SIFAT MEMENTINGKAN
DIRI TIDAK MENGERTI KASIH
Aku hendak mendirikan
takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, ... Aku hendak menyamai Yang
Mahatinggi!---Yesaya 14: 13, 14.
Pada kelahiran Yesus,
Iblis tahu bahwa Seorang telah datang dengan tugas Ilahi untuk menggugat
kekuasaannya. Ia gemetar ketika mendengar kabar malaikat yang menyaksikan
kekuasaan Raja yang baru lahir itu. Iblis tahu betul kedudukan Kristus di surga
sebagai Kekasih Bapa. Perihal Anak Allah harus datang ke dunia ini selaku
seorang manusia, memenuhi dia dengan keheranan dan ketakutan. Ia tidak sanggup
menduga rahasia korban yang besar ini. Jiwanya yang mementingkan diri itu tidak
dapat mengerti kasih serupa itu bagi umat yang terperdaya itu. Kemuliaan dan
damai surga, serta kegirangan persekutuan dengan Allah, dipahami oleh manusia
dengan samar-samar saja; akan tetapi semuanya itu diketahui benar oleh Lusifer,
kerubium yang menaungi itu. Semenjak ia kehilangan surga, ia telah bertekad
untuk menmbalas dendam oleh menyebabkan orang-orang lain turut dalam
kejatuhannya itu. Hal ini akan diusahakannya oleh membuat mereka menaruh nilai
rendah atas perkara-perkara surgawi, serta menaruh hati kepada perkara-perkara
duniawi...
Peta Allah nyata di
dalam Kristus, maka dalam segala majelis setan diambil ketetapan bahwa Ia harus
dikalahkan. Tiada seorang pun yang pernah lahir di dunia ini, terlepas dari
kuasa penipu itu. Tentara perserikatan kejahatan disuruh mengikuti jejak-Nya
untuk mengadakan peperangan melawan Dia, dan kalau mungkin untuk mengalahkan
Dia.
Ketika Juruselamat
dibaptiskan, Iblis turut menyaksikannya. Ia melihat kemuliaan Bapa menaungi
Anak-Nya itu. Ia mendengar suara Yahwe menyaksikan Keilahian Yesus. Sejak dosa
Adam, umat manusia telah terputus dari persekutuan langsung dengan Allah; akan
tetapi kini karena Yesus sudah datang "dalam daging, yang serupa dengan
daging yang dikuasai dosa karena dosa," (Rm. 8: 3), Bapa Sendiri bersabda.
Dahulu Ia telah berhubungan dengan manusia dengan perantaraan Kristus; kini Ia
berhubungan dengan manusia di dalam Kristus. Iblis telah mengharap bahwa
kebencian Allah terhadap kejahatan akan membawa perpisahan yang kekal antara surga
dan bumi. Tetapi sekarang jelaslah bahwa hubungan antara Allah dan manusia
telah dipulihkan kembali.
GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar