semoga pagi ini membaw damai sejahtera dan sukacita dari Tuhan Yesus Kristus,
berikut saya bagikan kesaksian kesembuhan,
semoga memberikan berkat dan kekuatan. Amin
Henny Warrow – Sembuh dari Tumor Saluran Kantung Kemih.
Saya seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4
orang anak dan semua sudah berumah tangga dan tempat tinggal mereka berpencar,
hanya 1 orang saja yang tinggal di Jakarta. Sedangkan suami saya adalah seorang
pensiunan Angkatan Darat dan dia sudah meninggal dunia. Saya berjemaat di GPIB di
daerah Cibubur.
Sakit yang saya alami ini terjadi sudah 2 tahun
yang lalu. Suatu hari, saya mendapat giliran untuk menjadi tempat kebaktian
Persekutuan Rumah Tangga dari gereja saya. Saya merasa sangat senang sekali.
Sehari sebelumnya, saya mulai membenahi rumah supaya rapi. Dan pada hari H-nya,
pagi hari, saya mulai sibuk di dapur untuk menyiapkan hidangan karena akan
kedatangan tamu. Saya memasak dan membuat kue-kue sendiri karena di rumah tidak
ada pembantu. Saya sibuk sendiri di dapur sampai saya pun lupa untuk makan.
Anak saya, Rita namanya, sepulang dari tempat
kerjanya datang ke rumah untuk membantu saya. Selesai kebaktian Persekutuan
Rumah Tangga, dia ikut merapikan dan mencuci semua perabot yang telah dipakai.
Setelah selesai semua, malam harinya, saya mulai
merasakan badan saya tidak enak, kepala terasa pusing dan tidur pun tidak
terasa nyaman. Saya hanya berpikir bahwa saya kecapekan karena seharian bekerja
keras di dapur.
Beberapa waktu kemudian, saya merasa ingin ke
kamar mandi untuk buang air kecil. Saat saya melihat bahwa air kencing saya
berdarah, saya sempat kaget dan shock. Saya berpikir masa saya mendapat haid
tidak mungkin sebab saya sudah berusia 68 tahun. Seketika itu juga, dalam
kondisi lemah, saya berteriak memanggil-manggil anak saya : “Rita………Rita…….
Tolong Mami……..! “ Anak saya datang dan kaget melihat apa terjadi pada diri
saya. Lalu saya dipapah ke kamar tidur. Dan saat itu darah terus mengalir
sampai saya berkali-kali mengganti pembalut sampai tak terhitung jumlahnya. Karena,
banyaknya darah keluar, akibatnya tubuh saya terasa lemas sekali.
Keesokan harinya, bulan Maret 2005, saya merasa
tubuh saya drop sekali dan wajah saya kelihatan pucat lalu anak saya membawa
saya berobat ke RS PAD Gatot Subroto di daerah Senen, Jakarta Barat. Saya
langsung dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat [UGD]. Setelah itu saya diperiksa
di bagian kebidanan. Setelah dokter memeriksa saya, dokter mengatakan bahwa
saya bukan mengalami sakit pendarahan. Saya dikembalikan ke ruang UGD dan
ditangani oleh dokter spesialist penyakit dalam. Saat itu saya tidak dirawat
inap karena semua kamar penuh. Tindakan awal yang diambil oleh dokter yaitu
menghentikan dulu pendarahannya dengan cara memberi saya beberapa macam obat
untuk diminum. Sesampai di rumah, saya hanya bisa berdoa dan berserah
sepenuhnya kepada Tuhan, hanya Dia pengharapan dalam hidup saya.
Besok paginya, saya diantar oleh anak saya
kembali ke RS guna menjalani pemeriksaan seperti : foto rontgen untuk
seluruh anggota tubuh dan juga USG. Dari hasil pemeriksaan foto rontgen,
seperti : paru-paru, jantung dan sebagainya, dokter menyatakan bagus tidak ada
penyakit. Tetapi dari hasil USG, dokter mengatakan bahwa terdapat tumor pada
buli-buli saluran kantung kemih dan harus dioperasi dengan cara laser. Mendengar
kata operasi, saya merasa begitu takut. Berkat dukungan semua anak-anak dan
juga teman-teman segereja, saya menjadi tenang.
Saya menunggu jadwal operasi selama 1 minggu di
rumah, pendarahan saya mulai berhenti tetapi tubuh saya masih terasa lemah dan
saya tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa. Saya hanya terbaring saja dan
sesekali duduk. Pada tahun 2005, ada seorang hamba Tuhan dari KPPI datang ke
rumah. Kira-kira pada tahun 2004, saya pernah datang ke KPPI dan sembuh dari
sakit katrak. Maka dari itu, ketika seorang hamba Tuhan kembali datang ke
rumah, saya merasa sangat bersukacita. Ketika hamba Tuhan tersebut kembali
mengundang dan mengajak saya datang ke KPPI, tanpa berpikir panjang saya
langsung mengiyakan ajakannya.
Saya datang ke KPPI, dalam kondisi pendarahan
mulai berhenti tetapi tubuh masih lemah. Sepanjang kebaktian, saya memuji-muji
Tuhan dengan penuh sukacita. Saat Firman Tuhan disampaikan, iman saya semakin
dibangkitkan. Pada saat tantangan doa kesembuhan, saya maju untuk didoakan oleh
seorang hamba Tuhan. Saat didoakan saya merasa ada aliran yang mengalir di
seluruh tubuh saya. Saya percaya bahwa saya pasti sembuh.
Dua hari kemudian, saya kembali ke RS PAD Gatot
Subroto untuk menjalani rawat inap guna menjalani pemeriksaan menghadapi
persiapan operasi. Siang hari setelah bertemu dengan dokter, beliau mengatakan
bahwa saya mulai malam ini menjalani puasa untuk operasi besok siang sekitar
pkl. 14.00 WIB. Sekitar pkl. 10.00 WIB, saya mulai berganti baju operasi dan
dibawa ke kamar operasi. Saya hanya bisa berdoa dan memohon Tuhan ikut campur
tangan dalam operasi nantinya. Saya hanya dibius lokal pada tubuh saya yaitu
tubuh bagian bawah saja.
Sebelum melakukan operasi, tim dokter terlebih
dahulu mengadakan pemeriksaan kembali pada tubuh saya. Setelah beberapa lama,
saya diperiksa, saya mendengar pembicaraan tim dokter bahwa tumor pada
buli-buli kantung kemih saya sudah tidak ada lagi. Dan yang terlihat hanya
bekas-bekasnya saja berupa warna kemerah-merahan dan itu harus dibersihkan. Dan
dokter menyatakan bahwa saya tidak jadi dioperasi. Puji Tuhan……….! Tuhan Yesus
telah sembuhkan saya.
Saya sangat bersyukur atas mujizat kesembuhan
yang Tuhan telah kerjakan dalam hidup saya. Dia sungguh sangat ajaib. Sekarang
saya dapat berkativitas kembali seperti semula.
Sumber : http://kppi.or.id
Video kesaksian : https://www.youtube.com/edit?video_referrer=watch&video_id=xqqqnO8bU9M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar