Kamis, 16 Mei 2019

Saat Teduh 16 Mei 2019 : Menjaga Pergaulan


1 Korintus 15:12-34


15:12 Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, w  bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan x  orang mati? y  15:13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 15:14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, z  maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. 15:15 Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus a --padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. 15:16 Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 15:17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan 1 , maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. b  15:18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati c  dalam Kristus. 15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. d  15:20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, e  sebagai yang sulung f  dari orang-orang yang telah meninggal. g  15:21 Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, h  demikian juga kebangkitan orang mati i  datang karena satu orang manusia. 15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali j  dalam persekutuan dengan Kristus. 15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; k  sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya l  pada waktu kedatangan-Nya. m  15:24 Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan n  kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. o  15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan p  sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. q  15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. r  15:27 Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. s  Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus t  itu tidak termasuk di dalamnya. 15:28 Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, u  yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. v  15:29 Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati 2 ? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? 15:30 Dan kami juga--mengapakah kami setiap saat w  membawa diri kami ke dalam bahaya? 15:31 Saudara-saudara, tiap-tiap hari x  aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. 15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas y  di Efesus, z  apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati a ". 15:33 Janganlah kamu sesat: b  Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan c  yang baik. 15:34 Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. d  Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu. e 
===========================================

Setiap orang pasti memiliki kebiasaan. Ada kebiasaan yang baik, tetapi ada juga kebiasaan yang buruk. Terkadang, keadaan memaksa kita agar menghentikan salah satu kebiasaan buruk itu. Tampaknya ini sepele, namun kita tahu bahwa tak mudah melakoninya. karena kebiasaan adalah zona aman dan nyaman kita. Kita semua pasti sepakat bahwa meninggalkan zona itu bukanlah pekerjaan mudah.

Rasul Paulus kembali mengingatkan warga jemaat Korintus untuk tidak berbuat dosa lagi. Peringatan ini masih terkait dengan berita kebangkitan Yesus. Kali ini, tegurannya berhubungan langsung dengan kebiasaan warga jemaat Korintus.

Kebiasaan terbangun melalui pergaulan. Rasul Paulus mengatakan bahwa pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik. Rasul Paulus hendak menasihati warga jemaat Korintus agar mereka cakap dalam memilih kawan bergaul. Tentu saja, Paulus tidak sedang melarang warga jemaat bergaul. Penekanannya adalah kewaspadaan dalam memilih teman. Sebagai umat tebusan Allah, perilaku jemaat harus mencerminkan kuasa kebangkitan Yesus. Prinsip ini juga berlaku dalam pergaulan.

Warga jemaat Korintus harus menjadi teladan dalam pergaulan dengan masyarakat. Hal ini berlaku juga bagi kehidupan kita saat ini. Sebagai orang Kristen, kita wajib menjadi teladan bagi masyarakat sekitar. Untuk itu, setiap orang Kristen harus memperhatikan dua hal. Pertama, dengan siapa kita bergaul. Kedua, bagaimana cara kita bergaul. Kehadiran kita harus berdampak dan menjadi teladan bagi banyak orang.

Ini bukan berarti kita harus menjadi aneh bagi yang lain. Hidup kita tidak harus menjadi ekstrem sehingga membuat orang lain risih bergaul dengan kita. Prinsipnya, sekali pun kita hidup di dalam dunia, kita tak boleh sama seperti dunia. Kita harus menawarkan sebuah kualitas hidup yang lebih baik. Kita perlu serius dalam menjaga seluruh perilaku hidup di hadapan sesama.

Doa: Tuhan, kami mau menjaga seluruh hidup kami dan menjadi berkat bagi sekeliling kami. [JCP]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...