CELANA
YANG BASAH
Doni, seorang anak laki-laki kecil berusia 9
tahun, sedang duduk di bangku kelasnya ketika tiba-tiba celananya menjadi basah
dan sebuah genangan air ada di antara kakinya. Doni berpikir jantungnya akan
berhenti karena dia tidak pernah membayangkan hal ini. Sebelumnya dia belum
pernah mengompol dan dia tahu jika teman-temannya tahu dia akan menjadi bahan
ejekan teman-temannya seumur hidupnya.
Menyadari keadaannya, Doni mulai menundukkan
kepalanya dan berdoa kepada Tuhan,"Tuhan Yesus, sekarang aku berada dalam
keadaan darurat. Aku memerlukan bantuan-Mu karena lima menit dari sekarang aku
akan menjadi bahan tertawaan teman-temanku. Amin."
Setelah selesai berdoa, dia mengangkat
mukanya dan melihat ibu guru sedang memperhatikannya. Ketika bu guru mulai
mendekatinya, seorang temannya yang bernama Susie membawa sebuah akuarium ikan
emas bulat yang berisi air. Susie berjalan di depan bu guru dan secara sengaja
menumpahkannya di atas pangkuan Doni. Doni menjadi marah meskipun dalam hatinya
dia berteriak,"Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan!"
Dengan sekejap hal yang harusnya memalukan
berubah menjadi simpati. Bu guru segera mengangkatnya dan memberinya celana
yang lain sementara celana basahnya dijemur. Teman-temannya bersama mulai
mengepel lantai di bawah bangkunya. Sebuah simpati yang luar biasa, bukan?
Namun ejekan yang harusnya diterima Doni justru diterima oleh Susie.
Ketika Susie mencoba untuk membantu, namun
teman-temannya justru menyuruhnya keluar sambil berkata,"Kamu tidak usah
membantu, dasar bodoh!"
Suatu hari, ketika mereka bersama-sama
menunggu bis jemputan, Doni mendekati Susie dan berkata,"Kamu sengaja
melakukannya, bukan?" dan Susie membalas dengan berkata," Aku juga
pernah mengompol di kelas kok." (fw.antonio.rynld.mnsm/pds.kr)
---
Di kayu salib, Tuhan Yesus juga sudah
mengambil semua penghinaan yang harusnya kita tanggung dan memberi kita kasih
karunia yang besar. Tuhan yang turut merasakan penderitaan kita sehingga Dia
mampu menolong kehidupan kita.
* * * * *
"Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah
yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira
dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah." (Yesaya 53:4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar