Jumat, 07 April 2017

Pendalaman ALkitab : Maelatih Tubuh untuk Taat

Matius 26:36-46

Melatih Tubuh untuk Taat

26:36 Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." 26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus p  serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih 1  dan gentar, 26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, q  seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku. r " 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini s  lalu 2  dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki. t " 26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? u  26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: v  roh memang penurut, tetapi daging lemah." 26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! w " 26:43 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. 26:44 Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. 26:45 Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya x  sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. 26:46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."
======================================================

Setiba di Getsemani, Yesus menempatkan delapan murid-Nya untuk duduk agak jauh (36), tetapi Petrus, Yakobus, dan Yohanes diajak untuk menyertai-Nya berdoa (37). Sambil berbagi kesedihan-Nya yang sangat mendalam (lih. 27:46), Yesus meminta ketiga murid-Nya menemani-Nya berdoa sambil berjaga-jaga (38; lih. 40, 41). Dalam doa-Nya, Yesus memohon agar cawan murka Allah tidak diminum-Nya. Namun, Ia tidak mau memaksakan kehendak-Nya, melainkan memasrahkan kepada kehendak Bapa apa yang terjadi atas diri-Nya (39).

Ketika Yesus menemui ketiga murid-Nya, Ia menemukan mereka tertidur. Sekalipun gagal menemani-Nya dalam keadaan terjaga, kepada mereka Ia kembali meminta untuk menemani-Nya berdoa hanya satu jam saja (40), khususnya berdoa bagi pencobaan dari kelemahan kedagingan, yakni rasa kantuk (41).

Isi doa Yesus selanjutnya persis sama dengan yang pertama (42, 44). Dua kali pula Yesus mendapati ketiga murid-Nya tertidur (43, 45). Ironis, bagaimana mereka bisa siap siaga terhadap kehendak Bapa jika mereka tidak mampu mengalahkan rasa kantuk? (45). Akhirnya Yesus membangunkan dan mengajak mereka pergi sebab Sang Pengkhianat sudah datang (46).

Kita semua mengakui bahwa setiap orang memiliki kelemahan. Terkadang kelemahan dipakai alasan untuk tidak menaati kehendak Tuhan. Dalam hal ini, Yesus memberikan teladan bahwa kondisi apa pun tidak membuat diri-Nya terpulas, melainkan tetap terjaga, bergumul, dan berdoa untuk menemukan kehendak Bapa-Nya dalam ketaatan.


Marilah kita memerhatikan segala peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dengan kesadaran sambil berdoa apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan. Dalam kerendahan hati dan ketaatan, Tuhan pasti menyatakan apa yang dikehendaki-Nya. Sebab itu, Marilah kita melatih diri melalui disiplin rohani dan pakailah tubuh kita menjadi alat yang terlatih dalam menaati kehendak-Nya. [RH]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...