Pada waktu itu
pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada
Allah.---Lukas 6: 12.
Yang Mahatinggi di
surga, sewaktu terlibat dalam pelayanan-Nya di dunia, banyak berdoa kepada
Bapa-Nya. Dia sering bertelut sepanjang malam dalam doa. Jiwa-Nya sering
berduka ketika Dia merasakan kekuatan kegelapan dunia ini, dan Dia meninggalkan
kota yang sibuk serta kerumunan orang yang ribut, mencari tempat tersembunyi
untuk mengadakan syafaat-Nya. Bukit Zaitun adalah tempat kesukaan Anak Allah
untuk perbaktian-Nya. Seringkali setelah orang banyak itu meninggalkan Dia
untuk sendirian di malam hari, Dia tidak beristirahat, meskipun lelah dengan
pekerjaan hari itu. Dalam Injil Yohanes kita membaca: "Lalu mereka pulang,
masing-masing ke rumahnya, tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun." Sementara
kota itu diredam dalam keheningan, dan para murid telah kembali ke rumah mereka
untuk mendapatkan penyegaran dalam tidur, Yesus tidak tidur. Permohonan
Ilahi-Nya naik ke Bapa-Nya dari Bukit Zaitun sehingga murid-murid-Nya dapat
terhindar dari pengaruh jahat yang akan mereka hadapi setiap hari di dunia, dan
bahwa jiwa-Nya sendiri dapat diperkuat dan bersiap untuk tugas dan cobaan pada
esok yang akan datang. Sepanjang malam, ketika para pengikut-Nya sedang tidur,
Guru Ilahi mereka berdoa. Embun malam yang dingin jatuh di atas kepala-Nya yang
tertunduk dalam doa. Teladan-Nya ditinggalkan bagi para pengikut-Nya.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar