Jumat, 28 Februari 2020

Kabar Baik 7 Maret 2020 : IA TELAH BANGKIT

IA TELAH BANGKIT

Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring---Matius 28:6.

Suatu gempa bumi menandai saat ketika Kristus meletakkan hidup-Nya, dan gempa bumi yang lain pula menyaksikan saat ketika Ia mengambilnya kembali dalam kemenangan. Ia yang telah menaklukkan kematian dan kubur, keluar dari kubur dengan langkah seorang pemenang, di tengah guncangan bumi, kilat yang memancar, dan guruh yang bergemuruh.

Kristus keluar dari kubur dalam keadaan dipermuliakan, dan pengawal Roma melihat Dia. Mata mereka terpaku pada wajah-Nya yang belum lama berselang sudah mereka olok olok dan tertawakan. Dalam Oknum yang dipermuliakan ini mereka memandang orang tahanan yang telah mereka lihat di ruang pengadilan, Seorang yang bagi-Nya mereka telah menganyam sebuah mahkota duri...

Ketika melihat malaikat-malaikat dan Juruselamat yang dipermuliakan itu, pengawal Roma pingsan dan menjadi seperti orang mati. Pada waktu para pengiring dari surga tersembunyi pada pemandangan mereka, berdirilah mereka, dan secepat anggota-anggota badan mereka yang gemetar dapat membawa mereka, pergilah mereka ke gerbang taman itu. Dalam keadaan terhuyung-huyung bagaikan orang mabuk, mereka pun pergi cepat-cepat ke kota, dan menceritakan kepada orang-orang yang mereka jumpai tentang kabar ajaib itu. Mereka sedang menuju kepada Pilatus, tetapi berita mereka telah disampaikan kepada para penguasa Yahudi, dan imam-imam besar dan penghulu-penghulu menyuruh memanggilnya untuk dibawa menghadap mereka lebih dulu. Suatu rupa yang aneh ditunjukkan oleh serdadu-serdadu itu. Dalam keadaan gemetar karena ketakutan, muka mereka pucat, mereka pun memberikan kesaksian tentang kebangkitan Kristus. Serdadu-serdadu itu menceritakan segala sesuatu, sama seperti yang telah mereka lihat; mereka tidak mempunyai waktu untuk memikirkan ataupun mengucapkan sesuatu kecuali kebenaran saja. Dengan ucapan yang tidak menyenangkan berkatalah mereka itu, Adalah Anak Allah yang sudah disalibkan; kami telah mendengar seorang malaikat memasyhurkan Dia sebagai Yang Mulia di surga, Raja kemuliaan.

Muka imam-imam menjadi bagaikan muka orang mati. Kayafas coba berbicara. Bibirnya bergerak, tetapi tidak mengeluarkan bunyi apa pun. Suatu laporan yang menipu diberikan kepada serdadu-serdadu itu...

Ketika Yesus dibaringkan di dalam kubur, Iblis menang. Ia berani mengharapkan bahwa Juruselanmat tidak akan mengambil hidup-Nya kembali. Ia menuntut tubuh Tuhan, dan menempatkan pengawalnya di sekeliling kubur, berusaha menahan Kristus sebagai seorang tahanan, ia sangat marah ketika malaikat-malaikatnya melarikan diri pada waktu pesuruh surga mendekati. Ketika ia melihat Kristus keluar dalam kemenangan, ia mengetahui bahwa kerajaannya akan berakhir, dan bahwa ia harus mati pada akhirnya.

Tuhan Yesus memberkati.l

Kabar Baik 6 Maret 2020 : IA ADALAH RAJA KEMULIAAN

IA ADALAH RAJA KEMULIAAN

Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!---Mazmur 24: 7.

Waktunya sudah tiba bagi Kristus untuk naik ke takhta Bapa-Nya. Sebagai seorang pemenang Ilahi Ia sudah hampir kembali dengan tanda kemenangan ke istana surga...

Sekarang dengan kesebelas murid Yesus menuju ke bukit itu. Ketika mereka melalui gerbang Yerusalem, banyak orang memandang dengan heran kepada rombongan kecil itu, yang dipimpin oleh Seorang yang beberapa minggu sebelumnya telah dihukum dan disalibkan oleh penghulu-penghulu...

Dengan tangan yang direntangkan untuk memberkati, dan seakan-akan menjamin penjagaan-Nya yang melindungi, naiklah Ia perlahan-lahan dari antara mereka, ditarik menuju ke surga oleh kuasa yang lebih kuat daripada sesuatu penarikan duniawi.

Sementara murid-murid masih menengadah ke atas, suara-suara menyapa mereka yang berbunyi bagaikan musik yang paling merdu. Mereka berbalik dan melihat dua malaikat dalam bentuk manusia, yang berbicara kepada mereka, mengatakan, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga" (Kis.1:11).

Malaikat-malaikat ini adalah dari rombongan yang telah menunggu dalam suatu awan yang bercahaya untuk mengantar Yesus ke rumah-Nya di surga. Sebagai malaikat yang paling mulia dari rombongan malaikat, merekalah kedua malaikat yang telah datang ke kubur pada saat kebangkitan Kristus, dan mereka telah beserta dengan Dia sepanjang masa hidup-Nya di bumi ini. Dengan penuh kerinduan yang besar segenap surga telah menantikan berakhirnya masa Ia tinggal di dunia yang dicemarkan oleh kutuk dosa...

Segenap surga sedang menunggu untuk menyambut Juruselamat ke istana Surga. Ketika Ia naik, ia memimpin jalan, dan rombongan tawanan yang dibebaskan pada saat kebangkitan mengikuti Dia. Bala tentara surga dengan sorak-sorai puji-pujian dan nyanyian surga, menyertai iring-iringan yang bergembira itu.

Sementara mereka mendekati kota Allah, tantangan diberikan oleh malaitat-malaikat yang mengiring-Nya:

Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai Pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!"---

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 5 Maret 2020 : IA ADALAH RAJA KEMULIAAN

IA ADALAH RAJA KEMULIAAN

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya---Ibrani 4:16.

Tempat kudus di surga adalah pusat pekerjaan Kristus demi manusia. Tempat kudus itu menyangkut setiap orang yang hidup di dunia ini. Ia memperlihatkan rencana keselanmatan, membawa kita kepada akhir zaman dan menyatakan isu kemenangan dalam pertikaian antara kebenaran dan dosa. Adalah sangat penting agar semua menyelidiki pokok pelajaran ini, dan sanggup memberi jawaban kepada setiap orang yang bertanya mengenai pengharapan yang ada pada mereka.

Pengantaraan Kristus bagi manusia di dalam tempat yang kudus di atas adalah sama pentingnya kepada rencana keselamatan seperti kematian-Nya di atas kayu salib. Oleh kematian-Nya Ia memulaikan pekerjaan itu yang sesudah kebangkitan-Nya Dia naik untuk menyelesaikannya di surga. Oleh iman, kita harus masuk ke dalam tabir (selubung), "di mana Yesus sebagai Perintis bagi kita" (Ibrani 6: 20). Di sana terang dari salib di Golgota telah dipantulkan. Di sana kita boleh mendapat pemandangan yang lebih jelas mengenai rahasia penebusan. Keselamatan manusia dicapai dengan biaya tak terbatas bagi surga; pengorbanan yang dilakukan sama dengan tuntutan paling luas hukum Allah yang sudah dilanggar itu. Yesus telah membuka jalan ke takhta Bapa, dan melalui pengantaraan-Nya keinginan sungguh-sungguh dari semua yang datang kepada-Nya dalam iman boleh disampaikan ke hadirat Allah....

Kita sekarang hidup pada hari pendamaian yang besar. Dalam acara di bait suci duniawi, sementara imam besar mengadakan pendamaian bagi orang-orang Israel, semua diharuskan merendahkan diri mereka oleh pertobatan dari dosa dan merendahkan diri di hadirat Tuhan agar mereka tidak dipisahkan dari antara umat itu. Dengan cara yang sama, semua yang mau agar namanya tetap tertulis di dalam kitab kehidupan, sekarang harus, dalam hari-hari terakhir masa percobaan itu merendahkan diri mereka di hadirat Allah oleh menyesali dosa-dosa dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Harus ada penyelidikan hati yang sungguh-sungguh dan mendalam. Roh sembrono dan menganggap enteng yang dimanjakan oleh banyak yang mengaku Kristen harus ditinggalkan. Ada peperangan yang sungguh-sungguh yang harus dihadapi semua orang yang mau mengalahkan kecenderungan-kecenderungan jahat yang mau menguasainya. Pekerjaan persediaan adalah pekerjaan individu, perseorangan. Kita tidak diselamatkan secara kelompok. Kesucian dan penyerahan seseorang tidak akan bisa memenuhi kebutuhan ini pada orang lain. Walaupun seluruh bangsa melewati pengadilan di hadirat Allah, namun Ia akan memeriksa kasus setiap orang dengan sangat teliti seolah-olah tidak ada lagi orang lain yang hidup di atas dunia ini.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 23 Februari 2020

Kabar Baik 4 Maret 2020 : SUDAH SELESAI

SUDAH SELESAI

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya---Yohanes 19:30.

Iblis dengan penggodaannya yang ganas memedihkan hati Yesus.. Juruselamat tidak dapat melihat melalui pintu kubur. Harapan tidak menunjukkan kepada-Nya tentang keluar-Nya dari kubur sebagai seorang pemenang., atau mengatakan kepada-Nya tentang penerimaan Bapa akan pengorbanan itu. Ia khawatir jangan-jangan dosa sangat mengerikan pada pemandangan Allah sehingga perpisahan Mereka akan kekal. Kristus merasakan kesengsaraan yang akan dirasakan oleh orang berdosa bila kemurahan tidak lagi memohon untuk umat manusia yang bersalah. Perasaan akan dosa, yang membawa murka Bapa ke atas-Nya sebagai pengganti manusia, itulah yang menjadikan cawan yang diminum-Nya sangat pahit, dan menghancurkan hati Anak Allah....

Allah dan malaikat-malaikat-Nya yang suci berada di sisi salib itu. Bapa bersama-sama dengan Anak-Nya. Meskipun demikian hadirat-Nya tidak dinyatakan. Seandainya kemuliaan Nya memancar dari awan, maka setiap manusia yang memandangnya akan dibinasakan. Dan pada saat yang menakutkan itu Kristus tidak perlu dihiburkan dengan hadirat Bapa. Ia sudah mengirik sendirian dalam apitan air anggur...

Kepada malaikat-malaikat dan dunia-dunia yang tidak jatuh seruan "Sudah selesai, mempunyai makna yang dalam. Bagi mereka dan juga bagi kitalah pekerjaan penebusan yang besar itu telah dilaksanakan. Mereka dengan kita mengambil bagian dari buah-buah kemenangan Kristus.

Nanti setelah kematian Kristus barulah tabiat Iblis dinyatakan dengan jelas kepada para malaikat atau kepada dunia yang tidak jatuh. Kepala segala makhluk yang murtad telah menyelubungi dirinya dengan penipuan sehingga makhluk-makhluk yang suci sekalipun tidak mengerti akan prinsip-prinsipnya. Mereka tidak melihat dengan jelas sifat pemberontakannya...

Adalah maksud Allah menempatkan perkara-perkara di atas suatu dasar keamanan abadi, dan dalam majelis di surga diputuskan bahwa waktu harus diberikan bagi iblis untuk menunjukkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar sistem pemerintahannya. Ia telah menuntut bahwa hal-hal ini lebih unggul dari pada prinsip-prinsip Allah. Waktu diberikan untuk pelaksanaan prinsip-prinsip iblis, agar hal itu dapat dilihat oleh semesta alam...

Pada waktu itulah malaikat-malaikat bergembira ketika mereka memandang salib Juruselamat, sebab meskipun pada saat itu mereka belum mengerti semuanya, mereka mengetahui bahwa pemusnahan dosa dan iblis sudah ditentukan selama-lamanya, bahwa penebusan manusia sudah dipastikan, dan bahwa semesta alam sudah dijadikan aman selama-lanmanya.

GBU

Kabar Baik 3 Maret 2020 : PENCURI YANG MAU BERTOBAT

PENCURI YANG MAU BERTOBAT

Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja---Lukas 23:42.

Kepada Yesus dalam kesengsaraan-Nya di salib datanglah satu cahaya penghiburan. Itulah doa pencuri yang mau bertobat. Kedua orang yang disalibkan degan Yesus pada mulanya menistai Dia: dan seorang karena penderitaannya hanya menjadi lebih putus asa dan bersifat menentang.. Tetapi bukannya demikian halnya dengan temannya, Orang ini bukannya seorang penjahat yang sudah mengeraskan hati, ia telah disesatkan oleh pergaulan yang jahat, tetapi ia kurang bersalah daripada kebanyakan orang yang berdiri di samping salib dalam keadaan menghina Juruselamat. Ia telah melihat dan mendengar Yesus, dan telah diyakinkan oleh ajaran-Nya, tetapi ia telah disesatkan dari Dia oleh imam-imam dan penghulu penghulu. Dalam usahanya hendak mematikan keyakinannya, ia telah tenggelam lebih dalam dan lebih dalam ke dalam dosa, sampai ia ditahan, diadili sebagai seorang penjahat, dan dijatuhi hukuman mati di salib. Dalam ruang pengadilan dan dalam perjalanan ke Golgota dia bersama-sama dengan Yesus. Ia telah mendengar Pilatus menyatakan, "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya" (Yoh. 19: 4). Ia telah memperhatikan pembawaan-Nya yang saleh, serta pengampunan-Nya yang penuh belas kasihan kepada orang yang menyiksa Dia. Di salib ia melihat banyak orang yang tekun beragama menjulurkan lidah dengan hinaan, dan menertawakan Tuhan Yesus...Di antara orang-orang yang lewat ia mendengar banyak orang membela Yesus. Ia mendengar mereka mengulangi perkataan-Nya, dan menceritakan tentang perbuatan-Nya. Keyakinan kembali kepadanya bahwa inilah Kristus. Sambil berbalik kepada temannya sesama penjahat berkatalah ia, "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?" Pencuri-pencuri yang sedang mati tidak lagi takut akan sesuatu dari manusia. Tetapi seorang dari mereka mendapat keyakinan bahwa ada Allah yang harus ditakuti, suatu masa depan yang menyebabkan dia gemetar. Dan sekarang, dalam keadaan cemar karena dosa, sejarah hidupnya hampir akan berakhir. "Kita memang selayaknya dihukum", ia menyesali, "karena kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita; tetapi Orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah...."

Roh Kudus menerangi pikirannya, dan sedikit demi sedikit rantai bukti dihubungkan bersama-sama. Dalam Yesus, yang sudah dihancurkan, diejek, dan tergantung di salib, ia melihat Anak Domba Allah, yang mengangkut dosa dunia. Harapan bercampur dengan kesengsaraan dalam suaranya ketika jiwa yang tidak berdaya dan sedang mati itu menaruh harapnya pada Juruselamat yang hampir mati. "Yesus, ingatlah aku", serunya, "apabila Engkau datang sebagai Raja"

Dengan cepat jawabnya datang. Nada itu lembut dan merdu, dan perkataan itu penuh kasih, belas kasihan dan kuasa: "Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu pada hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."---

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 2 Maret 2020 : KAMU SUDAH BERSIH

KAMU SUDAH BERSIH

Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya---Yohanes 13: 10.

Perkataan ini berarti lebih daripada kebersihan tubuh. Kristus masih berbicara tentang pembersihan yang lebih tinggi sebagaimana yang digambarkan oleh yang lebih rendah. Ia yang datang dari tempat mandi sudah bersih, tetapi kaki yang memakai sandal tidak lama kemudian akan berdebu, dan sekali lagi perlu dibasuh. Demikianlah Petrus dan saudara-saudaranya sudah dibersihkan oleh pancaran air yang besar yang terbuka bagi dosa dan kenajisan. Kristus mengakui mereka sebagai milik-Nya. Tetapi penggodaan telah membawa mereka kepada kejahatan, dan mereka masih memerlukan anugerah penyucian-Nya. Ketika Yesus mengikat pinggangnya dengan sebuah handuk untuk membasuh debu dari kaki mereka, dengan perkataan itu Ia ingin membasuh kerenggangan, kecemburuan, dan kesombongan dari hati mereka. Hal ini jauh lebih penting daripada membasuh kaki mereka yang berdebu. Dengan Roh yang ada pada mereka pada saat itu, tidak seorang pun dari mereka bersedia untuk perjamuan suci dengan Kristus. Sampai pada saat mereka dibawa ke dalam keadaan kerendahan dan kasih, mereka tidak bersedia mengambil bagian dalam perjamuan Paskah atau dalam upacara peringatan yang hampir akan ditetapkan oleh Kristus. Hati mereka harus disucikan. Kesombongan dengan sifat memikirkan diri sendiri saja menciptakan perselisihan dan kebencian, tetapi segala perkara ini dibersihkan oleh Yesus dalam membasuh kaki mereka. Suatu perubahan perasaan telah terjadi. Sambil memandang kepada mereka, Yesus dapat berkata, "Kamu ini pun suci" Sekarang terdapatlah persatuan hati, kasih satu dengan yang lain. Mereka telah menjadi rendah hati dan dapat diajar...

Bila orang-orang percaya berhimpun untuk memperingati upacara itu, hadirlah juga pesuruh-pesuruh yang tidak dapat dilihat dengan mata manusia. Mungkin ada juga Yudas dalam rombongan itu, dan jika demikian, pesuruh-pesuruh dari putra kKegelapan pun ada di situ, karena mereka melayani semua orang yang enggan dikendalikan oleh Roh Kudus. Malaikat-malaikat surga juga hadir. Tamu-tamu yang tidak kelihatan ini hadir pada setiap kesempatan seperti itu. Mungkin kedalam rombongan itu datang juga orang-orang yang dalam hatinya bukannya hamba kebenaran dan kesucian, tetapi yang ingin mengambil bagian dalam upacara itu. Mereka tidak boleh dilarang. Ada saksi-saksi yang hadir pula ketika Yesus membasuh kaki murid-murid dan Yudas. Lebih dari mata manusia melihat peristiwa itu....
.
Jangan hendaknya seorangpun mengasingkan dirinya dari Perjamuan Kudus karena ada orang yang tidak layak mungkin hadir. Setiap murid diundang untuk mengambil bagian di hadapan umum, dan dengan demikian menyaksikan bahwa ia menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Pada saat inilah, pada upacara-Nya sendiri, Kristus bertemu dengan umat-Nya, dan menguatkan mereka oleh hadirat-Nya-

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 1 Maret 2020 : BERITAKAN INJIL KE SELURUH DUNIA

BERITAKAN INJIL KE SELURUH DUNIA

Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya---Matius 24: 14.

Kristus telah memberikan tanda-tanda kedatangan-Nya. Ia menyatakan bahwa kita dapat mengetahui bila Ia sudah dekat, malah sudah di muka pintu. Ia mengatakan tentang mereka yang melihat tanda-tanda ini, "Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi." Tanda-tanda ini sudah kelihatan. Sekarang kita mengetahui dengan pasti bahwa kedatangan Tuhan sudahlah dekat. "Langit dan bumi akan lenyap", kata-Nya, "tetapi perkataan Ku tidak akan berlalu...."

Saat yang tepat kedatangan Anak Manusia yang kedua kalinya adalah rahasia Allah...

Dalam nubuatan tentang kebinasaan Yerusalem Kristus berkata, "Dan karena makin bertambah- tambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya". Nubuatan ini akan digenapi lagi. Kejahatan yang melimpah pada zaman itu terdapat pula dalam generasi ini. Demikian juga dengan ramalan mengenai pemberitaan Injil. Sebelum kejatuhan Yerusalem, Paulus yang menulis oleh ilham Roh Kudus, menyatakan bahwa Injil sudah diberitakan kepada "seluruh alam di bawah langit" (Kol. 1:23). Demikian juga sekarang, sebelum kedatangan Anak Manusia, Injil yang kekal harus diberitakan kepada "semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum" (Why. 14: 6, 14). Allah sudah menetapkan "suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia" (Kis. 17: 31). Kristus mengatakan kepada kita bila hari itu akan tiba. Ia tidak mengatakan bahwa segenap dunia bertobat, melainkan bahwa "Injil kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa; sesudah itu barulah tiba kesudahan." Oleh memberitakan Injil itu kepada dunia kita diberi kuasa untuk mempercepat kedatangan Tuhan. Kita bukan saja menunggu melainkan mempercepat kedatangan hari Allah (2 Ptr. 3: 12). Sekiranya jemaat Kristus telah melakukan pekerjaan yang ditunjuk baginya sebagaimana yang ditentukan oleh Tuhan, segenap dunia sudah seharusnya diberi amaran sebelum masa ini, dan Tuhan Yesus Kristus sudah datang ke bumi kita ini dalam kuasa dan kemuliaan besar....

Mereka yang berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan tidaklah menunggu dalam keadaan berlengah-lengah...Sambil berjaga-jaga dengan penuh kewaspadaan nmereka pun bekerja dengan tekun. Karena mereka mengetahui bahwa Tuhan sudah di muka pintu, semangat mereka lebih hidup---hidup untuk kerja sama dengan kecerdasan Ilahi dalam bekerja untuk keselamatan jiwa-jiwa.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 18 Februari 2020

Kabar Baik 29 Feb 2020 : BENTENG MELAWAN GODAAN

BENTENG MELAWAN GODAAN

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan Firman-Mu.---Mazmur 119:9.

Seluruh Kitab Suci merupakan pernyataan kemuliaan Allah di dalam Yesus. Jika diterima, dipercaya dan dituruti, maka itu adalah alat yang besar dalam perubahan tabiat. Itulah rangsangan besar, kekuatan yang mendorong, yang menyegarkan kemampuan jasmani, pikiran dan rohani, yang menuntun kehidupan ke dalam saluran yang benar.

Alasan mengapa orang muda bahkan orang dewasa begitu mudah dituntun ke dalam penggodaan dan dosa ialah karena tidak mempelajari Firman Allah dan merenungkannya sebagaimana harusnya. Kekurangan akan kuasa kemauan yang pasti dan teguh, yang dinyatakan dalam kehidupan dan tabiat, adalah akibat dari mengabaikan ajaran Firman Allah yang kudus. Mereka tidak mengarahkan pikiran kudus yang murni dan tidak mengembalikannya dari yang tidak benar dan tidak murni. Hanya sedikit orang memilih bagian yang lebih baik, yang duduk di kaki Yesus, seperti yang dilakukan Maria, untuk belajar dari Guru Ilahi itu. Sedikit orang yang menghargai kata-kata-Nya di dalam hati dan mempraktekkannya di dalam kehidupan.

Kebenaran Kitab Suci, kalau diterima, akan mengangkat pikiran dan jiwa. Jika Firman Allah dihargai sebagaimana layaknya, orang muda dan orangtua akan memiliki kemurnian moral, kekuatan prinsip, yang menyanggupkan mereka untuk menolak godaan.

Biarlah orang mengajarkan dan menulis hal-hal yang berharga dari Kitab Suci. Hendaklah pemikiran, kesanggupan, latihan kemampuan otak yang tajam, dikerahkan untuk mempelajari pikiran-pikiran Allah. Janganlah mempelajari filsafat rekaan manusia, tetapi pelajarilah filsafat Dia yang adalah kebenaran. Tak ada bacaan lain yang dapat dibandingkan dengan hal ini dalam nilainya.

Pikiran duniawi tidak merasa senang dalam pemikiran Firman Allah. Tetapi bagi pikiran yang dibarui oleh Roh Allah, keindahan Ilahi dan terang surgawi bersinar dari halamannya yang suci. Apa yang bagi pikiran duniawi adalah padang belantara yang sepi, bagi pikiran rohani menjadi tanah yang dialiri sungai yang hidup.

Pengetahuan akan Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya adalah pengetahuan yang harus diberikan kepada anak-anak kita. Sejak awal munculnya penalaran, mereka harus terbiasa dengan nama dan kehidupan Yesus. Pelajaran pertama yang harus diajarkan kepada mereka ialah bahwa Allah adalah Bapa mereka.

GBU

Kabar Baik 28 Feb 2020 : LUSIFER TERSINGKAP

LUSIFER TERSINGKAP

Ia yang telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.---Kolose 2:15.

Dalam pengusiran Iblis dari surga, Allah menyatakan keadilan-Nya, dan mempertahankan kemuliaan takhta-Nya. Akan tetapi bilamana manusia berdosa melalui penyerahan kepada roh yang murtad atau setan, Allah memberikan bukti kasih-Nya oleh menyerahkan Anak-Nya yang tunggal mati bagi manusia yang jatuh itu. Dalam pendamaian tabiat Allah dinyatakan. Argumen terbesar salib menunjukkan kepada seluruh alam semesta bahwa tindakan dosa yang dipilih oleh Lusifer sekali-kali tidak dapat dituduhkan kepada pemerintahan Allah.

Dalam pertentangan antara Kristus dan Iblis, selama masa pelayanan Juruselamat di dunia ini, tabiat si penipu besar itu telah disingkapkan. Tak ada sesuatu yang begitu berhasil menumbangkan Iblis dari kasih sayang malaikat-malaikat surga dan seluruh alam semesta yang setia, selain perlawanannya yang begitu kejam terhadap Penebus dunia. Hujatannya yang paling berani menuntut agar Kristus menyembah dia, keberaniannya yang gegabah membawa Kristus ke puncak gunung dan ke atas menara bait suci, kedengkiannya yang sungguh sungguh untuk mengkhianati-Nya diungkapkan dengan menyuruh Kristus untuk menjatuhkan diri-Nya ke bawah dari ketinggian, niatnya yang jahat yang terus membuntuti-Nya dari satu tempat ke tempat yang lain, mengilhami hati imam-imam dan orang-orang untuk menolak kasih-Nya, dan pada teriakan terakhir, "Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!"---semuanya ini menimbulkan kekaguman dan perasaan marah semesta alam.

Iblis lah yang mendorong dunia ini menolak Kristus. Raja kejahatan itu mengerahkan seluruh tenaganya dan kelicikannya untuk membinasakan Yesus, karena ia melihat bahwa kasih dan kemurahan Juruselamat, belas kasihan-Nya dan kelemahlembutan-Nya menggambarkan kepada dunia ini sifat Allah. Iblis menentang setiap pernyataan yang dikemukakan oleh Anak Allah, dan menggunakan manusia sebagai alatnya untuk mengisi kehidupan Juruselamat dengan penderitaan dan dukacita. Kelicikan dan kepalsuan, dengan mana ia berusaha menghalangi pekerjaan Yesus, kebencian yang dinyatakan melalui anak-anak pelanggaran, tuduhan-tuduhan kejam terhadap Dia yang hidup-Nya adalah kebaikan yang tiada tandingannya, semuanya terbit dari rasa dendam di lubuk hatinya yang terdalam. Api kecemburuan dan permusuhan, kedengkian dan dendam kesumat meletus di Golgota terhadap Anak Allah, sementara seluruh Surga menatap pemandangan itu dengan rasa ngeri....

Sekarang kesalahan Iblis terpampang tanpa maaf. la telah menyatakan tabiatnya yang sebenarnya sebagai pembohong dan pembunuh.---

GBU

Kabar Baik 27 Feb 2020 : SIFAT MEMENTINGKAN DIRI TIDAK MENGERTI KASIH

SIFAT MEMENTINGKAN DIRI TIDAK MENGERTI KASIH

Aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, ... Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi!---Yesaya 14: 13, 14.

Pada kelahiran Yesus, Iblis tahu bahwa Seorang telah datang dengan tugas Ilahi untuk menggugat kekuasaannya. Ia gemetar ketika mendengar kabar malaikat yang menyaksikan kekuasaan Raja yang baru lahir itu. Iblis tahu betul kedudukan Kristus di surga sebagai Kekasih Bapa. Perihal Anak Allah harus datang ke dunia ini selaku seorang manusia, memenuhi dia dengan keheranan dan ketakutan. Ia tidak sanggup menduga rahasia korban yang besar ini. Jiwanya yang mementingkan diri itu tidak dapat mengerti kasih serupa itu bagi umat yang terperdaya itu. Kemuliaan dan damai surga, serta kegirangan persekutuan dengan Allah, dipahami oleh manusia dengan samar-samar saja; akan tetapi semuanya itu diketahui benar oleh Lusifer, kerubium yang menaungi itu. Semenjak ia kehilangan surga, ia telah bertekad untuk menmbalas dendam oleh menyebabkan orang-orang lain turut dalam kejatuhannya itu. Hal ini akan diusahakannya oleh membuat mereka menaruh nilai rendah atas perkara-perkara surgawi, serta menaruh hati kepada perkara-perkara duniawi...

Peta Allah nyata di dalam Kristus, maka dalam segala majelis setan diambil ketetapan bahwa Ia harus dikalahkan. Tiada seorang pun yang pernah lahir di dunia ini, terlepas dari kuasa penipu itu. Tentara perserikatan kejahatan disuruh mengikuti jejak-Nya untuk mengadakan peperangan melawan Dia, dan kalau mungkin untuk mengalahkan Dia.

Ketika Juruselamat dibaptiskan, Iblis turut menyaksikannya. Ia melihat kemuliaan Bapa menaungi Anak-Nya itu. Ia mendengar suara Yahwe menyaksikan Keilahian Yesus. Sejak dosa Adam, umat manusia telah terputus dari persekutuan langsung dengan Allah; akan tetapi kini karena Yesus sudah datang "dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa," (Rm. 8: 3), Bapa Sendiri bersabda. Dahulu Ia telah berhubungan dengan manusia dengan perantaraan Kristus; kini Ia berhubungan dengan manusia di dalam Kristus. Iblis telah mengharap bahwa kebencian Allah terhadap kejahatan akan membawa perpisahan yang kekal antara surga dan bumi. Tetapi sekarang jelaslah bahwa hubungan antara Allah dan manusia telah dipulihkan kembali.

Iblis melihat bahwa ia mesti mengalahkan atau dikalahkan. Persoalan yang menyangkut perjuangan itu meliputi terlalu banyak perkara untuk dipercayakan kepada malaikat-malaikat serikatnya. Ia mesti secara pribadi melangsungkan peperangan itu. Segenap tenaga kemurtadan dikerahkan untuk menggempur Anak Allah itu. Kristus dijadikan sasaran setiap senjata neraka.---

GBU

Kabar Baik 26 Feb 2020 : ALLAH MENGERTI

ALLAH MENGERTI

Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia---Yohanes 1: 16.

Karena Yesus datang untuk tinggal dengan kita di dunia ini, kita tahu bahwa Tuhan telah maklum akan segala kesukaran kita, dan turut merasakan segenap kesusahan kita. Setiap anak Adam baik pria maupun wanita dapat mengerti bahwa Khalik kita itu adalah sahabat orang-orang berdosa. Karena dalam setiap doktrin anugerah, setiap janji sukacita, setiap perbuatan kasih, setiap penarikan Ilahi yang ditunjukkan dalam hidup Juruselamat tatkala di bumi ini, kita melihat "Allah menyertai kita."

Iblis menggambarkan hukum kasih Allah sebagai hukum yang berdasarkan sifat mementingkan diri. Ia menyatakan bahwa sungguh mustahil bagi kita menurut segala ajarannya. Kejatuhan nenek moyang kita yang pertama, bersama segala malapetaka yang telah timbul, dituduhkannya ke atas Khalik, menyebabkan manusia memandang Allah sebagai sumber dosa, penderitaan, dan maut. Yesus harus menyingkap tabir penipuan ini. Selaku seorang dari antara kita Ia harus memberikan sebuah contoh penurutan. Untuk maksud ini Ia mengenakan sifat-sifat kita, dan merasai segala pengalaman kita. "Dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya" (Ibr. 2: 17). Kalau kita harus menanggung sesuatu yang tidak ditanggung oleh Yesus, maka dalam hal ini Iblis akan mengatakan bahwa kuasa Allah tidak cukup bagi kita. Karena itu Yesus telah "dicobai dalam segala perkara, sama seperti kita juga" (Ibr. 4: 15). Ditanggung-Nya segala ujian yang juga kita derita. Tidak pernah Ia menggunakan sesuatu kuasa apa pun untuk kepentingan diri-Nya sendiri, yang tak dikaruniakan kepada kita dengan leluasa. Selaku seorang manusia Ia menghadapi penggodaan, dan mengalahkannya dengan kekuatan yang dikaruniakan Allah kepada-Nya. Sabda-Nya, "Aku melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku" (Mzm. 40:9). Sementara Ia berjalan keliling berbuat baik, dan menyembuhkan semua orang yang dianiaya Iblis, Ia menjelaskan kepada umat manusia keadaan hukum Allah dan sifat pekerjaan-Nya. Hidup-Nya menyaksikan bahwa mungkinlah bagi kita juga untuk menurut hukum Allah.

Dengan kemanusiaan-Nya, Kristus menjamah manusia; dengan Keilahian-Nya Ia berpegang pada takhta Allah. Selaku Anak manusia, Ia memberi kepada kita sebuah contoh penurutan; selaku Putra Allah, Ia memberikan kepada kita kuasa untuk menurut. Kristuslah yang dari belukar di Bukit Horeb dahulu berfirman kepada Musa, "AKU ADALAH AKU...Dan kepada kita Ia bersabda, "AKULAH gembala yang baik. "Akulah Roti Hidup. "Akulah jalan, dan kebenaran, dan hidup." "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi" (Yoh.10: 11;6: 51; 14: 6; Mat. 28: 18). AKULAH jaminan segala janji. AKU ADA; jangan takut. "Allah menyertai kita" Ialah jaminan kelepasan kita dan dosa, jaminan tenaga kita untuk menurut hukum surga.

GBU

Kabar Baik 25 Feb 2020 : MEMAHAMI MISINYA

MEMAHAMI MISINYA

Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada harí raya itu---Lukas 2: 42.

Paskah itu disusul dengan pesta roti yang tidak beragi yang lamanya tujuh hari. Pada hari yang kedua dari pesta tersebut, buah bungaran dari panen tahun itu, seberkas gandum, dipersembahkan di hadirat Tuhan. Segenap upacara pesta itu membayangkan pekerjaan Kristus. Kelepasan bani Israel dari Mesir adalah satu pelajaran yang membayangkan penebusan, dan untuk itu paskah dimaksudkan untuk mengingatkannya. Domba yang disembelih, roti yang tidak beragi, buah bungaran itu, membayangkan Juruselamat.

Bagi kebanyakan orang pada zaman Kristus, pemeliharaan pesta ini telah merosot menjadi sekadar hari raya upacara saja. Tetapi betapa besar artinya bagi Putra Allah! Inilah kali yang pertama Yesus melihat Bait Suci. Ia melihat imam-imam yang berjubah putih melakukan tugas mereka dengan penuh khidmat. Ia melihat korban yang bergelimangan darah di atas mezbah korban. Bersama dengan orang-orang yang berbakti Ia tunduk berdoa, sementara asap dupa naik di hadirat Allah. Ia menyaksikan upacara Paskah yang mengesankan itu. Hari demi hari Ia melihat arti semuanya dengan bertambah jelas. Tiap perbuatan tampaknya terikat dengan hidup-Nya sendiri. Getaran-getaran baru timbul dalam dada-Nya. Dengan tenang dan penuh perhatian, Ia tampaknya mempelajari sebuah soal yang pelik. Rahasia tugas-Nya sedang terbuka bagi Juruselamat.

Karena terlalu asyiknya memikirkan peristiwa ini, Ia tidak tinggal tetap di samping orang tua-Nya. Ia berusaha menyendiri. Sesudah upacara-upacara Paskah itu berakhir, Ia masih tinggal di halaman Bait Suci itu; dan setelah semua orang yang berbakti meninggalkan Yerusalem, Ia ketinggalan di sana. Dalam kunjungan ke Yerusalem ini, orang tua Yesus ingin memperkenalkan Dia dengan guru-guru besar di kalangan orang Israel. Meskipun Ia taat dalam segala hal pada Firman Allah,Ia tidak menyesuaikan diri dengan segala upacara dan kebiasaan rabi-rabi. Yusuf dan Maria mengharap supaya Ia dapat dipimpin untuk menghormati rabi-rabi yang terpelajar, dan memberikan perhatian yang lebih besar kepada tuntutan-tuntutan mereka. Tetapi Yesus dalam Bait Suci sudah diajar oleh Allah. Apa yang telah diterima-Nya, dengan segera mulai diberikan-Nya...

Seandainya diturut, maka garis-garis kebenaran yang ditunjukkan-Nya itu niscaya sudah melahirkan suatu reformasi dalam agama zaman itu. Perhatian yang tekun dalam soal-soal kerohanian niscaya sudah timbul; dan apabila Yesus memulai pekerjaan-Nya, banyaklah orang yang akan bersedia untuk menerima Dia.
\
GBU

Kabar Baik 24 Feb 2020 : "DI DALAM RUMAH BAPAKU"

"DI DALAM RUMAH BAPAKU"

Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"---Lukas 2: 49.

Mengapa kamu mencari Aku? sahut Yesus. "Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku!" Waktu mereka tidak mengerti perkataan-Nya, Ia menunjuk ke atas. Pada wajah-Nya tampak sinar yang mengherankan. Keilahian sedang memancar dari kemanusiaan.. Ketika menemukan Dia di dalam Bait Suci, mereka sempat mendengar apa yang berlangsung antara Dia dan rabi-rabi itu, dan mereka tercengang-cengang mendengar segala pertanyaan dan jawab-Nya. Perkataan-Nya melahirkan buah pikiran yang tidak pernah terlupakan....

Adalah wajar bagi orang tua Yesus untuk menganggap Dia sebagai anak mereka sendiri. Ia ada di antara mereka setiap hari, kehidupan-Nya dalam banyak hal adalah serupa dengan kehidupan anak-anak yang lain, sehingga sukarlah bagi mereka untuk menginsafi bahwa Ialah Putra Allah. Mereka hampir gagal untuk menghargai berkat yang dikaruniakan kepada mereka dalam hadirat Penebus dunia. Kesusahan hati akibat perpisahan mereka dari Dia, dan teguran halus yang terkandung dalam perkataan-Nya itu, dimaksudkan untuk mengingatkan kepada mereka betapa sucinya tanggung jawab yang diserahkan kepada mereka.

Dalam jawab-Nya kepada ibu-Nya, Yesus menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa Ia mengerti hubungan-Nya dengan Allah. Sebelum Ia lahir malaikat telah berkata kepada Maria, "Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya" (Lukas 1: 32, 33). Perkataan ini sudah direnungkan Maria dalam hatinya; namun meskipun ia yakin bahwa Anaknya itu harus menjadi Mesias bagi umat Israel, ia tidak mengerti akan tugas-Nya. Kini ia tidak mengerti akan perkataan-Nya; tetapi ia tahu bahwa Anaknya itu telah menyangkal tali kekeluargaan dengan Yusuf, dan telah menyatakan bahwa Ialah Putra Allah.

Yesus tidak mengabaikan hubungan-Nya dengan orang tua-Nya yang di dunia ini. Dari Yerusalem Ia pulang ke rumah bersama mereka, dan Ia membantu mereka dalam pekerjaan sehari-hari. Ia menyembunyikan rahasia tugas-Nya dalam hati-Nya sendiri, menanti dengan taat saat yang telah ditentukan bagi-Nya untuk memulai pekerjaan. Delapan belas tahun lamanya sesudah Ia mengakui bahwa Ialah Putra Allah, Ia mengakui tali yang mengikatkan Dia ke rumah tangga yang di Nazaret dan melakukan segala kewajiban seorang anak, seorang saudara, seorang sahabat, dan seorang warga negara.---

GBU

Kabar Baik 23 Feb 2020 : MASALAH KELUARGA

MASALAH KELUARGA

Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.---Lukas 7: 5.

Dalam usia yang masih sangat muda, Yesus sudah mulai bertindak menurut cara-Nya sendiri dalam pembentukan tabiat-Nya, bahkan hormat serta cinta pada orang tua-Nya sekalipun tidak dapat mencegah Dia dari penurutan kepada Firman Allah. "Ada tertulis" ialah alasan-Nya bagi tiap perbuatan yang berbeda dari kebiasaan keluarga. Akan tetapi pengaruh rabi-rabi menyebabkan pengalaman hidup-Nya amat pahit. Pada masa muda-Nya sekalipun Ia mesti memahami pelajaran-pelajaran berat dalam bertahan dengan diam dan sabar.

Saudara-saudara-Nya, yaitu anak-anak Yusuf, memihak kepada rabi-rabi. Mereka bersikeras mengatakan bahwa tradisi-tradisi mesti ditaati seakan-akan hal itu adalah tuntutan Allah. Mereka bahkan menganggap segala ajaran manusia itu lebih tinggi daripada Firman Allah, dan mereka merasa sangat tersinggung oleh ketajaman otak Yesus dalam membedakan antara yang salah dan yang benar. Ketaatan-Nya yang saksama pada hukum Allah mereka salahkan sebagai kedegilan. Mereka merasa heran akan pengetahuan serta akal budi yang ditunjukkan-Nya dalam menjawab rabi-rabi. Mereka tahu bahwa Ia tidak pernah mendapat pelajaran dari orang-orang terpelajar itu, namun mereka terpaksa melihat bahwa Ia merupakan seorang guru bagi mereka. Mereka mengakui bahwa pendidikan-Nya mengandung jenis yang lebih tinggi daripada pendidikan mereka. Tetapi mereka tidak melihat bahwa Ia dapat menghampiri pohon kehidupan, yaitu sebuah sumber ilmu pengetahuan yang tentang itu mereka tidak mengetahui sedikit pun...

Pada segala waktu dan di segala tempat Ia menyatakan minat yang penuh kasih sayang terhadap manusia, serta memancarkan di sekeliling-Nya cahaya belas kasihan yang gembira. Semuanya ini merupakan suatu tempelakan bagi orang Farisi. Hal ini menunjukkan bahwa agama tidak bergantung kepada sifat mementingkan diri dan bahwa pengabdian mereka yang tidak sehat itu kepada kepentingan diri sendiri adalah jauh dari ibadah yang sejati. Hal ini telah membangkitkan permusuhan mereka melawan Yesus, sehingga mereka mencoba memaksakan penurutan-Nya kepada segala peraturan mereka...

Semuanya ini mengecilkan hati saudara-Nya. Karena lebih tua dari Yesus mereka merasa bahwa Ia harus berada di bawah perintah mereka. Mereka mempersalahkan Dia dengan mengatakan bahwa Ia menganggap diri-Nya sendiri di atas guru-guru mereka, di atas imam-imam mereka dan penghulu-penghulu bangsa Yahudi. Sering mereka mengancam dan mencoba menakut-nakuti Dia; tetapi Ia berjalan terus menggunakan Alkitab sebagai penuntun-Nya.

Yesus mengasihi saudara-saudara-Nya, dan memperlakukan mereka itu dengan kebaikan hati yang tiada putus-putusnya; tetapi mereka cemburu pada-Nya, dan menyatakan sikap kurang percaya dan sikap memandang remeh yang nyata. Mereka tidak dapat mengerti tingkah laku-Nya.

GBU

Kabar Baik 22 Feb 2020 : KESABARAN

KESABARAN

Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?---Markus 10: 38.

Dari segala kepahitan yang menjadi nasib manusia, tidak ada bagian yang tidak dirasai oleh Kristus. Ada orang yang mencoba melemparkan hinaan kepada-Nya karena kelahiran-Nya, bahkan pada waktu masih kanak-kanak pun Ia mesti menghadapi pandangan mereka yang menghina dan bisikan mereka yang jahat. Sekiranya Ia menjawab dengan pandangan yang tidak sabar, sekiranya Ia menyerah kepada saudara-saudara-Nya itu hanya oleh perlakuan yang salah, niscaya Ia sudah akan gagal menjadi suatu teladan yang sempurna. Dengan demikian Ia sudah pasti akan gagal melaksanakan rencana penebusan kita. Sekiranya Ia mengaku bahwa ada maaf untuk dosa, setan tentu akan menang, dan dunia iní sudah pasti akan hilang. Inilah sebabnya mengapa penggoda itu bekerja untuk menjadikan hidup-Nya paling sukar, supaya Ia dapat terbawa kepada dosa.

Tetapi bagi setiap penggodaan Ia mempunyai satu jawab, "Ada tertulis."Ia jarang mengecam sesuatu perlakuan salah dari saudara-saudara-Nya, tetapi pada-Nya ada kabar dari Allah untuk disampaikan kepada mereka. Kerapkali Ia dituduh sebagai pengecut karena tidak mau bergabung dengan mereka dalam sesuatu perbuatan terlarang; tetapi jawab-Nya ialah, ada tertulis, "Takut akan Tuhan itulah hikmat dan menjauhi kejahatan itulah akal budi" (Ayub 28: 28).

Ada juga orang yang suka bergaul dengan Dia, merasa damai kalau Ia ada; akan tetapi banyak juga orang yang menghindari Dia, sebab mereka tertempelak oleh hidup-Nya yang tidak bercela itu...

Acapkali Ia ditanya, mengapa Engkau selalu suka menyendiri dalam segala tingkah-laku-Mu, berbeda dari kami semuanya? Ada tertulis, kata-Nya, "Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya" (Mzm. 119: 1-3).

Apabila ditanya mengapa Ia tidak mengikuti senda gurau anak-anak muda Nazaret, Ia berkata, Ada tertulis, "Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta. Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; Firman-Mu tidak akan kulupakan" (Mzm. 119: 14-16).

Yesus tidak mau berbantah untuk mempertahankan hak-Nya. Sering pekerjaan-Nya dijadikan sangat berat dengan tidak seperlunya sebab Ia suka menurut dan tidak bersungut. Namun Ia tidak gagal ataupun putus asa. Ia hidup di atas segala kesulitan ini, seolah-olah dalam cahaya wajah Allah. Ia tidak membalas dengan dendam apabila diperlakukan dengan kasar, melainkan menanggung perlakuan yang tidak senonoh dengan sabar.---

GBU

Kabar Baik 21 Feb 2020 : KASIH LEBIH KUAT DARIPADA KEMATIAN

KASIH LEBIH KUAT DARIPADA KEMATIAN

Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.---Roma 5: 5.

Kita mesti jatuh ke atas Batu itu dan hancur, sebelum kita dapat diangkat dalam Kristus. Diri harus diturunkan dari takhtanya, kesombongan harus direndahkan, kalau kita hendak mengetahui kemuliaan kerajaan kerohanian...

Dalam terang kehidupan Juruselamat, hati sekalian orang, bahkan dari Khalik hingga raja kegelapan, dinyatakan. Setan telah melukiskan Allah sebagai mementingkan diri dan suka menindas, menuntut semuanya tetapi tidak memberikan sesuatu, meminta pelayanan dari segala makhluk-Nya demi kemuliaan-Nya sendiri, tetapi tidak suka mengadakan sesuatu pengorbanan demi kebaikan mereka itu. Tetapi karunia Kristus menyatakan hati Bapa. Disaksikannya bahwa pikiran terhadap kita adalah "rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan" (Yeremia 29: 11). Hal itu menandaskan bahwa meskipun kebencian hati Allah terhadap dosa kuat laksana maut, kasih-Nya kepada orang berdosa lebih kuat daripada maut. Setelah melaksanakan penebusan kita, Ia tidak akan menahan barang sesuatu, bagaimanapun mahalnya, yang perlu untuk penyempurnaan pekerjaan-Nya. Tiada kebenaran penting yang ditahankan bagi keselamatan kita, tiada mukjizat kemurahan yang dilalaikan, tiada alat Ilahi yang tidak digunakan. Keridlaan ditimbun atas keridlaan, karunia atas karunia. Seluruh perbendaharaan surga terbuka bagi orang-orang yang hendak diselamatkan-Nya. Sesudah mengumpulkan kekayaan alam semesta, dan membukakan sumber-sunmber kekuasaan yang tidak terhingga, diserahkan-Nya semuanya ini ke tangan Kristus, seraya bersabda, Semuanya ini adalah untuk manusia. Gunakanlah segala karunia ini untuk menginsafkan manusia itu bahwa tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih-Ku di dunia atau di surga. Kebahagiaannya yang terbesar akan terdapat dalam mengasihi Aku.

Di salib Golgota, kasih dan sifat mementingkan diri tegak berhadap-hadapan. Di sinilah puncak kenyataannya. Kristus telah hidup hanya untuk menghibur dan memberkati, dan dalam membunuh Dia, Iblis menyatakan kedurjanaan kebencian hatinya kepada Allah. Ditunjukkannya dengan nyata bahwa maksud pemberontakannya yang sesungguhnya ialah hendak menurunkan Allah dari takhta-Nya, dan untuk membinasakan Dia yang oleh-Nya kasih Allah ditunjukkan.

Oleh kehidupan dan kematian Kristus, pikiran manusia pun turut kelihatan. Dari palungan hingga kayu salib, kehidupan Yesus merupakan suatu panggilan kepada penyerahan diri, dan kepada persekutuan dalam penderitaan. Itu menyingkapkan tabir segala maksud manusia. Yesus datang dengan kebenaran Surga, dan semua orang yang mencamkan suara Roh Kudus tertarik kepada-Nya. Orang-orang yang berbakti kepada diri sendiri adalah rakyat kerajaan setan. Dalam sikap mereka terhadap Kristus, semua orang akan menunjukkan di pihak mana mereka itu berdiri. Maka demikianlah setiap orang menjatuhkan hukuman atas dirinya sendiri.

GBU

Kabar Baik 20 Feb 2020 : GEMBALA YANG BAIK

GEMBALA YANG BAIK

Akulah gembala yang baik.---Yohanes 10: 11.

Setiap jiwa dikenal benar oleh Yesus seolah-olah bagi dia saja satu-satunya Juruselamat sudah mati. Kesedihan setiap orang mengharukan hati-Nya. Seruan untuk minta pertolongan sampai ke telinga-Nya. Ia datang untuk menarik semua manusia kepada-Nya. Ia menyuruh mereka, "Ikutlah Aku," dan Roh-Nya menggerakkan hati mereka untuk menarik mereka datang kepada-Nya. Banyak orang enggan datang kepada-Nya. Yesus mengenal siapa mereka itu. Ia pun mengenal siapa yang mendengar panggilan-Nya dengan sukacita, dan bersedia datang di bawah penjagaan-Nya. Ia berkata, "Domba-domba-Ku mengenal suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yoh. 10: 27). Ia menaruh perhatian kepada masing-masing seolah-olah tidak ada yang lain di permukaan bumi ini...

Bukannya takut akan hukuman, atau harapan akan pahala kekal, yang menuntun murid-murid Kristus untuk mengikut Dia. Mereka memandang kasih Juruselamat yang tiada taranya, yang dinyatakan sepanjang perjalanan-Nya di dunia, dari palungan di Betlehem ke salib di Golgota, dan oleh memandang-Nya mereka tertarik, dan jiwa mereka pun dilembutkan dan ditaklukkan. Kasih timbul dalam hati orang yang memandang-Nya. Mereka mendengar suara-Nya, dan mereka mengikut Dia.

Sebagaimana gembala berjalan di muka domba-dombanya, dan ia sendiri menemui bahaya di jalan, demikian juga Yesus dengan umat-Nya. "Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka." Jalan ke surga disucikan dengan jejak kaki Juruselamat. Jalan itu mungkin curam dan kasar, tetapi Yesus telah menjalaninya; kaki-Nya telah memijak duri yang menyakitkan, agar menjadikan jalan itu lebih mudah bagi kita. Setiap beban yang harus kita tanggung sudah ditanggung-Nya Sendiri.

Meskipun sekarang Ia sudah naik ke hadirat Allah, dan duduk bersama-sama di takhta semesta alam, namun Yesus tidak kehilangan sifat-Nya yang penuh belas kasihan. Dewasa ini pun hati yang lemah lembut dan menaruh simpati terbuka terhadap segala bencana manusia. Dewasa ini tangan yang sudah ditembusi paku diulurkan untuk memberkati dengan lebih limpahnya umat-Nya yang ada di dunia. "Maka domba-domba itu tidak akan pernah binasa selama-lamanya, dan tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku" (Yoh. 10:28). Jiwa yang telah menyerahkan dirinya kepada Kristus lebih berharga pada pemandangan-Nya daripada segenap dunia. Juruselamat mau mengalami penderitaaan di Golgota agar seorang dapat diselamatkan dalam kerajaan-Nya. Ia tidak pernah akan meninggalkan seseorang yang baginya Ia telah mati. Kecuali para pengikut-Nya memilih meninggalkan Dia, Ia akan memegang mereka erat-erat. GBU

Kabar Baik 19 Feb 2020 : UJIAN KEILAHIAN KRISTUS

UJIAN KEILAHIAN KRISTUS

"Lazarus, marilah ke luar!"---Yohanes 11:43.

Ia merasakan setiap kesedihan, ketika Ia mengatakan kepada murid-murid Nya, "Lazarus sudah mati. Tetapi Kristus bukan saja memikirkan kekasih-kekasih-Nya di Betania, Ia harus mempertimbangkan latihan bagi murid-murid-Nya. Mereka harus menjadi wakil-wakil-Nya kepada dunia, agar berkat Bapa dapat meliputi semua orang. Untuk kepentingan mereka Ia mengizinkan Lazarus mati. Seandainya Ia telah memulihkan dia dari penyakitnya kepada kesehatan, maka mukjizat yang merupakan bukti yang paling meyakinkan tentang sifat Ilahi-Nya tidak dapat diadakan-Nya...

Dalam menangguhkan waktu untuk datang kepada Lazarus, Kristus bermaksud menunjukkan kemurahan terhadap mereka yang belum menerima Dia. Ia berlambat-lambat, supaya oleh membangkitkan Lazarus dari kematian dapatlah Ia memberikan bukti lain kepada orang-orang yang keras kepala dan tidak percaya bahwa sesungguhnya Ialah "kebangkitan dan hidup." Dalam kemurahan-Nya Ia bermaksud memberi mereka satu bukti lagi bahwa Ialah yang memulihkan, Seorang yang satu-satunya dapat menyatakan hidup dan sifat baka. Inilah yang seharusnya menjadi bukti yang tidak dapat disalahtafsirkan oleh para imam. Inilah alasan penangguhan-Nya untuk pergi ke Betania. Mukjizat yang paling utama, membangkitkan Lazarus, memberikan meterai Allah pada pekerjaan-Nya dan pada tuntutan-Nya bahwa Ia Allah adanya...

Lazarus sudah ditaruh di dalam satu gua batu, dan sebuah batu besar sudah ditaruh sebagai penutupnya. "Angkatlah batu itu", kata Kristus. Karena menganggap bahwa Ia hanya hendak melihat pada orang mati itu, Marta berkeberatan, seraya mengatakan bahwa tubuh itu sudah dikuburkan empat hari yang lalu, dan sudah mulai membusuk. Pernyataan ini, yang diberikan sebelum membangkitkan Lazarus, tidak memberi peluang bagi musuh-musuh Kristus untuk mengatakan bahwa suatu penipuan telah dijalankan...

"Setelah Ia berkata demikian, berserulah la dengan suara yang keras, kata-Nya, Hai Lazarus, marilah ke luar!" Suara-Nya yang terang dan tajam, memasuki telinga orang mati itu. Sementara Ia berbicara, Keilahian bersinar melalui kemanusiaan. Pada wajah-Nya, yang diterangi oleh kemuliaan Allah, orang banyak itu melihat jaminan kuasa-Nya. Setiap mata menatap pintu gua itu. Setiap telinga dipasang baik-baik hendak mendengar bunyi yang paling halus sekalipun. Dengan perhatian yang tekun dan pedih semua orang menunggu ujian Keilahian Kristus, bukti yang membenarkan pengakuan-Nya bahwa Ialah Anak Allah, kalau tidak memadamkan harapan selama-lamanya. GBU

Rabu, 05 Februari 2020

Kabar Baik 13 Feb 2020 : ILMU KESELAMATAN KITA

ILMU KESELAMATAN KITA

Allah adalah keselamatan kita---Mazmur Amsal 68:20.

Inilah harta yang terdapat dalam Kitab Suci. Kitab Suci adalah kitab pelajaran dari Allah yang besar, pendidik-Nya yang besar. Dasar segenap ilmu pengetahuan yang benar terdapat dalam Kitab Suci. Setiap cabang ilmu bisa dipelajari dengan menyelidiki Firman Allah. Dan di atas segala-galanya Alkitab itu mengandung ilmu dari segala ilmu, ilmu keselamatan. Alkitab adalah tambang harta Kristus yang tak terselidiki.

Pendidikan tinggi yang benar diperoleh dengan mempelajari dan mentaati Firman Allah, tetapi bila Firman Allah disisihkan demi buku-buku yang tidak menuntun kepada Allah dan kerajaan surga, pendidikan yang demikian menghasilkan kekacauan.

Banyak kebenaran yang ajaib terdapat dalam alam, bumi, laut, dan langit penuh dengan kebenaran. Ia adalah guru-guru kita. Alam menuturkan suaranya dalam pelajaran-pelajaran hikmat surga dan kebenaran abadi. Tetapi manusia yang berdosa tidak akan memahaminya. Dosa telah mengaburkan penglihatannya, dan dari dirinya sendiri ia tidak dapat menafsirkan alam tanpa menempatkannya di atas Allah. Pelajaran-pelajaran yang benar tidak dapat memberi kesan kepada pikiran orang yang menolak Firman Allah. Pengajaran dari alam oleh mereka demikian menyimpang sehingga mengalihkan pikiran menjauh dari Khalik.

Menurut anggapan banyak orang, akal budi manusia dianggap lebih tinggi dari hikmat Guru Ilahi dan buku pelajaran Allah dianggap sudah ketinggalan zaman, sudah basi dan tidak menarik sama sekali. Tetapi bagi mereka yang telah hidup oleh Roh Kudus tidaklah menganggap demikian. Mereka melihat harta yang amat mahal harganya dan rela menjual segala sesuatu untuk membeli ladang yang menyimpan harta itu. Gantinya buku-buku yang berisi reka-rekaan para penulis terkenal, mereka memilih Firman-Nya yang menjadi penulis terbesar dan guru terbesar yang pernah dikenal dunia ini, yang memberikan nyawa-Nya ganti kita, agar perantaraan Dia kita bisa mendapat hidup yang kekal.

Kristus adalah kebenaran. Perkataan-Nya adalah kebenaran dan Firman itu mempunyai arti yang lebih dalam dari apa yang tampak. Pikiran yang digiatkan oleh Roh Kudus akan memahami nilai ucapan-ucapan itu. Mereka akan melihat permata kebenaran yang berharga, walau ini merupakan harta yang terpendam---

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 12 Feb 2020 : ALKITAB PERLINDUNGAN KITA

ALKITAB PERLINDUNGAN KITA

Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.---Yesaya 8: 20.

Umat Allah dituntun kepada Alkitab sebagai perlindungan mereka terhadap pengaruh guru-guru palsu dan kuasa yang menipu dari roh-roh kegelapan. Setan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk mencegah manusia memperoleh pengetahuan mengenai AIkitab, karena kata-kata Alkitab yang jelas mengungkapkan penipuannya. Pada setiap kali pekerjaan Allah dibangunkan, raja kejahatan bangkit dengan lebih giat lagi. Sekarang ia menggunakan usahanya yang paling keras dalam perjuangannya yang terakhir melawan Kristus dan pengikut-pengikut-Nya. Penipuan besar terakhir akan segera digelar di hadapan kita. Antikristus akan pekerjaan-pekerjaannya yang mengherankan di depan mata kita. Begitu miripnya pemalsuan itu dengan aslinya, sehingga mustahil untuk membedakannya kecuali oleh Alkitab. Setiap pernyataan dan setiap mukjizat harus diuji oleh kesaksian Alkitab.

Mereka yang berusaha untuk menuruti semua perintah Allah akan ditentang dan dicemoohkan. Mereka bisa berdiri hanya di dalam dan oleh pertolongan Allah. Agar dapat menanggung pencobaan yang datang, mereka harus mengerti kehendak Allah sebagaimana yang dinyatakan di dalam Firman-Nya. Mereka bisa menghormati-Nya hanya apabila mereka mempunyai pengertian yang benar mengenai tabiiat-Nya, pemerintahan-Nya dan maksud-maksud-Nya, dan bertindak sesuai dengan itu. Hanya mereka yang telah membentengi pikirannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab yang akan bertahan melewati pertentangan besar terakhi itu. Akan datang ujian penelitian yang mendalam kepada setiap jiwa: Akankah saya lebih menurut kepada Allah daripada kepada manusia? Bahkan saat yang menentukan sekarang sudah datang. Apakah kaki kita berpijak kukuh di atas batu karang Firman Allah yang tak berubah itu? Apakah kita bersedia untuk berdiri teguh mempertahankan perintah-perintah Allah dan iman kepada Yesus?

Kebenaran dan kemuliaan Allah tidak bisa dipisahkan; mustahil bagi kita menghormati Allah oleh pendapat-pendapat kita yang salah, sementara Alkitab ada dalam jangkauan kita. Banyak yang berpendapat bahwa tidak menjadi soal apa yang seseorang percayai, asal kehidupannya benar. Tetapi hidup itu dibentuk oleh kepercayaan atau iman. Jika terang dan kebenaran berada dalam jangkauan kita, dan kita melalaikan kesempatan untuk mendengar dan melihatnya, sesungguhnya kita menolaknya. Kita memilih kegelapan lebih dari terang...

Allah telah memberikan kepada kita Firman-Nya supaya kita menjadi terbiasa dengan ajaran-ajaran-Nya, dan mengetahui apa yang la tuntut dari kita sendiri. Pada waktu ahli hukum itu datang kepada Yesus dengan pertanyaan, "Guru, perbuatan apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Juruselamat menunjuk kepada Alkitab dengan berkata, "Apakah yang tertulis di dalam hukum itu? Bagaimanakah kamu baca?" (Lukas 10: 25, 26).---

Tuhan Yesus memberkati.

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...