terhadap apa pun juga.  Pastilah tak seorang pun manusia di dunia ini yang tidak pernah merasa kuatir!  Setiap kita pasti pernah mengalami apa itu kuatir.  Daud pun pernah mengalaminya, apalagi jika kita simak perjalanan hidup Daud penuh dengan pergumulan yang berat, kekuatiran pasti bergejolak di dalam hatinya karena hidupnya di bawah ancaman Saul yang hendak membunuhnya.  Kondisi yang lebih berat juga harus dialami Ayub, segala harta bendanya lenyap dan anak-anaknya juga mati.  Tidak hanya itu, Ayub pun harus menderit sakit borok di sekujur tubuhnya.  Dalam kondisi yang demikian, isteri dan sahabat-sahabatnya justru meninggalkan dia.  Namun Ayub mengaku bahwa  "...yang kutakutkan itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku."  (Ayub 3:25).

Rasa kuatir timbul saat seseorang melihat keadaan di sekitarnya tidak lagi dapat memberikan harapan untuk hidup lebih baik.  Bukankah di hari-hari ini banyak orang yang kuatir akan masa depannya?  Bencana terjadi di mana-mana dan tanpa diduga;  harga kebutuhan dapur ibu-ibu terus naik;  BBM di beberapa daerah langka;  orangtua kuatir tidak mampu membiayai sekolah anaknya dan sebagainya.  Rasa kuatir tidak dapat mengurangi beban yang kita alami, sebaliknya akan mengotori pikiran kita dengan berbagai niat yang tidak baik.  Contoh:  orang akan mengambil jalan pintas untuk bunuh diri, mencuri, menipu, dan banyak hal yang memungkinkan seseorang terjebak dalam dosa.  Paulus berpesan,  "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."  (Filipi 4:6).

Jelas bahwa untuk dapat keluar dari rasa kuatir kita harus berdoa dan mengucap syukur.  Mengucap syukur adalah bagian yang sangat penting untuk mendatangkan ketenteraman hati, dan saat hati kita tenang kita bisa berdoa kepada Tuhan dengan penuh iman, dan dengan iman itu pula kita mampu mengusir rasa kuatir yang melanda hati dan pikiran kita, serta mempercayakan semua masalah kita kepada Tuhan, sebab Dia yang menjadi jaminan hidup kita.

Jangan kuatir, Tuhan pasti sanggup menolong kita!

Kabar Baik 19 Juni 2020 : KELIMPAHAN SEBAGAI ALAT UJI IMAN

"Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu."  1 Petrus 4:12


Apa yang terjadi dalam kehidupan kita ini tak ada yang kebetulan karena semua ada dalam pengawasan dan kendali Tuhan.  Terkadang Tuhan mengijinkan suatu peristiwa terjadi dalam hidup orang percaya sebagai perwujudan dari kasih-Nya, perhatian-Nya, dan kepedulian-Nya.  Jadi Tuhan mengerjakan segala sesuatu dalam hidup kita ini bukan tanpa suatu maksud, tetapi selalu ada rencana-Nya, yang salah satunya adalah hendak mengukur dan menguji kualitas iman kita, apakah kita tahan ujian atau tidak.  "...orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."  (Matius 10:22).

Iman seseorang takkan teruji kualitasnya tanpa melewati ujian!  Salah satu cara yang Tuhan gunakan untuk menguji iman seseorang adalah melalui ujian berkat atau kelimpahan  (Lukas 12:13-21).  Ketika orang hidup dalam kelimpahan, keberkatan, atau berlimpah harta, hatinya cenderung berpaut kepada harta yang ia miliki daripada kepada Tuhan.  Ia tidak lagi menyandarkan hidup kepada Tuhan, tapi kepada hartanya, Tuhan tidak lagi diprioritaskan,  "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."  (Matius 6:21).  Karena merasa punya segala-galanya, mereka tidak lagi membutuhkan Tuhan, dengan kata lain Tuhan tidak lagi menjadi prioritas dalam hidupnya!

Rasul Paulus berpesan kepada Timotius,  "Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati."  (1 Timotius 6:17).  Justru dalam keadaan sentosa  (hidup dalam kelimpahan)  kita harus mengasihi Tuhan lebih sungguh, karena kita tahu bahwa semua yang kita miliki itu berasal dari Tuhan, Tuhan adalah Pemilik segalanya, dan kita ini hanya dipercaya untuk mengelola berkat itu, jangan malah melupakan Tuhan dan meninggalkan Dia.  "Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata: 'Aku tidak mau mendengarkan!'"  (Yeremia 22:21a).

Jangan sampai terlena dengan berkat materi.  Dengan kelimpahan berkat yang diterima kita bisa menggenapi rencana Tuhan, yaitu menjadi saluran berkat.

Selasa, 16 Juni 2020

Kabar Baik 18 Juni 2020 : HARI SABAT DICIPTAKAN OLEH KRISTUS

Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.---Kolose 1: 16.

Sabat telah disucikan pada waktu kejadian. Sebagaimana telah diurapi bagi manusia, hari Sabat bermula "pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai" (Ayb. 38: 7). Damai di seluruh dunia; karena bumi berada dalam keselarasan dengan surga. "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik;" dan Dia berhenti dalam kesukaan karena pekerjaan-Nya yang sempurna. (Kej. 1: 31).

Oleh karena Ia telah berhenti pada hari Sabat, "Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya" --diasingkan untuk suatu maksud yang suci. Diberikan-Nya kepada Adam untuk hari perhentian. Itulah peringatan pekerjaan penciptaan, dan menjadi tanda kuasa Allah dan kasih-Nya. Alkitab berkata,"Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan- Nya peringatan" menyatakan "Sebab apa yang tidak tampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat tampak kepada pikiran dari karya-Nya" (Kej. 2: 3; Mzm. 111: 4; Rm. 1: 20).

Segala sesuatu telah dijadikan oleh Anak Allah. "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah... Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan'' (Yoh. 1: 1-3). Karena Sabat itu menjadi peringatan akan penciptaan, itu adalah tanda dari kasih dan kuasa Kristus.

Sabat adalah termasuk di dalam hukum yang diberikan di Sinai; tetapi itu bukanlah pernyataan yang pertama tentang hari perhentian. Umat Israel telah mengetahuinya sebelum datang di Sinai. Di dalam perjalanan ke sana Sabat itu telah dipelihara.

Hari Sabat bukan hanya untuk orang Israel saja, tetapi untuk dunia. Hukum itu telah diumumkan kepada manusia di Taman Eden dan mempunyai keharusan yang tidak akan binasa, sebagaimana halnya dengan sepuluh hukum. Dari hukum itu di mana hukum keempat adalah salah satu di antaranya, Kristus berkata, "Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat." Selama langit dan bumi ada, hari Sabat akan tetap menjadi tanda dari kuasa Khalik. Dan apabila Eden akan kembali mekar bersemi di atas dunia, maka hari Sabat Tuhan yang suci akan dimuliakan oleh seluruhnya yang ada pada naungan matahari. "Sabat berganti Sabat" penghuni dunia yang telah dibarui itu akan naik "sujud menyembah di hadapan-Ku, Firman Tuhan'' (Mat. 5: 18; Yes. 66: 23).

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 17 Juni 2020 : SEMBAHLAH SANG PENCIPTA

Sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.---Wahyu 14: 7

Tugas menyembah Allah didasarkan atas fakta bahwa Ia adalah Khalik, Pencipta, dan bahwa semua makhluk yang lain diciptakan oleh-Nya. Dan di mana saja di dalam Alkitab tuntutan untuk menghormati dan menyembah-Nya di atas allah-allah bangsa-bangsa kafir dinyatakan, di sana dikutip bukti kuasa penciptaan-Nya.

Dalam Wahyu 14 manusia disuruh untuk menyembah Khalik; dan nubuatan itu menunjukkan suatu golongan yang, sebagai akibat dari pekabaran rangkap tiga, memelihara perintah- perintah Allah. Salah satu perintah itu menunjuk langsung kepada Allah sebagai Pencipta atau Khalik. Perintah keempat menyatakan, "Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu....Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya" (Kel. 20: 10, 11). Mengenai hari Sabat lebih jauh Tuhan berkata, bahwa itu adalah "menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu" (Yeh. 20: 20).

"Pentingnya hari Sabat sebagai peringatan penciptaan adalah bahwa itu terus mengingatkan alasan yang benar mengapa Allah patut disembah" --sebab Dia adalah Khalik, Pencipta, dan kita adalah makhluk-makhluk-Nya. "Oleh sebab itu, hari Sabat menjadi dasar dari penyembahan Ilahi; karena pemeliharaan hari Sabat mengajarkan kebenaran agung ini--ciptaan dan penciptanya--dalam cara yang paling berkesan, dan tidak ada lembaga atau institusi lain yang melakukan ini. Dasar yang benar penyembahan Ilahi bukan hanya hari ketujuh saja, tetapi dalam semua penyembahan yang ditemukan dalam perbedaan yang jelas antara Khalik, Pencipta dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Fakta besar ini tidak pernah usang, ketinggalan zaman, dan tidak boleh dilupakan" --Andrews, J. N., History of the Sabbath, pasal 27. Adalah untuk menjaga agar kebenaran itu tetap berada dalam pikiran manusia sehingga Allah menetapkan hari Sabat itu di Taman Eden; dan selama fakta bahwa Ia adalah Pencipta kita yang menjadi alasan mengapa kita menyembah Dia, selama itu pula hari Sabat itu akan terns menjadi tanda dan peringatan-Nya. Sekiranya hari Sabat itu dipelihara secara universal, pikiran dan kasih sayang manusia akan dituntun kepada Khalik, Pencipta sebagai tujuan penghormatan dan penyembahan, dan tidak akan pernah ada penyembah berhala, ateis, atau orang kafir. Pemeliharaan hari Sabat adalah tanda kesetiaan kepada Allah yang benar, "Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Seterusnya bahwa pekabaran yang memerintahkan manusia menyembah Allah dan menuruti perintah-perintah-Nya, terntama memanggil mereka untuk memelihara perintah atau hukum keempat.

Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 12 Juni 2020

Kabar Baik 13 Juni 2020 : LEBIH DARI YANG TERLIHAT

Baca : Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. —1 Korintus 12:27


Jika Anda menyaksikan kompetisi rodeo—atraksi ketangkasan menjerat hewan dengan tali dan menaikinya, Anda akan melihat banyak peserta yang memiliki empat jari dan satu jari buntung yang seharusnya jempol pada salah satu tangan mereka. Cedera tersebut umum terjadi dalam olahraga ini, yaitu ketika ibu jari terbelit tali yang ujungnya tersambung dengan seekor lembu jantan berbadan besar. Dalam keadaan itu, ibu jari biasanya putus. Meskipun bukan cedera yang mengakhiri karir si atlet, tetap saja ketiadaan ibu jari itu berpengaruh besar. Cobalah menyikat gigi, mengancingkan kemeja, menyisir rambut, mengikat tali sepatu, atau makan tanpa menggunakan ibu jari. Ternyata, anggota tubuh yang kecil dan sering terabaikan itu memainkan peran yang sangat penting.

Rasul Paulus menunjukkan skenario yang sama dalam gereja. Anggota-anggota gereja yang acap kali kurang terlihat dan kurang menonjol terkadang menerima sikap “aku tidak membutuhkan engkau” dari anggota lain (1Kor. 12:21).. Biasanya hal itu tidak terucapkan, tetapi adakalanya dikatakan dengan terus terang.

Allah memanggil kita untuk memperhatikan dan menghormati satu sama lain (ay.25). Setiap dari kita, tak terkecuali, adalah bagian tubuh Kristus (ay.27). Terlepas apa pun karunia yang kita miliki, kita semua saling membutuhkan. Sebagian dari kita adalah mata dan telinga, sementara sebagian yang lain adalah ibu jari. Namun, dalam tubuh Kristus setiap dari kita memainkan peran penting, terkadang lebih dari yang terlihat oleh orang. - John Blase

Jika Anda “mata,” bagaimana cara Anda menguatkan mereka yang adalah “ibu jari”? Namun, jika Anda menganggap diri lebih rendah daripada yang lain, hafalkanlah 1 Korintus 12:27 sebagai kebenaran firman yang penting bagi Anda.

"Allah Bapa, ampunilah kami karena kami sering melupakan kenyataan bahwa masing-masing dari kami adalah anggota tubuh Kristus. Kami semua anggota, dengan Engkau saja sebagai Kepala atas tubuh."

Kabar Baik 12 Juni 2020 : BERDUA LEBIH MENGUNTUNGKAN

Baca : Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri. Kalau mereka bekerja, hasilnya akan lebih baik. —Pengkhotbah 4:9 BIS

Meskipun sudah kepayahan, para pelari pada ajang triatlon Ironman tahun 1997 di Hawaii itu terus berjuang menuju garis finis. Di antara mereka ada dua atlet wanita yang sudah terhuyung-huyung. Pada satu titik, Sian Welch pun menubruk Wendy Ingraham dan keduanya jatuh ke tanah. Karena sulit berdiri, mereka terjerembap, lalu jatuh lagi kira-kira dua puluh meter dari garis finis. Para penonton bertepuk tangan ketika melihat Ingraham mulai merangkak. Ketika Welch juga mulai bangkit, penonton bersorak lebih keras lagi. Ingraham mencapai garis finis di posisi keempat, dan langsung ambruk ke dalam pelukan para pendukungnya. Namun, kemudian ia berbalik dan mengulurkan tangannya kepada Welch. Welch pun menjatuhkan badannya ke depan, mengulurkan tangannya yang letih ke arah Ingraham, dan melewati garis finis. Setelah ia menyelesaikan perlombaannya di posisi kelima, para penonton bersorak-sorai meneriakkan dukungan mereka.

Keberhasilan keduanya menyelesaikan rangkaian lomba renang, bersepeda, dan lari sejauh 225 KM tersebut telah menginspirasi banyak orang. Namun, gambaran dua pesaing kelelahan yang telah berjuang bersama untuk menyelesaikan lomba itu tetap membekas dalam benak saya karena telah menegaskan kebenaran yang menguatkan dari Pengkhotbah 4:9-11.

Kita tidak perlu malu mengakui bahwa kita membutuhkan bantuan dalam hidup ini (ay..9), terutama karena kita tidak mungkin betul-betul menyangkali kebutuhan kita atau menyembunyikannya dari Allah yang Mahatahu. Adakalanya kita jatuh, baik secara jasmani atau rohani. Ketika menyadari bahwa kita tidaklah sendirian, kita dapat terhibur sambil terus bertahan di dalam kesulitan yang kita hadapi. Di saat Allah Bapa yang penuh kasih itu menolong kita, Dia juga memampukan kita untuk melayani sesama kita yang membutuhkan, supaya mereka juga tahu bahwa mereka juga tidak sendirian. - Xochitl Dixon

Pertolongan seperti apa yang pernah Anda terima? Bagaimana Anda dapat menyemangati orang lain sepanjang minggu ini?

"Tuhan Mahakuasa, terima kasih Engkau meyakinkan kami akan kehadiran-Mu yang tetap di saat Engkau menolong kami dan memberi kami kesempatan untuk melayani dan membantu orang lain."

Minggu, 07 Juni 2020

Kabar Baik 11 Juni 2020 : HUKUM KASIH

Kasih adalah kegenapan hukum Taurat.---Roma 13: 10.

Kristuslah yang telah mengumumkan hukum itu di atas Gunung Sinai, di tengah-tengah guntur dan nyala api. Kemuliaan Allah, bagaikan api yang memusnahkan, turun ke puncak gunung, dan gunung itu bergoncang atas kehadiran Tuhan. Rombongan besar orang Israel yang tiarap di atas tanah telah mendengar dengan kagum perintah-perintah suci dari hukum itu. Betapa berbedanya dengan suasana di atas bukit kebahagiaan itu! Di bawah langit musim panas, tanpa suara yang memecah kesunyian kecuali kicauan burung-burung, Yesus menyatakan prinsip-prinsip kerajaan-Nya. Namun Dia yang berbicara kepada orang-orang pada hari itu dengan penekanan-penekanan kasih telah membuka kepada mereka prinsip-prinsip hukum yang diumumkan di Sinai.

Hukum yang diberikan di atas Gunung Sinai adalah ucapan dari prinsip kasih, suatu penyataan kepada dunia tentang hukum surga. Hukum itu ditahbiskan di dalam tangan seorang Perantara--diucapkan oleh-Nya lewat kuasa siapa hati manusia dapat disesuaikan dengan prinsip-prinsipnya. Allah telah menyatakan maksud hukum itu ketika Dia menyatakan kepada Israel, "Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku" (Kel. 22: 31).

Tetapi Israel belum merasakan sifat rohani dari hukum itu, dan terlalu sering penurutan mereka hanya sebagai ketaatan rupa dan upacara saja, bukan suatu penyerahan hati kepada kedaulatan kasih. Ketika Yesus dalam tabiat dan pekerjaan-Nya menunjukkan kepada manusia sifat-sifat Allah yang suci, penuh kebaikan dan bersifat kebapaan, dan menunjukkan ketiadaan nilai dari penurutan upacara belaka, para pemimpin Yahudi tidak menerima atau memahami kata-kata-Nya. Mereka berpikir bahwa Dia terlalu menganggap enteng akan tuntutan-tuntutan hukum itu; dan ketika Dia tetapkan di hadapan mereka kebenaran-kebenaran dari perwujudan atau lambang upacara mereka yang ditetapkan Ilahi, mereka hanya melihat luarnya saja, menuduh Dia berupaya untuk mengubahnya.

Kata-kata Kristus, walaupun diucapkan dengan tenang, itu dikatakan dengan kesungguh-sungguhan dan kuasa yang menggerakkan hati orang-orang. Mereka mendengar pengulangan tradisi-tradisi dan tuntutan-tuntutan hambar dari para rabi; tetapi dengan sia-sia. "Takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab la mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka" (Mat. 7: 29). Orang Farisi mencatat perbedaan besar antara gaya ajaran mereka dengan ajaran Kristus. Mereka lihat bahwa keagungan, kesucian dan keindahan kebenaran dengan pengaruh yang dalam dan lemah lembut itu telah menguasai pikiran banyak orang.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 10 Juni 2020 : HUKUM TAURAT ITU KUDUS

Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.---Roma 7: 12.

Karena "hukum Allah itu sempurna adanya", setiap perubahan dari padanya adalah jahat. Orang-orang yang tidak menuruti hukum Allah, dan mengajar orang berbuat yang sama, dihukum oleh Kristus. Kehidupan penurutan Juruselamat memenuhi tuntutan hukum; hal ini membuktikan bahwa hukum itu dapat dilakukan di dalam kehidupan manusia dan menunjukkan keluhuran tabiat sehingga penurutan dipertumbuhkan. Barangsiapa yang menurut sama seperti penurutan-Nya menyatakan bahwa hukum itu "kudus, benar dan baik" (Roma 7:12). Sebaliknya, barangsiapa yang melanggar hukum Allah berarti membantu pernyataan Iblis bahwa hukum itu tidak adil, dan tidak dapat dituruti. Dengan .demikian mereka menguatkan penipuan pembohong besar itu dan melemparkan hinaan atas Allah. Mereka itu adalah anak-anak si jahat, yang pertama-tama melawan hukum Allah. Memperkenankan mereka masuk surga berarti membawa masuk kembali unsur perpecahan dan pemberontakan, dan membahayakan kesejahteraan semesta alam. Tidak seorang pun yang akan masuk kerajaan itu yang sengaja melanggar salah satu asas hukum Allah.

Rabi-rabi menganggap kebenaran mereka sebagai surat izin masuk ke surga; tetapi Yesus mengatakan bahwa itu tidak cukup dan tidak ada artinya. Upacara secara lahir dan pengetahuan teoritis akan kebenaran adalah undang-undang kebenaran orang Farisi. Rabi-rabi mengaku suci oleh usaha mereka menurut hukum; tetapi perbuatan mereka telah menceraikan kebenaran dari agama. Sedang mereka amat cermat di dalam mengadakan upacara-upacara, kehidupan mereka tidak senonoh dan hina. Apa yang disebut kebenaran mereka tidak dapat membawa masuk ke dalam kerajaan surga.

Penipuan yang terbesar pikiran manusia pada zaman Kristus ialah hanya oleh menyetujui kebenaran yang mereka anggap sebagai kebenaran. Di dalam semua pengalaman umat manusia satu pengetahuan teoritis saja tidak cukup untuk menyelamatkan jiwa. ltu tidak mengeluarkan buah-buah kebenaran. Satu perhatian yang disertai perasaan cemburu terhadap apa yang disebut kebenaran agama sering menyertai kebencian atas kebenaran yang sejati seperti yang dinyatakan di dalam kehidupan. Pasal-pasal yang tergelap dalam sejarah dibebani dengan catatan perbuatan-perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang beragama yang sangat fanatik. Orang Parisi mengaku bahwa mereka adalah anak-anak Abraham, dan membanggakan petunjuk-petunjuk Allah yang ada pada mereka; meskipun demikian keuntungan ini tidak melindungi mereka dari pada mementingkan diri sendiri, permusuhan, loba, dan kemunafikan yang hina. Mereka menganggap bahwa merekalah yang paling beragama di dunia, tetapi apa yang mereka sebut berpegang pada agama membawa mereka menyalibkan Tuhan yang mulia itu.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 04 Juni 2020

Kabar Baik 9 Juni 2020 : BERDOA DENGAN ALKITAB DI TANGAN

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.---2 Timotius 2: 15.

Baiklah setiap orang yang mengaku percaya bahwa Tuhan akan segera datang, menyelidiki Kitab Suci tidak seperti sebelumnya; karena Iblis bertekad unluk mencoba setiap alat yang memungkinkan untuk mempertahankan jiwa-jiwa dalam kegelapan, dan membutakan pikiran terhadap bahaya saat-saat di mana kita hidup. Biarlah semua orang percaya mengambil Alkitab mereka dengan doa yang sungguh-sungguh, agar mereka dapat diterangi oleh Roh Kudus seperti apa itu kebenaran, agar mereka dapat lebih mengenal Allah dan Yesus Kristus yang telah Dia utus. Selidiki kebenaran akan harta terpendam, dan kecewakan musuh. Saat ujian tepat di hadapan kita, karena seruan nyaring malaikat ketiga telah dimulai dalam penyataan kebenaran Kristus, Penebus dosa yang mengampuni. Ini adalah awal dari cahaya malaikat yang kemuliaannya akan memenuhi seluruh bumi. Karena ini adalah pekerjaan setiap orang kepada siapa pesan peringatan telah datang, untuk mengangkat Yesus, untuk memperkenalkan-Nya kepada dunia sebagaimana dinyatakan dalam tipe-tipe, sebagaimana dibayangi dalam simbol-simbol, seperti yang dimanifestasikan dalam wahyu para nabi, sebagaimana diungkapkan dalam pelajaran yang diberikan kepada murid--muridNya dan dalam mukjizat-mukjizat yang indah yang dilakukan bagi anak-anak manusia. Selidiki Kitab Suci; karena itulah yang bersaksi tentang Dia.

Jika Anda mau bertahan melewati masa kesukaran, Anda harus mengenal Kristus, dan sesuai dengan karunia kebenaran-Nya, yang Ia nyatakan kepada orang berdosa yang bertobat. Kebijaksanaan manusia tidak akan berguna unluk menyusun rencana keselamatan. Filosofi manusia sia-sia, buah dari kekuatan manusia yang paling mulia tidak berharga, di samping rencana besar Guru llahi. Tidak ada kemuliaan bagi kita; semua bantuan dan kemuliaan manusia terletak pada debu; karena kebenaran yang ada dalam Yesus adalah satu- satunya agen yang tersedia yang dengannya kita dapat diselamatkan. Kita memiliki hak istimewa untuk terhubung dengan Kristus, kemudian Ilahi dan manusia digabungkan; dan dalam persatuan ini harapan kita harus bersandar sendiri; karena Roh Kudus menyentuh jiwa maka kekuatan jiwa dipercepat, dan kita menjadi makhluk baru di dalam Kristus Yesus. Dia dimanifestasikan untuk membawa kehidupan dan keabadian terhadap cahaya. Dia berkata, "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup." Pemazmur menyatakan, "Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh."

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 8 Juni 2020 : DOA DAN DUKUNGAN MORAL

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.---Matius 16: 24.

Dibutuhkan keberanian moral untuk mengambil posisi mentaati perintah-perintah Tuhan. Seorang penentang kebenaran pernah berkata bahwa hanya orang-orang yang berpikiran lemah, bodoh, orang-orang bebal, yang akan berpaling dari gereja-gereja untuk memelihara hari ketujuh sebagai hari Sabat; tetapi seorang pendeta yang telah memeluk kebenaran, menjawab, "Jika Anda berpikir itu membutuhkan orang-orang yang berpikiran lemah, cobalah saja." Dibutuhkan keberanian moral, ketegasan, keputusan, ketekunan, dan sangat banyak doa untuk melangkah keluar dari sisi yang tidak populer. Kita bersyukur bahwa kita dapat datang kepada Kristus seperti orang-orang miskin yang menderita datang kepada Kristus di bait suci. Kami berharap rumah ini akan menjadi rumah doa, dan bahwa mereka yang masuk ke sini akan menyadari bahwa mereka datang untuk bertemu dengan Tuhan. Kristus telah berkata, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka'' Kami tidak berharap untuk dapat selalu menyediakan seorang pendeta untuk Anda; tetapi Anda harus memiliki akar di dalam dirimu sendiri. Anda harus belajar mendapatkan sendiri dari mata air kehidupan. Anda belum berani menginjak-injak perintah Allah, dan telah melangkah keluar pada kebenaran yang tidak populer, biarkan hasilnya menjadi seperti itu. Akankah Juruselamat berpaling untuk meninggalkan Anda berjuang sendirian ?--Tidak, tidak pernah. Tetapi Dia tidak pernah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa mereka tidak harus mengalami pencobaan, tidak ada penyangkalan diri untuk ditanggung, tidak ada pengorbanan yang harus dilakukan. Sang Guru adalah seorang yang penuh kesengsaraan, dan berkenalan dengan kesedihan. "Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya." Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa dalam kemiskinan Anda, Anda dapat memanggil Tuhan Anda Bapa. Kemiskinan datang ke dunia ini, dan akan ada waktu kesusahan seperti tidak pernah ada sejak bangsa dijadikan. Akan ada perang dan desas-desus tentang perang, dan wajah orang-orang akan membuat lipatan kepucatan. Anda mungkin harus menderita, kadang-kadang Anda mungkin lapar; tetapi Tuhan tidak akan meninggalkan Anda dalam penderitaan Anda. Dia akan menguji imanmu. Kita tidak hidup untuk menyenangkan diri sendiri. Kita hidup di sini untuk memanifestasikan Kristus kepada dunia, untuk mewakili Dia dan kuasa-Nya bagi umat manusia.

Kristus sedang menguji kita hari ini untuk melihat apakah kita akan taat kepada hukum Allah sebagaimana adanya, dan dipersiapkan untuk perkumpulan malaikat surgawi.. Tuhan menginginkan orang yang setia.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 7 Juni 2020 : DOA DAN GEREJA YANG DIHIDUPKAN KEMBALI

Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan Firman Allah dengan berani..---Kisah Para Rasul 4: 31.

Suatu kebangunan kesalehan yang sejati di antara kita merupakan hal terbesar dan paling penting dari segala kebutuhan kita. Berusaha melakukan hal ini haruslah menjadi tugas kita yang utama. Harus ada upaya yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan berkat Tuhan, bukan karena Allah tidak rela mencurahkan berkatNya pada kita, melainkan karena kita belum siap menerimanya. Bapa semawi kita lebih rela memberikan Roh Kudus-Nya kepada mereka yang meminta dari padaNya ketimbang bapak-bapak duniawi memberikan hadiah-hadiah yang bagus kepada anak-anak mereka. Tetapi adalah tugas kita, melalui pengakuan, kerendahan hati, pertobatan dan doa yang tekun, agar memenuhi akan syarat-syarat dengan mana Allah telah berjanji untuk mengaruniakan berkat-Nya kepada kita. Kebangunan perlu diharapkan hanya di dalam jawaban akan doa. Sementara orang-orang sangat kekurangan akan Roh Kudus, mereka tidak dapat menghargai pemberitaan Firman; tetapi ketika kuasa Roh menyentuh hati mereka, maka khotbah yang diberikan tidak akan memberikan hasil. Dipandu oleh ajaran Firman Allah, dengan manifestasi Roh-Nya, dalam penerapan kebijaksanaan yang baik, mereka yang menghadiri perhimpunan kami akan memperoleh pengalaman yang berharga, dan pulang ke rumah, akan dipersiapkan untuk memberikan pengaruh yang menyehatkan.

Para pembawa standar lama mengetahui apa itu bergumul dengan Tuhan dalam doa, dan menikmati pencurahan Roh-Nya. Tetapi ini sedang berlalu dari tahap aksi dan siapa yang datang untuk mengisi tempat mereka? Bagaimanakah dengan generasi muda? Apakah mereka bertobat kepada Tuhan? Apakah kita sadar akan pekerjaan yang sedang terjadi di tempat kudus surgawi, atau apakah kita sedang menunggu suatu kekuatan yang memaksa untuk hadir di gereja sebelum kita diangkat? Apakah kita berharap melihat seluruh gereja dihidupkan kembali? Saat itu tidak akan pernah datang.

Ada orang-orang di gereja yang tidak bertobat, dan yang tidak akan bersatu dalam doa yang sungguh-sungguh dan tekun. Kita harus masuk pada pekerjaan itu secara individual. Kita harus lebih banyak berdoa, dan kurang berbicara. Kedurhakaan berlimpah, dan orang-orang harus diajarkan untuk tidak puas dengan bentuk kesalehan tanpa roh dan kekuatan. Jikalau kita bermaksud untuk menyelidiki hati kita sendiri, menyingkirkan dosa-dosa kita, dan mengoreksi kecenderungan-kecenderungan kita yang jahat, jiwa kita tidak akan terangkat kepada kesia-siaan, kita tidak akan mengandalkan diri sendiri, sambil memiliki perasaan mantap bahwa kecukupan kita berasal dari Allah.

Penipu besar itu telah menyediakan tipu muslihatnya untuk setiap jiwa yang tidak ditopang menghadapi pencobaan dan dikawal oleh doa yang tetap serta iman yang hidup.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 6 Juni 2020 : HUKUM TAURAT TUHAN

Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN.---Mazmur 119: 1.

Dari sejak awal pertentangan besar di surga, sudah menjadi tujuan Iblis untuk membuangkan hukum Allah. Untuk mencapai tujuan inilah ia mengadakan pemberontakan melawan Pencipta. Dan walaupun ia sudah dibuang dari surga, ia meneruskan perjuangannya di dunia ini. Menipu manusia, dengan demikian menuntun mereka melanggar hukum Allah, adalah tujuan yang tetap diusahakannya. Apakah ini dicapai dengan mengesampingkan seluruh hukum itu sekaligus atau dengan menolak salah satu ajarannya, hasilnya sama saja. Ia yang "mengabaikan satu bagian" melanggar seluruh hukum itu; pengaruh dan teladannya ada pada pelanggaran, ia "bersalah terhadap seluruhnya" (Yak. 2: 10).

Dalam upayanya untuk menghinakan hukum Ilahi, Iblis telah memutarbalikkan doktrin-doktrin Alkitab, dengan demikian kesalahan-kesalahan telah dimasukkan ke dalam iman ribuan orang yang mengaku percaya pada Alkitab. Pertentangan terakhir antara kebenaran dan kepalsuan adalah perjuangan terakhir pertentangan yang sudah berlangsung lama mengenai hukum Allah. Peperangan yang sedang kita masuki ini ialah peperangan antara hukum-hukum manusia dan ajaran-ajaran Tuhan, antara agama Alkitab dengan agama dongeng dan tradisi.

Agen-agen yang akan bersatu melawan kebenaran dan keadilan dalam perjuangan ini sekarang sedang giat bekerja. Firman Allah yang kudus, yang telah diturunkan kepada kita melalui penderitaan dan darah, hampir tidak dihargai. Alkitab dapat dijangkau oleh semua orang, tetapi hanya sedikit orang yang menerimanya sebagai penuntun hidup. Kefasikan merajalela sampai ke batas yang mengkhawatirkan, bukan saja di dunia, tetapi juga di dalam gereja. Banyak yang menyangkal doktrin-doktrin yang menjadi tiang-tiang kepercayaan Kristen. Fakta-fakta besar mengenai penciptaan sebagaimana yang dinyatakan oleh penulis-penulis yang diilhami, kejatuhan manusia, penyucian, dan keabadian hukum Allah, secara praktis ditolak, baik secara keseluruhan maupun sebagian, oleh sebagian besar yang mengaku sebagai Kristen. Ribuan orang yang menyombongkan diri atas hikmat dan kebebasan mereka, menganggapnya sebagai kelemahan untuk menaruh keyakinan sepenuhnya kepada Alkitab. Mereka pikir itu sebagai bukti talenta dan pengetahuan yang tertinggi bilamana mereka mengecam Alkitab, dan menyangkal kebenarannya yang paling penting.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 5 Juni 2020 : MASA PERCOBAAN

Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.---Kejadian 2: 17.

Hukum Allah adalah sama sucinya seperti Allah sendiri. Itu adalah satu pernyataan kehendak-Nya, satu pernyataan tertulis dari tabiat-Nya, pernyataan dari kasih dan hikmat Ilahi. Keselarasan alam semesta ini bergantung atas penurutan yang sempurna dari segala makhluk, dari segala sesuatu baik benda hidup atau benda mati, terhadap hukum Khalik itu. Tuhan telah menetapkan undang-undang bagi pemerintahan, bukan saja bagi makhluk-makhluk hidup tetapi juga bagi seluruh kegiatan dalam alam ini .... Kepada manusia, makhluk ciptaan yang paling mulia, Allah telah memberikan kuasa untuk mengerti akan tuntutan-tuntutan-Nya, mengerti akan keadilan serta kebajikan hukum-Nya dan tuntutan yang suci dari pada hukum itu terhadap dirinya; dan dari manusia dituntut penurutan yang tetap.

Sebagaimana halnya malaikat-malaikat, penghuni Eden pun ditempatkan dalam masa percobaan; kebahagiaan mereka hanya dapat dipertahankan dengan syarat kesetiaan terhadap undang-undang Khalik itu. Mereka dapat menurut dan hidup atau melanggar dan binasa. Tuhan telah menjadikan mereka sebagai penerima berkat-berkat-Nya yang limpah; tetapi kalau mereka melanggar kehendak-Nya, Ia yang tidak membiarkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa itu, tidak juga dapat membiarkan mereka begitu saja; pelanggaran akan meniadakan pemberian-pemberian-Nya dan mendatangkan kepada mereka penderitaan dan kebinasaan.

Malaikat-malaikat mengamarkan mereka supaya selalu waspada terhadap tipu daya Iblis, karena usahanya untuk menjerat mereka tidak pernah mengenal lelah. Selagi mereka taat kepada Allah si jahat itu tidak akan dapat membinasakan mereka; karena, bila perlu, setiap malaikat di surga akan disuruh untuk menolong mereka. Jikalau mereka tetap menolak bujukannya yang pertama, mereka akan selamat sama seperti pesuruh-pesuruh surga itu. Tetapi sekali saja mereka menyerah kepada godaan itu, keadaan mereka akan menjadi begitu merosot sehingga di dalam diri mereka sendiri mereka tidak mempunyai kuasa atau kesanggupan untuk menentang Iblis.

Pohon pengetahuan baik dan jahat telah dijadikan sebagai satu ujian penurutan serta kasih mereka kepada Tuhan. Tuhan telah melihat bahwa tepatlah untuk menghadapkan kepada mereka hanya satu larangan saja terhadap penggunaan segala sesuatu yang ada di dalam taman itu; tetapi jikalau mereka melanggar kehendak-Nya di dalam hal yang tertentu ini; mereka akan mendatangkan ke atas diri mereka kesalahan dari pada pelanggaran itu. Iblis tidak dapat terus-menerus mencobai mereka; ia dapat menggoda mereka hanya melalui pohon yang dilarang itu. Kalau mereka berani mencoba untuk menyelidiki keadaan pohon itu mereka akan terbuka kepada muslihatnya. Mereka dinasihati supaya memperhatikan dengan saksama amaran yang diberikan Tuhan kepada mereka dan untuk merasa puas dengan petunjuk yang telah diberikan-Nya dengan sepatutnya.

Tuhan Yesus memberkati.

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...