Selasa, 12 Mei 2020

Kabar Baik 14 Mei 2020 : APA YANG PERLU KITA PELAJARI MENGENAI DOA


Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.---Yohanes 4: 46.

Ia Juruselamat tahu juga bahwa bapa itu telah mengadakan syarat-syarat dalam pikirannya mengenai imannya pada Yesus. Kecuali permohonannya itu dikabulkan, ia tidak akan mau menerima Dia sebagai Mesias.

Namun demikian bangsawan itu mempunyai sedikit iman sebab ia telah datang untuk memohonkan apa yang baginya merupakan yang terindah dari segala berkat. Yesus mempunyai karunia yang lebih besar untuk dianugerahkan-Nya. Ia ingin, bukan saja menyembuhkan anak itu, tetapi juga mengusahakan agar pembesar itu dan seluruh rumah tangganya turut menikmati berkat-berkat keselamatan serta menyalakan sebuah terang di Kapernaum, yang tidak lama lagi akan menjadi ladang pekerjaan-Nya.

Bangsawan itu rindu hendak mengenal Kristus lebih jauh. Belakangan waktu ia mendengar pengajaran-Nya, ia dan seluruh keluarganya menjadi murid-murid-Nya. Kesukaran mereka itu telah disucikan menjadi pertobatan seluruh keluarga itu. Berita tentang mukjizat itu pun tersiarlah; dan Kapernaum, di mana begitu banyak perbuatan ajaib-Nya yang besar dilakukan, tersedialah jalan bagi pekerjaan Kristus secara pribadi.

Ia yang memberkati orang bangsawan yang di Kapernaum itu punya kerinduan yang sama juga hendak memberkati kita. Tetapi seperti halnya dengan bapa yang ditimpa kemalangan itu, kita sering hendak mencari Yesus karena kerinduan mau mendapat sesuatu keuntungan duniawi; dan atas dikabulkannya permohonan kita itulah kita menaruh keyakinan kita pada kasih-Nya. Juruselamat rindu hendak mengaruniakan kepada kita sesuatu berkat yang lebih besar daripada yang kita minta; dan Ia menunda jawaban kepada permohonan kita itu supaya Ia dapat menunjukkan kepada kita keburukan hati kita, dan keperluan kita yang besar akan rahmat-Nya. Ia merindukan supaya kita meninggalkan sifat mementingkan diri yang menuntun kita untuk mencari Dia. Dengan mengakui keadaan kita yang tak berdaya dan keperluan kita yang besar, kita harus memercayakan diri kita sepenuhnya kepada kasih-Nya.

Bangsawan itu ingin melihat terkabulnya permohonannya itu lebih dahulu kemudian barulah ia mau percaya; tetapi ia mesti menerima ucapan Yesus, bahwa permohonannya itu didengar, serta berkat dianugerahkan. Pelajaran ini harus kita ambil juga. Bukannya karena kita melihat atau merasa bahwa Allah mendengar kita, baru kita mau percaya. Kita harus percaya pada segala janji-Nya. Apabila kita datang kepada-Nya dalam percaya, tiap permohonan masuk ke dalam hati Allah. Bila kita memohonkan berkat-Nya, haruslah kita percaya bahwa kita menerimanya, serta mengucapkan syukur kepada-Nya bahwa kita sudah menerimanya. Kemudian kita pergi untuk menjalankan segala kewajiban kita, dengan merasa pasti bahwa berkat itu akan dikaruniakan bila kita sangat memerlukannya. Setelah kita belajar berbuat demikian, tahulah kita bahwa segala doa kita itu dijawab. Allah akan berbuat bagi kita "jauh lebih banyak;" "menurut kekayaan kemuliaan-Nya;" dan "Sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya." (Efesus 3: 20, 16; 1: 19).---

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...