TERTULIS DI DALAM HATI
"Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel
sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam
batin mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi
umat-Ku.... Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa
mereka" (Yeremia 31:33, 34).
Hukum yang sama terpahat di loh batu, ditulis oleh Roh Kudus pada loh
hati. Gantinya berbuat segala hal untuk menetapkan kebenaran kita sendiri, kita
menerima kebenaran Kristus. Darah-Nya tercurah karena dosa-dosa kita.
Penurutan-Nya diterima bagi kita. Kemudian hati yang diperbarui oleh Roh Kudus
akan menghasilkan "buah-buah Roh." Melalui kasih karunia Kristus,
kita akan hidup dalam penurutan kepada hukum Allah yang ditulis di dalam hati
kita. Setelah memiliki Roh Kristus kita akan berjalan sebagaimana Ia berjalan.
Ada dua kekeliruan yang perlu secara khusus diperhatikan oleh anak-anak
Allah—terutama mereka yang baru mengenal kasih karunia-Nya. Pertama ... yakni
melihat perbuatan mereka sendiri, percaya pada segala sesuatu yang bisa mereka
lakukan, membawa diri mereka sendiri selaras dengan Allah. Dia yang sedang
mencoba menjadi suci oleh perbuatannya sendiri dalam menuruti hukum, sedang
mengusahakan sesuatu yang tidak mungkin....
Yang lain dan tak kurang kelirunya adalah, percaya bahwa Kristus
melepaskan kewajiban manusia dalam menuruti hukum Allah; bahwa karena oleh iman
sajalah maka kita menjadi pengambil bagian dalam kasih karunia Kristus,
perbuatan kita tidak ada hubungannya dengan penebusan kita.... Jika hukum
ditulis di dalam hati, tidakkah itu akan membentuk kehidupan? ... gantinya
melepaskan manusia dari penurutan, adalah iman, dan hanya oleh iman, yang
membuat kita pengambil bagian dari kasih karunia Kristus, yang menyanggupkan kita
melakukan penurutan....
Bukan hanya suatu kepercayaan kepada Firman Allah,
namun penyerahan kemauan kepada Dia; di mana hati diserahkan kepada Dia, kasih
sayang ditujukan kepada Dia, ada iman—iman yang bekerja oleh kasih, dan
memurnikan jiwa. Melalui iman ini hati diperbarui dalam gambar Allah. Hati yang
dalam keadaannya sebelum diperbarui tidak tunduk pada hukum Allah, memang tidak
akan bisa, sekarang bersukacita dalam ajarannya yang menyenangkan, berseru
dengan pemazmur, "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang
hari" (Mazmur 119:97). Dan kebenaran hukum digenapi di dalam diri kita,
"yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh" (Roma 8:4).
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar