Keluaran 31:12-18
31:12 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku e harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan f antara Aku dan kamu, turun-temurun, g sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan h kamu. 31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, i sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya. 31:15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, j tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian k penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati. 31:16 Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, l dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. 31:17 Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan m untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat. n " o
Musa
menerima kedua loh hukum
31:18 Dan TUHAN memberikan
kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, p
kedua loh hukum Allah, loh batu, q yang
ditulisi oleh jari Allah. r
==========================================
Kita biasa mengartikan rekreasi sebagai waktu bersantai, berkumpul bersama keluarga dan orang-orang tercinta. Ada juga yang pergi ke pantai, gunung, atau pusat perbelanjaan.
Namun, sadarkah kita kalau istilah rekreasi berasal dari kata recreation? Kosakata ini muncul dari dua kata, yaitu re (kembali) dan creation (penciptaan). Secara kasar, rekreasi bisa berarti penciptaan kembali. Jadi, rekreasi tidak hanya dimaknai istirahat atau hiburan semata. Lebih jauh, dalam rekreasi ada permenungan tentang tatanan ciptaan. Ketika berekreasi, kita diajak mengagungkan alam semesta yang dijadikan-Nya dengan baik (Kej. 1:31).
Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk menguduskan hari Sabat (12- 13). Ia melarang setiap orang bekerja pada hari itu (14). Siapa yang melanggar akan dihukum mati. Bangsa Israel pun harus mewariskan perintah ini turun- temurun (13, 16).
Perhentian ini meneladani Allah. Ia bekerja selama enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh. Perintah-Nya pun sama kepada umat-Nya. Orang Israel bisa bekerja selama enam hari, tetapi pada hari ketujuh mereka wajib berhenti. Mereka harus mengkhususkan hari itu untuk Allah (15). Perintah ini mesti dilakukan sampai selama- lamanya (17).
Perintah beristirahat pada hari ketujuh adalah sakral (kudus). Dalam konteks kita sekarang, di manakah letak kekudusannya? Apakah hanya datang beribadah ke gereja? Kemudian setelah pulang dari gereja, kita bersantai di depan televisi? Lalu, bagaimana kita menghayati kekudusan itu di depan televisi?
Hari istirahat yang kudus ini seharusnya kita gunakan untuk mengingat kembali betapa baik Allah menciptakan dunia. Pada hari itu, ucapan syukur harus diungkapkan kepada-Nya. Pada hari yang sama, kita pun harus mengingat bahwa dosa sudah merusak tatanan dunia. Kita pun diingatkan untuk membawa kabar keselamatan pada alam dan segala makhluk (Mrk. 16:15). Kita bertugas untuk menata ulang (recreation) tatanan ciptaan yang rusak.
Doa: Tuhan, ajar kami mampu menjadi penjaga tatanan ciptaan-Mu. [RP]
Salam,
Lambok Geraldo
Anggur Baru Ministry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar