Rabu, 30 Desember 2015

BS | Seperti Kacang Lupa Kulitnya | Mikha 6:1-8

6:1 Baiklah dengar firman yang diucapkan TUHAN 1 : Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, m  dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu! 6:2 Dengarlah, n  hai gunung-gunung, pengaduan o  TUHAN, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab TUHAN mempunyai pengaduan p  terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara q  dengan Israel. 6:3 "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu 2 ? Dengan apakah engkau r  telah Kulelahkan? s  Jawablah Aku! 6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir t  dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan u  dan telah mengutus Musa v  dan Harun w  dan Miryam x  sebagai penganjurmu. 6:5 Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak, y  raja Moab, dan apa yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa yang telah terjadi dari Sitim z  sampai ke Gilgal, a  supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan b  keadilan dari TUHAN." 6:6 "Dengan apakah aku akan pergi menghadap c  TUHAN dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? d  6:7 Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, e  kepada puluhan ribu curahan minyak? f  Akan kupersembahkankah anak sulungku g  karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku h  sendiri?" 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu 3 : selain berlaku adil, i  mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati j  di hadapan Allahmu? k "

====================================================================
Nubuat Mikha seolah-olah memperlihatkan ketidakmengertian Allah terhadap perilaku Israel: "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku! Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu" (Mi. 6:3-4). Nada pengaduan Allah akan pelbagai perbuatan Israel tampak getir. Terlihat nada heran karena Israel telah lupa akan sejarah bangsanya sendiri. Mereka seperti kacang lupa kulit.
Israel agaknya lupa bahwa--dengan kuasa Tuhan--Bileam yang awalnya berencana memberikan kutukan, ternyata malah memberkati Israel. Bileam sendiri mengaku kepada Balak, bahwa dia tak sanggup mengucapkan kata-kata kutukan kepada bangsa Israel. Bileam berkata kepada Balak, "Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan, sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel" (Bil. 23:22-23).

Untuk semuanya itu, Mikha dalam nubuatnya menyatakan bahwa Allah tidak pernah menuntut kurban bakaran dari umat-Nya, melainkan "berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah" (Mi. 6:8). Sejatinya berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan bersikap rendah hati merupakan wujud kehidupan umat yang telah diselamatkan Allah dan mengalami persekutuan dengan-Nya.


Berlaku adil berarti umat Israel harus tegas menyatakan yang benar sebagai benar dan yang salah sebagai salah. Mencintai kesetiaan berarti umat Israel harus setia dengan komitmen yang telah diambilnya, apa pun kondisinya. Rendah hati berarti umat Israel senantiasa ingat bahwa hidup yang dijalaninya merupakan anugerah Allah semata, bukan karena jerih lelah mereka sendiri sehingga mereka tak perlu sombong. Panggilan untuk berlaku adil, setia, dan rendah hati juga diperuntukkan bagi orang percaya masa kini! [YMI]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...