HADIAH YANG TAK TERNILAI
Irene
(Seida) Carlson
Saya suka memberi hadiah maupun sebaliknya
menerimanya; karena selalu ada keceriaan saat membukanya. Suatu hari cucu
laki-laki saya Justin mengirimkan uang enam dollah tiga puluh sen kepada saya.
Saya tidak bisa menemukan suatu alasan yang
tepat mengapa Justin mengirimi saya uang sejumlah itu. Saya memikirkannya
berhari-hari sampai akhirnya saya putuskan untuk menelpon langsung cucu saya
Justin.
Dalam telpon saya bertanya, "Mengapa
kamu mengirimi nenek uang enam dollar tiga puluh sen?"
Justin
menjawab bahwa saya selalu melakukan hal-hal yang baik untuknya, jadi dia ingin
memberikan semua yang dia punya - yaitu enam dollar tiga puluh sen.
Setelah menutup telpon, nenek tua ini hanya
bisa terduduk dan tak kuasa menahan air mata haru yang membanjir. Saya merasa
dalam hati bahwa saya tidak akan menerima hadiah seperti ini lagi - yang
berasal dari hati seorang anak yang tulus dan kasih yang murni.
* * * * *
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang
perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka (Lukas 6:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar