Sabtu, 28 Desember 2019

Kabar Baik 30 Des 2019 : KITA AKAN SALING MENGENAL SATU SAMA LAIN


KITA AKAN SALING MENGENAL SATU SAMA LAIN

"Nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal" (1 Korintus 13:12).

Kita akan mengenal teman-teman kita, seperti murid-murid mengenal Yesus. Mereka mungkin tadinya telah cacat, berpenyakit, atau menjadi buruk rupa, dalam kehidupan fana ini, dan mereka bangkit dalam kesehatan dan perawakan yang sempurna; namun dalam tubuh yang sudah dimuliakan, identitas mereka akan dengan sempurna dipelihara.... Pada wajah yang terang dengan cahaya yang memancar dari wajah Yesus, kita akan mengenali ciri khas mereka yang kita kasihi.

Umat tebusan akan bertemu dan mengenal mereka yang perhatiannya mereka arahkan kepada Juruselamat yang ditinggikan. Alangkah bahagianya percakapan yang akan mereka adakan dengan jiwa-jiwa ini! "Tadinya aku orang berdosa," akan dikatakan, "tanpa Allah dan tanpa pengharapan di dunia, dan engkau datang kepadaku dan menarik perhatianku kepada Juruselamat yang indah sebagai satu-satunya pengharapanku...." Yang lain akan berkata: "Tadinya aku seorang penyembah berhala di negeri kafir. Engkau meninggalkan teman-temanmu dan rumahmu yang nyaman dan datang untuk mengajarkan kepadaku bagaimana menemukan Yesus dan percaya kepada Dia sebagai satu-satunya Allah yang benar. Aku menghancurkan berhala-berhalaku dan menyembah Allah, dan sekarang aku melihat-Nya muka dengan muka. Aku telah diselamatkan, selamanya diselamatkan, senantiasa memandang Dia yang aku kasihi...."

Yang lain akan mengekspresikan rasa syukurnya kepada mereka yang memberi makan orang lapar dan memberikan pakaian kepada yang telanjang. "Ketika keputusasaan menjerat jiwaku dalam ketidakpercayaan, Tuhan mengutusmu kepadaku," kata mereka, "mengucapkan perkataan pengharapan dan hiburan. Engkau membawakan aku makanan untuk keperluan fisikku, dan engkau membukakan bagiku Firman Allah, menyadarkanku akan kebutuhan rohaniku. Engkau memperlakukan aku seperti seorang saudara. Engkau bersimpati padaku dalam kedukaanku, dan memulihkan jiwaku yang memar dan terluka, agar aku bisa menggapai tangan Kristus yang terulur untuk menyelamatkanku. Dalam kebodohanku engkau mengajarku dengan sabar bahwa aku memiliki Bapa di surga yang peduli padaku. Engkau membacakan bagiku janji-janji dalam Firman Allah. Engkau mengilhamiku iman bahwa Ia akan menyelamatkan aku. Hatiku dilembutkan, ditundukkan, sedih, saat merenungkan pengorbanan yang dilakukan Kristus bagiku..... Aku di sini sudah diselamatkan, selamanya diselamatkan, selalu hidup dalam hadirat-Nya, dan memuji Dia yang menyerahkan hidup-Nya bagiku."

Sungguh suatu sukacita besar kelak saat orang-orang tebusan ini bertemu dan menyapa mereka yang tadinya terbebani oleh mereka! Dan mereka yang telah hidup, bukan untuk menyenangkan diri sendiri, tetapi untuk menjadi berkat bagi yang tidak beruntung, yang memiliki begitu sedikit berkat—betapa hati mereka akan tergetar oleh kepuasan!
Tuhan Yesus memberkati


Kabar Baik 29 Des 2019 : PIKIRKAN HAL-HAL SURGAWI

PIKIRKAN HAL-HAL SURGAWI

"Maka kataku kepadanya: 'Tuanku, tuan mengetahuinya.' Lalu ia berkata kepadaku: 'Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba'" (Wahyu 7:14).

Yohanes, sementara dalam penglihatan, melihat serombongan yang berpakaian putih.... Mereka terlihat sedang berada di Bait Suci Allah. Inilah hasilnya bagi mereka yang memegang teguh kebaikan Kristus dan membasuh jubah mereka dalam darah-Nya. Setiap ketentuan telah dibuat agar kita bisa duduk bersama Kristus di atas takhta-Nya, tetapi syaratnya adalah kita harus selaras dengan hukum Allah....

Kita tidak mau kehilangan surga. Kita harus bercakap-cakap tentang hal-hal surgawi. Di sana tidak ada kematian atau rasa sakit. Mengapa kita begitu enggan membicarakan hal-hal ini? Mengapa kita tinggal di seputar hal-hal duniawi? Sang rasul mendesak kita agar memiliki percakapan tentang surga. "Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat" (Filipi 3:20).... Kristus akan segera kembali untuk mengumpulkan mereka yang sudah disiapkan, dan membawa mereka ke tempat yang penuh kemuliaan ini. "Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia" (Ibrani 9:28).

Apakah kita sudah memikirkan tentang peristiwa ini atau apakah kita ingin menyingkirkannya?... Semakin banyak kita berbicara tentang Yesus, maka akan semakin banyak kita memantulkan gambar-Nya. Dengan memandang kita diubahkan. Kita perlu membawa Kristus ke dalam pengalaman keagamaan kita. Bilamana Anda berkumpul, hendaklah percakapannya tentang Kristus dan keselamatan-Nya.... Semakin banyak kita berbicara tentang Yesus maka akan semakin banyak kita melihat pesona-Nya yang tiada bandingannya.

Mereka yang tidak suka memikirkan dan membicarakan Allah dalam kehidupan ini, tidak akan menikmati kehidupan yang akan datang, di mana Allah selalu ada, tinggal di tengah umat-Nya. Namun mereka yang suka memikirkan tentang Allah akan merasa berada dalam suasana surga. Mereka yang selagi ada di bumi suka dengan pemikiran tentang surga akan senang dengan pergaulan dan kesenangan surga yang suci.... "Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka" (Wahyu 22:3, 4).

Tuhan Yesus memberkati.



Kamis, 26 Desember 2019

Kabar Baik 28 Des 2019 : KITA AKAN SALING MENGENAL SATU SAMA LAIN

KITA AKAN SALING MENGENAL SATU SAMA LAIN

"Nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal" (1 Korintus 13:12).

Kita akan mengenal teman-teman kita, seperti murid-murid mengenal Yesus. Mereka mungkin tadinya telah cacat, berpenyakit, atau menjadi buruk rupa, dalam kehidupan fana ini, dan mereka bangkit dalam kesehatan dan perawakan yang sempurna; namun dalam tubuh yang sudah dimuliakan, identitas mereka akan dengan sempurna dipelihara.... Pada wajah yang terang dengan cahaya yang memancar dari wajah Yesus, kita akan mengenali ciri khas mereka yang kita kasihi.

Umat tebusan akan bertemu dan mengenal mereka yang perhatiannya mereka arahkan kepada Juruselamat yang ditinggikan. Alangkah bahagianya percakapan yang akan mereka adakan dengan jiwa-jiwa ini! "Tadinya aku orang berdosa," akan dikatakan, "tanpa Allah dan tanpa pengharapan di dunia, dan engkau datang kepadaku dan menarik perhatianku kepada Juruselamat yang indah sebagai satu-satunya pengharapanku...." Yang lain akan berkata: "Tadinya aku seorang penyembah berhala di negeri kafir. Engkau meninggalkan teman-temanmu dan rumahmu yang nyaman dan datang untuk mengajarkan kepadaku bagaimana menemukan Yesus dan percaya kepada Dia sebagai satu-satunya Allah yang benar. Aku menghancurkan berhala-berhalaku dan menyembah Allah, dan sekarang aku melihat-Nya muka dengan muka. Aku telah diselamatkan, selamanya diselamatkan, senantiasa memandang Dia yang aku kasihi...."

Yang lain akan mengekspresikan rasa syukurnya kepada mereka yang memberi makan orang lapar dan memberikan pakaian kepada yang telanjang. "Ketika keputusasaan menjerat jiwaku dalam ketidakpercayaan, Tuhan mengutusmu kepadaku," kata mereka, "mengucapkan perkataan pengharapan dan hiburan. Engkau membawakan aku makanan untuk keperluan fisikku, dan engkau membukakan bagiku Firman Allah, menyadarkanku akan kebutuhan rohaniku. Engkau memperlakukan aku seperti seorang saudara. Engkau bersimpati padaku dalam kedukaanku, dan memulihkan jiwaku yang memar dan terluka, agar aku bisa menggapai tangan Kristus yang terulur untuk menyelamatkanku. Dalam kebodohanku engkau mengajarku dengan sabar bahwa aku memiliki Bapa di surga yang peduli padaku. Engkau membacakan bagiku janji-janji dalam Firman Allah. Engkau mengilhamiku iman bahwa Ia akan menyelamatkan aku. Hatiku dilembutkan, ditundukkan, sedih, saat merenungkan pengorbanan yang dilakukan Kristus bagiku..... Aku di sini sudah diselamatkan, selamanya diselamatkan, selalu hidup dalam hadirat-Nya, dan memuji Dia yang menyerahkan hidup-Nya bagiku."

Sungguh suatu sukacita besar kelak saat orang-orang tebusan ini bertemu dan menyapa mereka yang tadinya terbebani oleh mereka! Dan mereka yang telah hidup, bukan untuk menyenangkan diri sendiri, tetapi untuk menjadi berkat bagi yang tidak beruntung, yang memiliki begitu sedikit berkat—betapa hati mereka akan tergetar oleh kepuasan!

Tuhan Yesus memberkati.



Kabar Baik 27 Des 2019 : KELUARGA AKAN DIPERSATUKAN KEMBALI

KELUARGA AKAN DIPERSATUKAN KEMBALI

"Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh. Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan kembali ke daerah mereka" (Yeremia 31:16, 17).

Kristus akan segera datang dengan awan-awan dan dengan kemuliaan besar. Banyak sekali malaikat terang akan menyertai Dia. Ia akan datang untuk membangkitkan orang mati, dan mengubah orang-orang kudus yang hidup dari kemuliaan kepada kemuliaan. Ia akan datang untuk menghormati mereka yang telah mengasihi Dia, dan menuruti perintah-Nya, dan membawa mereka. Ia tidak melupakan mereka dan tidak melupakan janji-Nya. Akan ada penyatuan kembali mata rantai keluarga.

Hari Allah akan menyatakan berapa banyak dunia berutang budi pada ibu-ibu saleh....

Ketika penghakiman dimulai, dan buku-buku dibuka; ketika kalimat "baik sekali perbuatanmu itu" diumumkan oleh Hakim Agung, dan mahkota kemuliaan kekal ditaruh di atas kening pemenang, banyak yang akan mengangkat mahkota mereka di hadapan kumpulan alam semesta, dan menunjuk kepada ibu mereka dengan berkata: "Ia telah menjadikan aku sekarang ini melalui kasih karunia Allah. Instruksinya, doanya, telah diberkati sampai kepada keselamatan kekalku."

Dengan sukacita tak terucapkan, para orang tua melihat mahkota itu, jubah itu, kecapi itu, diberikan kepada anak-anak mereka. Hari-hari pengharapan dan ketakutan telah berakhir.. Benih yang ditabur dengan air mata dan doa mungkin tampaknya selama ini ditabur dalam kesia-siaan, namun pada akhirnya hasil dituai dengan sukacita. Anak-anak mereka telah ditebus.

Oh, penebusan yang ajaib! Yang lama dibicarakan, yang lama dinantikan, direnungkan dengan penantian yang sungguh-sungguh, namun tidak pernah sepenuhnya dipahami.


Kepada para pengikut-Nya yang setia Kristus merupakan teman sehari-hari dan seorang sahabat yang akrab. Mereka hidup dengan erat, dan memiliki persekutuan yang konstan dengan Allah. Ke atas mereka kemuliaan Tuhan telah naik. Di dalam mereka terang pengetahuan tentang kemuliaan Allah di wajah Yesus Kristus telah dipantulkan. Sekarang mereka bergembira dalam sinar terang dan kemuliaan yang tak pernah padam dari Raja di dalam keagungan-Nya. Mereka disiapkan untuk perjamuan di surga; karena mereka memiliki surga di hatinya.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 26 Des 2019 : SELAMAT DATANG DI KOTA ALLAH


SELAMAT DATANG DI KOTA ALLAH

"Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu" (Matius 25:23).

Dengan kasih yang tak terucapkan, Yesus menyambut hamba-hamba-Nya yang setia kepada sukacita Tuhan mereka. Sukacita Juruselamat adalah dalam melihat, dalam kerajaan kemuliaan, jiwa-jiwa yang telah diselamatkan oleh penderitaan dan penghinaan yang dialami-Nya. Dan umat tebusan akan menjadi pengambil bagian dalam sukacita-Nya, saat mereka melihat, di antara orang-orang yang diberkati, mereka yang telah dimenangkan di dalam Kristus melalui doa-doa mereka, usaha mereka, dan pengorbanan mereka yang penuh kasih. Saat mereka berkumpul di sekitar takhta putih agung, kegembiraan yang tak terkatakan akan mengisi hati mereka, ketika mereka melihat orang-orang yang telah mereka menangkan bagi Kristus, dan melihat bahwa yang satu itu telah memenangkan yang lain, dan yang lain lagi, semua dibawa ke tempat kedamaian, di sana untuk menaruh mahkota mereka di kaki Yesus dan memuji Dia sepanjang masa kekekalan yang tiada akhirnya.

Saat umat tebusan disambut di Kota Allah, terdengar seruan kegembiraan pemujaan di udara. Kedua Adam akan segera berjumpa. Anak Allah sedang berdiri dengan tangan terbuka menerima bapa dari segala bangsa itu—makhluk yang diciptakan-Nya, yang berdosa terhadap Penciptanya dan yang baginya tanda penyaliban ditanggung oleh tubuh Juruselamat. Ketika Adam melihat tanda paku kejam itu, ia tidak jatuh ke dada Tuhannya, namun dengan rasa malu menjatuhkan diri di kaki-Nya, sambil menangis: "Layak, layaklah Anak Domba yang disembelih!" Dengan lembut Juruselamat mengangkat dia dan menyuruh dia melihat sekali lagi rumah Eden yang darinya, ia telah begitu lama diasingkan.

Setelah keluar dari Eden, kehidupan Adam di bumi penuh dengan kesedihan. Setiap daun yang mati, setiap korban upacara, setiap kutuk pada wajah indah alam, setiap noda pada kemurnian manusia, adalah pengingat baru akan dosanya.... Dengan kerendahan hati penuh kesabaran ia menanggung hukuman atas pelanggaran, hampir seribu tahun lamanya. Dengan setia ia bertobat dari dosanya dan percaya pada kemurahan Juruselamat yang dijanjikan, dan ia mati dengan harapan akan kebangkitan. Anak Allah menebus kegagalan dan kejatuhan manusia; dan sekarang melalui pekerjaan penebusan, Adam dikembalikan lagi pada wilayah kekuasaannya yang pertama kali.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 23 Desember 2019

Kabar Baik 25 Des 2019 (edisi Natal)



MALAIKAT NATAL

Saat itu tanggal 23 Desember 1993. Untuk seorang Ibu tunggal yang sedang bersekolah dan mendukung anak sendirian, Natal tampak suram. Aku melihat ke sekeliling rumah kecilku, kesadaran muncul seperti kesakitan yang berputar perlahan. Kami miskin.

Rumah kecil kami memiliki dua kamar tidur, keduanya di luar ruang tamu. Kamar itu sangat kecil hingga boks bayi perempuanku hampir tidak muat ke dalam satu ruangan, dan tempat tidur serta laci putra kembarku terjepit ke sisi yang lain. Tidak mungkin mereka bisa berbagi kamar, jadi aku membuat tempat tidurku setiap malam di lantai ruang tamu.

Kami bertiga menggunakan kamar mandi yang sama di dalam rumah. Kami nyaman, selalu hanya beberapa meter dari satu sama lain, siang dan malam. Tanpa pintu di kamar anak-anak, aku bisa melihat dan mendengar mereka setiap saat. Itu membuat mereka merasa aman, dan itu membuat aku merasa dekat dengan mereka -- sebuah berkat yang tidak akan aku miliki dalam situasi lain.

Saat itu sore hari, sekitar pukul delapan. Salju turun dengan lembut, tanpa suara, dan kedua anakku tertidur. Aku sedang terbungkus selimut, duduk di depan jendela, melihat serpihan salju berderak dalam cahaya redup, saat pintu depanku bergetar dengan pukulan tinju.

Dengan khawatir, aku bertanya-tanya siapa yang akan mampir tanpa pemberitahuan pada malam musim dingin bersalju itu. Aku membuka pintu untuk menemukan sekelompok orang asing tersenyum hingga ke telinga, lengan mereka penuh dengan kotak dan tas.

Bingung, tapi terpengaruh dengan semangat kegembiraan mereka yang menular, aku langsung tersenyum pada mereka.

"Apakah Anda Susan?" Pria itu melangkah maju saat dia mengulurkan kotak untukku.

Mengangguk dengan bodoh, tidak dapat mengeluarkan suaraku, aku yakin mereka mengira aku keterbatasan mental.

"Ini untukmu." Wanita itu mengulurkan kotak lain kepadaku dengan senyum lebar dan berseri-seri. Cahaya teras dan salju yang jatuh di belakangnya memancarkan cahaya di rambutnya yang hitam, membuatnya tampak seperti malaikat.

Aku melihat ke dalam kotaknya. Tempat itu penuh dengan makanan lezat, kalkun gemuk, dan semua bahan makan malam Natal tradisional. Mataku yang penuh air mata sebagai kesadaran dari alasan keberadaan mereka di sana, membasahiku.

Akhirnya aku sadar, dan dapat bersuara dan mengundang mereka masuk. Dua anak lalu mengikuti suaminya, terhuyung-huyung dengan beratnya paket mereka. Keluarga itu memperkenalkan diri mereka dan mengatakan kepadaku bahwa paket yang mereka bawa semuanya adalah hadiah untuk keluarga kecilku. Keluarga yang hebat, dan mengagumkan ini, benar-benar asing bagiku, entah bagaimana tahu persis apa yang kami butuhkan. Mereka membawa hadiah yang dibungkus untuk kami masing-masing, sebuah bahan makanan penuh untuk kubuat pada Hari Natal, dan banyak "tambahan" yang tidak pernah mampu kubeli. Visi Natal yang indah dan "normal" benar-benar menari di kepalaku. Entah bagaimana, harapan rahasiaku untuk Natal telah terjadi tepat di hadapanku. Doa putus asa dari seorang ibu tunggal telah terdengar, dan aku tahu benar bahwa Allah telah mengirim malaikat-malaikat-Nya ke arahku.

Malaikat misteriusku kemudian menyerahkan sebuah amplop putih, memberi saya senyuman lagi, dan bergantian memeluk saya. Mereka mengucapkan selamat Natal dan menghilang dalam malam tiba-tiba seperti saat mereka muncul.

Dengan takjub dan sangat tersentuh, aku melihat ke sekelilingku pada kotak dan hadiah yang bertebaran di kakiku dan merasakan sakitnya depresi tiba-tiba berubah menjadi kegembiraan anak kecil. Aku mulai menangis. Aku menangis keras, terisak-isak tangis dengan rasa syukur terdalam. Rasa damai yang besar memenuhi diriku. Pengetahuan tentang kasih Allah yang sampai ke sudut mungilku di dunia menyelimuti saya seperti selimut yang hangat. Hatiku penuh. Aku berlutut di tengah semua kotak dan mengucapkan doa terima kasih yang tulus.

Sambil berdiri, aku membungkus diriku dalam selimut dan duduk sekali lagi untuk melihat ke luar jendela pada salju yang turun dengan lembut. Tiba-tiba, aku teringat amplop itu. Seperti anak kecil, aku merobeknya terbuka dan tersentak melihat apa yang saya lihat. Tumpukan tagihan melayang ke lantai. Sambil mengumpulkannya, aku mulai menghitung lima, sepuluh, dan dua puluh dolar. Saat penglihatanku kabur karena air mata, aku menghitung uangnya, lalu menghitung ulang untuk memastikan bahwa aku melakukannya dengan benar. Sambil terisak lagi, aku mengucapkannya dengan suara keras: "Seratus dolar."

Aku melihat anak-anakku tidur nyenyak, dan melalui air mataku aku tersenyum senyum bahagia pertamaku yang bebas dari kekhawatiran untuk waktu yang sangat lama. Senyumku berubah menjadi seringai saat memikirkan hari esok: Malam Natal. Satu kunjungan dari orang asing secara ajaib telah mengubah hari yang menyakitkan menjadi hari istimewa yang selalu kami ingat ... dengan kebahagiaan.

Sekarang, setelah beberapa tahun sejak malaikat Natal kami berkunjung. Aku telah menikah lagi, dan rumah tangga kami bahagia serta diberkati dengan berlimpah. Setiap tahun, sejak Natal tahun 1993, kami telah memilih keluarga yang kurang diberkati daripada kami. Kami membawa mereka dengan berhati-hati hadiah pilihan, makanan dan permen, dan uang sebanyak yang kami bisa sisihkan. Ini cara kami menyampaikan apa yang telah diberikan kepada kami. Ini adalah "efek riak" yang sedang bergerak. Kami berharap agar siklus berlanjut dan bahwa, suatu hari nanti, keluarga yang dengannya kami berbagi akan dapat menyebarkannya juga. (t/Jessica - Diterjemahkan dari:/Nama situs: How Stuff Works.com -- https://natal.sabda.org/malaikat_natal)

(Kolose 51:15) - "Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah."

Kabar Baik Malam Natal 24 Des 2019

PENGORBANAN DI MALAM NATAL

Pada malam Natal yang dingin di tahun 1952, ketika Korea berada dalam keadaan perang saudara, seorang gadis muda berjalan dengan susah payah di sepanjang jalan sebuah desa, untuk segera melahirkan bayi. Ia meminta tolong kepada para pejalan kaki yang lewat. “Tolong saya, tolong bayi saya.”


Tak ada seorangpun yang memedulikan dia. Sepasang suami isteri yang sudah lanjut usia berjalan melewatinya. Sang nyonya mendorong gadis muda itu sambil mencibir, “Dimana ayahnya? Dimana pria Amerika itu sekarang?” Pasangan itu tertawa dan berlalu.

Gadis muda itu makin kesakitan karena kontraksi di perutnya meningkat ketika memperhatikan mereka berlalu.. “Tolong…” ia memohon.

Ia mendengar bahwa seorang misionaris tinggal di sekitar tempat itu yang mungkin mau menolong dia. Dengan bergegas, ia mula berjalan ke arah desa itu. Semoga misionaris itu mau menolong bayinya. Dengan gemetar dan kesakitan, ia berjuang melawan cuaca yang membeku di pedesaan itu. Malam itu sangat dingin. Salju mulai turun. Karena ia menyadari waktunya semakin dekat untuk melahirkan, maka ia berteduh di bawah sebuah jembatan.

Di sana, sendirian, ia melahirkan bayinya di malam Natal. Karena kuatir akan keselamatan bayinya, ia menanggalkan pakaiannya, menyelimuti pakaian itu di sekeliling bayinya dan ia memeluk erat-erat bayi di tangannya.

Keesokan harinya, misionaris itu menembus salju untuk mengantarkan hadiah Natal. Ketika ia berjalan, ia mendengar tangisan seorang bayi. Ia mengikuti suara itu sampai ke bawah jembatan. Di bawah jembatan itu ia menemukan seorang gadis muda yang sudah mati membeku kedinginan, masih memegang erat bayi di pelukannya. Misionaris itu dengan pelan-pelan mengangkat bayi itu lepas dari pelukannya.

Ketika bayi itu menjadi besar dan berusia 10 tahun, misionaris ayah angkatnya itu menceritakan kisah kematian ibunya di malam Natal. Anak muda itu menangis ketika menyadari pengorbanan ibunya.

Keesokan harinya sang misionaris bangun pagi-pagi namun tidak menemukan anaknya. Karena ia melihat jejak kaki yang baru keluar rumah, ia segera mengikuti jejak itu. Rupanya jejak itu menuju ke sebuah jembatan.

Ketika misionaris itu sampai di bawah jembatan, ia berhenti, tertegun. Ia melihat anak angkatnya sedang berlutut di atas salju, telanjang dan gemetar hebat. Bajunya ditaruh di sampingnya. Ia mendengar anak itu berkata melalui gigi yang gemeretuk, “Ibu, apakah engkau dulu kedinginan seperti ini dan berkorban bagiku?”

Ingat Natal, ingatlah pengorbanan Kristus bagi kita sekalian! Dia mati bagi kita agar kita hidup kekal. Dia rela mengorbankan diri-Nya karena Dia sangat mengasihi kita. 

Kabar Baik 24 Des 2019 : HARI DAN SAAT KEDATANGAN KRISTUS DIUMUMKAN


HARI DAN SAAT KEDATANGAN KRISTUS DIUMUMKAN

"Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri" (Matius 24:36).

Suara Allah terdengar dari surga, menyatakan hari dan jam kedatangan Yesus, dan menyampaikan perjanjian kekal kepada umat-Nya. Seperti gemuruh guntur yang paling keras perkataan-Nya sampai ke seluruh bumi.

Ia mengucapkan satu kalimat, kemudian berhenti sejenak, sementara perkataan itu bergema ke seluruh bumi. Umat Israel Allah berdiri dengan mata tertuju ke atas, mendengarkan perkataan yang keluardari mulut Allah dan bergema ke seluruh bumi seperti gemuruh. Suasananya amatlah khidmat. Di akhir setiap kalimat, orang-orang kudus berseru, "Mulia! Haleluya!"

Orang-orang kudus yang hidup, kelompok 144.000, mengenal dan memahami suara itu, sementara orang jahat mengira itu guntur dan gempa bumi.

Umat Israel Allah berdiri mendengarkan, dengan mata mereka tertuju ke atas. Air muka mereka bercahaya dengan kemuliaan-Nya, dan bersinar sebagaimana wajah Musa dahulu ketika ia turun dari Sinai. Orang jahat tidak bisa melihat mereka. Dan ketika berkat-berkat diberikan ke atas mereka yang telah menghormati Allah dengan menguduskan Sabat-Nya, terdengarlah suara kemenangan yang nyaring.

Kemudian dimulailah perayaan, saat negeri itu tenang.

Suatu sinar kemuliaan menerangi mereka [orang-orang kudus]. Saat itu mereka terlihat sungguh elok! Semua tanda keletihan dan kesusahan lenyap, dan kesehatan dan keindahan terlihat pada setiap air muka. Musuh-musuh mereka, orang kafir di sekitar mereka, jatuh seperti orang mati; mereka tidak bisa tahan dengan terang yang bercahaya ke atas orang-orang yang dilepaskan dan kudus itu. Terang dan kemuliaan ini tetap ada pada mereka, sampai Yesus terlihat di awan-awan di langit.

Dan aku melihat awan yang menyala-nyala datang ke tempat Yesus berdiri. Kemudian Yesus... mengambil tempat di atas awan itu yang membawa Dia ke timur, di mana awan itu pertama kali muncul kepada orang-orang kudus di bumi—sebuah awan hitam kecil yang adalah tanda Anak Manusia. Sementara awan itu turun dari tempat Mahakudus ke sebelah timur, yang memerlukan waktu beberapa hari, maka para pengikut Iblis berbakti di kaki orang kudus itu.

Tuhan Yesus memberkati.


Selasa, 17 Desember 2019

Kabar Baik 23 Des 2019 : MENGAJAR DARI RUMAH KE RUMAH

MENGAJAR DARI RUMAH KE RUMAH

"Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu" (Kisah 20:20).

Di antara anggota jemaat kita mestinya lebih banyak pekerjaan yang dilakukan dari rumah ke rumah dalam kegiatan membaca Alkitab dan membagi-bagikan bacaan.... Sementara kita menabur di tanah subur kita akan menyadari bahwa "orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga."

Teladan Kristus patut ditiru oleh mereka yang mengaku anak-anak-Nya. Penuhi keperluan fisik sesamamu, dan rasa syukur mereka akan meruntuhkan rintangan dan menyanggupkanmu untuk menjangkau hati mereka.... Wanita juga pria dapat terlibat dalam pekerjaan ini.... Mereka dapat melakukan dalam keluarga apa yang tidak bisa dilakukan pria, suatu tugas yang menjangkau kehidupan batin. Mereka bisa datang dekat ke dalam hati orang-orang yang tidak bisa dijangkau oleh pria. Pekerjaan mereka dibutuhkan. Wanita yang rendah hati dan bijaksana dapat melakukan pekerjaan baik dalam menjelaskan kebenaran kepada orang-orang di rumah mereka. Firman Allah yang dijelaskan dengan cara demikian kemudian akan bekerja seperti ragi, dan ... seluruh keluarga akan bertobat....

Di lingkungan rumah, di samping perapian tetanggamu, di samping tempat tidur orang sakit, di tempat yang tenang Anda bisa membaca Kitab Suci dan mengucapkan perkataan bagi Yesus dan kebenaran. Benih-benih berharga bisa ditabur sedemikian rupa yang akan bertumbuh dan menghasilkan buah....

Ada pekerjaan misionaris yang harus dilakukan di banyak tempat yang tidak menjanjikan. Roh misionaris perlu melekat dalam jiwa kita, mengilhami kita untuk menjangkau golongan-golongan yang tidak kita rencanakan dan di tempat dan dengan cara yang kita tidak pernah pikirkan. Tuhan memiliki rencana untuk menabur benih Injil. Dalam menabur sesuai dengan kehendak-Nya, kita akan memperbanyak benih sehingga Firman-Nya bisa menjangkau ribuan orang yang belum pernah mendengar kebenaran itu.

Beribu-ribu, dan berlaksa-laksa malaikat sedang menunggu untuk bekerja sama dengan para anggota jemaat kita dalam menyampaikan terang yang dengan murah hati Allah berikan kepada kita, agar suatu umat dipersiapkan menanti kedatangan Kristus.

Saudara-saudari kita, orang muda, kaum tengah baya, dan mereka yang sudah lanjut usia, dapat memainkan peran dalam pekerjaan penutupan di masa kini; dan dalam melakukan ini saat mereka memiliki kesempatan, maka mereka akan memperoleh pengalaman bernilai tinggi bagi diri mereka sendiri. Dengan melupakan diri sendiri, maka mereka akan bertumbuh dalam kasih karunia.

Tuhan Yesus memberkati.


Kabar Baik 22 Des 2019 : KARAKTER YANG AKAN DIKENAL DUNIA

KARAKTER YANG AKAN DIKENAL DUNIA

"Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia" (Filipi 2:15).

Allah bermaksud untuk mewujudkan dalam diri umat-Nya prinsip-prinsip kerajaan-Nya. Agar dalam kehidupan dan karakter mereka boleh menyatakan prinsip-prinsip ini, Ia ingin memisahkan mereka dari adat istiadat, kebiasaan, dan praktik dunia.... Dengan memandang kebaikan, kemurahan, keadilan, dan kasih Allah yang dinyatakan dalam jemaat-Nya, dunia akan memiliki perwakilan karakter-Nya. Dan ketika hukum Allah dengan cara demikian ditunjukkan dalam kehidupan, bahkan dunia akan mengenali keunggulan mereka yang mengasihi dan takut dan melayani Allah di atas setiap orang lain di dunia ini.

Umat Masehi Advent Hari Ketujuh, di atas semua orang, harus menjadi pola kesalehan, suci dalam hati dan dalam percakapan. Kepada mereka telah dipercayakan kebenaran paling khidmat yang pernah dipercayakan kepada kaum fana. Setiap pemberian kasih karunia dan kuasa dan ketangkasan telah disediakan dengan limpahnya. Mereka menantikan kedatangan Kristus yang sudah dekat di awan-awan langit. Bilamana mereka memperlihatkan kesan kepada dunia bahwa iman mereka bukanlah kuasa yang terutama dalam kehidupan mereka, maka hal itu merupakan sikap yang amat tidak menghormati Allah.

Karena semakin meningkatnya kuasa godaan Iblis, masa di mana kita hidup penuh bahaya bagi anak-anak Allah, dan kita perlu belajar terus-menerus dari Guru Besar itu, bahwa kita bisa mengambil setiap langkah dalam kepastian dan kebenaran. Pemandangan-pemandangan mengagumkan sedang terbuka di hadapan kita; dan pada masa ini suatu kesaksian yang hidup harus diperlihatkan dalam kehidupan orang-orang yang mengaku umat Allah, agar dunia dapat melihat bahwa di zaman ini, ketika kejahatan berkuasa di setiap sisi, masih ada suatu umat yang mengesampingkan kehendak mereka dan berusaha melakukan kehendak Allah—suatu umat yang di dalam hati dan kehidupannya hukum Allah ditulis....

Pikiran mereka harus murni, perkataan mereka mulia dan meninggikan. Agama Kristus harus terjalin dengan semua yang mereka katakan dan perbuat. Mereka harus menjadi umat yang dimurnikan, disucikan, saleh, menyampaikan terang kepada semua yang berhubungan dengan mereka. Keinginan-Nya adalah bahwa dengan menunjukkan kebenaran dalam kehidupan mereka, maka mereka akan menjadi berkat di bumi. Kasih karunia Kristus cukup untuk menghasilkan ini.

Tuhan Yesus memberkati.


Kabar Baik 22 Des 2019 : BUKTIKAN SEGALA SESUATU


BUKTIKAN SEGALA SESUATU

"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas" (Matius 7:15).

Dalam pekerjaan yang telah ditetapkan oleh Allah bagiku dan suamiku, bahkan sejak awal mula pada tahun 1843 dan 1844, Tuhanlah yang sudah memikirkan dan merencanakan bagi kami, dan Ia telah melaksanakan rencana-rencana-Nya melalui para agen-Nya yang hidup. Jalan-jalan palsu sudah sering ditunjukkan kepada kami, dan jalan yang benar dan aman begitu jelas ditentukan dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan kepada kami untuk dilakukan, sehingga aku bisa mengatakan satu kebenaran bahwa aku tidak buta terhadap perangkap Iblis, juga tidak tentang jalan dan pekerjaan Allah. Kita harus menggunakan setiap kuasa pikiran, mengandalkan hikmat yang dari Allah untuk menuntun dalam penyelidikan kita, karena kita harus meninjau teori-teori berbeda yang disodorkan kepada perhatian kita, menimbang kebaikan dan kecacatannya dalam terang yang bercahaya dari Firman Allah dan hal-hal yang Allah telah nyatakan kepadaku melalui Firman-Nya dan kesaksian-kesaksian, agar kita tidak tertipu juga tidak menipu orang lain.

Kita serahkan kehendak dan jalan kita kepada Allah, dan dengan bersungguh-sungguh memohon bantuan-Nya; dan kita pun tidak akan sia-sia dalam berusaha. Beberapa tahun pengalaman yang menyakitkan dalam hubungannya dengan pekerjaan Allah telah membuatku mengetahui semua jenis pergerakan palsu. Sering aku diutus ke tempat-tempat berbeda dengan pesan, "Aku memiliki tugas untuk kamu lakukan di tempat itu; Aku akan bersamamu." Ketika kesempatan itu tiba, Tuhan memberikan aku pekabaran bagi mereka yang menerima mimpi dan penglihatan palsu, dan dalam kekuatan Kristus, aku membawa kesaksian atas perintah Tuhan....

Selama empat puluh lima tahun terakhir, aku harus menemui orang-orang yang mengaku menerima pesan dari Allah untuk menegur orang lain. Fase fanatisme keagamaan ini telah bermunculan berulang kali sejak tahun 1844. Iblis bekerja dengan berbagai cara untuk menempatkan kekeliruan. Beberapa hal yang diucapkan dalam penglihatan ini sudah berlalu; namun banyak hal—dalam hal kedatangan Kristus, akhir dari masa percobaan, dan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi—terbukti amat salah....

"Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar" (Lukas 8:18), adalah suatu teguran dari Kristus.... Perhatikan dengan saksama, "Ujilah segala sesuatu," (1 Tesalonika 5:21). Inilah nasihat Allah; akankah kita mengindahkannya?

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 21 Des 2019 : MASUK KE BARISAN

MASUK KE BARISAN

"Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!" (Mazmur 69:33).

Adalah hak istimewamu untuk bergembira di dalam Tuhan, dan bersukacita di dalam pengetahuan akan kasih karunia-Nya yang memelihara. Biarlah kasih-Nya yang memiliki hati dan pikiran. Waspadalah agar jangan cemas, khawatir dan tertekan. Berikan kesaksian yang meninggikan. Palingkan pandanganmu dari hal yang gelap dan mengecewakan, dan pandanglah kepada Yesus, Pemimpin Agung kita, yang mengawasi perkara kebenaran, yang kepada-Nya kita menyerahkan segenap hidup dan segala yang ada pada kita, ditentukan untuk menang penuh kejayaan....

Oh, biarlah terlihat... bahwa Yesus tinggal di dalam hati, memelihara, menguatkan, menghiburkan. Hak istimewamulah untuk dianugerahi, dari hari ke hari, dengan kejayaan Roh Kudus-Nya, dan memiliki pandangan luas tentang makna dan ruang lingkup pekabaran yang sedang kita beritakan kepada dunia. Tuhan bersedia menyatakan kepadamu hal-hal ajaib dari hukum-Nya. Nantikanlah di hadapan-Nya dengan kerendahan hati. Berdoalah dengan amat bersungguh-sungguh meminta pemahaman tentang masa di mana kita hidup, untuk konsep penuh maksud-Nya, dan meminta peningkatan efisiensi dalam pekerjaan menyelamatkan jiwa....

Sebaiknya kita mempertimbangkan apa yang segera terjadi ke atas dunia ini. Ini bukanlah waktunya membuang-buang waktu atau mencari kepentingan diri. Jika zaman di mana kita hidup gagal mengesankan pikiran kita dengan serius, apakah yang bisa terjadi pada kita?

Manusia-manusia dengan pemahaman yang jernih diperlukan sekarang ini. Allah memanggil mereka yang mau dikendalikan oleh Roh Kudus untuk melaksanakan suatu pekerjaan reformasi yang menyeluruh. Aku melihat suatu krisis di hadapan kita, dan Tuhan memanggil para pekerja-Nya untuk masuk ke dalam barisan. Setiap jiwa kini harus berdiri dalam posisi pengabdian yang lebih dalam dan lebih tulus kepada Allah daripada tahun-tahun yang telah berlalu.....


Aku amat terkesan dengan pemandangan-pemandangan yang baru-baru ini berlalu di hadapanku pada malam hari. Tampak ada suatu pergerakan besar—suatu pekerjaan kebangunan—pergi ke banyak tempat. Umat kita bergerak menuju barisan, menjawab panggilan Allah.... Tidakkah kita mau mengindahkan suara-Nya? Tidakkah kita mau menyalakan pelita kita, dan bertindak seperti orang-orang yang menantikan Tuhan mereka datang? Waktunya untuk membawa terang, untuk bertindak.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 20 Des 2019 : PERSIAPAN UNTUK APA YANG ADA DI DEPAN

PERSIAPAN UNTUK APA YANG ADA DI DEPAN

"Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN" (Zefanya 2:3).

Pelanggaran hampir mencapai batasnya. Kebingungan mengisi dunia, dan kengerian besar akan segera terjadi kepada manusia. Kesudahannya sudah dekat. Umat Allah harus bersiap-siap untuk apa yang akan menimpa dunia sebagai suatu kejutan yang hebat.

"Masa kesukaran, seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya," segera akan menimpa kita; dan kita akan memerlukan suatu pengalaman yang tidak kita miliki sekarang dan yang terlalu enggan dicapai oleh banyak orang. Yang sering terjadi adalah kenyataan tidak separah yang ditakutkan; namun tidak demikian halnya dengan krisis yang ada di hadapan kita ini. Penyampaian paling baik sekalipun tidak dapat menggambarkan dahsyatnya siksaan itu. Pada masa pencobaan itu, setiap jiwa harus berdiri sendiri di hadapan Allah. "Biarpun Nuh, Daniel dan Ayub," berada di tengah-tengahnya, "demi aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, mereka tidak akan menyelamatkan baik anak laki-laki maupun anak perempuan, melainkan mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka." Yehezkiel 14:20.

Konflik besar terakhir antara kebenaran dan kesalahan adalah merupakan pergumulan terakhir dari pertikaian jangka panjang mengenai hukum Allah. Di dalam pertikaian inilah kita sedang berada—peperangan antara hukum manusia dan ajaran-ajaran Allah, antara agama Alkitab dan agama yang dibuat-buat dan tradisi.

Kita harus mempelajari tanda-tanda besar yang menandai zaman di mana kita hidup. Sekarang kita harus berdoa dengan amat bersungguh-sungguh agar kita bisa dipersiapkan untuk pergumulan hari besar persiapan Allah.

Mereka yang menempatkan diri di bawah kendali Allah, untuk dituntun dan dipimpin oleh-Nya, akan mengerti urutan peristiwa yang ditentukan-Nya. Diilhami oleh Roh-Nya, yang telah menyerahkan hidup-Nya bagi dunia, mereka tidak lagi berdiam diri dalam kelemahan, fokus pada apa yang tidak bisa mereka lakukan. Setelah mengenakan persenjataan surgawi, mereka akan maju ke dalam peperangan, bersedia bekerja dan berani demi Allah, menyadari bahwa Kemahakuasaan-Nya akan memenuhi kebutuhan mereka.

Tuhan Yesus memberkati.


Kabar Baik 19 Des 2019 : MENYELEWENGKAN KEBENARAN


MENYELEWENGKAN KEBENARAN

"Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya" (Matius 24:23).

Sebelum perkembangan terakhir dari pekerjaan kemurtadan akan ada kekacauan iman. Akan terjadi pemikiran yang tidak jelas dan tidak tegas mengenai misteri Allah. Satu demi satu kebenaran akan dicemarkan.

Setelah kebenaran dinyatakan sebagai suatu kesaksian bagi semua bangsa, setiap kekuatan kejahatan yang ada akan dikerahkan, dan pikiran akan dikacaukan oleh banyak seruan, "Lihat, Mesias di sini, atau Mesias di sana. Inilah kebenarannya, aku telah mendapat pesan dari Allah, Ia telah memberikan aku terang yang besar." Kemudian akan ada pergerakan besar, dan upaya untuk mengoyahkan pilar-pilar iman kita. Suatu usaha yang pasti akan terjadi untuk mengangkat sabat palsu, dan menghinakan Allah Sendiri dengan menggantikan hari yang Ia telah berkati dan kuduskan. Sabat palsu ini akan dipaksakan oleh suatu hukum yang menindas.

Di masa mendatang, segala jenis penipuan akan bermunculan, dan kita memerlukan pendirian yang teguh. Kita memerlukan tiang-tiang penyokong bangunan yang kuat. Tidak satu pun penyambung yang telah ditetapkan Tuhan boleh dilepaskan. Musuh akan menyerang dengan berbagai teori palsu, seperti doktrin yang mengatakan tidak adanya bait suci. Ini salah satu titik di mana akan terjadi pemisahan dari iman.

Akan ada mimpi-mimpi dan penglihatan palsu, yang memiliki beberapa kebenaran, namun menyesatkan dari kebenaran yang sejati. Tuhan telah memberikan aturan untuk mendeteksinya: "Carilah pengajaran dan kesaksian: Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar" (Yesaya 8:20).

Sementara kita mendekati akhir zaman, kepalsuan begitu berbaur dengan kebenaran, sehingga hanya mereka yang mendapat tuntunan dari Roh Kudus yang akan sanggup membedakan kebenaran dari kepalsuan. Kita perlu melakukan setiap usaha untuk tetap di jalan Tuhan. Dalam keadaan apa pun jangan pernah kita berpaling dari tuntunan-Nya dan memercayai manusia. Para malaikat Tuhan disuruh untuk menjaga ketat mereka yang menaruh imannya di dalam Tuhan, dan malaikat ini menjadi pertolongan istimewa kita pada setiap saat diperlukan. Setiap hari kita harus datang kepada Tuhan dengan jaminan iman yang penuh, dan mencari hikmat dari-Nya.... Mereka yang dituntun oleh Firman Tuhan akan melihat dengan jelas antara kepalsuan dan kebenaran, antara dosa dan kebenaran.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 18 Des 2019 : PEMETERAIAN DAN HUJAN AKHIR


PEMETERAIAN DAN HUJAN AKHIR

"Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: 'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan'" (2 Timotius 2:19).

Sebelum pekerjaan berakhir dan pemeteraian umat Allah diselesaikan, kita akan menerima pencurahan Roh Allah. Para malaikat surga akan ada di tengah-tengah kita.

Bapa surgawi kita tidak menuntut apa yang tidak sanggup kita lakukan. Ia ingin agar umat-Nya bekerja dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan maksud-Nya bagi mereka. Mereka harus berdoa untuk kuasa, mengharapkan kuasa, dan menerima kuasa, agar mereka dapat bertumbuh menjadi pria dan wanita yang benar-benar dewasa di dalam Kristus Yesus.

Tidak semua anggota jemaat memupuk kesalehan pribadi; oleh sebab itu mereka tidak memahami tanggung jawab pribadinya. Mereka tidak menyadari bahwa untuk mencapai standar tinggi kesempurnaan Kristen itu adalah hak istimewa mereka dan kewajiban mereka.... Apakah kita sedang menantikan hujan akhir, dengan yakin mengharapkan hari yang lebih baik, ketika gereja dianugerahi kuasa dari atas dan dilayakkan untuk pekerjaan itu? Hujan akhir tidak akan pernah menyegarkan dan menggiatkan yang malas, yang tidak menggunakan kekuatan yang Allah telah berikan kepada mereka.

Kita amat memerlukan suasana murni yang memberi kehidupan, yang memelihara dan memperkuat kehidupan rohani. Kita memerlukan kesungguh-sungguhan yang lebih besar. Pekabaran khidmat yang diberikan kepada kita untuk dibagikan kepada dunia harus dikabarkan dengan semangat yang lebih besar, bahkan dengan kesungguh-sungguhan yang mengesankan orang-orang yang tidak percaya, menuntun mereka untuk melihat bahwa Yang Mahatinggi sedang bekerja bersama kita, dan Ia yang menjadi sumber kekuatan dan ketangkasan kita....

Apakah saudara sedang menggunakan semua kekuatanmu dalam upaya membawa domba yang hilang kembali ke kandang? Ada beribu-ribu orang yang tidak tahu mungkin bisa diperingatkan. Berdoalah seperti belum pernah sebelumnya meminta kekuatan dari Kristus. Berdoalah meminta inspirasi Roh-Nya, sehingga Anda dapat dipenuhi dengan keinginan menyelamatkan mereka yang akan binasa. Biarlah doa yang naik ke surga seperti ini, "Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa" (Mazmur 67:2, 3).

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 17 Des 2019 : "DI MASA PERCOBAAN INI"

"DI MASA PERCOBAAN INI"

"Sebab Allah berfirman: 'Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.' Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenaan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu" (2 Korintus 6:2).

Kita percaya tanpa keraguan bahwa Kristus akan datang segera. Bagi kita ini bukan dongeng; ini adalah kenyataan. Kita tidak memiliki keragu-raguan, tidak juga pernah kita bimbang selama bertahun-tahun, bahwa doktrin yang kita yakini sekarang ini adalah kebenaran terkini, dan bahwa kita mendekati saat penghakiman. Kita sedang bersiap menemui Dia, yang disertai oleh rombongan malaikat suci, akan tampak di tengah awan surga untuk memberikan sentuhan akhir kekekalan bagi orang yang benar dan setia. Bilamana Ia datang, bukan untuk membersihkan dosa-dosa kita, menghilangkan kecacatan karakter kita, atau menyembuhkan kita dari kelemahan sifat kita. Jika itu layak bagi kita, maka pekerjaan ini semua akan diselesaikan sebelum masa itu. Ketika Tuhan datang, mereka yang suci akan masih tetap suci. Mereka yang memelihara tubuh dan roh mereka dalam kesucian, dalam pengudusan dan kehormatan, saat itu akan menerima sentuhan akhir kekekalan. Namun mereka yang tidak benar, tidak suci, dan cemar akan tetap demikian selamanya. Saat itu tidak ada pekerjaan yang akan dilakukan bagi mereka untuk menghilangkan kecacatan mereka dan memberikan karakter suci kepada mereka. Saat itu Sang Penyuci tidak akan duduk untuk melakukan proses penghalusan dan menghilangkan dosa mereka dan kejahatan mereka. Ini semua dilakukan pada masa percobaan. Sekaranglah pekerjaan ini diselesaikan bagi kita.

Kita memegang kebenaran Allah dengan kemampuan kita yang berbeda-beda, dan saat kita berada di bawah pengaruh kebenaran itu, maka kebenaran itu akan memberikan kelayakan moral bagi kerajaan kemuliaan dan bagi kumpulan malaikat suci. Kita sekarang ada di dalam ruang kerja Allah. Banyak dari kita merupakan batu kasar dari penggalian. Namun saat kita memegang teguh kebenaran Allah, maka efeknya akan memengaruhi kita. Kebenaran itu akan meninggikan kita dan menjauhkan kita dari setiap ketidaksempurnaan dan dosa, dari segala sumber. Dengan begitu kita disiapkan untuk melihat Raja dalam keindahan-Nya dan akhirnya bersatu dengan para malaikatnya yang suci di dalam kerajaan kemuliaan. Di sinilah pekerjaan ini diselesaikan bagi kita, di sinilah tubuh dan roh kita dilayakkan bagi kekekalan.

Tuhan Yesus memberkati.


Rabu, 04 Desember 2019

Kabar Baik 13 Des2019 : INTEGRITAS KUAT MENANDAI UMAT KRISTEN


INTEGRITAS KUAT MENANDAI UMAT KRISTEN

"Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat-supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu" (Ulangan 25:15).

Di dalam semua detail kehidupan, orang-orang Kristen harus mengikuti integritas yang kuat. Ini bukanlah prinsip yang menguasai dunia; karena di sana, Iblis yang menjadi tuan, dan prinsip-prinsip penipuan dan penindasan yang berlaku. Tetapi umat Kristen melayani pada Tuan yang berbeda, dan tingkah laku mereka harus ditempa di dalam Allah. Mereka harus menyingkirkan semua keinginan untuk pencapaian bagi diri sendiri.

Bagi beberapa orang, penyimpangan dari kejujuran sempurna dalam urusan bisnis mungkin tampak merupakan hal kecil, namun Juruselamat kita tidak menganggapnya demikian. Perkataan-Nya pada hal ini jelas dan tegas: "Ia yang setia dalam perkara kecil juga setia dalam perkara besar; dan ia yang adil dalam perkara kecil juga adil dalam perkara yang besar." Seseorang yang menyimpang dalam hal kecil juga akan menyimpang dalam hal besar jika godaan datang kepadanya.

Para pengikut Kristus terpaksa terkoneksi dengan dunia, dalam urusan bisnis. Di dalam doa-Nya bagi mereka, Juruselamat berkata: "Aku berdoa bukan agar Engkau mengambil mereka dari dunia melainkan agar Engkau menghindarkan mereka dari kejahatan." Orang-orang Kristen membeli dan menjual dengan kesadaran bahwa mata Allah tertuju pada mereka. Jangan pernah mereka menggunakan timbangan yang palsu atau menipu....

Dalam setiap tindakan hidup, orang Kristen sejati adalah apa yang ia ingin agar orang-orang sekitarnya pikirkan tentang dia. Ia dituntun oleh kebenaran dan keadilan. Ia tidak berencana jahat; oleh sebab itu ia tidak perlu menutup-nutupinya. Ia bisa saja dikritik, ia bisa saja diuji; namun melalui semua itu, integritasnya yang tak tergoyahkan bersinar seperti emas murni. Dia adalah sahabat dan dermawan kepada semua yang terhubung dengannya; dan teman-temannya menaruh kepercayaan kepadanya; karena ia memang dapat dipercaya.

Apakah ia mempekerjakan para pekerja untuk menuai? Ia tidak menahan-nahan upah kerja keras mereka. Apakah ia memiliki harta simpanan yang tidak segera dipakai? Ia melegakan keperluan mendesak saudaranya yang kurang beruntung. Ia tidak berusaha memperbanyak harta miliknya dengan memanfaatkan keadaan sesamanya yang kurang menguntungkan. Ia hanya menerima harga adil dari yang ia jual. Jika ada kecacatan dalam barang yang dijual, ia dengan jujur memberitahu si pembeli, meskipun dengan melakukan demikian ia tampak bekerja menentang kepentingan keuangan.

Seseorang mungkin tidak memiliki penampilan luar yang menyenangkan; namun bilamana ia memiliki reputasi terhadap perdagangan yang tulus dan jujur, maka ia dihormati.... Seseorang yang dengan setia tunduk pada kebenaran memenangkan kepercayaan semua orang. Bukan hanya orang Kristen yang memercayai dia; orang-orang dunia terpaksa mengakui nilai dari karakternya.

Tuhan Yesus memberkati.

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...