Sabtu, 14 September 2019

Kabar Baik 21 Sep 2019 : TANPA NODA


TANPA NODA

"Sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya,... supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela" (Efesus 5:25-27).

Kita menyandang nama Kristen. Marilah kita setia pada nama ini. Menjadi seorang Kristen berarti menjadi seperti Kristus. Itu artinya mengikuti Kristus dalam penyangkalan diri, mengangkat tinggi bendera kasih-Nya, menghormati Dia dengan perbuatan dan perkataan yang tidak mementingkan diri. Dalam kehidupan orang Kristen sejati tidak ada tentang diri sendiri—diri sendiri itu mati. Tidak ada sifat mencintai diri sendiri dalam kehidupan yang dijalani Kristus selagi di dunia ini. Membawa sifat kita, Ia menjalani kehidupan sepenuhnya diabdikan bagi kebaikan orang lain....

Dalam perkataan dan perbuatan para pengikut Kristus harus murni dan tulus. Di dunia ini—dunia yang penuh ketidakadilan dan kerusakan moral—orang Kristen harus menyatakan sifat-sifat Kristus. Semua yang mereka lakukan dan katakan bebas dari kecintaan diri. Kristus ingin menghadirkan mereka kepada Bapa "tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, "dimurnikan oleh kasih karunia-Nya, menampilkan keserupaan dengan Dia.

Dalam kasih-Nya yang besar, Kristus menyerahkan Diri-Nya Sendiri bagi kita. Ia memberikan Diri-Nya bagi kita untuk memenuhi keperluan jiwa yang berjuang dan bergumul. Kita harus menyerahkan diri kepada Dia. Bilamana penyerahan ini sudah sepenuhnya, maka Kristus dapat menyelesaikan pekerjaan yang Ia telah mulai bagi kita oleh penyerahan Diri-Nya Sendiri. Kemudian Ia bisa membawakan bagi kita pemulihan yang sempurna.

Kristus menyerahkan Diri-Nya Sendiri bagi penebusan umat manusia, agar semua orang yang percaya pada-Nya dapat memiliki kehidupan kekal. Mereka yang menghargai pengorbanan agung ini, menerima dari Juruselamat, yang paling berharga dari semua hadiah—hati yang bersih. Mereka memperoleh pengalaman yang lebih berharga daripada emas atau perak atau batu-batu permata. Mereka duduk bersama di dalam Kristus di tempat surgawi, menikmati sukacita dan kedamaian dalam persekutuan dengan Dia, yang hanya dapat diberikan oleh Dia saja. Mereka mengasihi Dia dengan hati dan pikiran dan jiwa dan kekuatan, karena menyadari bahwa mereka adalah warisan yang telah dibeli dengan darah-Nya. Pandangan rohani mereka tidak disuramkan oleh kebijakan duniawi atau angan-angan duniawi. Mereka satu dengan Kristus sebagaimana Dia satu dengan Bapa.

Tidakkah Anda berpikir bahwa Kristus menghargai mereka yang hidup sepenuhnya bagi Dia? Tidakkah Anda berpikir bahwa Ia mengunjungi mereka, sebagaimana Yohanes kekasih, yang demi Dia berada di tempat-tempat sukar dan sulit? Ia menemukan orang-orang-Nya yang setia, dan mengadakan persekutuan dengan mereka, menghibur dan menguatkan mereka.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...