28:1 Orang fasik lari, w walaupun tidak ada yang mengejarnya, x tetapi orang benar merasa aman seperti singa y muda. 28:2 Karena pemberontakan negeri banyaklah penguasa-penguasanya, tetapi karena orang yang berpengertian dan berpengetahuan tetaplah hukum. 28:3 Orang miskin yang menindas orang-orang yang lemah adalah seperti hujan deras, tetapi tidak memberi makanan. 28:4 Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, tetapi orang yang berpegang pada hukum menentangnya. 28:5 Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN 1 mengerti segala sesuatu. 28:6 Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku z jalannya, sekalipun ia kaya. 28:7 Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi orang yang bergaul dengan pelahap mempermalukan ayahnya. a 28:8 Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, b mengumpulkan itu untuk orang-orang c yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah. d 28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian 2 . e 28:10 Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, f tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan. 28:11 Orang kaya menganggap dirinya bijak, tetapi orang miskin yang berpengertian mengenal dia. 28:12 Jika orang benar menang, banyaklah pujian g orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri. h 28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya 3 i tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya j dan meninggalkannya akan disayangi. k 28:14 Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
==============================
Dalam kehidupan kita, sering kali seperti pemazmur dalam mazmur 73. Kita mengeluh bahwa orang fasik hidup dengan makmur, sedangkan orang benar selalu mendapat malapetaka dan kesulitan (Mzm. 73:3-14). Dengan mata iman, kita dapat mengamini apa yang diajarkan nas hari ini, bahwa orang fasik akan mendapatkan malapetaka karena Allah kita adalah Allah yang adil.
Orang fasik akan lari, walau tidak ada yang mengejarnya. Sebaliknya, orang benar merasa aman seperti singa muda (1). Orang fasik seolah-olah kelihatan hidup tenang dan senang, namun kehidupan mereka jauh dari perasaan tenang. Mereka terus-menerus dikejar oleh perasaan takut. Karena pada kedalaman hatinya, mereka tahu pada akhirnya akan menanggung konsekuensi atas dosa mereka.
Tidak hanya orang kaya yang menindas orang lemah, tetapi juga orang miskin ada yang menindas sesamanya yang miskin dan lemah (3). Tindakan tersebut bukan saja salah, tetapi juga tidak akan hasil apapun. Ibarat hujan deras yang menghanyutkan segala sesuatu sehingga tidak ada makanan.
Allah adalah Hakim yang tidak hanya memutuskan perkara dengan adil, tetapi juga Hakim yang membela orang benar dan menolak orang fasik. Ayat 8 mengatakan bahwa Allah akan membuat orang fasik memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang. Pada akhirnya, Allah memberikan hartanya kepada orang benar yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah. Ini jelas terlihat dalam kitab Ester di mana Haman, orang Agag, yang sangat kaya merupakan seteru orang Yahudi. Ia berniat menghancurkan seluruh suku orang Yahudi. Akhirnya, Allah memberikan hartanya kepada Ester (Est. 8:1). Jadi, orang fasik akan jatuh ke dalam lubangnya sendiri, sedangkan orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan (10).
Jadi, orang fasik akan menerima ganjaran atas kefasikan mereka. Walaupun hidup mereka terlihat makmur dan bahagia, tetapi kita harus melihat dengan iman bahwa hidup mereka sedang menuju kehancuran. [IT]
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar