Kejadian
25:1-18
Tanpa masa
lalu tak ada masa kini. Berdamai dengan masa lampau kita yang pahit akan
memampukan kita hidup sejahtera pada masa kini. Penulis Kitab kejadian mencatat
bahwa setelah kematian Abraham, Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi (11).
Kisah sumur
Lahai-Roi pastilah mengingatkan banyak orang pada masa itu pada kisah pelarian
Hagar dari Sarai yang telah menindasnya (lih. Kej. 16:1-14).. Kisah sumur Lahai-Roi mengingatkan orang
kembali pada kesalahan Abraham ketika mengambil Hagar sebagai istri, kesalahan
Sarai yang telah menindas Hagar, dan penderitaan Hagar sebagai korban dari
rancangan karena ketidakpercayaan Abram dan Sarai. Namun demikian, kisah sumur
Lahai-Roi juga mengingatkan orang pada kasih Allah kepada Hagar. Allah meminta
Hagar untuk kembali kepada Sarai nyonyanya dan berjanji bahwa keturunan akan
menjadi sangat banyak. Kisah sumur Lahai-Roi juga mengingatkan orang bahwa pada
akhirnya Hagar dan Ismael pun diusir oleh Abraham dan Sara. Kisah sumur
Lahai-Roi memperlihatkan kelemahan manusiawi sekaligus kasih Ilahi.Kita tidak tahu pasti bagaimana perasaan Ishak ketika menempatkan kemahnya dekat sumur Lahai-Roi itu.Tetapi agaknya, Ishak sendiri telah berdamai dengan semua kisah kegagalan generasi sebelumnya dalam diri Abraham, Sara, dan Hagar. Ya, Hagar pun tidak luput dari kesalahan karena dia memandang rendah nyonya ketika dia mengandung Ismael. Tak ada asap tanpa ada api bukan? Yang pasti, kisah sumur Lahai-Roi memperlihatkan bahwa kasih Allah adalah untuk semua orang, baik Abraham, Sara, maupun Hagar. Mungkin itu pulalah yang ada di benak Ishak saat tinggal di sana.
Tak hanya itu, kisah kematian Abraham memperlihatkan kepada kita bagaimana Ishak dan Ismael bersama-sama menguburkan Abraham dalam gua Makhpela (9). Ismael agaknya telah berdamai dengan masa lampau. Meski diusir oleh bapaknya sendiri, Ismael pun tetap menghormati Abraham selaku orangtua dan menguburkannya.
Sudahkah kita berdamai dengan masa lampau kita? [YM]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar