Kamis, 07 Januari 2016

BS | Doa dan Kerja | Markus 1:35-39

1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa m  di sana. 1:36 Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; 1:37 waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." 1:38 Jawab-Nya:"Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang. n " 1:39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat o  mereka dan mengusir setan-setan. p 


===================================

Ignatius dari Loyola pernah menuliskan, "Berdoalah seperti segalanya bergantung kepada Allah, dan bekerjalah seperti segalanya bergantung kepadamu." Dalam kehidupan kristiani, doa dan kerja tidak dapat dipisahkan. Tidak ada yang satu dianggap lebih penting daripada yang lain.

Dalam pelayanan-Nya, Yesus memperlihatkan harmonisasi antara doa dan kerja . Yesus pasti sangat sibuk dan lelah dalam pelayanan- Nya. Saking sibuknya, sering kali Yesus dan murid-murid-Nya tidak memiliki waktu untuk beristirahat karena terus diikuti oleh orang banyak, atau ada orang yang memanggil-Nya untuk dilayani. Meski begitu, Yesus selalu menyediakan waktu untuk berdoa hingga saat- saat terakhir pelayanan-Nya.

Pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, Yesus sudah pergi untuk berdoa di tempat sunyi (35). Doa memampukan Yesus untuk fokus pada tugas dan misi- Nya (36-37). Karena itu Yesus tidak menanggapi kalimat dari Simon dan kawan-kawan yang mengikuti-Nya. Setelah berdoa, Yesus mengajak para murid-Nya bekerja memberitakan Injil di seluruh Galilea.
Meski Yesus adalah Allah, Ia tetap berdoa kepada Bapa sebelum melakukan pelayanan-Nya. Dalam berdoa, Ia memperoleh kekuatan baru untuk melayani. Melalui doa, Yesus fokus menjalankan tugas pemberitaan Injil, bukan menikmati perhatian atau kerumunan orang banyak. Yesus meluangkan waktu terbaik-Nya untuk berkomunikasi dengan Bapa dalam doa di pagi hari. Di tempat sunyi itu Ia berdoa dan disegarkan untuk melakukan pelayanan-Nya. Tidak heran apabila Ia begitu bersemangat memberitakan Injil ke berbagai kota di Galilea, mengajar di rumah-rumah ibadat, dan mengusir setan-setan (38-39).


Dalam konteks masa kini, hidup kita mungkin penuh dengan berbagai kesibukan pelayanan, pekerjaan, studi, dan lainnya. Namun sebagai anak-anak Tuhan, adakah kita menyediakan waktu untuk berdoa dan menikmati relasi dengan-Nya? Melalui doa, kita dapat bekerja dan melayani dengan fokus dan benar demi kemuliaan-Nya. [MFS]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...