Selasa, 27 Desember 2016

Renungan Natal : HADIAH SESUDAH NATAL

HADIAH SESUDAH NATAL


Kesaksian berikut ini merupakan satu cerita indah yang dapat Anda sampaikan kepada anak-anak SM Anda. Intinya adalah hadiah Natal tidak selalu harus berbentuk barang, tetapi sedikit tindakan kasih merupakan pemberian terindah bagi seseorang. 
 
Waktu itu bulan Juni. Di luar bunga-bunga berkembang, matahari bersinar, dan saya sedang menikmati sebuah hadiah Natal. 

Pada musim panas yang lalu, Danny, seorang anak di dekat tempat tinggal saya menanyakan apakah ia dapat memotong rumput di halaman saya dengan upah dua dolar. 

Kasihan anak ini, pikir saya, mungkin ia mau mengumpulkan sedikit uang. Ia tidak tahu betapa kecilnya penghasilan seorang pensiunan guru untuk masa inflasi seperti sekarang. Halaman saya kecil. Saya bisa memotong rumput sendiri. Dan dua dolar ongkosnya terlalu besar bagi saya. Saya terpaksa harus menolaknya. 

Lalu musim gugur tiba, disusul musim dingin yang bersalju, dan halaman rumput itu terlupakan. Pada malam Natal saya sedang menggantung sebuah hiasan Natal di pintu, waktu Danny datang lagi. 

"Nah," kata saya sambil tersenyum padanya, "saya rasa halaman rumput itu tidak perlu dipotong hari ini." 

"Saya membawakan sebuah hadiah Natal untuk Anda," katanya, sambil memberikan sebuah sampul surat. Ia tampak sedikit malu dan cepat- cepat pamit pulang. Saya membuka surat itu dan saya tidak akan pernah melupakan isinya, ditulis dengan huruf-huruf yang kekanak-kanakan. 

--- 

Tetangga yang baik: Saya mempunyai hadiah untuk Anda. Musim panas mendatang, saya akan memotongi rumput di halaman rumah Anda sepanjang musim. Selamat Natal. 
(Danny) 

--- 

Danny melakukan lebih dari sekedar memotong rumput di halaman saya pada musim panas itu. Ia telah mengajarkan saya bahwa hadiah yang pantas diberikan ialah memberikan diri sendiri. Natal tahun ini saya mempunyai hadiah untuk tetangga-tetangga saya. Sedikit kebaikan yang dapat saya lakukan bagi mereka sepanjang tahun. 

--- 

Saya harap, seperti saya, mereka semua akan menikmati hadiah Natal dari saya waktu bunga-bunga berkembang dan matahari bersinar. 
(Laura Norman) 

--- 

(Bahan diedit dari sumber:/Judul Buku : Kisah-kisah Nyata Seputar Natal/Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1998/Halaman : 241 - 242/natal.sabda.org) 

* * * * * 

Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Filipi 4:5)

Renungan Natal "IA Menepati JanjiNya".

IA MENEPATI JANJINYA

Peristiwa ini terjadi ketika saya berusia 13 tahun dan sangat sulit bagi saya untuk menceritakannya kepada orang lain pada waktu itu. Tetapi sekarang, 10 tahun kemudian, hal itu menjadi kenangan Natal yang paling tidak bisa saya lupakan. 

Ada 118 pelanggan dalam rute pengiriman koran saya di Morganton, Carolina Utara. Saat hari Natal mendekat, saya mulai membawa kesan "ingatlah pada tukang koran" kepada pelanggan-pelanggan saya. Saya membeli 118 lembar kartu Natal yang murah, lalu menandatanganinya "dari tukang koran Andes", dan beberapa hari sebelum Natal memasukkan kartu ke dalam masing-masing koran. 

Hasilnya cukup memuaskan - bahkan, bisa dibilang spektakuler. Balasan kartu yang biasa adalah uang senilai 1 dolar yang dimasukkan ke dalam amplop bertuliskan "untuk tukang koran." Kecuali terhadap Nyonya Luke Woodbury, seorang janda yang sudah dikenal karena kesalehannya. Nyonya Woodbury sedang berdiri di pintu rumahnya saat saya tiba dengan koran Natal untuknya. 

"Aku ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepadamu, Johnny, untuk kartu Natalmu," ujarnya. "Perbuatan itu sangat baik dan menyenangkan bagi seorang perempuan tua." 

Kehangatan atas ucapannya membuat saya merasa tidak enak. 

"Aku tidak memiliki banyak uang untuk diberikan kepadamu," katanya, sambil menyerahkan beberapa uang receh, "Tetapi aku ingin kamu mengetahuinya: Aku melihatmu setiap hari melewati rumah ini. Setiap hari aku akan berdoa bagimu, Johnny. Aku akan berdoa agar Tuhan menolongmu dan menuntunmu ke mana pun kamu pergi, dan dalam kegiatan apa pun yang kamu lakukan." 

Nyonya Woodbury meletakkan tangannya di atas bahu saya, nyaris seperti sebuah usapan lembut, kemudian ia masuk ke dalam rumahnya. 

Seorang anak berusia 13 tahun cenderung sulit tersentuh oleh pengalaman yang demikian. Saya tidak begitu memikirkan kejadian tersebut pada saat itu. Lagipula saya tidak begitu tertarik dengan hal-hal yang bersifat keagamaan. 

Di tahun-tahun berikutnya, saya melihat Nyonya Woodbury dalam beberapa acara. Ia selalu tersenyum kepada saya dengan cara yang penuh makna. Ketika saya masuk Universitas Duke, saya lupa dengan Nyonya Woodbury hingga... Sampai 2 tahun lalu ketika titik balik dalam kehidupan saya muncul, saat konferensi Persatuan Para Atlit Kristen. Dari seorang Kristen yang asal-asalan, saya melangkah dari kehidupan sehari-hari yang gelap memasuki kehidupan baru yang cemerlang dan penuh sukacita bersama Kristus di tempat itu. 

Segera setelah mengalami pengalaman ini, saya mendapat kesempatan untuk bersaksi di Chattanooga, tempat saya kembali mengevaluasi hidup saya. Saya berbicara tentang betapa beruntungnya saya. Karena sebenarnya saya berusaha sangat keras untuk mendapat nilai rata-rata "C" di perguruan tinggi. Sedangkan dalam hal olahraga sepakbola, selama saya berada di SMU dan pada tahun awal kuliah, saya mengalami masalah dengan kurangnya berat badan dan talenta yang dibutuhkan. Namun, entah bagaimana saya mampu untuk mendapatkan kekuatan atau kemampuan ekstra yang saya perlukan untuk menyelesaikan segala sesuatunya. 

Setelah kebaktian di gereja, seorang perempuan memberitahu saya: "Semua kejadian yang engkau alami bukanlah hanya keberuntungan belaka; sudah pasti engkau memiliki orang-orang yang berdoa dengan tekun untukmu selama ini." 

Ini adalah benar-benar sebuah pemikiran baru. Orang tua saya sudah pasti mendoakan saya. Iman mereka memang selalu kuat. Kemudian saya mengingat Nyonya Woodbury dan janjinya untuk berdoa bagi saya. Betapa banyaknya saya berutang budi kepadanya! 

Beberapa bulan yang lalu saya mengetahui Nyonya Woodbury masuk ke sebuah rumah khusus, tempat ia bisa mendapatkan perawatan khusus. Sebagai penghargaan untuknya - dan untuk semua orang yang tidak mementingkan dirinya sendiri dan bijaksana yang berdoa untuk orang lain - saya menceritakan kisah yang sekarang saya anggap sebagai Natal paling bermakna bagi saya. 

(http://natal.sabda.org/ category/jenis_bahan/ ceritakesaksian/Diambil dari:/Judul asli buku : Guideposts for The Spirit: Christmas Stories of Faith/Judul buku terjemahan : Guideposts bagi Jiwa: Kisah-kisah Iman Natal/Penulis : John Markas/Penerjemah : Mary N. Rondonuwu/Penerbit : Gospel Press, Batam/Halaman:414-418) 

* * * * * 

Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. (Mazmur 12:7)

Minggu, 18 Desember 2016

Misteri Allah, Sang Pencipta

Ayub 38:1-39:33

Misteri Allah, Sang Pencipta

Jika Perjanjian Lama menceritakan kedatangan Tuhan dengan tanda badai, maka penulis Alkitab ingin menggambarkan kemahakuasaan dan kebesaran Allah yang mengatasi apa pun di jagad raya ini. Dia menciptakan alam semesta dan isinya karena kedaulatan-Nya dan mengatur-Nya sedemikian rupa menurut kebijaksanaan-Nya.

Sekarang Tuhan yang menggugat Ayub. Dengan menggunakan sederetan panjang dan beragam pertanyaan, Tuhan mencecar Ayub. Beberapa di antaranya, "Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi?" (Ayb. 38:4); "Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kau tunjukkan tempatnya...?" (12); "Apakah pintu gerban maut tersingkap bagimu atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat?" (17); "Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju atau melihat perbendaharaan hujan batu?" (22); "Dapatkah engkau melepaskan kilat sehingga sabung menyabung sambil berkata kepadamu: "Ya"? (35); "Siapakah yang menyediakan mangsa bagi burung gagak, apabila anak-anaknya berkaok-kaok kepada Allah, berkeliaran karena tidak ada makanan?" (Ayb. 39:3); dan lain sebagainya. Pelbagai pertanyaan ini tidak membutuhkan jawaban ilmiah.

Misteri kehidupan jauh lebih besar dan luas daripada jangkauan akal budi manusia untuk memahami serta merumuskannya. Semestinya, orang percaya menyadari bahwa dalam banyak hal manusia memiliki keterbatasan. Sebaliknya, di sisi lain ada pribadi yang tidak terbatas dan sempurna, yaitu Allah. Tuhan menginginkan manusia membiarkan misteri tersebut sebagai rahasia dan hak Tuhan. Dengan membiarkan sisi Allah yang tak terpahami, kita bukan hanya melihat kemahakuasaan dan kebijaksanaan-Nya yang melampaui akal budi manusia, tetapi juga menerima keterbatasan kita sebagai manusia fana.


Melalui alam semesta dan segala isinya, kita melihat pribadi Allah yang Mahakuasa dan Mahabijak dengan segala misteri-Nya. [SS]

Kabar Baik 19 Des 2016

Shalom.
Menggeser panggilan yang Allah sudah tentukan sama dengan menggeser perlindungan Allah, sebab setiap penyimpangan berarti kita sudah meninggalkan Allah. »William Gurnal«

2 Samuel 6:6-7  Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
Maksud Uza mungkin baik, dia membantu agar tabut Tuhan tidak tergelincir, namun yang baik menurut kita belum tentu baik bagi Tuhan, itu sebabnya kita jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum tahu persis apa itu kehendak Tuhan.

Kita perlu tekun bertahan menjalani jalan yang ditunjukkan Allah, jangan menginginkan tugas orang lain, pelayanan diluar jalur tidak mendatangkan perkenanan Tuhan.
Sangat berbahaya melaksanakan apa yang bukan tugas kita atau mengabaikan tugas karena melihat tugas orang lain lebih baik atau lebih sesuai dengan keinginan kita.
Apapun alasan raja Saul untuk mempersembahkan korban mendatangkan murka Tuhan, atau mengabaikan tugas seperti Yunus atau korah yang ditelan bumi ?

Kekeliruan yang disebabkan oleh kecongkakkan dan rasa tidak puas atas tugas yang ditentukan membuat kita lari seperti Yunus, padahal akan lebih baik bertumbuh bila tetap berada dihabitat kita.
Perhatikan dengan seksama, jangan sampai kesombongan keangkuhan karena merasa lebih malah menghancurkan kita, ingat kasus Miryam dan Harun, semua kita pasti dipakai Tuhan, tetapi ijinkan Dia yang mengaturNya agar perhimpunan kita menjadi sinergi yang tidak terbantahkan oleh siapapun juga.


Immanuel.

Sabtu, 17 Desember 2016

Kabar Baik 18 Des 2016

Shalom.
Hanya dengan pendidikan dan cita cita, kita akan tumbuh menjadi suatu bangsa. »Dewi Sartika«

Hosea 4:6  Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Menjadi orang percaya adalah anugerah terbesar dalam hidup kita, bahkan setiap orang percaya diangkatnya menjadi anggota kerajaan Allah, sebagai bagian dari anggota kerajaan Allah kita harus memiliki sikap hati yang benar.

Kejadian 21:18  Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." 

Kata Tuhan yang pertama ialah 'bangunlah' yang berarti harus punya kemauan untuk mengalami perubahan kearah yang lebih baik.

Kata Tuhan yang kedua 'angkatlah' jangan takut dan kuatir, apalagi minder bersama Tuhan kita pasti sanggup untuk melakukan apapun juga.

Kata Tuhan yang ketiga 'bimbinglah' yang berarti kita harus mau diajar dan belajar supaya kita menjadi lebih baik dan lebih bijaksana.

Sebagai umat pilihan Allah hiduplah dalam ketekunan iman yang teguh, jangan lalai dan serampangan sebab Tuhan mencari kesempurnaan.

Yakobus 1:4  Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.


Selamat beribadah dan selamat melayani Tuhan kita. Immanuel.

Mendambakan Kasih Setia Tuhan

Mazmur 89:38-52

Mendambakan Kasih Setia Tuhan

Salah satu ciri khas pemazmur adalah ungkapan perasaannya secara terbuka dan jujur. Keterbukaan itu terkadang ditafsir sebagai sikap yang kurang ajar atau kurang santun dan hormat kepada Tuhan. Terkadang bentuknya seperti gugatan dengan kalimat yang sarkastis. Salah satunya adalah Mazmur 89 yang menjadi renungan pada hari ini.

Perasaan pemazmur mewakili kondisi umat Allah yang terbuang diungkapkan dengan kalimat yang tajam dan menggugat. Ayat 39-46 menjadi bentuk pengakuan akan kemahakuasaan dan kedaulatan Tuhan atas hidup umat-Nya. "Tetapi Engkau sendiri menolak dan membuang, menjadi gemas kepada orang yang Kauurapi, (Engkau) membatalkan perjanjian dengan hamba-Mu..." (39-40a) dan "Engkau menghentikan kegemilangannya, dan tahtanya Kaucampakkan ke bumi. Kau pendekkan masa mudanya, Kauselubungi dia dengan malu" (45-46). Pengakuan ini menjadi ungkapan kepahitan bahwa dirinya tidak berdaya. Kebanggaan bangsa Yahudi sebagai umat Allah beserta kota, Bait Suci, dan Taurat hancur dan lenyap. Harga diri mereka sirna dengan hancurnya Yerusalem dan Yehuda.
Peristiwa pembuangan menjadi tanda hilangnya martabat umat Tuhan. Mereka mengaku sudah tidak berdaya. Satu-satunya yang dapat membangkitkan kembali daya hidup mereka adalah Tuhan. Bagian akhir Mazmur 89 merupakan appeal umat kepada Tuhannya. Mereka sadar jika semuanya adalah akibat dosa mereka. Tetapi, "berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau bersembunyi terus menerus, berkobar-kobar murka-Mu laksana api?...betapa sia-sia Kauciptakan semua anak manusia!" "Di manakah kasih setia-Mu yang mula-mula, ya TUHAN, yang telah Kaujanjian dengan sumpah kepada Daud demi kesetiaan-Mu?" (47, 48, 50). Karena relasi yang intim dengan Tuhan, umat berani mengungkapkan perasaannya dengan jujur.


Tuhan tidak pernah menolak mendengar segala keluh kesah dan kepahitan umat-Nya yang diungkapkan secara jujur kepada-Nya. [SS]

Diamlah dan Dengarkanlah Allah!

Ayub 37:1-24

Diamlah dan Dengarkanlah Allah!

Dalam Ayub 37:14 tertulis: "Berilah telinga kepada semuanya itu, hai Ayub, diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah". Demikianlah nasihat Elihu kepada Ayub setelah dia memperlihatkan segala keperkasaan Allah dalam ciptaan-Nya. Perkataan Elihu mungkin terlalu keras untuk orang sekelas Ayub, yang dinyatakan Allah sendiri sebagai pribadi yang saleh dan takut akan Allah. Namun demikian, dibalik kata-kata kerasnya, agaknya dia berupaya mengingatkan Ayub akan keterbatasan manusia dan mengajaknya untuk berdiam diri dan memerhatikan keajaiban-keajaiban yang diperlihatkan Allah.

Berdiam diri memang bukan perkara mudah. Karena berdiam diri sering tampak statis dan terlihat tidak berbuat apa-apa. Berkata-kata setidaknya membuat orang merasakan diri sebagai pengendali. Jika berdiam diri terasa dikendalikan, maka berkata-kata membuat orang merasa mengendalikan keadaan.

Bagi Elihu, berdiam diri akan memampukan manusia lebih cermat memahami alam, juga Allah
yang menciptakan semuanya itu. Berdiam diri akan membuat manusia lebih mampu mengenal Allah. Berdiam diri akan membuat dia tidak sibuk lagi dengan kata-katanya sendiri, dan akhirnya mendengar suara Allah.

Semasa hidup, Bunda Teresa pernah membagikan kisah perjumpaannya dengan seorang imam dan teolog India. Peraih hadiah Nobel perdamaian itu berkata, "Saya mengenal beliau sangat baik, dan saya berkata kepadanya, 'Romo, Anda berbicara tentang Allah sepanjang hari. Alangkah dekatnya Anda dengan Allah!' Dia menjawab, 'Saya mungkin berbicara terlalu banyak tentang Allah, tetapi saya mungkin berbicara terlalu sedikit kepada Allah.' Dan kemudian dia menjelaskan, 'Saya mungkin mengutamakan begitu banyak kata dan mungkin mengutarakan begitu banyak kata, tetapi jauh di lubuk hati saya tidak punya waktu untuk mendengarkan. Padahal dalam keheningan hatilah, Allah berbicara kepada kita.'" Ya, diamlah dan dengarkanlah Allah! Dari situ kita bisa lebih mengenal Allah dan memuliakan-Nya! [YM]

Baca Gali Alkitab 7

Ayub 37:1-24
Allah Israel adalah Allah yang Mahabesar dan Mahamulia. Suaranya seperti guruh dan guntur. Segala yang terjadi dalam alam semesta merupakan hasil karya tangan-Nya yang ajaib. Tanpa pemeliharaan-Nya atas ciptaan, manusia tidak berdaya melangsungkan kehidupannya di dunia. Itu sebabnya Allah ditakuti oleh semua orang.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang Elihu rasakan tentang kebesaran Allah (1)?
2. Bagaimana Elihu menggambarkan suara Allah (2-5)?
3. Apa yang Allah lakukan ketika Ia bersabda (6-13)?
4. Apa saran Elihu terhadap Ayub (14)?
5. Apa gugatan Elihu kepada Ayub (15-21)?
6. Apa gambaran Elihu terhadap kehadiran Allah (22-24)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa yang Anda pelajari dari perkataan Elihu mengenai kebesaran Allah?
2. Allah bukan hanya Mahabesar, tetapi juga Mahabijak. Mengapa Elihu mengatakan seperti itu?
Apa respons Anda?
1. Setelah mengetahui keagungan Allah, apa yang Anda ingin katakan kepada-Nya dalam doa?
2. Dalam hikmat-Nya, tiada dosa sekecil apa pun yang dapat disembunyikan dari-Nya. Jika Anda melakukan pelanggaran, apa pengakuan dosa Anda?

Pokok Doa:
Memuji akan kebesaran Allah yang telah menopang dan menuntun hidup kita.

Pertobatan yang Menyembuhkan

Ayub 36:1-33

Pertobatan yang Menyembuhkan

Elihu masih meneruskan serangannya secara halus kepada Ayub. Meskipun pernyataan yang diberikan Elihu kepada Ayub terkesan positif dengan kalimat yang menguatkannya untuk menjalani penderitaan dengan sikap iman yang tepat. Jika dilihat secara saksama, pernyataan Elihu memiliki motif negatif yang bertujuan menjatuhkan mental Ayub.

Kali ini Elihu memanipulasi sikap Tuhan yang prihatin terhadap kesejahteraan orang yang berbuat dosa dan memberinya kesempatan untuk bertobat. Ia mengatakan bahwa Allah tidak ingin seorang pun menderita-dan dalam pikirannya bahwa penderitaan selalu diakibatkan oleh perbuatan dosa-melainkan ingin "menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas tahta, sehingga mereka tinggi martabatnya" (7). Bukan hanya terbebas dari penderitaan, tetapi juga kembali menjadi manusia yang bermartabat.

Seandainya ada teguran, itu dimaksudkan untuk memuliakan pribadi yang ditegur, "Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai akhir tahun-tahun mereka" (11) Sayang sekali, sikap positif dari Tuhan ini tertutup dengan rentetan panjang kalimat-kalimat sindiran yang menusuk secara tidak langsung kepada Sang Sahabat yang sedang menderita.

Hati yang menyimpan kemarahan membuat orang mati dalam kebebalannya, bahkan pada usia yang masih muda (12-14). Teriakan kesakitan tidak dapat melepaskan orang dari penderitaan berat sebagai akibat dari dosanya. Karena itu, satu-satunya jalan adalah kembali ke jalan Tuhan. Ia mengembalikan lagi kesegaran seperti tanah tandus yang disiram oleh air hujan yang segar; atau terang pada kegelapan (27-30). Jadi, jika Elihu memiliki iktikad baik, seharusnya bacaan berakhir pada 36:31. Karena motifnya kurang baik, muncullah murka Tuhan di akhir perikop ini.


Menyadari kesalahan, mengakuinya dengan jujur kepada Tuhan, lalu berbalik ke jalan yang benar akan melegakan dan menyembuhkan jiwa. [SS]

Allah yang Berdaulat dan Bijaksana

Ayub 34:1-37

Allah yang Berdaulat dan Bijaksana

Elihu menyatakan kebenaran yang lain, yaitu Allah berdaulat melakukan apa saja dan Ia tidak pernah melakukan kesalahan apa pun dalam menilai seseorang dan tindakannya. Allah tidak pernah 'berlaku curang' (10) karena Ia Mahaadil dan Mahakuasa (12). Bagi Elihu, keadilan Allah itu mutlak dan siapa pun tidak dapat menggoyahkan-Nya. Manusia hanya bisa menerima, mengamini, dan merasakannya dalam kehidupannya tanpa dapat mengajukan protes. Saking mutlaknya kedaulatan Allah sampai-sampai "...Ia menarik kembali Roh-Nya dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu" (14-15).
Dalam hal ini, Elihu melihat Allah hanya berhenti pada satu titik, yakni Ia berdaulat dan adil. Secara tersirat, ia hendak mengatakan bahwa Allah pasti membenarkan orang yang berlaku benar dan memberinya pahala. Allah yang sama juga menurunkan azab atau sengsara kepada mereka yang melakukan kejahatan, sekalipun seseorang berupaya menutupi perbuatan jahatnya (21-22). Di sini, kita melihat Allah yang Mahakuasa dan Mahaadil memberikan hukuman yang setimpal untuk semua pelaku kejahatan.

Untuk hal yang positif, Elihu menyatakan secara tidak langsung, namun untuk hal yang negatif ia menyatakannya dengan terus-terang. Dengan lugas, ia hendak mengatakan bahwa malapetaka dan sakit penyakit yang diderita Ayub merupakan hukuman Tuhan yang disebabkan oleh semua kejahatan yang dilakukannya. Secara bertahap, ganjaran ini akan berakhir dengan kematian yang mengerikan (23-25). Karena itu, Elihu menasihati Ayub untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengakui kesalahannya. Hanya dengan cara ini, Ayub dapat terlepas dari kesengsaraan yang menimpa hidupnya. Sebab bagi Elihu, penderitaan Ayub adalah hukuman Tuhan atas dosa-dosanya.

Tuhan memiliki kedaulatan penuh, ketegasan, dan keadilan. Tetapi, Ia juga mempunyai kebijaksanaan yang tidak terjangkau akal budi manusia. Karena itu, jangan main hakim sendiri terhadap sesama. [SS]

Allah yang Kreatif

Ayub 33:1-33

Allah yang Kreatif

Elihu hendak meyakinkan Ayub bahwa pendapatnya diilhami oleh hikmat Allah. Sebab itu, ia menyatakan bahwa perkataannya "keluar dari hati yang jujur" (3-4) dan bukan sekadar "merasa lega" (32:20). Dalam hal ini, Elihu sedang menyalahgunakan ajaran yang benar untuk menyalahkan pembelaan diri Ayub.

Allah punya banyak cara kreatif untuk menyatakan rencana dan kehendak-Nya kepada umat-Nya. Elihu menyatakan bahwa Tuhan dapat menyatakan diri-Nya melalui mimpi (15; bdk. Mat. 1:20, 2:12 kepada orang Majus dan 2:13, 19 pada Yusuf). Sesungguhnya, Elihu hanya ingin menyatakan bahwa penderitaan berat yang dialami Ayub harus dilihat sebagai salah satu cara Allah berkomunikasi untuk menyatakan kehendak, kedaulatan, dan kekuasaan-Nya terhadap Ayub. Ternyata, Ayub tidak peka memahami cara kerja Allah (19a). Karena itu, Ayub membutuhkan malaikat Allah sebagai mediator untuk menyatakan jalan yang benar dan mendoakannya agar Ayub terlepas dari penderitaan (23-24).
Tentu saja melalui penderitaan seseorang dapat berjumpa dengan Tuhan. Dalam penderitaan ada makna rohani yang mendorong seseorang melakukan pengakuan akan kebergantungan kepada kemahakuasaan Tuhan semata. Karena itu, tidak ada seorang pun diperbolehkan melakukan generalisasi terhadap penderitaan seseorang sebagai akibat dari dosa atau kejahatan yang dilakukannya. Tidak selalu penderitaan disebabkan oleh perilaku jahat seseorang. Selalu ada kemungkinan bahwa penderitaan seseorang terjadi akibat kesalahan atau kejahatan orang lain. Contohnya, bukankah Yesus mengalami penderitaan dan Ia menerimanya sebagai 'salib' yang harus dipikul-Nya.

Allah dapat berbicara kepada kita melalui pengalaman hidup yang konkret. Ada kemungkinan bahwa Ia hendak menunjukkan pemeliharaan-Nya, atau pun menegur supaya kita tidak jatuh semakin dalam.

Setiap saat Tuhan berharap dapat berkomunikasi secara kreatif dengan umat-Nya melalui Alkitab. [SS]

Allah Sumber Hikmat

Ayub 32:1-22

Allah Sumber Hikmat

Elihu berpegang pada pendapat umum yang menganggap bahwa seseorang yang berumur lanjut pasti berhikmat dan tidak demikian halnya dengan orang muda (6). Pandangan ini lazim karena orang yang lanjut umur diyakini memiliki banyak pengalaman karena dianggap sudah makan asam garam kehidupan.

Elihu mempunyai paradigma sendiri. Ia menyakini bahwa 'roh Allah yang di dalam manusia dan nafas Yang Mahakuasa' (8) yang memungkinkan seseorang berhikmat. Karena itu, ia berpendapat bahwa "hanya Allah yang dapat mengalahkan dia [Ayub], bukan manusia" (13). Dalam hal ini, pemikiran Elihu benar karena hikmat dalam hidup orang beriman tidak boleh didasarkan pada akal budi manusia, panjangnya usia, kekuasaan, dan kekayaan yang dimiliki manusia. Sebab, hikmat adalah pemberian Allah yang berharga dan tidak ternilai.

Meskipun Elihu menyatakan kebenaran bahwa hikmat berasal dari Allah, tetapi penulis kitab ini menyatakan alasan mengapa Elihu bersikeras untuk mengemukakan pendapatnya. Alasan utamanya adalah "supaya merasa lega" (20). Kalimat tersebut hanya bersifat emosional belaka. Sebenarnya, motif terselubung Elihu adalah menyalahkan dan mengalahkan Ayub ketimbang menimbulkan kesadaran sahabatnya. Dengan berani, Elihu memanipulasi pandangan yang benar untuk menguatkan posisinya yang sedang berdebat dengan Ayub. Malahan, ia berani bersumpah apabila pendapatnya tidak benar, maka "...Pembuatku akan mencabut nyawaku" (22).

Alih-alih menguji apakah motif Elihu saat ia mengutarakan pendapat sesuai dengan hikmat Tuhan atau tidak. Sebagai anak-anak Tuhan, sebaiknya kita menguji terlebih dahulu pendapat atau pandangan yang diutarakan tentang diri sendiri, orang lain, atau Tuhan dan karya-Nya melalui hikmat-Nya dan disertai dengan doa.


Sebelum suatu pendapat atau pernyataan dilontarkan kepada orang lain, hendaknya pandangan tersebut diuji terlebih dahulu, apakah sesuai dengan ajaran Alkitab atau tidak, sebelum dinyatakan secara terbuka. [SS]

Kabar Baik 17 Desember 2016

Shalom.
Tangan yang meraihmu ketika kamu terjatuh akan lebih berharga dari seribu tangan yang menyalamimu ketika kamu berhasil. »nn«
Yesaya 59:1  Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
Hidup adalah anugrah dan kasih karunia, tekanan seberat apapun jangan sampai kita menjadi tawar hati, sebab tangan Tuhan tetap menyertai kita selamaNya.
Dia sangat mengenal seluruh aspek hidup kita, bahkan mengetahui setiap jengkal jalan hidup kita, oleh sebab itu bersyukurlah kepadaNya sebab pemeliharaanNya begitu luar biasa bagi kita.
Percayalah bagi kita yang takut akan Dia, sebab tangan Tuhan yang selalu melindungi dan memelihara hidup kita.
Yosua 4:24  supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu."
Immanuel.

I Salam,
Yayasan Anggur Baru Ministry
PAUD Anggur Baru | Gerakan Sentuhan Kasih | SMS Firman Tuhan | Layanan Doa | Kabar Baik
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
Equipping people to Know, Grow and Show God Love's.
Rek. Bank Pelayanan : (Mandiri) 108-001-1625564; (BCA) 808-5044-032; (BRI) 0159-01-009253-53-2

Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0852-78144777 | Twitter : @YABMinistry

Rabu, 14 Desember 2016

Kabar Baik 14 Des 2016

Shalom.

Tanpa perjuangan takkan ada kemerdekaan, tegar dan satukan tekad, untuk semangat merdeka.
»SisingamangarajaXII«

Efesus 6:12  karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Waktu percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat kita semua sudah dimerdekakan, akan tetapi untuk mempertahankan kemerdekaan itu kita harus berjuang.
Perjuangan kita bukan melawan yang kelihatan, tetapi yang tidak kelihatan, terutama keinginan daging kita.

Matius 26:41  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Penguasa kegelapan menjadi pengumpan yang baik agar kita jatuh kedalam pencobaan, bila kita tidak mau berjuang untuk berjaga jaga, maka kita pasti akan kalah lalu menjadi pecundang.
Jadi hidup adalah perjuangan, kita tidak boleh lengah sedikitpun, sebab ada singa yang siap menerkam dan menghancurkan hidup kita.


Immanuel.

Allah Berempati

Ayub 35:1-16

Allah Berempati


Rupanya Elihu mau menanggapi sikap Ayub yang membela diri dan menyatakan bahwa ia tidak berbuat jahat, meskipun Ayub tidak tahu mengapa dirinya mengalami azab Tuhan. Kalimat "Apakah kelebihanku bila aku berbuat dosa" (3b) harus dipahami dalam konteks penalaran metode logika. Misalnya, seseorang bisa menjadi kaya raya karena Tuhan memberkatinya. Tuhan hanya memberkati orang-orang yang diperkenan-Nya. Orang yang diperkenan-Nya adalah orang-orang saleh seperti Ayub (1:1-5). Ayub menjadi kaya raya karena ia adalah orang yang 'taat beribadah'. Jadi dalam imajinasi Elihu, seolah-olah Ayub berkata mustahil Tuhan memberkati hidupnya dengan berlimpah-limpah jika ia melakukan banyak kejahatan.

Kalau motivasi Elihu tulus dalam rangka mengajak Ayub melakukan introspeksi diri, seharusnya kalimatnya berbunyi, "Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kau lakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kau buat terhadap Dia? Jikalau Engkau benar, apakah yang kau berikan kepada Dia? Atau apa yang diterima-Nya dari tanganmu?" (6-7). Kenyataannya, Elihu mengutamakan asumsi negatif ketimbang hal yang positif. Di sini kalimat Elihu bernada tendensius. Artinya, seakan-akan Elihu berempati kepada Ayub dengan cara mengedepankan sifat Allah yang empatik dan berbelas kasihan. Padahal, Elihu memakai cara halus untuk "memaksa" Ayub mengakui kejahatannya agar sahabatnya mendapatkan pengampunan Allah.

Allah bukanlah Pribadi yang acuh tak acuh, sebaliknya Ia adalah Allah yang peduli dengan kondisi kita. Meski umat-Nya telah berdosa kepada-Nya, asalkan datang di hadapan-Nya dan mengaku segala pelanggaran dengan hati yang tulus dan jujur, maka Ia akan memberikan ampunan. Inilah makna positif dari kalimat negatif Elihu pada Ayub 35:13-16, walau kebenaran ini dipakai dengan motif yang salah oleh Elihu untuk memojokkan sahabatnya, Ayub.

Allah adalah Pribadi yang berbelas kasihan. Ia rindu umat-Nya dapat hidup dalam damai sejahtera-Nya. [SS]

Minggu, 13 November 2016

Persembahan Yang Benar

Roma 12:1-8

Persembahan yang Benar

Apa pun agama dan kepercayaannya, manusia biasanya memberikan persembahan kepada Pribadi yang disembahnya. Caranya bermacam-ragam sesuai dengan aturan dan ketentuan yang diterima dan disepakati bersama oleh kelompok kepercayaan masing-masing. Persembahan itu bisa berbentuk uang, harta benda, hasil bumi, termasuk di dalamnya waktu dan talenta. Semuanya itu baik kalau dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan. Tetapi, Paulus mengajak warga jemaat di Roma untuk mempersembahkan seluruh tubuh sebagai persembahan yang hidup.
Sebagai orang Yahudi, apalagi kaum Farisi, Paulus terbiasa mempersembahkan kurban. Apa pun yang dipersembahkan, entah kambing atau domba, atau lembu, semuanya harus tanpa cacat, bahkan tidak boleh luka. Anehnya, semua persembahan (kalau binatang, kecuali burung merpati) harus disembelih.

Setelah membutuhkan sebelas pasal untuk menjelaskan rencana dan maksud Allah, barulah Paulus menganjurkan, demi kemurahan hati Allah, warga jemaat di Roma untuk menyerahkan tubuhnya bagi Allah kita, sebagai persembahan yang hidup lagi kudus. Kudus berarti secara khusus-bukan untuk tujuan yang lain-kepada Allah. Dan Paulus menegaskan bahwa itulah ibadah yang berkenan (istilah aslinya: yang rohani).


Tak hanya kepada jemaat di Roma, kepada orang percaya abad XXI pun nasihat Paulus ini dialamatkan. Kita diminta menyerahkan tubuh sebagai ibadah yang hidup dan benar. Berarti, kita mengabdikan diri seutuhnya-waktu, tenaga, pikiran, juga harta-kepada Tuhan saja. Dan itu hanya mungkin jika kita mau berubah, yaitu perubahan berdasarkan pembaruan budi. Artinya, setiap saat kita mau berintrospeksi. Berintrospeksi berarti kita mengambil waktu untuk mengevaluasi diri. Evaluasi diri yang baik akan memampukan kita mengambil langkah selanjutnya. Dengan demikian, kita dapat membedakan mana yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna. Itulah ibadah yang sejati-yang sungguh diperkenan Allah. [CC]

Kabar Baik 13 Nop 2016

Shalom. 
Harta bathin adalah hak milik, apapun yang kita berikan ( kebajikan ), bila saatnya tiba akan kita bawa kemanapun kita pergi sekalipun kita sudah mati. » NN«

Kisah Para Rasul 10:1-2, 4  Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah. Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

Kesalehan ialah harta bathin yang kekal, yang bisa kita bawa kemanapun, tapi kita sering terkecoh oleh hal fana ketimbang hal kekal, sebab kefanaan terasa nikmat sedang kekekalan terasa menyakitkan.

Proses bathiniah adalah proses hati yang menggesek seluruh aspek dan gaya hidup kita, sampai kita mencapai kemurnian menurut standartNya Allah.

Gesekan dan proses tidak akan pernah membunuh dan mematikan melainkan membawa kita pada kekekalan, tetapi kenikmatan dunia bisa membuai dan menjerumuskan kita keneraka.

Ibrani 10:22  Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.  

Selamat hari minggu dan selamat beribadah, carilah Tuhan dengan sungguh sungguh itulah yang membawa kita kepada perkenanan Tuhan.


Kamis, 10 November 2016

Kabar Baik 11 Nop 2016

Shalom. 

Kesabaran dan ketekunan yang diimbangi dengan ketelitian dan kerja keras akan melahirkan hasil yang berkuantitas dan berkualitas, semua itu hanya bisa dilalui dengan proses waktu yang panjang bukan spontanitas. »nn«

Pengkhotbah 9:10  Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.

Ketika melihat hasil kita sering kecewa lalu menyalahkan orang lain dan Tuhan, tanpa pernah mengoreksi diri bahwa kita kurang maksimal dalam mengerjakannya.

Galatia 6:7  Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Sesungguhnya segala kondisi kita saat ini adalah hasil dari taburan kita dimasa lampau, jadi bila hasilnya sedikit atau kurang memuaskan jangan pernah cemburu atau irihati kepada orang lain, melainkan terimalah dengan rasa puas diri, sebab itulah hasil terbaik yang Tuhan berikan sesuai dengan kemampuan yang kita lakukan.


Amen. 

Kabar Baik 10 Nop 2016

Shalom. 

Ketika orang lain melihat hambatan pastikan kita memegang harapan. »NN«

1 Tesalonika 1:3  Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

Selalu ada harapan bagi kita yang percaya dan berharap kepadaNya, sebab Dia yang berjanji selalu menggenapi janji janjiNya.

Jangan pernah kendor dalam iman kepadaNya, sebab Dialah Allah kita yang selalu mengasihi dan memelihara kita, Dialah Allah yang memberi nafas kehidupan pada kita semua.

Hambatan apapun yang kita hadapi adalah sebuah proses pendewasaan agar kita tahu, bahwa Allah selalu menolong dan membantu kita dalam setiap kesesakan.

Melalui masalah kita bisa menjadi lebih kuat dan bijak, dalam menjalani hidup ini. Tuhan Yesus memberkati.

I Salam,
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
Equipping people to Know, Grow and Show God Love's.
Rek. Bank Pelayanan : (Mandiri) 108-001-1625564; (BCA) 808-5044-032
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0811-7501009 | Twitter : @YABMinistry
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Pendalaman Alkitab (PA) 10 Nop 2016

PENYELAMATAN ISRAEL (Roma 11:25-36)
Kepada warga jemaat di Roma yang baru bertobat dan menjadi pengikut Kristus, Paulus menegaskan agar mereka rendah hati. Paulus mengingatkan: "Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk" (25).
Inilah rahasia itu: orang Yahudi tidak mau percaya kepada Allah, tetapi mereka tidak akan terus-menerus demikian. Allah telah menentukan berapa banyak orang non-Yahudi yang akan percaya kepada Dia. Jika sudah lengkap, maka orang-orang Yahudi tidak akan lagi menolak untuk percaya kepada Allah. Inilah keyakinan Paulus. Paulus mendasarkan keyakinannya pada Kitab Suci (lih. ay. 26-27).
Keberadaan orang Yahudi yang tidak percaya kepada Allah menjadi berkat tersendiri bagi orang non-Yahudi. Namun, Allah tetap mengasihi umat pilihan-Nya. Allah tidak pernah lupa menepati janji-Nya. Sekali lagi, orang Yahudi yang tidak taat membuat Allah mengampuni orang non-Yahudi yang tidak taat; tetapi nanti Allah pun akan mengampuni orang Yahudi. Baik orang Yahudi maupun non-Yahudi, sama-sama tidak menaati Allah; dan Allah mengampuni mereka. Inilah anugerah yang diberikan Allah kepada mereka.
Karena itulah, Paulus mengajak warga jemaat di Roma untuk memanjatkan syukur kepada Allah (33). Di hadapan Allah, manusia hanya bisa terpana dan mengaguminya dengan penuh hormat. Dengan kalimat retorik, Paulus berseru, "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?" (34-35). Jawabannya memang tidak ada! Manusia hanya bisa mensyukuri apa yang Allah lakukan bagi mereka; yang memang di luar akal pikiran manusia. Sejatinya, itu pun merupakan hal yang wajar karena Allah adalah pencipta segala sesuatu. Satu-satunya yang dapat dilakukan manusia adalah memuji-Nya tiada henti. Haleluya! [CC]

Rabu, 02 November 2016

ISIS MELUMATKAN 250 ANAK-ANAK SAMPAI MATI DI MESIN ADONAN ROTI

Tanda-tanda Akhir Jaman yang sangat jelas, Tuhan Yesus sebentar lagi datang untuk menjemput anak-anakNya yang setia menanti-nantikan DIA.

* * * * *

ISIS MELUMATKAN 250 ANAK-ANAK SAMPAI MATI DI MESIN ADONAN ROTI

dailymail.co.uk -- Alice Assaf, seorang ibu, menceritakan tindakan brutal ISIS yang melumatkan anaknya di mesin adonan roti.

Alice mengatakan anaknya dibunuh 'karena dia disebut George' dan menolak untuk menyebut dirinya dengan nama Muslim.

Dia mengatakan kelompok teror mengincar kota tempat tinggalnya di Suriah sejak dua tahun yang lalu, dan melakukan teror yang mengerikan terhadap penduduk pinggiran kota, membunuh orang dewasa dan anak-anak.

Alice mengatakan dia memohon anaknya untuk mengubah namanya tapi ia menolak dan dipukuli sampai mati dan ditembak oleh militan ISIS.

Dia mengatakan bahwa selama pembantaian, dia dan anaknya berlindung di rumah tetangganya yang beragama Muslim, tetapi dikhianati dan diserahkan pada militan ISIS.

“Kemudian, kami mendengar bahwa militan ISIS menangkap enam orang yang bekerja di toko roti dan membakar mereka di dalam oven,” katanya.

“Setelah itu, mereka menangkap sekitar 250 anak-anak dan melumat hancur mereka seperti adonan di mesin adonan roti.”

Dia juga mengatakan ketika tentara berusaha untuk campur tangan, anak-anak berumur empat tahun dilemparkan dari atas balkon gedung oleh ISIS dalam upaya untuk menakut-nakuti supaya tentara pergi.

Dia juga menceritakan kata-kata terakhir anaknya: "Aku tidak ingin menyembunyikan diri. Mama adalah orang yang mengajari aku untuk mengikuti apa yang dikatakan Kristus, 'barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku di Surga.'

"Saya memohon kepada Tuhan untuk melepaskan anak saya, minta supaya ISIS menembaknya sehingga dia tidak menderita."

Alice menambahkan: "Mereka membawanya ke halaman belakang untuk menembak dan membunuhnya. Mereka membunuhnya karena namanya 'George'.”

Sementara Alice berhasil melarikan diri dari wilayah itu, anaknya dimakamkan di sebuah kuburan massal dan dia tidak tahu keberadaan jenazah anaknya sampai sekarang. 

---

Matius 10:32,33 -- "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Yohanes 16
1. "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
2. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
3. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.
4. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu." 


* * * * *

Kabar Baik 3 Nop 2016

Shalom. 

Hidup dengan integritas atau dengan kejujuran perlu kuasa rohani, karena apa yang benar seringkali tidak populer.»Rick Warren«

Mazmur 119:9  Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

Dunia terobsesi oleh penampilan dan kesan, demi itu semua manusia kehilangan integritas, mereka menyimpang seenaknya, curang, berpikiran dangkal dan tidak menepati janji.

Melakukan kebenaran dengan kuasa sendiri akan membuat kita jenuh dan capek, frustasi dan akhirnya meninggalkan integritas yang sudah kita pertahankan selama ini.

Kita membutuhkan kuasa rohani yang tersembunyi didalam firman Tuhan, dengan kita membaca dan merenungkannya setiap saat akan memberi kekuatan dan kuasa untuk hidup dalam kejujuran yang sesungguhnya.

Tinggalkan kepalsuan yang membuat kita galau, hiduplah dalam kebenaran Kristus, maka hati kita akan dipenuhi damai sejahtera dan sukacita, yang menyingkirkan ketidak pastian menjadi harapan yang pasti. Tuhan Yesus memberkati. 

I Salam,
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
Equipping people to Know, Grow and Show God Love's.
Rek. Bank Pelayanan : (Mandiri) 108-001-1625564; (BCA) 808-5044-032
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0811-7501009 | Twitter : @YABMinistry

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Senin, 31 Oktober 2016

TAHUN AYIN ZAYIN, 5777

“TAHUN AYIN ZAYIN TAHUN PENUAIAN JIWA & TAHUN PEDANG TUHAN SEDANG TURUN!”

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, Mari kita membaca dari Kisah Para Rasul 15:15-18, “Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, yang telah diketahui dari sejak semula.”

DNA daripada gereja kita adalah Restorasi Pondok Daud. Pada waktu Tuhan memanggil saya untuk menjadi hamba-Nya, Dia memberikan kepada saya tugas khusus pada waktu itu dan sampai hari ini tentunya, “Kamu akan menjadi alat-Ku untuk merestorasi Pondok Daud”. Jadi DNA daripada gereja ini, GBI Jl. Jendral Gatot Subroto adalah Restorasi Pondok Daud.
Tuhan Yesus sendiri yang akan merestorasi Pondok Daud, bukan kita! Kita hanya alat-Nya! Untuk apa Tuhan Yesus merestorasi Pondok Daud? Dikatakan bahwa supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku, berarti Restorasi Pondok Daud dilakukan oleh Tuhan Yesus supaya semua bangsa diselamatkan! Bukan hanya untuk orang Yahudi saja seperti waktu itu, tetapi semua bangsa termasuk Saudara dan saya. Tuhan sendiri yang telah menanam GBI Jl. Jendral Gatot Subroto dan Gereja ini adalah milik-Nya. Supaya gereja ini menjadi penuai-penuai jiwa di akhir zaman, maka Saudara dan saya harus terlibat untuk menjadi penuai-penuai jiwa.

Apa yang dimaksud dengan Pondok Daud? • Dalam 25 tahun pertama Tuhan memberikan pengertian bahwa Pondok Daud adalah doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam.

• Memasuki 25 tahun kedua Tuhan tambahkan pengertian Pondok Daud yaitu: Prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang mempunyai gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam dan melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini.

Itu sebenarnya berbicara tentang Daud. Di dalam Alkitab, Daud dikatakan sebagai prajurit yang gagah perkasa dan dia juga adalah seorang pemazmur yang disukai di Israel. Kesenangannya adalah berdoa, memuji, menyembah Tuhan dan dia begitu intim dengan Tuhan. Itulah Daud! Tuhan sendiri berkata, “Aku telah menemukan Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku” (Kisah Para Rasul 13:22). Kehendak Tuhan yang mana sehingga Daud berkenan di hati Tuhan? Alkitab berkata, “Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya” (Kisah Para Rasul 13:36).
Kita juga harus melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini. Apa kehendak Tuhan pada zaman ini? PENTAKOSTA YANG KETIGA! Ini berbicara tentang penuaian jiwa. Penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir akan terjadi sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua.

Apa yang harus kita persiapkan sebagai penuai-penuai jiwa? 1. Kita harus menjadi prajurit Tuhan yang gagah perkasa, yang artinya kita akan banyak melakukan peperangan secara rohani dan kita harus keluar sebagai pemenang!
2. Kita harus hidup dalam penyembahan dan hidup intim dengan Tuhan. Berdoa, memuji, menyembah dalam unity siang dan malam.

TAHUN AYIN ZAYIN – 5777 Menurut kalender Ibrani, periode tanggal 3 Oktober 2016 s/d 20 September 2017 adalah tahun 5777 yang disebut dengan Tahun Ayin Zayin.

AYIN Ayin adalah angka 70 yang berbicara tentang sebuah mata, yaitu mata Tuhan dan juga mata kita. Kalau kita membaca dari Mazmur 32:8 dan Mazmur 33:18, dikatakan bahwa mata Tuhan itu tertuju kepada orang yang takut akan Dia dan yang berharap kepada kasih setia-Nya. Dia mau menasehati, Dia mau mengajar, Dia mau menuntun apa yang harus kita lakukan ke depan ini. Apakah Saudara mau dituntun dan diajar oleh Tuhan? Ini baru bisa kita pahami kalau mata kita senantiasa tertuju kepada Dia. Kalau mata kita tidak tertuju kepada Dia, maka kita tidak akan bisa memahaminya. Saya percaya, orang yang takut akan Tuhan, yang berharap kepada kasih setia-Nya pasti matanya tertuju kepada Dia.

ZAYIN Zayin adalah angka 7; yang maknanya adalah: 

I. PEDANG Sekarang arti daripada pedang adalah: 1. Peperangan Rohani Hari-hari ini kita banyak mengalami peperangan rohani, tetapi Tuhan mau kita keluar sebagai pemenang!
Amsal 24:6 berkata, “Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.” Kalau kita mau berperang, harus ada perencanaan. Kita tidak akan bisa membuat perencanaan kalau kita tidak tahu siapa musuh kita; tentang kekuatan dan kelemahannya. Setelah itu barulah kita bisa membuat perencanaan. Ayat di atas mengatakan bahwa kemenangan tergantung kepada penasihat yang banyak. Saudara ingatlah! Penasihat kita itu adalah Penasihat Yang Ajaib! Namanya Tuhan Yesus Kristus!
Efesus 6:11-13, “….karena perjuangan (peperangan) kita bukan melawan darah dan daging (artinya bukan saudara kita atau sesama manusia), tetapi melawan Iblis dan antek-anteknya! Ini musuh kita dan saudara harus tahu. Jadi kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis dan kamu keluar sebagai pemenang!”
Saudara, kelebihan dan kekuatan Iblis itu adalah tipu muslihatnya. Kita bisa mengalahkannya jika kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah untuk melawan iblis dan kita akan keluar sebagai pemenang!

Dalam menghadapi Peperangan Rohani, kita harus: 

a. Mengenakan SELURUH (bukan sebagian) Perlengkapan Senjata Allah Jadi Saudara jangan menguranginya. Kalau tidak mengenakan keseluruhannya, Saudara pasti kalah!

• Berdiri Tegap Artinya, jangan tawar hati. “Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu” (Amsal 24:10).
• Berikat Pinggang Kebenaran Artinya, hidup benar sesuai Firman Tuhan.
• Berbaju Zirah Keadilan Yaitu, bertindak benar kepada orang lain. Menganggap orang lain lebih daripada kita.
• Berkasut Kerelaan untuk Memberitakan Injil Damai Sejahtera Menginjil itu bukan hanya tugas para Pendeta saja, melainkan juga menjadi tugas Saudara dan saya; di mana saja dalam kehidupan sehari-hari. Menginjil artinya memberitakan tentang Tuhan Yesus. Orang lain dapat melihat Tuhan Yesus dalam kehidupan Saudara, itulah menginjil. Lakukanlah itu setiap hari; baik di tempat kerja, di keluarga (apalagi bila belum segenap keluarga mengenal Tuhan), dan di mana saja kita berada.
• Perisai Iman Dengan perisai iman, kita dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.
• Menerima Ketopong Keselamatan Kita harus yakin bahwa kita sudah selamat. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir; di dalam Warta Gereja itu diulang-ulang pelajaran tentang keselamatan. Tujuannya adalah supaya kita tidak diselewengkan oleh pengajaran-pengajaran macam-macam dan kita mengerti dengan benar arti keselamatan.
• Pedang Roh Saudara lihat, kalau Tuhan Yesus berperang melawan Iblis, Dia selalu berkata, “Ada tertulis…Ada tertulis (lalu disebutkan Firman Tuhan)…” dan Iblis tidak bisa apa-apa. Dia kalah!
• Doa dan Permohonan “Berdoalah setiap waktu di dalam Roh”, ini bisa diartikan berdoa dengan bahasa roh. “Berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,….” Jadi berdoa di dalam roh setiap waktu, permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.

b. Membaca Mazmur 91 Sang Penasihat Ajaib berbicara kepada kita, “Baca Mazmur 91!”. Di situ dengan jelas Tuhan berkata bahwa kalau kita menjadikan Dia pelindungan, sebagai kubu pertahanan dan hati kita melekat kepada Tuhan, barulah kita menang!
Sebab Dia berjanji, “Aku akan meluputkan engkau, membentengi dari sakit-penyakit, panah api dari si jahat, jerat penangkap burung, kedahsyatan malam…”.
Saudara, mungkin setiap kita punya seseorang yang tidak senang dengan kita dan kadang-kadang kita tidak kita sadari, lalu orang itu membuat jebakan-jebakan. Hari-hari ini manusia semakin bertambah jahat. Kita harus benar-benar berhati-hati terhadap jebakan-jebakan atau jerat penangkap burung tadi dan itu hanya bisa jika Tuhan yang melindungi kita, sebab kita sendiri tidak tahu apa dan dimana adanya jebakan itu.
“Kedahsyatan malam” itu berbicara tentang kejahatan-kejahatan, seperti: pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dan bermacam-macam lainnya. Dan Tuhan akan melindungi kita asalkan kita:
• Menjadikan Dia tempat perlindungan kita dan kubu pertahanan kita. • Memiliki hati yang terus menerus melekat kepada-Nya.

c. Mendengarkan Apa Yang Dikatakan Roh Dalam Wahyu 2 dan 3, pesan Tuhan Yesus kepada 7 sidang jemaat atau 7 gereja-Nya, itu selalu diakhiri dengan kata-kata, “Barangsiapa bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat”. Perhatikan ini benar-benar!
Kadang-kadang ada yang berkata, “Ngomong ini lagi…ini lagi..!”. Hati-hati! Sebab itu adalah Roh Kudus yang sedang berkata kepada jemaat-jemaat. Lakukanlah dalam hidup Saudara; enak ataupun tidak enak. Baru setelah itu, barangsiapa menang, Saudara akan keluar sebagai pemenang dan Saudara akan mendapatkan hadiah!

2. Penderitaan, Bencana, Masa-masa yang sukar, Peperangan 
Pada bulan Juli yang lalu, ketika saya bersama dengan adik saya Pdt. Kristina Faraknimella di Korea, tiba-tiba adik saya melihat ada sebuah pedang besar turun! Dia tidak mengerti kalau tahun ini disebut TAHUN PEDANG. Ayin Zayin adalah Tahun Pedang. Dan Tuhan berkata kepadanya, “Aku akan memisahkan antara kambing dan domba!”. Ini berbicara tentang gereja. Hal ini dikonfirmasikan oleh seorang pendoa syafaat lain pada saat kita mengadakan ulang tahun yang ke-28 di SICC, dia melihat satu penglihatan yang sama, yaitu pedang yang besar sedang turun dan Tuhan katakan, “Aku sedang memisahkan antara holy dan unholy!”.
Gereja Tuhan hari-hari ini akan dipisahkan antara kambing dan domba, holy dan unholy. Dan secara makro, seperti apa yang dikatakan oleh Chuck Pierce bahwa dia melihat Israel ke depan ini akan mengalami masa-masa sulit. Mungkin peperangan dan macam-macam akan terjadi yang mana itu akan berdampak kepada seluruh dunia.
Saudara pegang baik-baik, bahwa hari-hari ini pedang itu berbicara tentang penderitaan, bencana, masa-masa sukar dan peperangan. Ini adalah goncangan! Kita harus tetap berkata, “Tuhan saya tahu, goncangan datang, penderitaan, bencana, masa-masa sukar datang, peperangan, tetapi saya tahu Tuhan tetap beserta saya!”. Amin!

3. Murka Tuhan Gereja Tuhan harus menangkap isi hati Tuhan agar tidak terkena murka-Nya. Lakukan setiap kehendak Tuhan, agar kita tidak mengalami hal-hal yang tidak perlu kita alami. Jangan hanya karena kebebalan kita; karena kita tidak mengerti lalu menolaknya maka kita harus mengalami hal seperti itu.

4. Keruntuhan a. Keruntuhan Ekonomi Pada tanggal 27 September 2016 saya membaca Kompas, disitu dikatakan, “Ekonomi Tiongkok turun, kondisi global terancam!”. Memang ekonomi secara dunia sedang menurun.
b. Keruntuhan Moral Kalau saya melihat moral dari orang-orang yang hidup di akhir zaman ini, rasanya apa yang terjadi di Sodom dan Gomora itu terlalu kecil. Saat ini, kita hanya menunggu saja, sebab kalau kita melihat moral manusia hari-hari ini benar-benar moral Sodom dan Gomora tidak ada apa-apanya.
c. Keruntuhan Rohani Ini adalah kemerosotan dalam pengenalan akan Tuhan. Banyak orang Kristen rajin ke gereja tetapi sebenarnya mereka itu suam-suam kuku. Tuhan Yesus pernah menegor jemaat di Laodikia. Jemaat di Laodikia adalah adalah orang-orang yang kaya. Tetapi Tuhan Yesus berkata, “Kamu ini suam-suam kuku, tidak dingin atau panas, karena kamu sendiri berkata, “Aku kaya, aku sudah memperkaya diriku, aku tidak perlu apa-apa sehingga kamu suam-suam kuku. Dan AKU akan memuntahkan engkau dari mulut-KU!”.
Hari-hari ini semua hal selalu diarahkan kepada hidup sukses, dan hidup sukses dan itu selalu berkaitan dengan uang. Tidak pernah ada seminar yang bertema, “Bagaimana Caranya Meraih Sukses untuk Hidup Kudus”, tetapi selalu tentang: “Bagaimana Meningkatkan Karir Sebagai Bussinessman”, dan lain-lain yang sejenis itu. Semua dipacu ke arah sana sehingga seperti jemaat di Laodikia mereka menjadi suam-suam kuku.


Ingatlah perumpaan tentang seorang penabur. Tuhan Yesus berkata bahwa ada benih yang jatuh di tanah yang banyak semak durinya. Benih itu tumbuh, tetapi pertumbuhannya ini abnormal karena dijepit oleh semak duri. Akibatnya tidak berbuah dan akhirnya mati. Apa yang dimaksud dengan semak duri? Itu berbicara tentang kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan, kenikmatan hidup. Ini berbicara tentang uang. Tuhan Yesus berkata, “Akulah pokok anggur yang benar, Bapa-Kulah pengusahanya, setiap ranting yang tidak berbuah dipotong. Kalau yang berbuah dibersihkan supaya lebih banyak buahnya”. Pada waktu dipotong, ranting itu jatuh ke tanah, menjadi kering dan disapu lalu dibawa ke api untuk dibakar! Hati-hati! Saudara yang dikasihi Tuhan, saya berdoa setiap Saudara hatinya adalah tanah yang subur. Ketika Firman dibagikan, itu akan bertumbuh 30, 60, 100 x lipat.

5. Musim yang Ekstrim Hari-hari ini kita memasuki musim yang ekstrim. Tuhan mau sikap hati kita kepada Tuhan itu ekstrim. Ektrim yang dimaksud sekarang ini adalah ‘gila-gilaan’.
• Di dalam mengejar Tuhan harus ekstrim. • Berdoa, memuji dan menyembah Tuhan itu harus ekstrim! • Baca Alkitab harus ekstrim! • Mendeklarasikan firman-Nya juga harus ekstrim. • Ketaatan kepada Tuhan harus ekstrim! Didalam 2 Korintus 13:11b tertulis, “... usahakanlah dirimu supaya sempurna.” Kita tidak bisa menjadi sempurna kalau kita tidak ekstrim, tidak gila-gilaan dengan Tuhan. Tuhan Yesus akan segera datang. Dia hanya akan menjemput mempelai-Nya. Perhatikan baik-baik! Bukan semua orang yang namanya Kristen, hanya mempelai-Nya yang dijemput!

II. SABAT Zayin berbicara tentang Sabat, perhentian, beristirahat, yang artinya kita harus banyak dalam hadirat Tuhan, intim dengan Tuhan dan hidup dipimpin oleh Roh, melakukan hal-hal yang rohani. Itulah yang Tuhan mau kita lakukan hari-hari ini untuk memasuki musim ini.

III. PENUAIAN Huruf Zayin kuno (×–) menggambarkan alat untuk pertanian yang mirip dengan cangkul untuk membajak dan memotong. Huruf Zayin juga dapat diartikan PENUAIAN. Seorang hamba Tuhan yang bernama Chuck Pierce berbicara tentang Tahun Ayin Zayin sebagai berikut :
• Ini adalah tahun pedang • Ini adalah tahun peperangan • Ini adalah tahun penyembahan • Ini adalah tahun penuaian Saya katakan itu benar dan sama dengan apa yang kita dapatkan tadi itu!

IV. KAIROS TUHAN UNTUK PENUAIAN JIWA Cindy Jacob tanggal 17 Agustus yang lalu ketika berada pada acara “Impact Conference” di Emporium Pluit, Jakarta, dia bernubuat tentang saya sebagai berikut:
“Ini adalah waktu penuaian…ini adalah waktu penuaian! Ini adalah waktu menuai bangsa-bangsa. Dan pesan mengenai Pondok Daud itu akan membuka penuaian di bangsa-bangsa!”. Dan memang tahun 5777 berbicara mengenai waktu atau Kairos Tuhan untuk penuaian jiwa. Haleluya!
V. ZAYIN (7) ADALAH ANGKA 6 (VAV) YANG DIBERI MAHKOTA Naskah klasik dari huruf Zayin digambarkan dengan huruf Vav atau angka 6 yang diberi mahkota di atasnya.
Jadi angka Vav (6) itu adalah angka manusia, artinya manusia yang diberi mahkota. Siapakah Dia? TUHAN YESUS! Di masa penuaian ini, Nama Tuhan Yesus sebagai Raja di atas segala raja, Raja Damai itu akan banyak diperkatakan. Kalau kita mau diberi mahkota, kita wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup!
Tahun Ayin Zayin adalah tahun penuaian jiwa, tahun di mana pedang Tuhan turun dan bagian kita adalah melakukan peperangan rohani. Kita harus keluar sebagai pemenang! Sikap hati kita kepada Tuhan harus ekstrim di mana kita harus lebih banyak di dalam hadirat Tuhan, kita hidup intim dengan Tuhan. Kita percaya, kalau kita lakukan ini semua, Tuhan Yesus akan menganugerahkan mahkota kepada kita!


Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, Minggu – 2 Oktober 2016 di JCC, Senayan.

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...