Jumat, 20 Januari 2017

Iman

I M A N

Seorang pengusaha kaya di sebuah kota memasang pengumuman di seluruh sudut kota. Pengumuman itu berbunyi bahwa jika ada orang yang punya hutang di kota itu datang ke kantor pengusaha tersebut pada hari yang ditentukan antara jam sembilan sampai dua belas siang, maka pengusaha itu akan membayar hutang orang itu.

Wajarlah jika janji sedemikian itu menjadi buah bibir di kota itu.

Hanya sedikit orang yang mempercayai hal itu. Mereka menduga pasti ada jebakan yang dipasang.

Hari itupun tiba. Pengusaha itu duduk di kantornya pada jam sembilan.

Pada jam sepuluh tidak ada seorangpun yang datang. Pada jam sebelas seorang pria tampak berjalan mondar-mandir di luar, lalu melirik sekali-kali pada pintu kantor itu. Akhirnya, dia memberanikan diri membuka pintu itu, memasukkan kepalanya ke dalam dan bertanya:

"Benarkah Anda mau membayar hutang orang yang datang?"

"Benar," kata orang kaya itu.

"Apakah kamu punya hutang?" lanjutnya.

"Tentu punya," jawab orang itu.

"Apakah kamu punya bukti rekening atau surat untuk membuktikannya?"

Orang itu mengeluarkan beberapa surat dan penguasaha itu menuliskan sejumlah uang pada cek untuk membayar hutang itu. Sebelum jam dua belas ada orang lain datang, dan juga mendapat pembayaran hutang mereka. 

Orang-orang di luar tidak bisa mempercayai hal ini ... Tetapi tidak ada waktu lagi bagi mereka untuk meminta agar hutang mereka dibayar.

Jika orang sudah tidak mempercayai lagi kebaikan orang lain, bagaimana mereka bisa mempercayai kebaikan Tuhan? (yTH.Hs)

* * * * * 

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...