UJIAN KEILAHIAN
KRISTUS
"Lazarus, marilah
ke luar!"---Yohanes 11:43.
Ia merasakan setiap
kesedihan, ketika Ia mengatakan kepada murid-murid Nya, "Lazarus sudah
mati. Tetapi Kristus bukan saja memikirkan kekasih-kekasih-Nya di Betania, Ia
harus mempertimbangkan latihan bagi murid-murid-Nya. Mereka harus menjadi
wakil-wakil-Nya kepada dunia, agar berkat Bapa dapat meliputi semua orang.
Untuk kepentingan mereka Ia mengizinkan Lazarus mati. Seandainya Ia telah
memulihkan dia dari penyakitnya kepada kesehatan, maka mukjizat yang merupakan
bukti yang paling meyakinkan tentang sifat Ilahi-Nya tidak dapat
diadakan-Nya...
Dalam menangguhkan
waktu untuk datang kepada Lazarus, Kristus bermaksud menunjukkan kemurahan
terhadap mereka yang belum menerima Dia. Ia berlambat-lambat, supaya oleh
membangkitkan Lazarus dari kematian dapatlah Ia memberikan bukti lain kepada
orang-orang yang keras kepala dan tidak percaya bahwa sesungguhnya Ialah
"kebangkitan dan hidup." Dalam kemurahan-Nya Ia bermaksud memberi
mereka satu bukti lagi bahwa Ialah yang memulihkan, Seorang yang satu-satunya
dapat menyatakan hidup dan sifat baka. Inilah yang seharusnya menjadi bukti
yang tidak dapat disalahtafsirkan oleh para imam. Inilah alasan penangguhan-Nya
untuk pergi ke Betania. Mukjizat yang paling utama, membangkitkan Lazarus,
memberikan meterai Allah pada pekerjaan-Nya dan pada tuntutan-Nya bahwa Ia
Allah adanya...
Lazarus sudah ditaruh
di dalam satu gua batu, dan sebuah batu besar sudah ditaruh sebagai penutupnya.
"Angkatlah batu itu", kata Kristus. Karena menganggap bahwa Ia hanya
hendak melihat pada orang mati itu, Marta berkeberatan, seraya mengatakan bahwa
tubuh itu sudah dikuburkan empat hari yang lalu, dan sudah mulai membusuk.
Pernyataan ini, yang diberikan sebelum membangkitkan Lazarus, tidak memberi
peluang bagi musuh-musuh Kristus untuk mengatakan bahwa suatu penipuan telah
dijalankan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar