Jumat, 31 Mei 2019

Saat Teduh 1 Juni 2019 : Rekreasi


Keluaran 31:12-18


31:12 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku e  harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan f  antara Aku dan kamu, turun-temurun, g  sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan h  kamu. 31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, i  sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya. 31:15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, j  tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian k  penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati. 31:16 Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, l  dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. 31:17 Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan m  untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat. n " o 
Musa menerima kedua loh hukum
31:18 Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, p  kedua loh hukum Allah, loh batu, q  yang ditulisi oleh jari Allah. r 
==========================================

Kita biasa mengartikan rekreasi sebagai waktu bersantai, berkumpul bersama keluarga dan orang-orang tercinta. Ada juga yang pergi ke pantai, gunung, atau pusat perbelanjaan.
Namun, sadarkah kita kalau istilah rekreasi berasal dari kata recreation? Kosakata ini muncul dari dua kata, yaitu re (kembali) dan creation (penciptaan). Secara kasar, rekreasi bisa berarti penciptaan kembali. Jadi, rekreasi tidak hanya dimaknai istirahat atau hiburan semata. Lebih jauh, dalam rekreasi ada permenungan tentang tatanan ciptaan. Ketika berekreasi, kita diajak mengagungkan alam semesta yang dijadikan-Nya dengan baik (Kej. 1:31).

Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk menguduskan hari Sabat (12- 13). Ia melarang setiap orang bekerja pada hari itu (14). Siapa yang melanggar akan dihukum mati. Bangsa Israel pun harus mewariskan perintah ini turun- temurun (13, 16).

Perhentian ini meneladani Allah. Ia bekerja selama enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh. Perintah-Nya pun sama kepada umat-Nya. Orang Israel bisa bekerja selama enam hari, tetapi pada hari ketujuh mereka wajib berhenti. Mereka harus mengkhususkan hari itu untuk Allah (15). Perintah ini mesti dilakukan sampai selama- lamanya (17).

Perintah beristirahat pada hari ketujuh adalah sakral (kudus). Dalam konteks kita sekarang, di manakah letak kekudusannya? Apakah hanya datang beribadah ke gereja? Kemudian setelah pulang dari gereja, kita bersantai di depan televisi? Lalu, bagaimana kita menghayati kekudusan itu di depan televisi?

Hari istirahat yang kudus ini seharusnya kita gunakan untuk mengingat kembali betapa baik Allah menciptakan dunia. Pada hari itu, ucapan syukur harus diungkapkan kepada-Nya. Pada hari yang sama, kita pun harus mengingat bahwa dosa sudah merusak tatanan dunia. Kita pun diingatkan untuk membawa kabar keselamatan pada alam dan segala makhluk (Mrk. 16:15). Kita bertugas untuk menata ulang (recreation) tatanan ciptaan yang rusak.

Doa: Tuhan, ajar kami mampu menjadi penjaga tatanan ciptaan-Mu. [RP]


Salam,
Lambok Geraldo
Anggur Baru Ministry

Selasa, 28 Mei 2019

Saat Teduh 31 Mei 2019 : Adakah Waktu Buat Tuhan?


Keluaran 35:1-29


35:1 Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka: "Inilah firman yang diperintahkan 1  h  TUHAN untuk dilakukan. 35:2 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, i  hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati. j  35:3 Janganlah kamu memasang api di manapun dalam tempat kediamanmu pada hari Sabat. k "
Persembahan khusus untuk mendirikan Kemah Suci dan untuk kebaktian di dalamnya
35:4 Berkatalah Musa kepada segenap jemaah Israel: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN, bunyinya: 35:5 Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap orang yang terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN: emas, perak, tembaga, 35:6 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing; 35:7 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit-kulit lumba-lumba, kayu penaga, 35:8 minyak l  untuk penerangan, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, 35:9 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada. 35:10 Segala orang yang ahli di antara kamu haruslah datang untuk membuat segala yang diperintahkan m  TUHAN, 35:11 yakni Kemah Suci, n  atap kemahnya dan tudungnya, kaitannya, dan papannya, kayu lintangnya, tiangnya dan alasnya; 35:12 tabut o  dengan kayu pengusungnya, tutup pendamaian dan tabir p  penudung; 35:13 meja q  dengan kayu pengusungnya, segala perkakasnya dan roti sajian; 35:14 kandil r  untuk penerangan dengan perkakasnya, lampunya dan minyak untuk penerangan; 35:15 mezbah s  pembakaran ukupan dengan kayu pengusungnya, minyak urapan t  dan ukupan dari wangi-wangian; u  tirai pintu untuk pintu Kemah Suci; v  35:16 mezbah w  korban bakaran dengan kisi-kisi tembaganya, kayu pengusungnya dan segala perkakasnya, bejana x  pembasuhan dengan alasnya; 35:17 layar pelataran, tiangnya, alasnya dan tirai pintu gerbang pelataran y  itu; 35:18 patok z  Kemah Suci dan patok pelataran dan talinya; 35:19 pakaian jabatan untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, dan pakaian a  kudus bagi imam Harun, dan pakaian anak-anaknya untuk memegang jabatan imam." 35:20 Lalu pergilah segenap jemaah Israel dari depan Musa. 35:21 Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu. 35:22 Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN. 35:23 Juga setiap orang yang mempunyai kain ungu tua, kain ungu muda, kain b  kirmizi, lenan halus, bulu kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah dan kulit lumba-lumba, datang membawanya. 35:24 Setiap orang yang hendak mempersembahkan persembahan khusus dari perak atau tembaga, membawa persembahan khusus yang kepada TUHAN itu, dan setiap orang yang mempunyai kayu penaga membawanya juga untuk segala pekerjaan mendirikan itu. 35:25 Setiap perempuan c  yang ahli, memintal dengan tangannya sendiri dan membawa yang dipintalnya itu, yakni kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus. 35:26 Semua perempuan yang tergerak hatinya oleh karena ia berkeahlian, memintal bulu kambing. 35:27 Pemimpin-pemimpin d  membawa permata krisopras dan permata tatahan e  untuk baju efod dan untuk tutup dada, 35:28 rempah-rempah dan minyak untuk penerangan, untuk minyak urapan dan untuk ukupan f  dari wangi-wangian. 35:29 Semua laki-laki dan perempuan, yang terdorong g  hatinya akan membawa sesuatu h  untuk segala pekerjaan yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa untuk dilakukan--mereka itu, yakni orang Israel, membawanya sebagai pemberian sukarela bagi TUHAN.
===============================================
Zaman bergelora! Kita hidup dan tinggal di antara derasnya arus zaman: konsumerisme, materialisme, dan hedonisme. Globalisasi berdampak besar bagi gaya hidup dan perilaku kita. Kini, segalanya diukur dengan uang. Karena itu, kita menghabiskan banyak waktu untuk bekerja dan mencari uang. Situasi ini membuat kita berada pada tarikan antara bekerja dan hidup diperkenan Allah. Apakah kita masih bisa menyediakan waktu bagi Allah di tengah kesibukan?

Allah memberi prioritas yang mendasar saat umat Israel diberi kesempatan kedua. Umat Allah diminta untuk sungguh-sungguh menaati seruan ini dengan tekun. Allah tidak melarang umat Israel bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup. Dia memberi waktu enam hari untuk itu. Namun, ada waktu perhentian kudus bagi-Nya (2). Bahkan, ada tambahan yang mencolok dan agak "menakutkan" dalam aturan itu. Siapa saja melanggar waktu perhentian akan dihukum mati.

Apa maknanya? Allah mau supaya umat tidak sibuk dengan pekerjaan lalu melupakan-Nya. Ia menghendaki hanya satu hari dalam seminggu dikhususkan bagi-Nya.

Selain itu, umat Israel pun diundang untuk memberikan persembahan khusus kepada Allah (5). Persembahan ini disebut khusus karena akan dipakai dalam rangka mendirikan Kemah Suci. Mereka diundang untuk memberi bahan-bahan yang diperlukan. Laki-laki dan perempuan yang berkeahlian khusus diundang untuk mempersembahkan kemampuannya (10-29). Undangan ini tanpa paksaan (5-9). Namun dituntut kesungguhan, kerelaan, serta tanggung jawab untuk menaatinya.

Apakah kita bekerja keras bagai kuda seperti lagu Koes Plus "Ku Jemu"? Apakah kita punya waktu khusus bagi Allah? Apakah kita terlalu sibuk, lelah, kehabisan waktu, sehingga sudah tidak memungkinkan untuk membagi waktu? Allah hanya butuh "sedikit" waktu khusus dari waktu kita. Bersediakah kita memberi waktu dan kemampuan kita bagi-Nya?

Doa: Tuhan, di tengah kesibukan, tolonglah kami agar dapat menjaga relasi dengan- Mu. [YNB]

Saat Teduh 30 Mei 2019 : Karuniamu Bagiku Kuberikan Kepadamu


Keluaran 35:30-36:7


35:30 Berkatalah Musa kepada orang Israel: "Lihatlah, TUHAN telah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, 35:31 dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, i  35:32 yakni untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; 35:33 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu. 35:34 Dan TUHAN menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab j  bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar. k  35:35 Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan l  seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu. 36:1 Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab, dan setiap orang yang ahli, m  yang telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat kudus, n  tepat menurut yang diperintahkan TUHAN." 36:2 Lalu Musa memanggil Bezaleel o  dan Aholiab p  dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak q  hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu. 36:3 Mereka menerima dari pada Musa seluruh persembahan r  khusus, yang telah dibawa oleh orang Israel untuk melaksanakan pekerjaan mendirikan tempat kudus. Tetapi orang Israel itu masih terus membawa pemberian sukarela kepada Musa tiap-tiap pagi. 36:4 Dan segala orang ahli yang melakukan seluruh pekerjaan untuk tempat kudus itu, datanglah masing-masing dari pekerjaan yang dilakukannya, 36:5 dan berkata kepada Musa: "Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan s  untuk mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan." 36:6 Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian: "Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus." Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi. 36:7 Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu, bahkan berlebih. t 
=======================================================

Ada pepatah mengatakan, "Tak ada gading yang tak retak." Tak ada manusia sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Semua kemampuan, kepandaian, dan keahlian khusus kita adalah anugerah-Nya semata. Namun, apabila kita tidak mengasah dan mengembangkannya, semua itu akan sia-sia. Itu hanya menjadi bakat terpendam karena jarang digunakan. Allah memberi dan kita menerima Maka, sebagai wujud tanggung jawab, kita wajib mengembangkan pemberian khusus dari Allah.

Dalam nas hari ini, Musa memperkenalkan Bezaleel dan Aholiab kepada umat Israel. Mereka adalah ahli-ahli bangunan pilihan Allah yang diurapi-Nya secara khusus (31- 35). Kedua orang itu dipenuhi Roh Allah dengan keahlian, pengertian, dan pengetahuan. Semua itu digunakan untuk pekerjaan mendirikan Kemah Suci dan membuat segala perabotan di dalamnya.

Bukan hanya itu saja, kemampuan tersebut juga harus disalurkan dengan mengajarkannya kepada orang lain, sehingga ada banyak orang bisa terlibat dalam pembangunan Kemah Suci. Artinya, keterampilan itu bukan hanya untuk mereka sendiri. Mereka juga mesti membagikan keahlian, kemampuan, dan kepandaiannya kepada orang lain.

Coba lihat pelayanan di sekitar kita. Tentu ada banyak pelayanan yang memerlukan dukungan anak-anak Allah. Allah telah memberikan anugerah kemampuan dan keahlian. Oleh karena itu, kita harus serius menggumuli apa dan di mana ladang pelayanan kita. Kemudian, kita mesti berkomitmen pada hasil pergumulan itu.

Sekarang, mari kita melihat diri sendiri? Apa kemampuan dan keahlian kita? Adakah talenta khusus yang Allah berikan kepada kita? Jika sudah menemukannya, jangan ragu untuk menggunakan dan mempersembahkannya demi pelayanan bagi Allah. Dengan segala kekurangan yang ada, Allah akan menyempurnakan pelayanan kita.

Doa: Tuhan, terima kasih untuk karunia-Mu, yaitu kemampuan dan keahlian yang telah Engkau berikan. Pakai dan perlengkapilah kami terus. [YNB]

Saat Teduh 29 Mei 2019 : Kesempatan Kedua


Keluaran 34:1-35


34:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, p  maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, q  yang telah kaupecahkan. r  34:2 Bersiaplah menjelang pagi dan naiklah pada waktu pagi ke atas gunung Sinai; s  berdirilah di sana menghadap Aku di puncak gunung itu. 34:3 Tetapi janganlah ada seorangpun yang naik bersama-sama dengan engkau dan juga seorangpun tidak boleh kelihatan di seluruh gunung t  itu, bahkan kambing domba dan lembu sapipun tidak boleh makan rumput di sekitar gunung itu." 34:4 Lalu Musa memahat u  dua loh batu sama dengan yang mula-mula; bangunlah ia pagi-pagi dan naiklah ia ke atas gunung Sinai, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, dan membawa kedua loh batu itu di tangannya. v  34:5 Turunlah TUHAN dalam awan, w  lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama TUHAN. x  34:6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang y  dan pengasih 1 , panjang sabar, z  berlimpah kasih-Nya a  dan setia-Nya, b  34:7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu c  orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; d  tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, e  yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya 2  dan cucunya, kepada keturunan f  yang ketiga dan keempat." 34:8 Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah 34:9 serta berkata: "Jika aku telah mendapat kasih karunia g  di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami; h  sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, i  tetapi ampunilah kesalahan dan dosa j  kami; ambillah kami menjadi milik-Mu. k " 34:10 Firman-Nya: "Sungguh, Aku mengadakan suatu perjanjian. l  Di depan seluruh bangsamu ini akan Kulakukan perbuatan-perbuatan m  yang ajaib, seperti yang belum pernah dijadikan di seluruh bumi n  di antara segala bangsa; seluruh bangsa, yang di tengah-tengahnya engkau diam, akan melihat perbuatan TUHAN, sebab apa yang akan Kulakukan dengan engkau, sungguh-sungguh dahsyat. 34:11 Tetapi engkau, berpeganglah pada yang Kuperintahkan o  kepadamu pada hari ini. Lihat, Aku akan menghalau dari depanmu orang Amori, orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. p  34:12 Berawas-awaslah, janganlah kauadakan perjanjian q  dengan penduduk negeri yang kaudatangi itu, supaya jangan mereka menjadi jerat r  bagimu di tengah-tengahmu. 34:13 Sebaliknya, mezbah-mezbah mereka haruslah kamu rubuhkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, dan tiang-tiang s  berhala mereka kamu tebang. 34:14 Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, t  karena TUHAN, yang nama-Nya u  Cemburuan, adalah Allah v  yang cemburu. 34:15 Janganlah engkau sampai mengadakan perjanjian w  dengan penduduk negeri itu; apabila mereka berzinah x  dengan mengikuti allah mereka dan mempersembahkan korban kepada allah mereka, maka mereka akan mengundang engkau dan engkau akan ikut makan korban sembelihan y  mereka. 34:16 Apabila engkau mengambil anak-anak perempuan mereka menjadi isteri z  anak-anakmu dan anak-anak perempuan itu akan berzinah dengan mengikuti allah a  mereka, maka mereka akan membujuk juga anak-anakmu laki-laki untuk berzinah dengan mengikuti allah mereka. 34:17 Janganlah kaubuat bagimu allah tuangan. b  34:18 Hari raya Roti Tidak Beragi c  haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, d  seperti yang Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, e  sebab dalam bulan Abib itulah engkau keluar dari Mesir. 34:19 Segala apa yang lahir terdahulu f  dari kandungan, Akulah yang empunya, juga segala ternakmu yang jantan, anak yang lahir terdahulu dari lembu atau domba. 34:20 Tetapi anak yang lahir terdahulu dari keledai haruslah kautebus dengan seekor domba; jika tidak kautebus, haruslah kaupatahkan batang lehernya. g  Setiap yang sulung dari antara anak-anakmu h  haruslah kautebus, dan janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa. i  34:21 Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, j  dan dalam musim membajak dan musim menuai k  haruslah engkau memelihara hari perhentian juga. 34:22 Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran l  dari penuaian gandum, haruslah kaurayakan, juga hari raya pengumpulan hasil m  pada pergantian tahun. 34:23 Tiga kali n  setahun segala orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN, Allah Israel, 34:24 sebab Aku akan menghalau bangsa-bangsa o  dari depanmu dan meluaskan daerahmu; p  dan tiada seorangpun yang akan mengingini negerimu, apabila engkau pergi untuk menghadap ke hadirat TUHAN, Allahmu, tiga kali setahun. 34:25 Janganlah darah korban sembelihan yang kepada-Ku kaupersembahkan beserta sesuatu yang beragi, q  dan janganlah ada dari korban sembelihan pada hari raya Paskah bermalam sampai pagi. r  34:26 Yang terbaik dari buah bungaran s  hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu. Janganlah engkau masak anak kambing dalam susu t  induknya." 34:27 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah u  segala firman ini, sebab berdasarkan firman ini telah Kuadakan perjanjian v  dengan engkau dan dengan Israel." 34:28 Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari 3  empat puluh malam w  lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, x  dan ia menuliskan pada loh y  itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman. z  34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai a --kedua loh hukum Allah ada di tangan b  Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya c  oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN. 34:30 Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia. 34:31 Tetapi Musa memanggil mereka, maka Harun dan segala pemimpin d  jemaah itu berbalik kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. 34:32 Sesudah itu mendekatlah segala orang Israel, lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah e  yang diucapkan TUHAN kepadanya di atas gunung Sinai. 34:33 Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah f  mukanya. 34:34 Tetapi apabila Musa masuk menghadap TUHAN untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. 34:35 Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, g  maka Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan TUHAN.

======================================================

Jika mendapatkan kesempatan kedua, kita pasti tidak akan menyia-nyiakannya. Pasalnya, itu sangat berharga karena kita diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya. Apalagi, jika yang memberikan kesempatan kedua itu adalah Allah, sukacita kita tentu akan melimpah.
Musa sangat mengerti hal ini. Musa kembali dipanggil Allah. Ia disuruh untuk membuat kembali pahatan dua loh batu yang sudah pecah (1). Alkitab menceritakan bahwa dua loh batu yang pertama telah pecah karena kemarahan Musa (Kel. 32:19). Lewat kesempatan kedua ini, Allah menunjukkan kasih dan sayang-Nya kepada Musa (6-7).

Musa menyadari betapa Allah itu murah hati dan penuh belas kasihan. Melalui seruannya, Allah menunjukkan bahwa Ia tidak akan menghukum siapa pun selama umat tidak menolak-Nya. Musa benar- benar mendapatkan kasih karunia di hadapan Allah. Ia memohon kiranya Allah senantiasa memimpin Israel karena mereka adalah milik-Nya (8-9). Kesempatan kedua yang diberikan kepada umat Israel melalui Musa tentulah tidak akan disia-siakan. Musa berjanji akan menjalani dengan penuh tanggung jawab dalam rasa hormat dan takut kepada Allah. Kesempatan kedua kepada umat Israel ini membuktikan bahwa Ia adalah Pemurah dan Pengasih.

Kita harus menyadari siapa kita di hadapan Allah. Kita adalah manusia berdosa yang pantas mendapat hukuman dari Allah. Sebagai pendosa, kehidupan kita selalu berujung pada kesia-siaan. Kita selalu berbuat dosa dan kesalahan di hadapan Allah. Ingatlah dan syukurilah senantiasa bahwa Ia, Allah kita, telah memberikan kesempatan kedua. Oleh sebab itu, jalanilah kehidupan dengan berserah kepada-Nya. Anugerah dan kemurahan Allah itu wajib kita syukuri dengan cara menjalani hidup yang bergantung kepada-Nya. Meniru Musa, kita juga dapat mengatakan kepada Allah, "Allah, aku ini adalah milik-Mu".

Doa: Tuhan, kami bersyukur atas setiap kesempatan yang Engkau berikan. Lewat anugerah itu, ajar kami untuk terus memperbaiki diri agar diperkenan-Mu. [YNB]

Jumat, 24 Mei 2019

Saat Tesuh 24 Mei 2019 : Doa Seumur Hidup


Keluaran 30:1-10


30:1 "Haruslah kaubuat mezbah, k  tempat pembakaran ukupan 1 ; l  haruslah kaubuat itu dari kayu penaga; 30:2 sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya m  haruslah seiras dengan mezbah itu. 30:3 Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kaubuat bingkai emas sekelilingnya. n  30:4 Haruslah kaubuat dua gelang o  emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya; pada kedua rusuknya haruslah kaubuat gelang itu, pada kedua bidang sisinya, dan haruslah gelang itu menjadi tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut. 30:5 Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan emas. p  30:6 Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di depan tutup pendamaian q  yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan engkau. 30:7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan r  dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya. 30:8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun. s  30:9 Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan t  yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya. 30:10 Sekali setahun u  haruslah Harun mengadakan pendamaian 2  v  di atas tanduk-tanduknya; dengan darah korban penghapus dosa w  pembawa pendamaian haruslah ia sekali setahun mengadakan pendamaian bagi mezbah itu di antara kamu turun-temurun; x  itulah barang maha kudus bagi TUHAN."
==========================================

Doa salah satu hal yang mungkin kerap kita lupakan. Masih ingatkah kita mengucap syukur atas hari yang baru pada saat ini? Kapan terakhir kali kita menaikkan syukur untuk nafas kehidupan yang diberikan Allah?

Doa, baik dengan atau tanpa kata-kata, merupakan tindakan untuk menghubungkan kita kepada Allah. Ini bukan tindakan untuk memaksa Allah agar selaras dengan keinginan kita, tetapi doa merupakan permohonan agar segala yang terjadi adalah sesuai kehendak-Nya.

Pada zaman Kitab Keluaran, orang membuat mazbah sebagai tempat pembakaran ukupan (1) yang ditaruh di depan tabir penutup hukum dan di depan tutup pendamaian di atas loh hukum. Di tempat itulah Allah menemui Harun, Imam Besar (6). Bisa saja kita menganalogikan momen ini sebagai doa karena peristiwa itu menciptakan perjumpaan antara manusia dan Allah.

Harun harus membakar ukupan setiap pagi-khususnya ketika sedang membersihkan lampu-lampu-dan saat senja tiba (7). Itu harus dilakukan di hadapan Allah turun-temurun. Tindakan membakar kurban dan ukupan dari pagi hingga senja tiba bisa kita ibaratkan sebagai doa. Dari sini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa berdoa adalah tindakan terus- menerus tanpa mengenal waktu.

Ukupan yang tetap (8) juga bisa kita misalkan sebagai doa. Itu harus diwariskan turun-temurun. Komunikasi atau menjalin relasi bersama Allah harus diajarkan dari generasi ke generasi. Kita harus mengusahakan ini sehingga menjadi ukupan yang wangi di hadapan Allah.

Doa adalah elemen penting dalam formasi spiritualitas Kristen. Martin Luther, Bapak Reformasi Protestan, menempatkan doa sebagai nafas hidup semua orang percaya. Ia pernah mengatakan, "Menjadi seorang Kristen tanpa berdoa, sama mustahilnya hidup tanpa bernafas." Doa seumpama oksigen yang membakar energi bagi tubuh rohani kita.

Doa: Tuhan, izinkan kami mengalami perjumpaan dengan-Mu dalam doa dan sudi mengajarkannya turun-temurun. [IG]

Rabu, 22 Mei 2019

Saat Teduh 23 Mei 2019 : Kita adalah Milik-Nya


Keluaran 30:11-16


30:11 TUHAN berfirman kepada Musa: 30:12 "Apabila engkau menghitung jumlah y  orang Israel pada waktu mereka didaftarkan, maka haruslah mereka masing-masing mempersembahkan kepada TUHAN uang pendamaian z  karena nyawanya, pada waktu orang mendaftarkan mereka, supaya jangan ada tulah a  di antara mereka pada waktu pendaftarannya itu. 30:13 Inilah yang harus dipersembahkan tiap-tiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu: setengah syikal, ditimbang menurut syikal b  kudus--syikal ini dua puluh gera beratnya--;setengah syikal itulah persembahan khusus kepada TUHAN. 30:14 Setiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu, yang berumur dua puluh tahun ke atas, c  haruslah mempersembahkan persembahan khusus itu kepada TUHAN. 30:15 Orang kaya janganlah mempersembahkan lebih dan orang miskin janganlah mempersembahkan kurang d  dari setengah syikal itu pada waktu dipersembahkan persembahan khusus itu kepada TUHAN untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kamu sekalian. 30:16 Dan haruslah engkau memungut uang pendamaian e  itu dari orang Israel dan menggunakannya untuk ibadah dalam Kemah Pertemuan; f  supaya itu menjadi peringatan g  di hadapan TUHAN untuk mengingat kepada orang Israel dan untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kamu sekalian."
========================================

Terkadang, momen memberi persembahan di gereja kita gunakan menjadi ajang pamer kekayaan. Dengan rasa bangga yang berlebihan, orang kaya, sengaja memperlihatkan dirinya sebagai orang yang mampu memberi banyak persembahan. Berbanding terbalik dengan mereka yang miskin. Mereka malah minder, bahkan terkesan malu-malu kala menghantar persembahannya.

Nas ini, sedikit banyak, membicarakan perihal memberi persembahan. Allah memerintahkan Musa agar mengadakan sensus. Rakyat yang terdaftar harus mempersembahkan uang pendamaian karena nyawanya (12). Ada penafsir yang berpendapat bahwa uang pendamaian itu adalah bea Bait Allah di zaman Yesus (Mat. 17:24). Namun pastinya, uang itu menjadi persembahan khusus bagi Allah (13).
Allah mengatur kadar banyaknya persembahan, sehingga persembahan yang diberikan tidak berlebihan. Orang kaya tidak memberi terlalu banyak dan orang miskin tidak memberi terlalu sedikit (15). Dalam hal ini, Allah menginginkan keseimbangan dan ketulusan.

Dari nas ini kita bisa belajar, ternyata alat ukur persembahan bukan pada jumlahnya. Allah tidak butuh uang karena Ia adalah Pemilik segalanya sekaligus Pencipta alam semesta. Jadi, jangan pernah berpikir kalau Ia akan gembira ketika kita memberi banyak. Lalu, dengan cara apa Allah disenangkan lewat persembahan. Apakah dengan memberi lebih sedikit? Tentu saja tidak! Sekali lagi, nilai persembahan tidak diukur dari kuantitasnya.

Allah memang menyuruh orang Israel membayar uang pendamaian yang merupakan lambang bahwa mereka adalah milik Allah karena Ia telah menyelamatkan mereka dari perbudakan Mesir. Artinya, hidup mereka sepenuhnya sudah kepunyaan Allah. Jadi, motif utama memberi persembahan adalah kesadaran bahwa kita ini milik-Nya; totalitas hidup kita terarah hanya kepada-Nya. Kesadaran inilah yang menjadikan persembahan kita berkenan bagi-Nya.

Doa: Tuhan, ajar kami memberi dengan benar. [IG]

Minggu, 19 Mei 2019

Saat Teduh 20 Mei 2019 : Perjumpaan dengan Allah

Keluaran 29:38-46


29:38 "Inilah yang harus kauolah di atas mezbah itu: dua anak domba berumur setahun, tetap tiap-tiap hari. u  29:39 Domba yang satu haruslah kauolah pada waktu pagi dan domba yang lain kauolah pada waktu senja. v  29:40 Dan beserta domba yang satu kauolah sepersepuluh efa tepung yang terbaik dengan minyak w  tumbuk seperempat hin, dan korban curahan x  dari seperempat hin anggur. 29:41 Domba yang lain haruslah kauolah pada waktu senja; y  sama seperti korban sajian z  dan korban curahannya pada waktu pagi harus engkau mengolahnya sebagai persembahan yang harum, suatu korban api-apian bagi TUHAN, 29:42 suatu korban bakaran yang tetap a  di antara kamu turun-temurun, b  di depan pintu Kemah Pertemuan c  di hadapan TUHAN. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman kepadamu. d  29:43 Di sanalah Aku akan bertemu dengan orang Israel, dan tempat itu akan dikuduskan oleh kemuliaan-Ku. e  29:44 Aku akan menguduskan Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu Harun dan anak-anaknya akan Kukuduskan supaya mereka memegang jabatan imam f  bagi-Ku. 29:45 Aku akan diam g  di tengah-tengah orang Israel dan Aku akan menjadi Allah h  mereka. 29:46 Maka mereka akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allah mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, i  supaya Aku diam di tengah-tengah mereka; Akulah TUHAN, Allah j  mereka."

===========================================

Pertemuan dengan Allah adalah peristiwa istimewa dalam pengalaman manusia karena kita adalah manusia berdosa sehingga mustahil dapat bertemu dengan Dia yang Mahakudus. Hanya Allah sendiri yang merelakan diri-Nya hadir, berdiam, dan bersekutu bersama dengan umat-Nya. Semua dilakukan-Nya karena kasih dan anugerah-Nya

Allah memerintahkan Musa agar setiap pagi dan petang mempersembahkan kurban dari domba. Kurban itu harus diolah dengan tepung, minyak, dan anggur curahan. Itu semua akan menjadi persembahan kurban api-apian yang harum bagi TUHAN. Allah juga menetapkan agar upacara persembahan kurban itu tetap dilakukan secara turun-temurun (38-41).

Allah menyediakan Kemah Pertemuan sebagai tempat agar umat bertemu dengan-Nya. Pada momen perjumpaan itu, Allah akan menyatakan firman-Nya kepada Musa. Kekudusan dan kemuliaan Allah akan nyata ketika Ia bersekutu dengan umat-Nya (42-43). Allah telah menguduskan Kemah Pertemuan dan mazbah-Nya. Ia menetapkan Harun dan anak-anaknya menjadi imam Ia menguduskan semua itu agar dapat menjadi sarana bagi kehadiran-Nya (44). Allah akan berdiam di tengah-tengah Israel dan menjadi TUHAN Allah mereka. Tujuannya supaya mereka mengetahui dan mengenal TUHAN, yaitu Allah yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir (45).

Allah menyatakan diri-Nya dengan penuh kasih. Kurban- kurban yang diberikan kepada Allah sesungguhnya tidak memadai untuk membayar dosa manusia (Mzm. 49:8-9). Kurban domba adalah kiasan yang merujuk pada kurban sesungguhnya, yaitu Yesus Kristus, Anak Domba Allah. Ia menghapus dosa dunia secara sempurna sehingga persekutuan antara Allah dan umat-Nya bisa terjadi (Yoh.1:29; Ibr. 9:9-14).

Bergaul dan bersekutu dengan Allah adalah kebutuhan utama bagi orang beriman dan kita harus memelihara relasi dan persekutuan tersebut setiap saat.


Doa: Tuhan, kami bersyukur sebab anugerah pengampunan- Mu membuat kami dapat bersekutu dengan-Mu. [RS]

Kabar Baik 20 Mei 2019


Shalom.

All our words are but crumbs that fall down from the feast of the mind. »Kahlil Gibran«
Kata-kata kita adalah bagaikan remah-remah yang jatuh dari pesta pikiran kita. »Kahlil Gibran«

Efesus 4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

Kata-kata adalah cerminan dan ekspresi hati kita, kata-kata bagaikan bagaikan pisau yang bisa membawa manfaat atau malapetaka. 

Pisau ditangan seorang dokter akan dipakai untuk menolong pasien, tapi pisau di tangan seorang perampok akan dipakai untuk merugikan orang lain. 

Perkataan kita sebagai orang kristen harus menjadi kata-kata yang memberkati, berusahalah untuk membuang perkataan kotor dari mulut kita, belajar untuk tidak memaki orang, mengolok dan menghina orang.

Pakailah perkataan kita untuk menyegarkan jiwa orang lain, memberi semangat pada orang lain, menasehati dan menyenangkan orang lain, yang mendatangkan kesatuan dan bukannya perpecahan.

Jangan ceplas ceplos, tetapi latihlah diri kita agar santun dalam tutur kata, yang mendatangkan kenyamanan bagi lawan bicara kita.

Yakobus 1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
Tuhan Jesus memberkati.


I Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...