ALLAH
MENGERTI
Karena
dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia---Yohanes 1: 16.
Karena
Yesus datang untuk tinggal dengan kita di dunia ini, kita tahu bahwa Tuhan
telah maklum akan segala kesukaran kita, dan turut merasakan segenap kesusahan
kita. Setiap anak Adam baik pria maupun wanita dapat mengerti bahwa Khalik kita
itu adalah sahabat orang-orang berdosa. Karena dalam setiap doktrin anugerah,
setiap janji sukacita, setiap perbuatan kasih, setiap penarikan Ilahi yang
ditunjukkan dalam hidup Juruselamat tatkala di bumi ini, kita melihat
"Allah menyertai kita."
Iblis
menggambarkan hukum kasih Allah sebagai hukum yang berdasarkan sifat
mementingkan diri. Ia menyatakan bahwa sungguh mustahil bagi kita menurut
segala ajarannya. Kejatuhan nenek moyang kita yang pertama, bersama segala
malapetaka yang telah timbul, dituduhkannya ke atas Khalik, menyebabkan manusia
memandang Allah sebagai sumber dosa, penderitaan, dan maut. Yesus harus
menyingkap tabir penipuan ini. Selaku seorang dari antara kita Ia harus
memberikan sebuah contoh penurutan. Untuk maksud ini Ia mengenakan sifat-sifat
kita, dan merasai segala pengalaman kita. "Dalam segala hal Ia harus
disamakan dengan saudara-saudara-Nya" (Ibr. 2: 17). Kalau kita harus
menanggung sesuatu yang tidak ditanggung oleh Yesus, maka dalam hal ini Iblis
akan mengatakan bahwa kuasa Allah tidak cukup bagi kita. Karena itu Yesus telah
"dicobai dalam segala perkara, sama seperti kita juga" (Ibr. 4: 15).
Ditanggung-Nya segala ujian yang juga kita derita. Tidak pernah Ia menggunakan
sesuatu kuasa apa pun untuk kepentingan diri-Nya sendiri, yang tak dikaruniakan
kepada kita dengan leluasa. Selaku seorang manusia Ia menghadapi penggodaan,
dan mengalahkannya dengan kekuatan yang dikaruniakan Allah kepada-Nya.
Sabda-Nya, "Aku melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam
dadaku" (Mzm. 40:9). Sementara Ia berjalan keliling berbuat baik, dan
menyembuhkan semua orang yang dianiaya Iblis, Ia menjelaskan kepada umat
manusia keadaan hukum Allah dan sifat pekerjaan-Nya. Hidup-Nya menyaksikan
bahwa mungkinlah bagi kita juga untuk menurut hukum Allah.
GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar