Selasa, 18 Februari 2020

Kabar Baik 19 Feb 2020 : UJIAN KEILAHIAN KRISTUS

UJIAN KEILAHIAN KRISTUS

"Lazarus, marilah ke luar!"---Yohanes 11:43.

Ia merasakan setiap kesedihan, ketika Ia mengatakan kepada murid-murid Nya, "Lazarus sudah mati. Tetapi Kristus bukan saja memikirkan kekasih-kekasih-Nya di Betania, Ia harus mempertimbangkan latihan bagi murid-murid-Nya. Mereka harus menjadi wakil-wakil-Nya kepada dunia, agar berkat Bapa dapat meliputi semua orang. Untuk kepentingan mereka Ia mengizinkan Lazarus mati. Seandainya Ia telah memulihkan dia dari penyakitnya kepada kesehatan, maka mukjizat yang merupakan bukti yang paling meyakinkan tentang sifat Ilahi-Nya tidak dapat diadakan-Nya...

Dalam menangguhkan waktu untuk datang kepada Lazarus, Kristus bermaksud menunjukkan kemurahan terhadap mereka yang belum menerima Dia. Ia berlambat-lambat, supaya oleh membangkitkan Lazarus dari kematian dapatlah Ia memberikan bukti lain kepada orang-orang yang keras kepala dan tidak percaya bahwa sesungguhnya Ialah "kebangkitan dan hidup." Dalam kemurahan-Nya Ia bermaksud memberi mereka satu bukti lagi bahwa Ialah yang memulihkan, Seorang yang satu-satunya dapat menyatakan hidup dan sifat baka. Inilah yang seharusnya menjadi bukti yang tidak dapat disalahtafsirkan oleh para imam. Inilah alasan penangguhan-Nya untuk pergi ke Betania. Mukjizat yang paling utama, membangkitkan Lazarus, memberikan meterai Allah pada pekerjaan-Nya dan pada tuntutan-Nya bahwa Ia Allah adanya...

Lazarus sudah ditaruh di dalam satu gua batu, dan sebuah batu besar sudah ditaruh sebagai penutupnya. "Angkatlah batu itu", kata Kristus. Karena menganggap bahwa Ia hanya hendak melihat pada orang mati itu, Marta berkeberatan, seraya mengatakan bahwa tubuh itu sudah dikuburkan empat hari yang lalu, dan sudah mulai membusuk. Pernyataan ini, yang diberikan sebelum membangkitkan Lazarus, tidak memberi peluang bagi musuh-musuh Kristus untuk mengatakan bahwa suatu penipuan telah dijalankan...

"Setelah Ia berkata demikian, berserulah la dengan suara yang keras, kata-Nya, Hai Lazarus, marilah ke luar!" Suara-Nya yang terang dan tajam, memasuki telinga orang mati itu. Sementara Ia berbicara, Keilahian bersinar melalui kemanusiaan. Pada wajah-Nya, yang diterangi oleh kemuliaan Allah, orang banyak itu melihat jaminan kuasa-Nya. Setiap mata menatap pintu gua itu. Setiap telinga dipasang baik-baik hendak mendengar bunyi yang paling halus sekalipun. Dengan perhatian yang tekun dan pedih semua orang menunggu ujian Keilahian Kristus, bukti yang membenarkan pengakuan-Nya bahwa Ialah Anak Allah, kalau tidak memadamkan harapan selama-lamanya. GBU

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...