Hati Yang Gembira Adalah Obat Yang Manjur
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur” (amsal 17:22)
Hubungan yang ada antara pikiran dan tubuh sangat erat.
Jika salah satu terganggu yang lain merasakannya. Kondisi pikiran memegaruhi
kesehatan pada tingkat yang lebih luas dari yang disadari banyak orang. Banyak
penyakit yang diderita manusia adalah akibat dari depresi mental.
Kesedihan, kecemasan, tidak puas, penyesalan yang dalam, rasa bersalah, rasa
tidak percaya, semua cendrungan merusak kekuatan hidup dan mengundang
pembusukan dan kematian.
Penyakit kadang dihasilkan, dan seringkali amat diperburuk oleh
imajinasi. Banyak orang yang terbaring sakit seumur hidupnya yang bisa saja
kalau mereka berpikir sedemikian rupa….
Dorongan, pengharapan, iman, simpati, kasih, meningkatkan
kesehatan dan memperpanjang umur. Pikiran yang puas, cara berpikir ceria, adalah
kesehatan bagi tubuh dan kekuatan bagi jiwa.
Rasa syukur, bergembira, kebajikan, percaya pada kasih dan
perhatian Allah – ini semua adalah penjaga kesehatan terbesar.
Kuasa kemauan dan pentingnya pengendalian diri, baik dalam
memelihara maupun memulihkan kesehatan; efek merusak timbul dari kemarahan,
rasa tidak puas, cinta diri, atau kejahatan; dan sebaliknya, kuasa pemberi
kehidupan yang mengagumkan ditemukan dalam keceriaan, sikap mementingkan diri,
dan rasa syukur.
Terdapat kebenaran fisiologis, kebenaran yang perlu kita
pertimbangkan – dalam Kitab Suci, “hati yang gembira adalah obat yang manjur.”
Prinsip sejati Kekristenan terbuka di hadapan semua, suatu
sumber kebahagiaan yang tak terkira.
Kita harus menjaga suasana hati yang ceria, penuh
pengharapan, dan penuh kedamaian; karena kesehatan kita tergantung pada apa
yang kita perbuat.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar