Minggu, 13 November 2016

Persembahan Yang Benar

Roma 12:1-8

Persembahan yang Benar

Apa pun agama dan kepercayaannya, manusia biasanya memberikan persembahan kepada Pribadi yang disembahnya. Caranya bermacam-ragam sesuai dengan aturan dan ketentuan yang diterima dan disepakati bersama oleh kelompok kepercayaan masing-masing. Persembahan itu bisa berbentuk uang, harta benda, hasil bumi, termasuk di dalamnya waktu dan talenta. Semuanya itu baik kalau dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan. Tetapi, Paulus mengajak warga jemaat di Roma untuk mempersembahkan seluruh tubuh sebagai persembahan yang hidup.
Sebagai orang Yahudi, apalagi kaum Farisi, Paulus terbiasa mempersembahkan kurban. Apa pun yang dipersembahkan, entah kambing atau domba, atau lembu, semuanya harus tanpa cacat, bahkan tidak boleh luka. Anehnya, semua persembahan (kalau binatang, kecuali burung merpati) harus disembelih.

Setelah membutuhkan sebelas pasal untuk menjelaskan rencana dan maksud Allah, barulah Paulus menganjurkan, demi kemurahan hati Allah, warga jemaat di Roma untuk menyerahkan tubuhnya bagi Allah kita, sebagai persembahan yang hidup lagi kudus. Kudus berarti secara khusus-bukan untuk tujuan yang lain-kepada Allah. Dan Paulus menegaskan bahwa itulah ibadah yang berkenan (istilah aslinya: yang rohani).


Tak hanya kepada jemaat di Roma, kepada orang percaya abad XXI pun nasihat Paulus ini dialamatkan. Kita diminta menyerahkan tubuh sebagai ibadah yang hidup dan benar. Berarti, kita mengabdikan diri seutuhnya-waktu, tenaga, pikiran, juga harta-kepada Tuhan saja. Dan itu hanya mungkin jika kita mau berubah, yaitu perubahan berdasarkan pembaruan budi. Artinya, setiap saat kita mau berintrospeksi. Berintrospeksi berarti kita mengambil waktu untuk mengevaluasi diri. Evaluasi diri yang baik akan memampukan kita mengambil langkah selanjutnya. Dengan demikian, kita dapat membedakan mana yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna. Itulah ibadah yang sejati-yang sungguh diperkenan Allah. [CC]

Kabar Baik 13 Nop 2016

Shalom. 
Harta bathin adalah hak milik, apapun yang kita berikan ( kebajikan ), bila saatnya tiba akan kita bawa kemanapun kita pergi sekalipun kita sudah mati. » NN«

Kisah Para Rasul 10:1-2, 4  Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah. Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

Kesalehan ialah harta bathin yang kekal, yang bisa kita bawa kemanapun, tapi kita sering terkecoh oleh hal fana ketimbang hal kekal, sebab kefanaan terasa nikmat sedang kekekalan terasa menyakitkan.

Proses bathiniah adalah proses hati yang menggesek seluruh aspek dan gaya hidup kita, sampai kita mencapai kemurnian menurut standartNya Allah.

Gesekan dan proses tidak akan pernah membunuh dan mematikan melainkan membawa kita pada kekekalan, tetapi kenikmatan dunia bisa membuai dan menjerumuskan kita keneraka.

Ibrani 10:22  Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.  

Selamat hari minggu dan selamat beribadah, carilah Tuhan dengan sungguh sungguh itulah yang membawa kita kepada perkenanan Tuhan.


Kamis, 10 November 2016

Kabar Baik 11 Nop 2016

Shalom. 

Kesabaran dan ketekunan yang diimbangi dengan ketelitian dan kerja keras akan melahirkan hasil yang berkuantitas dan berkualitas, semua itu hanya bisa dilalui dengan proses waktu yang panjang bukan spontanitas. »nn«

Pengkhotbah 9:10  Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.

Ketika melihat hasil kita sering kecewa lalu menyalahkan orang lain dan Tuhan, tanpa pernah mengoreksi diri bahwa kita kurang maksimal dalam mengerjakannya.

Galatia 6:7  Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Sesungguhnya segala kondisi kita saat ini adalah hasil dari taburan kita dimasa lampau, jadi bila hasilnya sedikit atau kurang memuaskan jangan pernah cemburu atau irihati kepada orang lain, melainkan terimalah dengan rasa puas diri, sebab itulah hasil terbaik yang Tuhan berikan sesuai dengan kemampuan yang kita lakukan.


Amen. 

Kabar Baik 10 Nop 2016

Shalom. 

Ketika orang lain melihat hambatan pastikan kita memegang harapan. »NN«

1 Tesalonika 1:3  Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

Selalu ada harapan bagi kita yang percaya dan berharap kepadaNya, sebab Dia yang berjanji selalu menggenapi janji janjiNya.

Jangan pernah kendor dalam iman kepadaNya, sebab Dialah Allah kita yang selalu mengasihi dan memelihara kita, Dialah Allah yang memberi nafas kehidupan pada kita semua.

Hambatan apapun yang kita hadapi adalah sebuah proses pendewasaan agar kita tahu, bahwa Allah selalu menolong dan membantu kita dalam setiap kesesakan.

Melalui masalah kita bisa menjadi lebih kuat dan bijak, dalam menjalani hidup ini. Tuhan Yesus memberkati.

I Salam,
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
Equipping people to Know, Grow and Show God Love's.
Rek. Bank Pelayanan : (Mandiri) 108-001-1625564; (BCA) 808-5044-032
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0811-7501009 | Twitter : @YABMinistry
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Pendalaman Alkitab (PA) 10 Nop 2016

PENYELAMATAN ISRAEL (Roma 11:25-36)
Kepada warga jemaat di Roma yang baru bertobat dan menjadi pengikut Kristus, Paulus menegaskan agar mereka rendah hati. Paulus mengingatkan: "Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk" (25).
Inilah rahasia itu: orang Yahudi tidak mau percaya kepada Allah, tetapi mereka tidak akan terus-menerus demikian. Allah telah menentukan berapa banyak orang non-Yahudi yang akan percaya kepada Dia. Jika sudah lengkap, maka orang-orang Yahudi tidak akan lagi menolak untuk percaya kepada Allah. Inilah keyakinan Paulus. Paulus mendasarkan keyakinannya pada Kitab Suci (lih. ay. 26-27).
Keberadaan orang Yahudi yang tidak percaya kepada Allah menjadi berkat tersendiri bagi orang non-Yahudi. Namun, Allah tetap mengasihi umat pilihan-Nya. Allah tidak pernah lupa menepati janji-Nya. Sekali lagi, orang Yahudi yang tidak taat membuat Allah mengampuni orang non-Yahudi yang tidak taat; tetapi nanti Allah pun akan mengampuni orang Yahudi. Baik orang Yahudi maupun non-Yahudi, sama-sama tidak menaati Allah; dan Allah mengampuni mereka. Inilah anugerah yang diberikan Allah kepada mereka.
Karena itulah, Paulus mengajak warga jemaat di Roma untuk memanjatkan syukur kepada Allah (33). Di hadapan Allah, manusia hanya bisa terpana dan mengaguminya dengan penuh hormat. Dengan kalimat retorik, Paulus berseru, "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?" (34-35). Jawabannya memang tidak ada! Manusia hanya bisa mensyukuri apa yang Allah lakukan bagi mereka; yang memang di luar akal pikiran manusia. Sejatinya, itu pun merupakan hal yang wajar karena Allah adalah pencipta segala sesuatu. Satu-satunya yang dapat dilakukan manusia adalah memuji-Nya tiada henti. Haleluya! [CC]

Rabu, 02 November 2016

ISIS MELUMATKAN 250 ANAK-ANAK SAMPAI MATI DI MESIN ADONAN ROTI

Tanda-tanda Akhir Jaman yang sangat jelas, Tuhan Yesus sebentar lagi datang untuk menjemput anak-anakNya yang setia menanti-nantikan DIA.

* * * * *

ISIS MELUMATKAN 250 ANAK-ANAK SAMPAI MATI DI MESIN ADONAN ROTI

dailymail.co.uk -- Alice Assaf, seorang ibu, menceritakan tindakan brutal ISIS yang melumatkan anaknya di mesin adonan roti.

Alice mengatakan anaknya dibunuh 'karena dia disebut George' dan menolak untuk menyebut dirinya dengan nama Muslim.

Dia mengatakan kelompok teror mengincar kota tempat tinggalnya di Suriah sejak dua tahun yang lalu, dan melakukan teror yang mengerikan terhadap penduduk pinggiran kota, membunuh orang dewasa dan anak-anak.

Alice mengatakan dia memohon anaknya untuk mengubah namanya tapi ia menolak dan dipukuli sampai mati dan ditembak oleh militan ISIS.

Dia mengatakan bahwa selama pembantaian, dia dan anaknya berlindung di rumah tetangganya yang beragama Muslim, tetapi dikhianati dan diserahkan pada militan ISIS.

“Kemudian, kami mendengar bahwa militan ISIS menangkap enam orang yang bekerja di toko roti dan membakar mereka di dalam oven,” katanya.

“Setelah itu, mereka menangkap sekitar 250 anak-anak dan melumat hancur mereka seperti adonan di mesin adonan roti.”

Dia juga mengatakan ketika tentara berusaha untuk campur tangan, anak-anak berumur empat tahun dilemparkan dari atas balkon gedung oleh ISIS dalam upaya untuk menakut-nakuti supaya tentara pergi.

Dia juga menceritakan kata-kata terakhir anaknya: "Aku tidak ingin menyembunyikan diri. Mama adalah orang yang mengajari aku untuk mengikuti apa yang dikatakan Kristus, 'barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku di Surga.'

"Saya memohon kepada Tuhan untuk melepaskan anak saya, minta supaya ISIS menembaknya sehingga dia tidak menderita."

Alice menambahkan: "Mereka membawanya ke halaman belakang untuk menembak dan membunuhnya. Mereka membunuhnya karena namanya 'George'.”

Sementara Alice berhasil melarikan diri dari wilayah itu, anaknya dimakamkan di sebuah kuburan massal dan dia tidak tahu keberadaan jenazah anaknya sampai sekarang. 

---

Matius 10:32,33 -- "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Yohanes 16
1. "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
2. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
3. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.
4. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu." 


* * * * *

Kabar Baik 3 Nop 2016

Shalom. 

Hidup dengan integritas atau dengan kejujuran perlu kuasa rohani, karena apa yang benar seringkali tidak populer.»Rick Warren«

Mazmur 119:9  Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

Dunia terobsesi oleh penampilan dan kesan, demi itu semua manusia kehilangan integritas, mereka menyimpang seenaknya, curang, berpikiran dangkal dan tidak menepati janji.

Melakukan kebenaran dengan kuasa sendiri akan membuat kita jenuh dan capek, frustasi dan akhirnya meninggalkan integritas yang sudah kita pertahankan selama ini.

Kita membutuhkan kuasa rohani yang tersembunyi didalam firman Tuhan, dengan kita membaca dan merenungkannya setiap saat akan memberi kekuatan dan kuasa untuk hidup dalam kejujuran yang sesungguhnya.

Tinggalkan kepalsuan yang membuat kita galau, hiduplah dalam kebenaran Kristus, maka hati kita akan dipenuhi damai sejahtera dan sukacita, yang menyingkirkan ketidak pastian menjadi harapan yang pasti. Tuhan Yesus memberkati. 

I Salam,
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
Equipping people to Know, Grow and Show God Love's.
Rek. Bank Pelayanan : (Mandiri) 108-001-1625564; (BCA) 808-5044-032
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0811-7501009 | Twitter : @YABMinistry

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...