Kamis, 07 Mei 2020

Kabar Baik 08 Mei 2020 : TERMASUK DALAM PERBAKTIAN DOA



Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.---Kisah Para Rasul 1: 14.

Ketekunan dalam doa telah ditetapkan menjadi satu syarat keberterimaan. Kita harus senantiasa berdoa jika ingin bertumbuh dalam iman dan pengalaman. Kita harus "bertekun di dalam doa" dan "berjaga-jagalah sambil mengucap syukur" (Rm. 12: 12; Kol. 4: 2). Rasul Petrus mengingatkan orang-orang percaya supaya"Kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa" (1 Ptr. 4: 7). Paulus langsung berkata: "Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur" (Flp. 4: 6). ''Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih;" tulis Yudas, "bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus" (Yud. 20). Doa yang tiada berkeputusan adalah hubungan jiwa yang tetap dengan Allah dengan demikian hidup itu mengalir dari Allah masuk ke dalam kehidupan kita, dan dari kehidupan kita mengalir kembali kesucian dan kemurnian kepada Allah.

Berdoa dengan rajin amat perlu; jangan biarkan ada sesuatu merintangi. Usahakanlah supaya tetap terpelihara hubungan yang terbuka antara Yesus dengan jiwamu sendiri. Carilah setiap kesempatan untuk pergi ke tempat di mana biasanya doa dilayangkan. Semua orang yang sungguh-sungguh mencari hubungan dengan Allah akan hadir di dalam perbaktian doa, setia mengerjakan pekerjaan mereka, serta sungguh-sungguh rindu memetik segala keuntungan yang dapat diperolehnya. Mereka akan menggunakan setiap kesempatan sebaik- baiknya dengan menempatkan diri mereka sendiri di tempat di mana mereka dapat memperoleh berkas sinar dari surga.

Kita harus berdoa dalam lingkungan keluarga; dan di atas semua itu kita jangan lupa berdoa sendirian; karena inilah kehidupan jiwa. Jiwa mustahil dapat tumbuh kalau doa dilalaikan. Doa dalam keluarga dan doa di hadapan banyak orang tidaklah cukup. Di tempat yang sepi biarlah jiwa itu terbuka di hadapan pemandangan Allah. Doa menyendiri itu hendaklah hanya didengar Allah yang mendengarkan doa. Jangan ada telinga lain mendengar beban permohonan serupa itu. Di dalam doa sendirian jiwa bebas dari segala pengaruh sekelilingnya, bebas dari keributan. Dengan tenang dan tekun doa itu sampai kepada Allah. Kematian dan kekekalanlah pengaruh yang terbit dari Dia yang memandang dalam tempat yang tersembunyi dan yang telinga-Nya terbuka mendengarkan doa yang terbit dari hati. Dengan tenang dan dengan iman yang tulus jiwa berhubungan dengan Allah serta mengumpulkan kepadanya sinar terang Ilahi untuk menguatkan serta menegakkannya di dalam pergumulan melawan Iblis. Tuhanlah benteng kekuatan kita.

Berdoalah di dalam kamarmu; demikian pula ketika engkau berangkat menuju pekerjaanmu sehari-hari biarlah hatimu sering diangkat kepada Allah. Dengan cara demikian Henokh berjalan bersama Allah. Doa sendirian ini naik bagaikan bau-bauan yang harum ke hadapan takhta kemurahan. Iblis tidak dapat menaklukkan orang yang hatinya selalu berharap pada Allah. 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...