Rabu, 22 Mei 2019

Saat Teduh 23 Mei 2019 : Kita adalah Milik-Nya


Keluaran 30:11-16


30:11 TUHAN berfirman kepada Musa: 30:12 "Apabila engkau menghitung jumlah y  orang Israel pada waktu mereka didaftarkan, maka haruslah mereka masing-masing mempersembahkan kepada TUHAN uang pendamaian z  karena nyawanya, pada waktu orang mendaftarkan mereka, supaya jangan ada tulah a  di antara mereka pada waktu pendaftarannya itu. 30:13 Inilah yang harus dipersembahkan tiap-tiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu: setengah syikal, ditimbang menurut syikal b  kudus--syikal ini dua puluh gera beratnya--;setengah syikal itulah persembahan khusus kepada TUHAN. 30:14 Setiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu, yang berumur dua puluh tahun ke atas, c  haruslah mempersembahkan persembahan khusus itu kepada TUHAN. 30:15 Orang kaya janganlah mempersembahkan lebih dan orang miskin janganlah mempersembahkan kurang d  dari setengah syikal itu pada waktu dipersembahkan persembahan khusus itu kepada TUHAN untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kamu sekalian. 30:16 Dan haruslah engkau memungut uang pendamaian e  itu dari orang Israel dan menggunakannya untuk ibadah dalam Kemah Pertemuan; f  supaya itu menjadi peringatan g  di hadapan TUHAN untuk mengingat kepada orang Israel dan untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kamu sekalian."
========================================

Terkadang, momen memberi persembahan di gereja kita gunakan menjadi ajang pamer kekayaan. Dengan rasa bangga yang berlebihan, orang kaya, sengaja memperlihatkan dirinya sebagai orang yang mampu memberi banyak persembahan. Berbanding terbalik dengan mereka yang miskin. Mereka malah minder, bahkan terkesan malu-malu kala menghantar persembahannya.

Nas ini, sedikit banyak, membicarakan perihal memberi persembahan. Allah memerintahkan Musa agar mengadakan sensus. Rakyat yang terdaftar harus mempersembahkan uang pendamaian karena nyawanya (12). Ada penafsir yang berpendapat bahwa uang pendamaian itu adalah bea Bait Allah di zaman Yesus (Mat. 17:24). Namun pastinya, uang itu menjadi persembahan khusus bagi Allah (13).
Allah mengatur kadar banyaknya persembahan, sehingga persembahan yang diberikan tidak berlebihan. Orang kaya tidak memberi terlalu banyak dan orang miskin tidak memberi terlalu sedikit (15). Dalam hal ini, Allah menginginkan keseimbangan dan ketulusan.

Dari nas ini kita bisa belajar, ternyata alat ukur persembahan bukan pada jumlahnya. Allah tidak butuh uang karena Ia adalah Pemilik segalanya sekaligus Pencipta alam semesta. Jadi, jangan pernah berpikir kalau Ia akan gembira ketika kita memberi banyak. Lalu, dengan cara apa Allah disenangkan lewat persembahan. Apakah dengan memberi lebih sedikit? Tentu saja tidak! Sekali lagi, nilai persembahan tidak diukur dari kuantitasnya.

Allah memang menyuruh orang Israel membayar uang pendamaian yang merupakan lambang bahwa mereka adalah milik Allah karena Ia telah menyelamatkan mereka dari perbudakan Mesir. Artinya, hidup mereka sepenuhnya sudah kepunyaan Allah. Jadi, motif utama memberi persembahan adalah kesadaran bahwa kita ini milik-Nya; totalitas hidup kita terarah hanya kepada-Nya. Kesadaran inilah yang menjadikan persembahan kita berkenan bagi-Nya.

Doa: Tuhan, ajar kami memberi dengan benar. [IG]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...