Mazmur 104:1-9
Pujilah Tuhan karena Dia Besar
104:1 Pujilah
TUHAN, hai jiwaku! z TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar
1 ! Engkau yang berpakaian keagungan
dan semarak, a 104:2 yang
berselimutkan b terang c seperti kain, yang membentangkan d langit e seperti tenda, f 104:3 yang
mendirikan kamar-kamar loteng-Mu g di air, h yang menjadikan awan-awan i sebagai kendaraan-Mu, j yang bergerak di atas sayap angin,
k 104:4 yang
membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, l dan api yang menyala m sebagai pelayan-pelayan-Mu, 104:5 yang
telah mendasarkan bumi n di atas tumpuannya, o sehingga takkan goyang untuk
seterusnya dan selamanya. 104:6 Dengan
samudera p raya Engkau telah menyelubunginya;
q air telah naik r melampaui gunung-gunung. 104:7 Terhadap
hardik-Mu s air itu melarikan diri, lari
kebingungan terhadap suara guntur-Mu, t 104:8 naik
gunung, turun lembah ke tempat yang Kautetapkan u bagi mereka. 104:9 Batas
v Kautentukan, takkan mereka lewati,
takkan kembali mereka menyelubungi bumi. =======================================================
Alam merupakan ciptaan Tuhan yang sangat indah. Melalui alam, Tuhan memberikan pengajaran kepada kita mengenai siapakah Dia dan manusia. Dia adalah Sang Pencipta, sedangkan manusia adalah ciptaan yang dikasihi-Nya. Saat kita sungguh-sungguh menikmati dan memerhatikan alam, kita dapat merasakan kekaguman kepada Tuhan. Kekaguman tersebut membawa jiwa kita bersyukur dan mulut menaikkan pujian, sebagaimana yang dialami oleh pemazmur.
Mazmur 104 adalah mazmur pujian kepada Tuhan. Pujian itu didasarkan pada kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam semesta secara teratur dan memberikan makna bagi kehidupan manusia di dunia ini. Saat manusia bertanggung jawab menjaga dan memelihara dunia ini, berarti manusia telah merawat keharmonisan relasi dengan Allah melalui ciptaan-Nya. Inilah yang disebut kesatuan yang utuh antara Allah, manusia, dan alam. Itu sebabnya, pemazmur menyatakan sukacitanya kepada Tuhan (1).
Kebesaran Tuhan terwujud dalam kemuliaan-Nya (1-2) dan kuasa-Nya (3-9). Dalam kemuliaan-Nya, kebesaran Tuhan tergambarkan melalui terang yang semarak dan langit yang membentang. Begitu semarak dan luas membentang, tak seorang pun yang dapat mengukur batas kebesaran Allah. Demikianlah pemazmur menggambarkan kebesaran Tuhan yang mulia.
Dalam kuasa-Nya, kebesaran Tuhan diperlihatkan dengan gambaran awan-awan sebagai kendaraan-Nya (3), angin sebagai pesuruh-Nya (4), nyala api sebagai pelayan-Nya (4). Begitu besarnya kekuasaan Tuhan sehingga Ia mampu mendasarkan bumi hingga tak goyah (5) dan menyelubunginya dengan samudera raya (6). Air pun taat pada hardikan-Nya (7-8) dan batasan yang ditentukan-Nya (9).
Langit, terang, air, awan, api, samudera raya, semuanya itu seakan-akan menjadi saksi bisu dari kebesaran. Karena alam semesta merefleksikan kemuliaan Tuhan. Marilah kita bersyukur karena kita memiliki Allah yang Mahabesar, baik dalam kemuliaan-Nya maupun kuasa-Nya. Syukur kepada Allah atas kebesaran-Nya![MFS]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar