Shalom.
Untuk bersukacita atau berbahagia anda tidak perlu persetujuan orang
lain, anda bisa melakukannya seperti yang anda mau, sekalipun anda belum
memperoleh pengakuan dari orang lain. »IHT«
Ada orang yang sulit menikmati kebahagiaan dan sukacita dalam hidupnya sebab menunggu opini dari orang lain, sedangkan dalam pergaulan kita sering mendapati kejujuran dan ketulusan sangat bias dan sulit di prediksi.
Amsal 14:13 Di dalam tertawa pun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.
Manusia jaman now memang ironis, keegoisan meningkat tajam, mereka tidak peduli satu sama lain, bahkan antara adik dan kakak, antara anak dan orang tuapun, antara sesama keluarga dan temanpun bisa saling "makan", kejujuran dan ketulusan hati sudah menjadi barang langka.
2 Timotius 3:1-4 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Namun demikian apakah kita tidak bisa berbahagia? Jangan menunggu penilaian orang lain, ketahuilah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, kasih sayangNya begitu berlimpah, selalu baru setiap pagi.
Ratapan 3:22-23 Tak
berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap
pagi; besar kesetiaan-Mu!
Tuhan Yesus memberkati.
---
I LG. Hutagalung,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar