Manusia Menajamkan Sesamanya
27:15 Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik o
pada waktu hujan.
27:16
Siapa menahannya menahan angin, dan tangan kanannya menggenggam minyak.
27:17
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
27:18 Siapa memelihara pohon ara akan memakan buahnya, p dan siapa menjaga tuannya akan dihormati. q
27:19
Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan
manusia itu.
27:20 Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, r demikianlah mata manusia s
tak akan puas.
27:21 Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, t dan orang dinilai menurut pujian 1
yang diberikan kepadanya.
27:22
Sekalipun engkau menumbuk orang bodoh dalam lesung, dengan alu
bersama-sama gandum, kebodohannya tidak akan lenyap dari padanya.
27:23 Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, u
perhatikanlah kawanan hewanmu.
27:24 Karena harta benda tidaklah abadi. v
Apakah mahkota tetap turun-temurun?
27:25
Kalau rumput menghilang dan tunas muda nampak, dan rumput gunung
dikumpulkan,
27:26
maka engkau mempunyai domba-domba muda untuk pakaianmu dan
kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang,
27:27
pula cukup susu kambing untuk makananmu dan makanan keluargamu, dan
untuk penghidupan pelayan-pelayanmu perempuan.
==============================
Sudah menjadi rahasia umum apabila para isteri sering mengeluh dan mengomel. Nas hari ini menyatakan betapa isteri yang demikian seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan. Tiris merupakan hujan rintik-rintik yang pada dirinya tidak menganggu. Masalahnya adalah hujan itu terus berlangsung. Demikian pula isteri yang suka mengeluh dan bertengkar menjadi sangat melelahkan, karena tidak ada orang yang dapat menghentikannya. Apa yang dikeluhkannya bukan merupakan masalah besar, tetapi tidak berhenti mengeluh menjadi hal yang sangat mengganggu.
Manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk berelasi. Karena itulah pada waktu penciptaan, Allah mengatakan "tidak baik kalau manusia itu sendiri saja" (Kej. 2:18). Itu sebabnya perintah utama Allah adalah mengasihi Allah dan sesama. Bagi manusia yang sudah jatuh dalam dosa, mengasihi bukan hal yang mudah. Itu alasannya mengapa Allah perlu terus mengasah dan membentuk kita. Alat dan sarana yang efektif Allah pakai dalam membentuk kita adalah orang di sekitar kita.
Ayat 17 mengatakan, "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." Karena itu, ketika Allah mengizinkan orang-orang yang menjengkelkan menimbulkan berbagai masalah bagi kita, itu berarti Allah ingin mengasah karakter kita semakin menyerupai Kristus. Perhatikan bahwa kedua besi tersebut akan menjadi lebih tajam apabila besi menajamkan besi. Dengan demikian, Allah membentuk dan mengasah semua orang dalam relasi apapun, baik diri kita maupun orang yang berelasi dengan kita.
Pengasahan karakter lainnya diberikan melalui pujian. Ibarat kui dipakai untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas (21). Jika kita dapat menerima pujian dengan bijak dan tidak sombong, kita menjadi orang yang lebih matang dan bijaksana. Tujuan Allah hanya satu, yaitu kita menjadi semakin serupa dengan Tuhan kita Yesus Kristus (Rm. 8:29). Marilah kita merelakan diri dibentuk oleh Allah melalui orang-orang yang ada di sekitar kita. [IT]
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar