Selasa, 20 Agustus 2019

Kabar Baik 31 Agustus 2019

SANGAT MAHAL—TETAPI GRATIS

"Satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup" (Roma 5:18).

Uang tidak dapat membelinya, kecerdasan tidak bisa menjangkaunya, kekuasaaan tidak dapat memerintahkannya; tetapi kepada semua yang mau menerimanya, kasih karunia Allah yang penuh kemurahan diberikan dengan cuma-cuma. Tetapi manusia dapat merasakan kebutuhannya, meninggalkan semua ketergantungan diri, menerima keselamatan sebagai hadiah gratis. Mereka yang masuk ke surga tidak akan mengukur dindingnya dengan kebenaran mereka sendiri, tidak juga membuka pintu gerbangnya dengan persembahan emas atau perak yang mahal, tetapi mereka akan masuk ke dalam banyak tempat indah di rumah Bapa melalui jasa salib Kristus.

Bagi manusia berdosa, penghiburan tertinggi, penyebab terutama dari sukacita, adalah bahwa Surga telah memberikan Yesus menjadi Juruselamat orang berdosa.... Ia menawarkan Diri untuk turun di mana Adam tersandung dan jatuh; bertemu dengan si penggoda dalam medan pertempuran, dan mengalahkan dia atas nama manusia. Lihatlah Dia di padang belantara. Empat puluh hari dan empat puluh malam Dia berpuasa, menahan serangan paling sengit dari kuasa kegelapan. Dia "seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani" Dia (Yesaya 63:3). Bukan untuk Diri-Nya Sendiri, tetapi agar Dia bisa memutus rantai yang mengikat umat manusia dalam perbudakan Iblis.

Sebagaimana Kristus dalam kemanusiaan-Nya mencari kekuatan dari Bapa-Nya, agar Ia bisa disanggupkan menahan cobaan dan godaan, begitu pula kita seharusnya. Kita harus mengikuti teladan Anak Allah yang tak berdosa. Setiap hari kita memerlukan pertolongan dan kasih karunia dan kekuatan dari Sumber segala kekuatan. Kita perlu menyerahkan jiwa kita yang tak berdaya kepada Dia yang siap membantu dalam setiap saat diperlukan. Terlalu sering kita melupakan Tuhan. Diri memberi jalan untuk dorongan-dorongan hati, dan kita kehilangan kemenangan-kemenangan yang seharusnya kita peroleh.


Jika kita dikalahkan janganlah kita menunda untuk bertobat, dan menerima pengampunan yang akan menempatkan kita di atas tempat yang menguntungkan. Jika kita bertobat dan percaya, kuasa Allah yang membersihkan akan menjadi milik kita. Kasih karunia-Nya yang menyelamatkan diberikan dengan cuma-cuma. Pengampunan-Nya diberikan kepada semua yang mau menerimanya.... Bagi semua orang berdosa yang bertobat para malaikat Allah bersukacita dengan lagu-lagu gembira. Tidak satu pun orang berdosa mesti hilang. Kasih karunia yang menyelamatkan itu diberikan penuh dan cuma-cuma.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 30 Agustus 2019

SEORANG PENGHIBUR SEPERTI KRISTUS

"Namun benar Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu" (Yohanes 16:7).

Penghibur yang dijanjikan Kristus akan diutus-Nya setelah Dia naik ke surga, adalah Roh dalam segala kepenuhan Keallahan, memperlihatkan kuasa karunia Ilahi bagi semua yang mau menerima dan percaya Kristus sebagai Juruselamat Pribadi.

Dengan para pekerja yang mengabdi bagi Allah, di mana pun ditempatkan, Roh Kudus tinggal di situ. Perkataan yang diucapkan kepada para murid adalah untuk kita juga. Penghibur itu adalah milik kita juga sebagaimana mereka.

Tidak ada penghibur seperti Kristus, begitu lemah lembut dan tulus. Ia tersentuh oleh perasaan akan kelemahan kita. Roh-Nya berbicara ke hati. Keadaan mungkin memisahkan kita dari teman-teman kita; lautan luas dan bergelombang mungkin tengah bergulung di antara kita dan mereka. Meskipun persahabatan tulus mereka tetap ada, mungkin mereka tidak bisa memperlihatkannya.... Tetapi tidak ada keadaan, tidak ada jarak, bisa memisahkan kita dari Penghibur surgawi. Di mana pun kita berada, ke mana pun kita pergi, Dia selalu ada di sana, yang diberikan menggantikan Kristus, bertindak menggantikan Dia. Dia selalu ada di sebelah kanan kita, mengucapkan kata-kata lembut dan menenangkan; mendukung, mempertahankan, meninggikan, menceriakan. Pengaruh Roh Kudus adalah kehidupan Kristus dalam jiwa. Roh bekerja di dalam dan melalui siapa saja yang menerima Kristus. Mereka yang mengetahui berdiamnya Roh ini menyatakan buah-buahnya—kasih, sukacita, damai sejahtera, panjang sabar, kelemahlembutan, kebaikan, iman.

Roh Kudus senantiasa tinggal di dalam dia yang mencari kesempurnaan karakter Kristus. Roh Kudus memperhalus motif murni, prinsip aktif dan hidup, yang memelihara jiwa-jiwa yang berjuang, bergumul, percaya dalam segala keadaan darurat dan di bawah setiap pencobaan. Roh Kudus memelihara orang percaya di tengah kebencian dunia, di tengah ketidakramahan sanak saudara, di tengah kekecewaan, di tengah kesadaran tentang ketidaksempurnaan, di tengah kesalahan hidup. Tergantung pada kemurnian dan kesempurnaan Kristus yang tiada banding, kemenangan pasti bagi dia yang memandang kepada Penyelaras dan Penyempurna iman kita.... Dia telah menanggung dosa kita, agar melalui Dia kita bisa memiliki kesempurnaan moral, dan mencapai kesempurnaan karakter Kristen.

Tuhan Yesus memberkati.


Kabar Baik 29 Agustus 2019


DIPERLUKAN WAKTU

"Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya.. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya" (Yesaya 27:3).

Pikiran seorang pria atau seorang wanita tidak serta merta turun seketika dari kemurnian dan kesucian menuju kebejatan moral, korupsi, dan kejahatan. Diperlukan waktu mengubah manusia menuju Ilahi, atau memperburuk bentuk yang sudah sesuai dengan gambar Allah menuju kepada kebrutalan atau seperti Iblis. Dengan melihat kita diubahkan. Meskipun dibentuk sesuai dengan gambar Pencipta, manusia bisa sedemikian rupa mendidik pikirannya bahwa dosa yang pernah ia benci akan jadi menyenangkan baginya. Saat ia berhenti waspada dan berdoa, maka ia berhenti menjaga bentengnya, hatinya.... Peperangan konstan melawan pikiran fana harus dipertahankan; dan kita harus dibantu oleh pengaruh menghaluskan dari kasih karunia Allah, yang akan menarik pikiran ke arah atas dan membiasakannya merenungkan hal-hal murni dan suci.

Karakter tidak terbentuk secara kebetulan. Tidak ditentukan oleh satu semburan amarah, satu langkah pada arah yang salah. Karakter terbentuk oleh pengulangan perbuatan yang menjadikannya kebiasaan, dan membentuk karakter entah itu menjadi baik atau menjadi jahat. Karakter-karakter yang benar dibentuk hanya oleh usaha yang tekun dan tanpa lelah, dengan memperkembang talenta dan kemampuan yang dipercayakan demi kemuliaan Allah.

Allah mengharapkan kita membangun karakter sesuai dengan pola yang ditentukan bagi kita. Kita harus menyusun bata demi bata, menambahkan kasih karunia demi kasih karunia, menemukan titik kelemahan kita dan memperbaikinya sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

Allah memberikan kita kekuatan, kuasa pertimbangan, waktu, agar kita bisa membangun karakter di mana Dia dapat menaruh meterai persetujuan-Nya. Ia ingin masing-masing anak milik-Nya membangun karakter mulia, dengan melakukan perbuatan agung dan mulia, agar pada akhirnya ia dapat menyampaikan suatu struktur yang simetris, bait suci indah yang dihormati oleh manusia dan Allah....

Ia yang mau tumbuh menjadi bangunan indah bagi Tuhan harus memelihara setiap kekuatan tubuhnya. Hanya dengan penggunaan talenta yang benar maka karakter bisa dikembangkan secara harmonis. Dengan demikian kita membuat landasan seperti yang dikatakan Firman sebagai emas, perak, dan batu-batu berharga—bahan-bahan yang akan tahan ujian api yang menyucikan dari Allah.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 28 Agustus 2019

KESEMPURNAAN KINI?

"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna" (Matius 5:48).

Ketika Allah memberikan Anak-Nya kepada dunia, Ia memungkinkan pria dan wanita untuk menjadi sempurna dengan menggunakan setiap kemampuan diri bagi kemuliaan Allah. Di dalam Kristus, Ia memberikan kepada mereka kekayaan kasih karunia-Nya, dan pengetahuan tentang kehendak-Nya. Setelah mereka mau mengosongkan diri dari kemauan dirinya, dan berjalan dalam kerendahan hati, mengandalkan tuntunan Allah, manusia akan disanggupkan untuk memenuhi maksud agung Allah bagi mereka.

Kesempurnaan karakter berlandaskan pada apa artinya Kristus bagi kita. Jika kita memiliki ketergantungan konstan pada kebaikan Juruselamat kita, dan menapaki jejak langkah-Nya, maka kita akan menjadi seperti Dia , murni dan tak tercela.

Juruselamat kita tidak mewajibkan sesuatu yang tidak mungkin dari setiap jiwa. Ia mengharap sesuatu dari murid-murid-Nya sehingga Ia memberikan kasih karunia dan kekuatan untuk melakukannya. Ia tidak akan mengajak mereka untuk menjadi sempurna kalau Ia tidak mau memberikan kesempurnaan kasih karunia kepada orang-orang yang kepadanya dianugerahkan keistimewaan tinggi dan mulia....

Tugas kita adalah berjuang dalam lingkungan keseharian kita sendiri, mencapai kesempurnaan yang dicapai oleh Kristus dalam setiap fase karakter-Nya. Dia adalah teladan kita. Di dalam segala hal kita harus menghormati Allah dalam karakter.... Kita harus sepenuhnya bergantung pada kuasa yang Ia janjikan untuk diberikan kepada kita.

Yesus tidak memperlihatkan kualitas, dan tidak mempraktikkan kuasa, yang tidak bisa dimiliki manusia melalui iman di dalam Dia. Kemanusiaan-Nya yang sempurna adalah yang bisa dimiliki oleh para pengikut-Nya, jika mereka mau tunduk pada Allah sebagaimana Ia tunduk.


Juruselamat kita adalah seorang Juruselamat bagi kesempurnaan keseluruhan diri manusia.. Dia bukan Allah bagi bagian keberadaan fana saja. Kasih karunia Kristus bekerja bagi keteraturan seluruh susunan manusia. Ia menjadikan semua. Ia telah menebus semua. Ia telah menjadikan pikiran, kekuatan, tubuh juga jiwa, pengambil bagian dalam sifat Ilahi, dan semua adalah milik-Nya yang telah dibeli. Ia harus dilayani dengan segenap pikiran, hati, jiwa dan kekuatan. Maka Tuhan akan dimuliakan di dalam diri orang-orang kudus-Nya bahkan pada hal-hal kecil fana yang mereka geluti. "Kesucian kepada Tuhan" akan menjadi prasasti yang ditaruh ke atas mereka.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 27 Agustus 2019


MENUNGGU PERMINTAAN KITA

"Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu" (Yohanes 16:24).

Doa adalah cara sukses surga dalam konflik dengan dosa dan pengembangan karakter Kristen. Pengaruh-pengaruh Ilahi yang datang menjawab doa beriman akan memberikan semua yang diminta pemohon dalam jiwanya. Untuk pengampunan dosa, meminta Roh Kudus, agar memiliki sifat seperti Kristus, meminta hikmat dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan-Nya, untuk pemberian apa pun yang Ia janjikan, kita bisa meminta; dan janjinya adalah "Engkau akan menerima."

Yesus adalah penolong kita; di dalam Dia dan melalui Dia kita harus menang.... Kasih karunia Kristus sedang menantikan permintaanmu. Ia akan memberikanmu kasih karunia dan kekuatan sesuai diperlukan bila engkau meminta pada-Nya.... Agama Kristus akan mengikat dan menahan setiap hasrat yang tidak suci, meningkatkan energi, mendisiplin diri, dan menjadi rajin, bahkan dalam hal-hal rumahan, kehidupan sehari-hari, menuntun kita untuk belajar berhemat, bijak dan penyangkalan diri, dan bertahan dalam kekurangan tanpa mengeluh. Roh Kristus dalam hati, akan dinyatakan dalam karakter, akan mengembangkan kualitas-kualitas dan kekuatan mulia. Kristus berkata: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu" (2 Korintus 12:9).

Buatlah setiap usaha untuk tetap membuka persekutuan antara Yesus dan jiwamu sendiri.... Kita harus berdoa dalam lingkaran keluarga, dan di atas semua kita tidak boleh mengabaikan doa tersembunyi; karena inilah kehidupan jiwa. Tidak mungkin bagi jiwa berkembang sementara doa diabaikan. Doa keluarga atau umum saja tidak cukup. Dalam kesendirian biarlah jiwa terbuka bagi mata Allah yang mengawasi. Doa diam-diam hanya didengar oleh Allah yang mendengar doa. Tidak boleh ada telinga yang penasaran mendengar beban permohonan seperti itu. Dalam doa diam-diam jiwa bebas dari pengaruh lingkungan, bebas dari kehebohan.... Oleh iman tenang dan bersahaja, jiwa mengadakan persekutuan dengan Allah, dan mengumpulkan sinar cahaya Ilahi untuk menguatkan dan mempertahankannya dalam konflik dengan Iblis....

Berdoalah di ruangan tertutupmu, dan ketika engkau melakukan pekerjaan sehari-hari, biarlah hatimu sering terangkat kepada Allah. Seperti itulah Henokh bergaul dengan Allah. Doa diam-diam ini naik seperti dupa berharga di hadapan takhta karunia. Iblis tidak dapat mengalahkan orang yang hatinya tinggal di dalam Allah.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 12 Agustus 2019

Kabar Baik 26 Agustus 2019

Tabut Perjanjian 

“Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian yang seluruhnya di salut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang bernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian” (Ibrani 9:4).

Tabut perjanjian itu dibedakan karena berbagai alasan, salah satunya adalah sifat isinya. Ada tempat buli-buli emas, di mana disimpan contoh manna ketika Tuhan pernah memberi makan umat-Nya selama 40 tahun. Di dalamnya ada tongkat di mana Allah, melalui hamba-Nya Harun, mempermalukan Firaun dengan penyihirannya; dan di dalamnya terkandung loh batu di mana Sepuluh Perintah ditulis oleh Allah sendiri.

Masing-masing menyatakan dengan jelas kepada umat itu mengenai hubungan perjanjian Allah dengan mereka. Manna itu mengingatkan mereka perihal kuasa Allah untuk memasok kebutuhan fisik mereka; tongkat adalah otoritasnya atas segala allah lain serta atas semua otoritas manusia; dan Sepuluh Perintah Allah adalah kepeduliannya kepada kerohanian mereka serta kesejahteraan mereka sosial mereka.

Lebih spesifik, tabut itu mewakili takhta Allah dan merupakan objek bait suci. Di bagian atasnya, di bawah sayap emas kerub yang melayang, adalah terang kemuliaan hadirat Allah. Sekali setahun imam besar datang untuk mendapatkan pengampunan dan persetujuan bagi bangsa Israel.

Karena tabut berbicara mengenai kerapuhan makhluk ciptaan serta kuasa  Sang Pencipta, itu menunjukkan sesuatu yang tidak terdapat pada bagian-bagian bait suci lainnya, hubungan Ilahi/manusia dan perjanjian yang dinyatakannya. Hal ini menjelaskan dengan nada yang kudus dan serius ketergantungan manusia terhadap kehendak Allah, kebutuhan mereka mengenai pengampunan dosa, dan akhirnya, untuk kelangsungan hidup itu sendiri.


Tabut perjanjian dunia tidak lagi bersama kita. Namun, dalam bentuk surgawi, yang merupakan model kita, adalah di mana kita tetap setiap hari bertelut memohon pengampunan dan kemurahan. Karena Yesus Juruselamat kita ada dank arena penghakiman diberikan kepada-Nya (Yoh. 5:22), kita dapat “dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia” (Ibr, 4: 16) menyadari hal itu dihadapan hadirat-Nya, “ada sukacita berlimpah limpah, di tangan kanan-Mu ada hikmat senantiasa” (Mzm. 16:11), dan Dialah yang membuat Israel “tidak terlelap dan tidak tertidur” (Mzm. 121:4), dan bahwa “Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara [kita]” (Ibr. 7:25).

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 25 Agustus 2019

Musa Sang Perantara

“Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: ‘Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa  ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir – kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.’ Lalu berkatalah Harun kepada mereka: “Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku”’ (Keluaran 32:1, 2)


Enam minggu setelah janji mereka untuk melakukan “semua yang Allah katakan,” umat tersebut menghancurkan ketentuan perjanjian mereka dengan tidak setia turut ambil bagian dalam penyembahan berhala.

Ketika Musa kembali dari persekutuan dengan Allah dan melihat adegan yang memalukan ini, ia melemparkan loh batu di mana Allah telah menuliskan hukum moral, dan memerintahkan agar anak lembu emas itu digiling menjadi tepung dan abunya dicampur dalam air yang diminum oleh umat tersebut. Setelah itu dengan tegas ia menegur mereka dan menyeruhkan untuk mendedikasikan ulang kesetiaan mereka kepada Allah yang benar.

Ketidaksenangan Allah terhadap suku-suku yang tidak taat tercermin dalam pernyataan-Nya kepada Musa: “berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘bangsamu yang kau pimpin keluar dari tanah Mesir”’ (Kel. 32:7). Dengan kata lain, Dia benar-benar menyangkal mereka, menghubungkan baik identitas  maupun pembebasan mereka kepada Musa dan bukan kepada Diri-Nya sendiri.

Ketika Musa memohon kepada Allah dalam ayat 13, meminta: “Ingatlah kepada Abraham, Ishak, dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engakau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit , dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya,” perantaraannya itu efektif, Allah menerima permohonannya; umat yang diampuni, dan perjanjian terus berlanjut.

Sebagai mediator Israel, Musa mewakili Kristus, perantara bagi kita semua. Kita semua me-“rusak” diri kita sendiri (ayat 7); “Seperti ada tertulis: ‘Tidak ada yang benar, seorang pun tidak”’ (ayat 10). Kita semua membutuhkan Perantara. Yesus adalah Musa kita – pemberi hukum, penebus kita, perantara kita.


Ada pun rasa sakit dan masalah, kekeliruan dan kesalahan, kekurangan, kelemahan, dan kegagalan kemarin, hari ini kita dapat mengungkapkan kembali penyerahan kita kepada Allah dengan menyadari bahwa Dia, karena Yesus, Perantara dan Sahabat kita, akan mendengar doa-doa kita, menyembuhkan sakit kita, dan menghargai iman kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 24 Agustus 2019


KESEPIAN YANG TAK TERUCAPKAN

"Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku!" (Yesaya 63:3).

Sepanjang masa kanak-kanak sampai dewasa Yesus berjalan sendirian. Dalam kemurnian dan kesetiaan-Nya, Ia sendirilah yang melakukan pengirikan dan tidak ada yang menemani. Ia membawa beban tanggung jawab yang amat berat terhadap keselamatan manusia. Ia mengetahui bahwa kecuali ada perubahan pasti dalam prinsip dan tujuan umat manusia, maka semua akan hilang. Inilah beban jiwa-Nya, dan tidak ada yang bisa menghargai beban yang dipikul oleh-Nya.

Sepanjang hidup-Nya, ibu dan saudara-saudara-Nya tidak dapat memahami misi-Nya. Bahkan para murid tidak memahami Dia. Ia tadinya tinggal dalam terang kekal, satu bersama Allah, namun hidup-Nya di dunia harus sendirian. Sebagai yang menyatu dengan kita, Ia harus memikul beban kesalahan dan kesengsaraan kita. Dia yang tidak berdosa harus menanggung akibat dosa. Pencinta damai harus tinggal di tengah pertikaian, kebenaran harus tinggal bersama kepalsuan, kemurnian dengan kecemaran. Setiap dosa, setiap perselisihan, setiap hawa nafsu cemar akibat pelanggaran, adalah siksaan bagi jiwa-Nya.

Sendiri Ia harus menapaki jalan; sendiri Ia harus memikul beban. Ke atas Dia yang telah meninggalkan kemuliaan-Nya dan menerima kelemahan manusia, penebusan dunia dibebankan. Ia melihat dan merasakan semuanya itu, namun tujuan-Nya tetap teguh. Ke atas tangan-Nya tergantung keselamatan umat berdosa, dan Ia mengulurkan tangan-Nya untuk menjangkau kasih Yang Mahakuasa.

Kesendirian Kristus, yang terpisah dari istana surgawi, menjalani kehidupan manusia, tidak pernah dipahami atau dihargai oleh para murid sebagaimana mestinya.... Ketika Yesus tidak lagi bersama mereka.... mereka mulai menyadari apa yang seharusnya mereka lakukan untuk menyenangkan hati-Nya....

Keinginan yang sama terlihat di dunia kita sekarang ini. Namun sedikit orang yang menyadari apa artinya Kristus bagi mereka. Kalau saja mereka mengerti, maka cinta besar maria [Matius 26:6-13] akan diungkapkan, pengurapan itu akan dengan limpahnya dicurahkan.... Tidak akan ada yang dianggap terlalu mahal untuk diberikan kepada Kristus, tidak ada penyangkalan diri atau pengorbanan diri yang terlalu besar untuk ditahankan demi Dia. Selamat pagi.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 11 Agustus 2019

Kabar Baik 23 Agustus 2019


Allah Mengandalkan Talenta-Talentaku

“Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Matius 25:21).

Allah telah memberikan kepada kita talenta untuk digunakan bagi-Nya.  Kepada seseorang Ia memberikan lima talenta, kepada yang lain dua, dan kepada yang lain lagi satu. Janganlah dia yang memiliki satu talenta berpikir untuk menyembunyikan  dari Allah. Tuhan mengetahui di mana itu disembunyikan. Ia mengetahui bahwa hal itu tidak bermanfaat bagi-Nya.  ketika Tuhan datang, Ia akan bertanya pada hamba-hamba-Nya, apa yang telah kau lakukan dengan talenta-talenta yang kupercayakan kepadamu? Dan saat dia yang mendapat lima talenta dan dua talenta menceritakan kepada-Nya bahwa dengan berdagang mereka telah menggandakan talentanya, maka Ia akan berkata kepada mereka , “Baik sekali perbuatan itu hai hambaku; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu kebahagian tuanmu.” Demikian pula Ia akan mengatakan kepada orang yang telah mengembangkan satu talenta yang dipercayakan kepadanya….

Kepada dia yang hanya memiliki satu talenta saya berkata, apakah engkau tahu bahwa satu talenta, bila dengan benar digunakan, dan dikembangkan, akan membawa seratus talenta kepada Tuhan?  Bagaimana? Engkau bertanya. Gunakan karuniamu dalam  pertobatan satu orang yang cerdas yang melihat apa artinya Allah bagi dia, dan apa harusnya dia lakukan bagi Allah. Biarkan dia menempatkan diri di pihak Tuhan, dan saat ia memberikan terang itu kepada orang lain, maka ia akan menjadi jalan membawa banyak jiwa kepada Juruselamat. Melalui penggunaan yang benar dari satu talenta seratus jiwa bisa menerima kebenaran. Bukan hanya kepada orang yang paling banyak menerima talenta diucapkan “Baik sekali perbuatanmu” itu, namun kepada mereka yang dengan tulus hati dan kesetiaan telah menggunakan talentanya untuk Tuhan…..

Ada satu pekerjaan besar untuk di dunia kita, dan kita bertanggung jawab atas semua terang yang dipancarkan di jalan kita.. Berikan terang itu, dan engkau akan menerima lebih banyak terang untuk dibagi-bagikan. Berkat besar akan datang kepada mereka yang menggunakan talenta dengan benar.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 22 Agustus 2019

Pemelihara Bait Suci Tubuh

“Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Korintus 3:16).

Allah telah memberikan tempat tinggal untuk dijaga dan dirawat dalam kondisi terbaik bagi pelayanan dan kemuliaan-Nya. Tubuhmu bukanlah milik mu sendiri…. Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”

Kesehatan adalah suatu berkat yang tidak banyak dihargai orang…. Kehidupan itu adalah suatu kepercayaan suci, dan Allah saja yang bisa menyanggupkan kita memeliharanya, dan untuk digunakan demi kemuliaan-Nya. tetapi Ia hanya membentuk stuktur ajaib tubuh akan memberikan kepedulian khusus untuk memastikan fungsinya, apakah manusia memperlakukannya tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Setiap talenta yang dipercayakan kepada kita. Ia akan membantu kita untuk mengembangkan dan menggunakan sesuai dengan kehendak Pemberi.

Masa muda adalah masa yang baik untuk memulai kebiasaan baik, untuk memperbaiki yang salah, memperoleh dan mempertahankan kekuatan mengendalikan diri, dan membuat rencana, dan membiasakan diri pada kebiasaan menata hidup yang sejalan dengan kehendak Allah.

Bait suci tubuh dipelihara murni dan tidak terkontaminasi, agar Roh Allah bisa tinggal diam di dalamnya. Kita harus menjaga dengan setia milik Allah, karena segala bentuk penyalahgunaan kekuatan kita akan memperpendek masa hidup kita yang bisa digunakan bagi kemuliaan Allah. Camkan dalam pikiran bahwa kita harus mengabdi semua – jiwa, tubuh, dan roh – kepada Allah. Semua ini adalah milik-Nya yang sudah  dibeli, dan harus digunakan dengan cerdas, sampai akhir, agar kita bisa memelihara talenta kehidupan. Oleh menggunakan dengan benar kuasa kita seluas mungkin  dalam pekerjaan yang paling bermanfaat, dengan menjaga setiap organ tetap sehat, dengan menjaga pikiran dan otot bekerja selaras, maka kita dapat melakukan pelayanan paling berharga bagi Allah.

Bilamana kita melakukan semua yang bisa kita lakukan untuk mendapat kesehatan, maka kita boleh berharap bahwa hasil yang penuh berkat  itu akan diperoleh, dan kita bisa meminta kepada Allah dalam iman untuk memberkati usaha kita memelihara kesehatan.

Tuhan Yesus memberkati.


Kabar Baik 21 Agustus 2019

Hati Yang Gembira  Adalah Obat Yang Manjur

“Hati yang gembira adalah obat yang manjur” (amsal 17:22)

Hubungan yang ada antara pikiran dan tubuh sangat erat. Jika salah satu terganggu yang lain merasakannya. Kondisi pikiran memegaruhi kesehatan pada tingkat yang lebih luas dari yang disadari banyak orang. Banyak penyakit  yang diderita manusia adalah akibat dari depresi mental. Kesedihan, kecemasan, tidak puas, penyesalan yang dalam, rasa bersalah, rasa tidak percaya, semua cendrungan merusak kekuatan hidup dan mengundang pembusukan dan kematian.

Penyakit kadang dihasilkan, dan seringkali amat diperburuk oleh imajinasi. Banyak orang yang terbaring sakit seumur hidupnya yang bisa saja kalau mereka berpikir sedemikian rupa….

Dorongan, pengharapan, iman, simpati, kasih, meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur. Pikiran yang puas, cara berpikir ceria, adalah kesehatan bagi tubuh dan kekuatan bagi jiwa.

Rasa syukur, bergembira, kebajikan, percaya pada kasih dan perhatian Allah – ini semua adalah penjaga kesehatan terbesar.

Kuasa kemauan dan pentingnya pengendalian diri, baik dalam memelihara maupun memulihkan kesehatan; efek merusak timbul dari kemarahan, rasa tidak puas, cinta diri, atau kejahatan; dan sebaliknya, kuasa pemberi kehidupan yang mengagumkan ditemukan dalam keceriaan, sikap mementingkan diri, dan rasa syukur.

Terdapat kebenaran fisiologis, kebenaran yang perlu kita pertimbangkan – dalam Kitab Suci, “hati yang gembira adalah obat yang manjur.”

Prinsip sejati Kekristenan terbuka di hadapan semua, suatu sumber kebahagiaan yang tak terkira.

Kita harus menjaga suasana hati yang ceria, penuh pengharapan, dan penuh kedamaian; karena kesehatan kita tergantung pada apa yang kita perbuat.

Tuhan Yesus memberkati.


Kabar Baik 20 Agustus 2019


Nyanyian Sukur Dan Puji-Pujian

“Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!” (Mazmur 100:4).

Jika kita hendak mengabdikan hati dan pikiran kepada pelayanan Allah, melakukan pekerjaan yang Ia sedikaan agar kita lakukan dan berjalan pada jejak kaki Yesus, maka hati kita akan menjadi kecapi suci, setiap nada akan mengeluarkan pujian dan nyanyian syukur kepada Anak Domba yang diutus untuk menghapus dosa dunia….

Kristus akan membawa pikiran kita berpusat pada-Nya… Berpaling dari diri kepada Yesus Kristus _ kehidupan dari setiap berkat, setiap kasih karunia, kehidupan dari semua yang berharga dan bernilai bagi anak-anak Allah.

Tuhan Yesus adalah kebahagiaan dan kekuatan kita, gudang agung yang darinya manusia bisa menarik kekuatan, pada setiap kesempatan. Sementara kita belajar dan berbicara tentag Dia, kita menjadi semakin bisa memandang Dia – saat kita memanfaatkan kasih karunia-nya dan menerima berkat yang diulurkan kepada kita oleh-Nya, maka kita memiliki sesuatu untuk membantu orang lain. Dipenuhi dengan rasa syukur, kita menyampaikan kepada orang lain berkat yang selama ini diberikan kepada kita dengan cuma-cuma. Oleh memberi dan menerima,  kita bertumbuh dalam kasih karunia; dan mengalirlah senantiasa dengan berlimpahnya pujian dan nyanyian syukur di dalam hati kita, dan jiwa kita terangkat dengan perasaan aman. Kebenaran Kristus yang tak pernah gagal dan tak pernah habisnya, menjadi kebenaran kita oleh iman.

Biarlah berkat segar setiap hari membangkitkan puji-pujian di dalam  hati kita sebagai  bukti kepedulian-Nya yang penuh kasih.

Ketika engkau membuka mata di pagi hari, bersyukurlah kepada Allah karena telah menjagamu sepanjang malam. Besyukurlah kepada-Nya karena damai sejahtera-Nya di dalam hatimu. Pagi, siang, dan malam biarlah rasa  syukur sebagai parfum wangi naik ke surga….

Para malaikat Allah, beribu-ribu banyaknya,….. menjaga kita terhadap kejahatan dan menahan kuasa kegelapan yang berupaya menghancurkan kita. Tidakkah kita memiliki alasan untuk bersyukur setiap saat, bahkan saat tampak kesulitan menghadang jalan kita?

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 19 Agustus 2019


TUGAS PERSIAPAN

"Akan hal ini Aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus" (Filipi 1:6).

Ada pekerjaan persiapan yang serius harus dilakukan oleh umat Masehi Advent Hari Ketujuh jika mereka ingin berdiri teguh dalam pengalaman sulit yang sedang menghadang mereka. Jika mereka tetap setia kepada Allah dalam menghadapi kebingungan dan pencobaan hari-hari terakhir, maka mereka harus mencari Tuhan dengan kerendahan hati meminta hikmat untuk melawan tipuan musuh....

Senantiasa harus kita camkan pemikiran kudus tentang kedatangan Tuhan yang segera, dan dengan pandangan ini kita mengetahui apa pekerjaan pribadi yang harus dilakukan. Melalui bantuan Roh Kudus kita harus melawan kecenderungan alami dan kecondongan berbuat salah, serta mencabut setiap elemen kehidupan yang tidak seperti Kristus. Dengan demikian kita mempersiapkan hati kita untuk menerima berkat Allah, yang akan menanamkan kasih karunia kepada kita dan membawa kita selaras dengan iman kepada Yesus. Untuk pekerjaan persiapan, keuntungan besar telah dianugerahkan kepada umat ini yang ada dalam terang, dalam pekabaran-pekabaran amaran dan instruksi, yang dikirim melalui agen Roh Allah.

Karena bertambahnya kekuatan pencobaan Iblis, zaman di mana kita hidup penuh dengan bahaya bagi anak-anak Allah, dan kita perlu terus-menerus belajar dari Guru Agung, agar kita bisa mengambil tiap langkah dalam jaminan dan kebenaran. Pemandangan-pemandangan menakjubkan terbuka di hadapan kita, dan saat ini suatu kesaksian hidup harus tampak dalam kehidupan orang-orang yang mengaku umat Allah, agar dunia bisa melihat bahwa di zaman ini ketika Iblis berkuasa di setiap sisi, masih ada satu umat yang meninggalkan kemauan mereka dan berusaha melakukan kehendak Allah—satu umat yang di dalam hati dan kehidupannya tertulis hukum Allah. Ada godaan kuat di hadapan kita, ujian sengit. Umat Allah yang memelihara hukum harus siap menghadapi masa pencobaan ini dengan memperoleh pengalaman yang lebih dalam perkara-perkara Allah dan suatu pengetahuan praktis tentang kebesaran Kristus.... Bukan hanya kepada orang-orang yang tidak percaya, namun kepada anggota gereja diucapkan kata-kata, “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yesaya 55:6)....

Biarlah kehidupanmu sehari-hari memberi kesaksian terhadap apa yang engkau akui.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 18 Agustus 2019


SATU-SATUNYA JALAN UNTUK MENANG

"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung" (Yosua 1:8).

Jika saja manusia mau berjalan di jalan yang telah ditentukan Allah bagi mereka, maka mereka akan memiliki penasihat yang kebijaksanaannya jauh melebihi kebijaksanaan manusia. Yosua adalah pemimpin yang bijaksana karena Allah yang menjadi penuntunnya. Pedang pertama yang Yosua gunakan adalah pedang Roh, Firman Allah....

Adalah karena pengaruh terkuat yang harus ditanggung terhadap prinsip-prinsip kebenarannya maka Tuhan dalam kemurahan menyuruh dia untuk tidak berpaling ke kanan atau ke kiri. Ia harus mengikuti integritas terketat.... Jika saja tidak ada bahaya di hadapan Yosua, maka Allah tidak akan berulang kali menyuruh dia untuk memiliki keberanian. Namun di tengah semua masalahnya, Yosua memiliki Allah yang menuntun dia.

Tidak ada tipuan yang lebih besar daripada anggapan manusia bahwa dalam kesulitan apa pun ia bisa menemukan tuntunan yang lebih baik selain dari Allah, penasihat yang lebih bijak dalam setiap keadaan darurat, pertahanan kuat pada keadaan mana pun....

Tuhan memiliki tugas untuk dilakukan di dunia kita. Kepada setiap manusia Ia telah memberikan pekerjaan-Nya untuk dilakukan. Tetapi manusia janganlah membuat manusia menjadi penuntunnya, jika demikian maka ia akan disesatkan; ini senantiasa tidak aman. Sementara Alkitab mencakup prinsip-prinsip aktivitas dalam pelayanan, pada saat yang sama ada kebutuhan meminta hikmat setiap hari dari Sumber segala hikmat. Apakah kemenangan Yosua? Merenungkan Firman Allah siang dan malam. Firman Tuhan datang kepada Yosua tepat sebelum ia tiba di sungai Yordan.... Inilah rahasia kemenangan Yosua. Ia menjadikan Allah sebagai penuntunnya.

Mereka yang memegang jabatan penasihat haruslah orang-orang yang tidak mementingkan diri, beriman, suka berdoa, orang-orang yang tidak berani mengandalkan hikmat manusianya, namun dengan sungguh-sungguh mencari terang dan kebijakan bagaimana sebaiknya menjalankan urusan mereka. Yosua, pemimpin Israel, meneliti dengan rajin buku-buku yang ditulis dengan setia oleh Musa tentang petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Allah,—persyaratan-persyaratan-Nya, persetujuan-Nya, dan larangan-larangan-Nya,—kalau tidak pastilah ia bertindak dengan tidak bijaksana.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 17 Agustus 2019


SYARAT-SYARAT PERJANJIAN

"Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi" (Keluaran 19:5).

Pada mulanya, Allah memberikan hukum-Nya kepada umat manusia sebagai jalan memperoleh kebahagian dan kehidupan kekal.

Kesepuluh perintah, hendaklah kamu, dan janganlah kamu, adalah sepuluh janji, yang dijaminkan kepada kita bila mau menuruti hukum yang menguasai alam semesta. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yohanes 14:15). Inilah intisari hukum Allah. Persyaratan keselamatan putra dan putri Adam diuraikan di sini....

Sepuluh hukum itu mengajarkan kasih terbesar yang bisa diberikan kepada manusia adalah suara Allah dari surga berbicara kepada jiwa dalam janji, "Lakukan ini dan engkau tidak akan berada dalam kendali dan kuasa Setan." Tidak ada kandungan negatif dari hukum itu, meskipun tampaknya demikian. Lakukan dan hidup.

Kondisi kehidupan kekal sekarang seperti yang selalu demikian—sama seperti di Firdaus sebelum kejatuhan orang tua pertama kita—penurutan sempurna kepada hukum Allah, kebenaran sempurna. Jikalau kehidupan kekal dianugerahkan pada segala macam keadaan, maka kebahagiaan seluruh dunia dalam bahaya. Jalan akan terbuka bagi dosa, dengan semua rangkaian kesengsaraan dan penderitaan, untuk menjadi abadi.

Kristus tidak mengurangi pernyataan hukum. Dalam bahasa yang tidak bisa dipersalahkan Ia memperlihatkan penurutan sebagai syarat hidup kekal—persyaratan yang sama yang diminta dari Adam sebelum kejatuhannya.... Persyaratan di bawah janji kasih karunia sama luasnya dengan persyaratan yang dibuat di Eden—selaras dengan hukum Allah, yang adalah suci, adil dan baik.

Standar karakter yang diberikan dalam Perjanjian Lama sama dengan yang diberikan dalam Perjanjian Baru. Standar ini bukanlah hal yang tidak bisa kita capai. Dalam setiap perintah atau petunjuk yang Allah berikan ada satu janji, yang paling nyata, mendasari perintah itu. Allah telah membuat ketetapan bahwa kita bisa menjadi seperti Dia, dan Ia bisa mencapai ini bagi semua orang yang tidak mengedepankan kehendaknya atau menghalangi kasih karunia-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 16 Agustus 2019

TERTULIS DI DALAM HATI

"Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.... Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka" (Yeremia 31:33, 34).

Hukum yang sama terpahat di loh batu, ditulis oleh Roh Kudus pada loh hati. Gantinya berbuat segala hal untuk menetapkan kebenaran kita sendiri, kita menerima kebenaran Kristus. Darah-Nya tercurah karena dosa-dosa kita. Penurutan-Nya diterima bagi kita. Kemudian hati yang diperbarui oleh Roh Kudus akan menghasilkan "buah-buah Roh." Melalui kasih karunia Kristus, kita akan hidup dalam penurutan kepada hukum Allah yang ditulis di dalam hati kita. Setelah memiliki Roh Kristus kita akan berjalan sebagaimana Ia berjalan.

Ada dua kekeliruan yang perlu secara khusus diperhatikan oleh anak-anak Allah—terutama mereka yang baru mengenal kasih karunia-Nya. Pertama ... yakni melihat perbuatan mereka sendiri, percaya pada segala sesuatu yang bisa mereka lakukan, membawa diri mereka sendiri selaras dengan Allah. Dia yang sedang mencoba menjadi suci oleh perbuatannya sendiri dalam menuruti hukum, sedang mengusahakan sesuatu yang tidak mungkin....

Yang lain dan tak kurang kelirunya adalah, percaya bahwa Kristus melepaskan kewajiban manusia dalam menuruti hukum Allah; bahwa karena oleh iman sajalah maka kita menjadi pengambil bagian dalam kasih karunia Kristus, perbuatan kita tidak ada hubungannya dengan penebusan kita.... Jika hukum ditulis di dalam hati, tidakkah itu akan membentuk kehidupan? ... gantinya melepaskan manusia dari penurutan, adalah iman, dan hanya oleh iman, yang membuat kita pengambil bagian dari kasih karunia Kristus, yang menyanggupkan kita melakukan penurutan....


Bukan hanya suatu kepercayaan kepada Firman Allah, namun penyerahan kemauan kepada Dia; di mana hati diserahkan kepada Dia, kasih sayang ditujukan kepada Dia, ada iman—iman yang bekerja oleh kasih, dan memurnikan jiwa. Melalui iman ini hati diperbarui dalam gambar Allah. Hati yang dalam keadaannya sebelum diperbarui tidak tunduk pada hukum Allah, memang tidak akan bisa, sekarang bersukacita dalam ajarannya yang menyenangkan, berseru dengan pemazmur, "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari" (Mazmur 119:97). Dan kebenaran hukum digenapi di dalam diri kita, "yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh" (Roma 8:4).

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 15 Agustus 2019


JANJI KEKAL ALLAH

"Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan" (Mazmur 105:8).

Allah menepati setiap janji yang dibuat-Nya. Dengan Alkitab di tanganmu, katakan: "Aku telah melakukan seperti yang Engkau katakan, inilah janji-Mu, 'Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu'" (Matius 7:7).

Pelangi di sekitar takhta adalah jaminan bahwa Allah itu benar; bahwa di dalam Dia tidak ada sifat berubah-ubah, tidak juga terdapat bayangan perubahan. Kita telah berdosa terhadap Dia dan tidak layak mendapat kemurahan-Nya, namun Ia sendiri telah menaruh dalam bibir kita permohonan paling indah, "Janganlah Engkau menampik kami, oleh karena nama-Mu, dan janganlah Engkau menghinakan takhta kemuliaan-Mu! Ingatlah perjanjian-Mu dengan kami, janganlah membatalkannya" (Yeremia 14:21). Ia telah berjanji pada Diri-Nya Sendiri untuk mengindahkan seruan kita ketika kita datang kepada-Nya mengakui ketidaklayakan dan dosa kita. Kehormatan takhta-Nya dipertaruhkan demi kegenapan Firman-Nya kepada kita.

Bagi setiap orang yang memberikan dirinya sendiri dalam pelayanan Tuhan, tidak menahan apa pun, diberikan kuasa untuk pencapaian hasil yang tak terkira. Tuhan Allah terikat oleh janji kekal menyediakan kuasa dan kasih karunia kepada setiap orang yang disucikan melalui penurutan kepada kebenaran.

Nehemia tersungkur di hadapan Raja segala raja dan memenangkan suatu kuasa yang mengubah hati sebagaimana aliran sungai diubahkan [lihat Nehemia 1 dan 2].

Berdoa sebagaimana Nehemia berdoa di saat ia amat memerlukan adalah cara yang bisa dipilih orang Kristen dalam keadaan di mana tidak ada bentuk doa lain yang memungkinkan. Para pekerja di tengah kesibukan hidup, terdesak dan hampir kewalahan dengan kebimbangan, dapat melayangkan permohonan kepada Allah meminta tuntunan Ilahi.... Di masa kesulitan yang mendesak atau bahaya, hati boleh menyerukan permintaannya mencari pertolongan kepada Dia yang berjanji menolong hamba-hamba-Nya yang setia dan percaya, kapan pun mereka memanggil Dia. Di dalam keadaan atau kondisi apa pun jiwa yang terbebani oleh kesedihan dan masalah, atau dengan sengit diserang godaan, dapat menemukan jaminan, dukungan dan bantuan dalam kasih dan kuasa yang tak pernah gagal dari Allah yang selalu menepati janji.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 14 Agustus 2019


MENARIK KITA KEPADA ALLAH

"Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu" (Yeremia 31:3).

Tuhan kehidupan dan kemuliaan menutupi Keilahian-Nya dengan kemanusiaan untuk memperlihatkan kepada manusia bahwa Allah melalui pemberian Kristus akan menghubungkan kita dengan Dia. Tanpa hubungan dengan Allah tidak seorangpun bisa bahagia.. Manusia yang telah jatuh harus belajar bahwa Bapa surgawi kita tidak bisa senang sampai kasih-Nya merangkul pendosa yang bertobat, diubahkan oleh kebaikan Anak Domba Allah yang tak bernoda.

Pekerjaan makhluk cerdas surgawi sampai di sini. Di bawah perintah Pimpinan mereka, mereka harus bekerja menarik kembali orang-orang yang oleh pelanggaran telah memisahkan diri dari Bapa surgawi mereka. Suatu rencana telah diputuskan di mana kasih karunia mengagumkan dan kasih Kristus akan dinyatakan kepada dunia. Di dalam harga kekal yang dibayarkan oleh Anak Allah untuk menebus manusia, kasih Allah dinyatakan. Rencana penebusan penuh kemenangan ini banyak sekali persediaannya untuk menyelamatkan seluruh dunia. Manusia berdosa dan yang telah jatuh dapat dijadikan sempurna di dalam Yesus melalui pengampunan dosa dan pemberian kebenaran Kristus.

Di dalam semua perbuatan kemurahan yang Yesus lakukan, Ia berusaha menekankan sifat Allah yang penuh kasih sayang dan kebaikan.... Yesus membuat kita memahami kasih Bapa, dan Ia berusaha menarik kita kepada Dia dengan memperlihatkan kasih karunia-Nya. Ia mau mengisi seluruh visi kita dengan kesempurnaan karakter Allah.... Hanya dengan hidup di tengah manusia maka Ia bisa menyatakan kemurahan, belas kasihan, dan kasih dari Bapa surgawi-Nya; karena hanya oleh perbuatan kebajikan maka Ia bisa menunjukkan kasih karunia Bapa.

Kristus datang untuk memperlihatkan kasih Allah kepada dunia, menarik hati semua manusia kepada Diri-Nya Sendiri.... Langkah pertama ke arah keselamatan adalah merespons kasih Kristus yang mengajak kita.... Agar manusia dapat memahami sukacita pengampunan, damai sejahtera Allah, sehingga Kristus menarik mereka kepada perwujudan kasih-Nya. Jika mereka merespons uluran tangan-Nya, menyerahkan hati mereka kepada kasih karunia-Nya, maka Ia akan menuntun mereka langkah demi langkah sampai kepada pengetahuan penuh tentang Diri-Nya Sendiri, dan ini adalah kehidupan kekal. Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 13 Agustus 2019


SYARAT-SYARAT PERJANJIAN

"Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi" (Keluaran 19:5).

Pada mulanya, Allah memberikan hukum-Nya kepada umat manusia sebagai jalan memperoleh kebahagian dan kehidupan kekal.

Kesepuluh perintah, hendaklah kamu, dan janganlah kamu, adalah sepuluh janji, yang dijaminkan kepada kita bila mau menuruti hukum yang menguasai alam semesta. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yohanes 14:15). Inilah intisari hukum Allah. Persyaratan keselamatan putra dan putri Adam diuraikan di sini....

Sepuluh hukum itu mengajarkan kasih terbesar yang bisa diberikan kepada manusia adalah suara Allah dari surga berbicara kepada jiwa dalam janji, "Lakukan ini dan engkau tidak akan berada dalam kendali dan kuasa Setan." Tidak ada kandungan negatif dari hukum itu, meskipun tampaknya demikian. Lakukan dan hidup.

Kondisi kehidupan kekal sekarang seperti yang selalu demikian—sama seperti di Firdaus sebelum kejatuhan orang tua pertama kita—penurutan sempurna kepada hukum Allah, kebenaran sempurna. Jikalau kehidupan kekal dianugerahkan pada segala macam keadaan, maka kebahagiaan seluruh dunia dalam bahaya. Jalan akan terbuka bagi dosa, dengan semua rangkaian kesengsaraan dan penderitaan, untuk menjadi abadi.

Kristus tidak mengurangi pernyataan hukum. Dalam bahasa yang tidak bisa dipersalahkan Ia memperlihatkan penurutan sebagai syarat hidup kekal—persyaratan yang sama yang diminta dari Adam sebelum kejatuhannya.... Persyaratan di bawah janji kasih karunia sama luasnya dengan persyaratan yang dibuat di Eden—selaras dengan hukum Allah, yang adalah suci, adil dan baik.

Standar karakter yang diberikan dalam Perjanjian Lama sama dengan yang diberikan dalam Perjanjian Baru. Standar ini bukanlah hal yang tidak bisa kita capai. Dalam setiap perintah atau petunjuk yang Allah berikan ada satu janji, yang paling nyata, mendasari perintah itu. Allah telah membuat ketetapan bahwa kita bisa menjadi seperti Dia, dan Ia bisa mencapai ini bagi semua orang yang tidak mengedepankan kehendaknya atau menghalangi kasih karunia-Nya.



Tuhan Yesus memeberkati.


I Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
-MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU-
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0852-78144777 | Twitter : @YABministry

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...