Selasa, 11 April 2017

Pendalaman Alkitab : Allah yang dapat Diandalkan

Mazmur 102:13-29

Allah yang dapat Diandalkan

Tetapi Engkau, ya TUHAN, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu tetap turun-temurun. Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama TUHAN, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu, bila TUHAN sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya, sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.
Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji TUHAN,
sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi,
untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,
supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,
apabila berkumpul bersama-sama bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan untuk beribadah kepada TUHAN. Ia telah mematahkan kekuatanku di jalan, dan memperpendek umurku.
Aku berkata: "Ya Allahku, janganlah mengambil aku pada pertengahan umurku! Tahun-tahun-Mu tetap turun-temurun!"
Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.
Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah; tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.
Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram, dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.

==================================================================
Pernahkah Anda merasa kewalahan dalam menghadapi persoalan hidup, namun ditolong oleh Tuhan sehingga membuat Anda kagum dengan cara Allah memelihara dan mengatur hidup kita melewati berbagai kesulitan hidup? Itulah yang dirasakan oleh pemazmur dalam mazmur ini.

Pada awal dari mazmur kita melihat betapa sengsara hati pemazmur dan bagaimana ia mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan. Ia merasa lemah lesu dan sengsara (1), merasa jauh dari Tuhan (2-3), penuh kesesakan dan merasa hancur (4-7), gelisah dan dicela sepanjang hari (8-10), serta mengira Tuhan marah kepadanya dan menghukumnya (11-12). Pemazmur sudah kewalahan dengan persoalan hidup yang menimpanya. Namun dalam situasi yang membuat pemazmur frustrasi, ia tidak meninggalkan Tuhan. Ia memilih memandang dan memercayai Tuhan.

Hal apa yang membuat pemazmur yakin dan menaruh kepercayaannya kepada Tuhan walau ia berada dalam situasi yang membuatnya frustrasi? Pertama, pemazmur memercayai bahwa Allah itu kekal dan berkuasa (13-25). Allah seperti itu tidak dibatasi dan dipengaruhi oleh waktu. Kemahakuasaan-Nya memungkinkan Allah menetapkan segala sesuatu yang terjadi seturut dengan waktu dan kehendak-Nya. Karena Ia mahakuasa, maka kita dapat mengandalkan Dia sepenuhnya.

Kedua, pemazmur memercayai bahwa Allah itu ada dan tidak berubah (26-29). Keberadaan Allah tidak dipengaruhi oleh zaman yang terus-menerus berubah (26) dan Ia kekal adanya (27). Dari dulu sampai sekarang, Allah tetap sama, baik dalam hal kebaikan, kuasa, maupun kasih-Nya (28-29). Itu sebabnya, kita dapat senantiasa mengandalkan Allah sebagai gunung batu kita.


Pemahaman kita tentang siapakah Allah sangat memengaruhi cara kita menyikapi berbagai persoalan hidup. Bersyukurlah kepada Allah yang kekal, berkuasa, dan tak berubah. Sebab kita dapat mengandalkan lengan Allah yang kuat sebagai sandaran yang kukuh dalam kehidupan kita. [MFS]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...