Equiping people to Know, Grow and Show God Love. Menjangkau Yang Tidak Terjangkau.
Selasa, 28 Februari 2017
Kabar Baik 28 Feb 2017
Kebencian seperti zat asam,
merusak wadah yang menyimpannya maupun tempat yang dituangkannya. »nn«
1 Yohanes 3:15 Setiap orang yang
membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa
tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam
dirinya.
Kenapa
pembenci sama dengan pembunuh? Sebab kebencian merusak cinta kasih dan merusak
hubungan yang baik, hubungan suami istri, anak dan orang tua, adik kakak,
persahabatan dan banyak lagi hubungan yang menjadi rusak karena benci.
Bahkan sipenbenci sendiri ikut menjadi rusak, tubuhnya akan
menjadi sakit sakitan, keluarga jadi berantakan bisnispun bisa jadi kacau
balau.
Hidup didunia bagai di neraka, matipun pasti keneraka, sungguh
malang hidup si pembenci, tidak pernah menikmati kebahagiaan dan sukacita dalam
hidupnya.
Bertobatlah sekarang juga, agar hidup kita diberkati dan
berbahagia dibumi dan disurga.
Immanuel.
Selamat memasuki bulan Maret 2017 yang penuh anugrah dan pertolongan Tuhan.
Sabtu, 25 Februari 2017
Kabar Baik 26 Feb 2017
Shalom.
Kita bisa datang kepada Tuhan
bukan karena kelayakan, akan tetapi karena kasih karunia.»IHT«
Roma
11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan
mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi
takutlah!
Ada orang yang sangat GR(gede rasa) dan PD ( percaya diri)
merasa pantas bersanding dengan Tuhan, ada pula orang yang minder (rendah diri)
lalu tidak berani datang pada Tuhan, bahkan menginjak bangku gerejapun tidak
berani.
Sesungguhnya
siapapun kita, sehebat apapun kita atau sebaliknya serendah apapun kita,
sebesar apapun dosa kita....Tuhan tetap mengasihi kita, kasih karuniaNya selalu
berlaku bagi kita semua.
Sebab Tuhan tidak memandang kita dari sudut kelayakan, tetapi
Dia memandang kita sebagai ciptaanNya yang sempurna, hasil karyaNya yang Ajaib.
Pengkhotbah
6:8 Karena apakah kelebihan orang yang berhikmat dari pada
orang yang bodoh? Apakah kelebihan orang miskin yang tahu berperilaku di
hadapan orang?
Dimata Tuhan kita semua sama, tidak ada yang hebat atau yang
kurang, hendaklah yang berlebih jangan menjadi sombong dan yang kurang jangan
menjadi rendah diri atau minder.
Kita ada dan hidup saat ini sebagai anugrah dari kasih karunia
Tuhan, apapun kondisi kita saat ini, bersyukurlah kepadaNya sebab Dia baik,
sungguh baik dan sangat baik bagi kita semua. Amen.
Immanuel.
Kamis, 23 Februari 2017
Kabar Baik 24 Feb 2017
Shalom.
Ketika aku berat untuk memberi
aku lupa, bahwa semua yang aku miliki juga adalah pemberian Allah, sesungguhnya
tidak ada kehebatan apapun yang aku perbuat untuk mengumpulkan semua ini.»nn«
Amsal 10:22 Berkat TUHAN-lah yang menjadikan kaya, susah
payah tidak akan menambahinya.
Seberapa kuat dan hebat energi dan kepandaian yang kita salurkan
dalam berniaga agar menghasilkan harta dan takhta, apapun yang kita lakukan
tanpa seijin Tuhan pasti sia sia.
Kejadian 12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang
besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan
menjadi berkat.
Seandainya kita selalu mengingat ayat ini, maka cara kita
menjalani kehidupan ini pasti berbeda, kita pasti akan lebih memahami bahwa
Tuhan memberkati kita dengan tujuan agar kita bisa jadi berkat bagi orang lain.
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Kita diciptakan Allah dengan maksud dan tujuan melakukan hal
baik yang dikehendakiNya, agar melalui perbuatan kita orang memuji Tuhan.
Sudahkah itu kita lakukan? Bila belum minta kuasa dan kekuatan
kepadaNya agar kita dimampukan untuk hidup sesuai dengan rencana dan
kehendak-Nya. Amen.
Immanuel.
Rabu, 22 Februari 2017
Kesaksian : Sembuh dari Strokr
Sejak tahun 1999, saya sering mengalami
pingsan, karena kepala saya terasa pusing sekali. Pada suatu hari di tahun
1999, ketika saya berjalan hendak pulang ke rumah, tiba-tiba saya terjatuh dan
pingsan. Saya tidak dapat bangun, seluruh tubuh saya tidak bisa digerakkan,
kaku dan saya tidak bisa berbicara sama sekali. Kemudian, saya dibawa ke sebuah
RS di daerah Lampung untuk mendapatkan pengobatan. Dokter mengatakan, bahwa
saya mengalami stroke. Selama ± 3 minggu saya mengalami koma. Dokter
menyarankan, supaya saya dibawa ke Jakarta.
Selama satu bulan dirawat di sebuah RS di Jakarta, kondisi saya tidak mengalami perubahan apa-apa. Saya mengalami kesulitan untuk menelan makanan. Kondisi ini membuat saya sangat menderita dan tubuh saya pun menjadi sangat kurus.
Pada akhir Desember 2003, saya bermimpi bertemu dengan Tuhan Yesus. Ia mendatangi saya, mengulurkan tanganNya dan berkata : “Akan ada orang yang membantumu dan mendatangimu. Aku selalu mengikutimu.”.
Pada suatu hari, seorang hamba Tuhan mendatangi saya di RS. Ia mendoakan dan memberitakan Firman Tuhan kepada saya. Saat itu, saya percaya kepada Tuhan Yesus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat saya secara pribadi.
Beberapa hari sebelum acara KPPI, ada hamba Tuhan yang mengundang saya ke KPPI. Saya begitu antusias untuk ikut, walaupun kondisi saya masih belum bisa berjalan. Saya sangat yakin dan percaya, bahwa saya pasti akan disembuhkan di KPPI.
Pada tanggal 22 April 2004, Hamba Tuhan itu datang menjemput saya. Saya datang dalam kondisi tubuh yang lemah dan kepala pusing. Dengan iman yang teguh, saya memaksa diri untuk berjalan dengan cara dipapah oleh hamba Tuhan tersebut. Suster telah mengingatkan saya, “Kalau terjadi apa-apa pada ibu, pihak rumah sakit tidak akan bertanggung jawab.”
Pada saat puji-pujian dinaikkan di KPPI, saya merasakan kekuatan dan sukacita dari Tuhan. Terlebih saat pujian “Kasih dari Bapa memenuhi tempat ini……”, pada saat itu saya merasakan jamahan Tuhan, seperti ada aliran air yang mengalir di tubuh saya dan membuat kaki saya yang lemah menjadi kuat. Saya mencoba menggerakkan kaki saya yang sudah menjadi normal dan kuat seperti 4 tahun yang lalu. Puji Tuhan !
Pulang dari KPPI, saya kembali ke RS tanpa harus dipapah lagi. Keesokan paginya, sayalah yang berjalan ke ruang praktek dokter. Padahal biasanya, dokter tersebut yang mengunjungi saya di kamar. Dokter memeriksa tangan dan kaki saya dan berkata : “Sudah bagus !”. Untuk meyakinkannya, saya dibawa ke ruang terapi. Saya disuruh mengangkat benda seberat 3 kg dan saya bisa melakukannya. Saya juga mencoba mengangkat beban dengan kaki saya dan saya dapat melakukannya. Dengan tersenyum penuh kekaguman, dokter tersebut mengatakan, bahwa tangan dan kaki saya sudah kuat dan sembuh.
Tuhan luar biasa! Sekarang keyakinan saya akan Tuhan Yesus semakin kuat. Saya sungguh-sungguh percaya, bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Penyembuh segala sakit penyakit. Terpujilah Tuhan. Haleluya ! Amin
Sumber : kppi.or.id
Selama satu bulan dirawat di sebuah RS di Jakarta, kondisi saya tidak mengalami perubahan apa-apa. Saya mengalami kesulitan untuk menelan makanan. Kondisi ini membuat saya sangat menderita dan tubuh saya pun menjadi sangat kurus.
Pada akhir Desember 2003, saya bermimpi bertemu dengan Tuhan Yesus. Ia mendatangi saya, mengulurkan tanganNya dan berkata : “Akan ada orang yang membantumu dan mendatangimu. Aku selalu mengikutimu.”.
Pada suatu hari, seorang hamba Tuhan mendatangi saya di RS. Ia mendoakan dan memberitakan Firman Tuhan kepada saya. Saat itu, saya percaya kepada Tuhan Yesus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat saya secara pribadi.
Beberapa hari sebelum acara KPPI, ada hamba Tuhan yang mengundang saya ke KPPI. Saya begitu antusias untuk ikut, walaupun kondisi saya masih belum bisa berjalan. Saya sangat yakin dan percaya, bahwa saya pasti akan disembuhkan di KPPI.
Pada tanggal 22 April 2004, Hamba Tuhan itu datang menjemput saya. Saya datang dalam kondisi tubuh yang lemah dan kepala pusing. Dengan iman yang teguh, saya memaksa diri untuk berjalan dengan cara dipapah oleh hamba Tuhan tersebut. Suster telah mengingatkan saya, “Kalau terjadi apa-apa pada ibu, pihak rumah sakit tidak akan bertanggung jawab.”
Pada saat puji-pujian dinaikkan di KPPI, saya merasakan kekuatan dan sukacita dari Tuhan. Terlebih saat pujian “Kasih dari Bapa memenuhi tempat ini……”, pada saat itu saya merasakan jamahan Tuhan, seperti ada aliran air yang mengalir di tubuh saya dan membuat kaki saya yang lemah menjadi kuat. Saya mencoba menggerakkan kaki saya yang sudah menjadi normal dan kuat seperti 4 tahun yang lalu. Puji Tuhan !
Pulang dari KPPI, saya kembali ke RS tanpa harus dipapah lagi. Keesokan paginya, sayalah yang berjalan ke ruang praktek dokter. Padahal biasanya, dokter tersebut yang mengunjungi saya di kamar. Dokter memeriksa tangan dan kaki saya dan berkata : “Sudah bagus !”. Untuk meyakinkannya, saya dibawa ke ruang terapi. Saya disuruh mengangkat benda seberat 3 kg dan saya bisa melakukannya. Saya juga mencoba mengangkat beban dengan kaki saya dan saya dapat melakukannya. Dengan tersenyum penuh kekaguman, dokter tersebut mengatakan, bahwa tangan dan kaki saya sudah kuat dan sembuh.
Tuhan luar biasa! Sekarang keyakinan saya akan Tuhan Yesus semakin kuat. Saya sungguh-sungguh percaya, bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Penyembuh segala sakit penyakit. Terpujilah Tuhan. Haleluya ! Amin
Sumber : kppi.or.id
Kesaksian : HARAPAN SEORANG PEMABUK
HARAPAN SEORANG PEMABUK
-Berikut ini adalah kesaksian dari salah seorang misionaris (pendeta dari Korea) yang melakukan pelayanannya di Afrika Selatan-
Ladang misiku adalah suatu wilayah di Naral, yang ada di bagian timur Afrika Selatan. Saat ini, aku bekerja di dua tempat yaitu di suatu daerah perkotaan bernama Kwamashu dan daerah pertanian bernama Ruganda.
Sehubungan dengan kebijaksanaan apartheid yang diberlakukan di Afrika Selatan, banyak daerah perkotaan -- terdiri atas kota- kota mono-ethnis yang didiami orang-orang "campuran" (keturunan dari pasangan yang berbeda ras), orang-orang Indian dan orang-orang berkulit hitam -- berkembang pesat di daerah-daerah pinggiran kota- kota, tempat di mana penduduk asli Afrika (keturunan Eropa) tinggal. Kota Kwamashu terkenal dengan tindak-tindak kekerasan yang terjadi hampir setiap hari sebelum dilangsungkannya pemilihan bersejarah di negara Afrika yang melibatkan setiap ras yang ada di negara tersebut, tepatnya pada tanggal 28 April 1994.
Menyadari resiko yang harus dihadapi karena situasi kekerasan yang ada di Kwamashu, beberapa peristiwa tertentu terus menguatkanku untuk meneruskan pelayanan misi di kota tersebut. Salah satu dari peristiwa-peristiwa tersebut terjadi ketika aku sedang melakukan penginjilan dari rumah ke rumah di sebuah desa di Kwamashu.
Pada sebuah rumah yang aku kunjungi, aku menjumpai dua orang pria sedang minum bersama. Kami mulai berbincang-bincang dan aku memperkenalkan diri kepada mereka sebagai pendeta Korea. Nampaknya mereka tertarik dengan pembicaraan tentang gereja dan mereka mulai melontarkan banyak pertanyaan yang berkaitan dengan kekristenan. Untuk menanggapi rasa ingin tahu mereka, aku mulai mensharingkan Injil -- berita keselamatan yang diberikan kepada mereka melalui pengorbanan Yesus Kristus.
Selain itu aku juga mensharingkan tentang pentingnya berpartisipasi dalam kehidupan bergereja untuk menguatkan dan menumbuhkan ke kedewasaan mereka dalam iman. Meskipun kedua pria tersebut dalam keadaan benar-benar mabuk, mereka mengundangku untuk datang lagi, sebagai ungkapan kerinduan mereka untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang Injil.
Setelah menyelesaikan kunjungan di desa tersebut, aku kembali ke gereja untuk mengadakan PA bersama-sama anggota-anggota gereja lainnya. Begitu aku bersiap-siap hendak pulang setelah PA, salah satu dari dua orang pria peminum yang aku kunjungi tadi datang menghampiriku.
"Misionaris Kim," katanya memanggilku, "Apakah anda memiliki waktu luang malam ini?"
"Saya ingin anda menceritakan lebih banyak lagi tentang Injil kepada saya dan tunangan saya," lanjutnya menjelaskan.
Salah satu anggota gereja yang kebetulan ikut mendengarnya sangat terkejut. Demikian pula aku yang merasa ragu karena Kwamashu bukanlah kota yang aman. Namun demikian, aku terima juga undangan tersebut.
Matahari telah terbenam dan hembusan angin mengantarkan kami memasuki Wilayah "J" di kota Kwamashu -- wilayah yang paling berbahaya di kota Kwamashu. Setelah kami tiba di rumah pria pemabuk itu, dia mulai memperkenalkan anggota keluarganya yaitu ibu, adik, kakak, dan juga tunangannya.
"Ini tunangan saya," katanya kepada saya, "Dulu ia biasa pergi ke gereja yang dipimpin oleh misionaris dari Barat. Bahkan waktu dia kecil, dia juga pernah mengikuti Sekolah Minggu. Tetapi sekarang ia tidak mau melakukannya lagi. Tolong sharingkan Injil kepadanya dan bantulah dia untuk memulai kehidupan kristennya lagi."
Begitu mendengar permintaan tersebut, sebuah doa terucap dalam hatiku, "Oh Tuhan, Engkau sungguh Allah yang Mahakuasa."
Aku benar-benar heran saat melihat bagaimana Allah membuat diriku memiliki keberanian untuk memasuki daerah berbahaya tersebut, sehingga seorang pemabuk dan tunangannya dapat mendengar berita Injil. Aku berdoa memuji Tuhan yang telah mengatur dunia dengan kuasa-Nya.
(Bahan diambil dan diterjemahkan dari: Judul Majalah: Living Life, Volume 3,/ Number 12 Judul Artikel: The Drunkard's Wish Penerbit : Tyrannus/ International Ministry, 1994 Halaman:110)
* * * * *
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. (Lukas 15:7)
Langganan:
Postingan (Atom)
8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI
8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...
-
Intro: A D E A - E A D Kami berkumpul memuji-Mu E A E Menyembah-Mu yang kudus A D Kami be...
-
ROY PONTOH - MARTIR KECIL BERJIWA BESAR by Indriatmo Hari minggu 15 Mei 2011, gereja kami kedatangan tamu istimewa, yaitu ibunda ...
-
WASPADA ROH PEMECAH !!! Galatia 5:19-20, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala...