SATU-SATUNYA JALAN UNTUK MENANG
"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai
dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan beruntung" (Yosua 1:8).
Jika saja manusia mau berjalan di jalan yang telah ditentukan Allah bagi
mereka, maka mereka akan memiliki penasihat yang kebijaksanaannya jauh melebihi
kebijaksanaan manusia. Yosua adalah pemimpin yang bijaksana karena Allah yang
menjadi penuntunnya. Pedang pertama yang Yosua gunakan adalah pedang Roh,
Firman Allah....
Adalah karena pengaruh terkuat yang harus ditanggung terhadap
prinsip-prinsip kebenarannya maka Tuhan dalam kemurahan menyuruh dia untuk
tidak berpaling ke kanan atau ke kiri. Ia harus mengikuti integritas
terketat.... Jika saja tidak ada bahaya di hadapan Yosua, maka Allah tidak akan
berulang kali menyuruh dia untuk memiliki keberanian. Namun di tengah semua
masalahnya, Yosua memiliki Allah yang menuntun dia.
Tidak ada tipuan yang lebih besar daripada anggapan manusia bahwa dalam
kesulitan apa pun ia bisa menemukan tuntunan yang lebih baik selain dari Allah,
penasihat yang lebih bijak dalam setiap keadaan darurat, pertahanan kuat pada
keadaan mana pun....
Tuhan memiliki tugas untuk dilakukan di dunia kita. Kepada setiap
manusia Ia telah memberikan pekerjaan-Nya untuk dilakukan. Tetapi manusia
janganlah membuat manusia menjadi penuntunnya, jika demikian maka ia akan
disesatkan; ini senantiasa tidak aman. Sementara Alkitab mencakup
prinsip-prinsip aktivitas dalam pelayanan, pada saat yang sama ada kebutuhan
meminta hikmat setiap hari dari Sumber segala hikmat. Apakah kemenangan Yosua?
Merenungkan Firman Allah siang dan malam. Firman Tuhan datang kepada Yosua
tepat sebelum ia tiba di sungai Yordan.... Inilah rahasia kemenangan Yosua. Ia
menjadikan Allah sebagai penuntunnya.
Mereka yang memegang jabatan penasihat haruslah orang-orang yang tidak
mementingkan diri, beriman, suka berdoa, orang-orang yang tidak berani
mengandalkan hikmat manusianya, namun dengan sungguh-sungguh mencari terang dan
kebijakan bagaimana sebaiknya menjalankan urusan mereka. Yosua, pemimpin
Israel, meneliti dengan rajin buku-buku yang ditulis dengan setia oleh Musa
tentang petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh
Allah,—persyaratan-persyaratan-Nya, persetujuan-Nya, dan
larangan-larangan-Nya,—kalau tidak pastilah ia bertindak dengan tidak
bijaksana.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar