Minggu, 30 Maret 2014

Kabar Baik 30-Mar-14; Do it Right


Shalom.
"It is not your blue blood, your pedigree or your college degree. It is what you do with your life that counts." »Millard Fuller«

"Bukan karena darah ningrat, silsilah atau gelarmu. Yang diperhitungkan  adalah apa yang kamu lakukan dalam hidupmu." »Millard Fuller«

Mazmur 37:25 "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;"

Banyak orang berfikir untuk menjadi besar, terkenal dan dihormati, setelah mencapai suatu tingkat tertentu !, punya gelar, kaya raya dan berhasil.

Dengan segala cara, entah positif atau negatif, entah sesuai firman Tuhan atau tidak tetap dilakukan untuk mengejar kepuasan diatas.

Seringkali kita lupa justru ada janji Tuhan yang sangat luar biasa, bukan hanya bagi kita semata, tetapi juga berlaku untuk keturunan kita.

Yaitu hidup benar dan berkenan dimata Allah, itulah yang membuat hidupmu diperhitungkan oleh Tuhan.


Amen.

Salam & doa kami,
LGHutagalung

Kabar Baik 29-Mar-14; Mengandalkan TUHAN

Shalom.

Wait. Trust. Pray. Obey. This is God’s prescription for handling closed doors »Charles Stanley«

Menunggu. Percaya. Berdoa. Taat. Inilah resep dari Tuhan untuk menghadapi pintu-pintu yang tertutup »Charles Stanley«

Wahyu 3:8 “Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman- Ku dan engkau tidak menyangkal nama- Ku.”

Sikap yang tepat ketika pintu kehidupan kita sedang tertutup ialah tetap percaya dan berharap kepada Tuhan.

Melalui kesabaran dan ketaatan dalam setiap doa dan pengharapan, apapun yang kita perbuat tidak akan pernah sia sia.

Orang yang hidupnya mengandalkan Tuhan akhirnya pasti lebih berbahagia dan berhasil, ketimbang orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri.

Jangan pernah berhenti berharap kepadaNya, karena Tuhan setia dan adil yang akan menjawab setiap doa-doa kita tepat pada waktuNya.


Salam & Doa kami,
LGHutagalung

Kabar Baik 28-Mar-14; Mengenal Allah

Shalom.
"As we come to know God better, we will also find it easier to know, follow, and accept His will for our life." »Elizabeth George«

"Sewaktu kita semakin mengenal Tuhan, kita juga semakin mudah untuk mengetahui, mengikuti dan menerima kehendakNya untuk hidup kita." » Elizabeth George«

Mazmur 1 : 2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Bagaimana kita bisa mengenal Tuhan yang belum pernah kita temui ?

Dimulai dari karyaNya yang penuh dengan keajaiban yang terdapat dibumi dan alam semesta ini, karena tidak ada satupun manusia yang sanggup melakukannya.

Sifat, kehendak, pikiran dan isi hati Tuhan yang tertulis dalam Firman Tuhan adalah hal nyata yang harus kita serap untuk mengenal Tuhan.

Semakin dalam kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan maka kita akan semakin mengenal hati dan perasaanNya, sehingga kita semakin mudah untuk mengikuti dan menerima kehendakNya.

Dengan demikian rencanaNya yang indah dan luar biasa akan terpatri dalam hati yang akan membawa kita kepada keselamatan baik dibumi dan disurga.


Amen. Tuhan Yesus Memberkati.

Salam dan Doa kami,
LGHutagalung

Selasa, 18 Maret 2014

Kabar Baik 19-Mar-2014

Shalom.
Orang yang didalam pikirannya tidak pernah timbul pelbagai pertanyaan, tak pernah akan belajar sesuatu. »Anonim«
Kej 22:7 "Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"Sahut Abraham: "Allah yg akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi- Nya, anakku. " Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Manusia hidup, baik pandai maupun bodoh, dalam hidupnya setiap hari pasti punya pertanyaan, mulai dari yang sederhana, mudah sampai yang sulit.
Dari pada pertanyaan menggerogoti hatinya, secara polos Ishak bertanya kepada ayahnya, kenapa tidak ada korbannya ? ketika Abraham menjawab " Tuhan yang menyediakan " Ishak percaya kepada perkataan ayahnya.

Wajar bila hari ini kita bertanya kepada Tuhan, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi atas hidup kita hari ini.

Ketika jawaban datang sekalipun diluar kebiasaan Ishak tidak membantah atau protes, demikian pula jawaban Tuhan bisa datang diluar harapan dan kebiasaan kita

Jalan Tuhan bukan jalan kita, ketentuan Tuhan bukan ketentuan kita, karena itu walau tidak sesuai dengan keinginan dan harapan, kita harus belajar percaya bahwa itulah jawaban yang terbaik dari Tuhan. Amen. Tuhan Yesus memberkati.

Tetap semangat yaa...

Salam & Doa,
Lisma Jonita Rj. Gukguk. Dip,Th.

Jumat, 14 Maret 2014

Humor : Studio XXI

Percakapan Telpon di STUDIO XXI di MEDAN
Jam 8 pagi, telepon berdering di meja loket Studio
XXI Medan.
Tigor : "Halo bang, mau nanya, jam berapa
Beskop nya buka ..??"
Penjaga : "Jam 1 nanti dek"
Tigor : "Buka jam 9 aja lah bang?"
Penjaga : "gak bisa dek, udah
peraturannya, buka jam 1 nanti"
Jam 11, telepon berbunyi lagi
Tigor : "Hallo bang, Beskop buka jam berapa..?? "
Penjaga : "Kau yang tadi nelpon kan? Sudah
kubilang, buka jam 1 nanti."
Tigor : "Jam 12 aja lah bang..."
Penjaga : "gak bisa dek, ini bukan bioskop opung
kau"
Tigor : "masak gak bisa nawar sikit aja bang ?
Buka jam setengah 1 aja kenapa bang?"
Penjaga (emosi) : "Sekali gak bisa, tetep gak
bisa !!!, memangnya mau nonton film apa rupanya
kau dek? Kok gak sabar kali kau kutengok !!! "
Tigor (sambil teriak2) : "AKU TEKUNCI DALAM
BESKOP NI BANG, SEMALAM AKU KETIDURAN,
GAK TAU AKU FILM NYA ABIS, JADI
BUKAKAN LAH PINTU BESKOP NI BANG !!! AKU
MINTAK TOLONG KALI LAH BANG, LAPAR KALI
AKU..". Wkwkwkwkwk.....

Seberapa Baik Anda Mengasihi?

Seberapa Baik Anda Mengasihi?
oleh Rick Warren

 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Markus 12:30-31 (BIS)

Sebelumnya kita membicarakan faktor pertama dari lima faktor yang mempengaruhi identitas Anda. Kita semua diciptakan dengan sangat kompleks dan penuh kekurangan, tetapi sampai kita menerima diri kita - termasuk kelemahan kita - kita tidak dapat membuat perubahan dalam hidup kita yang akan membawa transformasi yang benar.

Faktor kedua yang mempengaruhi identitas Anda adalah hubungan Anda. Hubungan Anda memberikan tujuan hidup Anda , makna , dan identitas . Jika Anda dibesarkan dengan hubungan disfungsional , maka Anda mempertanyakan tujuan dan berjuang dengan identitas.

Yesus mengatakan bahwa hal terpenting yang harus kita lakukan adalah mengasihi Allah dan mengasihi orang lain ( Markus 12:30-31 ). Hidup  bukanlah tentang prestasi Anda atau akuisisi, popularitas atau prestise. Hidup adalah tentang seberapa baik Anda mengasihi .

Ada tiga masalah yang menghalangi kita untuk sepenuhnya mengasihi seperti yang dimaksudkan Allah :

Kita semua tidak sempurna . Tidak ada hubungan yang sempurna karena tidak ada orang yang sempurna .

Dosa memutuskan hubungan kita. Adam dan Hawa mengalami hubungan yang rusak pertama kali dan terputus dari Tuhan dan dari satu sama lain. Kita sudah memaafkan diri kita sendiri dan menuduh orang-orang yang kita kasihi sejak itu.

Semakin terputus hubungan kita, semakin kita menjadi takut. Kita mendambakan keakraban, tapi kita takut kerentanan. Kita mendambakan penerimaan, tapi kita takut ditolak.

Anda mungkin tidak memiliki pendapat terhadap penanganan yang Anda alami dalam hidup. Tetapi Tuhan mengirim putraNya sebagai Juruselamat Anda untuk mengubah Anda menjadi  tangan kemenangan. Tidak peduli hubungan apa yang Anda buat dalam hidup, Anda akan bertanggung jawab atas apa yang Anda lakukan dengan hubungan Anda hari ini.

Apakah Anda akan membiarkan Allah mempengaruhi hubungan Anda? Apakah Anda akan percaya  padaNya untuk masa depan Anda terlepas dari masa lalu yang sulit? Apakah Anda akan memelihara, melindungi, dan membangun hubungan sehingga Allah lebih dimuliakan dalam hidup Anda ?

Lakukanlah hari ini untuk membangun hubungan yang sehat dan tidak menyakitkan dengan bantuan Allah .

Renungkanlah:
Dalam hubungan apa Anda membutuhkan lebih banyak waktu atau kasih Kristus yang lebih?
Bagaimana Anda mempraktekkan "mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri"? 
Bagaimana dengan keluarga Anda yang kesulitan , rekan kerja , atau dalam suatu hubungan yang rusak?

PERAN POLA ASUH DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK


PERAN POLA ASUH DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK


“Jangan mengkuatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda, kuatirkanlah bahwa mereka selalu mengamati Anda” - Robert Fulghum

Berhasil mendidik anak-anak dengan baik adalah impian semua guru dan orang tua. Setiap guru dan orang tua pasti ingin agar anaknya bisa sukses dan bahagia, namun apakah pada kenyataannya semudah itu? Mayoritas orangtua pernah mengalami kesulitan dalam mendidik buah hati tercinta.

Peran Pola Asuh Dalam Membentuk Karakter Anak

Para guru dan orang tua, ijinkan saya bertanya kepada Anda… Pernahkan kita berpikir bahwa program negatif yang (mungkin) secara tidak sengaja kita tanamkan ke pikiran bawah sadar anak kita, akan terus mendominasi dan mengendalikan hidupnya – membuatnya jadi berantakan di masa depan? Jika mau jujur melakukan evaluasi pada diri sendiri, bisa jadi kita semua termasuk saya sebagai orang tua telah dan sedang melakukan hal ini terhadap anak-anak kita.

Mengutip apa yang diungkapkan Dorothy Law Nollte:

- Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki

- Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi

- Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri

- Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri

- Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri

- Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri

- Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai

- Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya

- Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri

- Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya

---

Jujur sejak saya menikah, saya beruntung sekali memiliki istri yang peduli dengan perkembangan anak kami. Kami saling mengingatkan ucapan yang keluar dari mulut kami dan sikap serta perilaku kami yang “berbahaya” bagi anak kita. Kita sadar betul anak tidak perlu diajarkan sesuatu melalui komunikasi, hanya melihat saja maka itu sudah belajar dan direkam di otaknya. Kami sangat menjaga itu.

Seperti judul diatas pola asuh adalah pendidikan karakter. Bagi kita orang tua, karakter apa yang ingin kita tanamkan pada anak kita? Berikan contoh itu dalam sikap dan perbuatan serta kata-kata. Maka dengan mudah anak akan mencontohnya dan menyimpannya dalam memory bawah sadarnya dan akan dikeluarkan kembali pada saat “ada pemicunya”. Maksudnya? Saat kita memberikan contoh hormat dan sayang pada pasangan kita, saat anak kita menikah kelak maka dia akan mencontoh perilaku kita orang tua-nya terhadap pasangannya.

Sekarang ini sangat berlaku sekali kata-kata mutiara “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya” dan itu saya rasakan betul saat banyak klien saya yang merasakan bahwa kehidupannya adalah hasil dari “fotocopy” orang tua-nya. Kalo orang tua-nya memberikan pengaruh yang baik tidak masalah, tetapi jika rumah tangga berantakan seperti orang tua-nya maka ini adalah suatu musibah. Kenapa ini terjadi? Yah, saya rasa Anda sudah tahu jawabannya bukan?

Jadilah teladan bagi buah hati tercinta kita, pada mula dan awalnya anak akan selalu belajar dari lingkungan terdekatnya, yaitu orang tua. Mereka menyerap informasi dengan baiknya dari kelima indra mereka. Bukan hanya perkataan orang tua tapi sikap serta perilaku orang tua akan mereka serap juga, bahkan secara Anda tidak sadari.

Jika kita orang tua, ingin tahu berapa nilai Anda sebagai orang tua dalam mendidik anak, ada cara mudah mengetahuinya. Raport pertama anak kita pada waktu sekolah (play group atau TK), itu adalah raport milik kita orang tua, bukan anak. Anda dapat berkaca dari hasil tersebut, bagaimana kualitas “produk” (baca: anak) Anda. Nah itu adalah raport awal saat 3-5 tahun Anda membentuk keluarga dan mendidik anak. Tapi jika mau tahu hasil akhirnya lihatlah kehidupan anak Anda ketika dia sudah berada didalam kehidupan sebenarnya. Lihatlah pergaulannya, cara berbicara dan bersikap dan jika kita orang tua lebih jeli dan bijak lihat keuangannya. Semakin baik kondisi keuangan anak Anda (yang halal tentunya) berbanding lurus dengan karakter yang dimiliki anak Anda. (Timothy Wibowo)

* * * * *

Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. (Efesus 6:4)

BERDOA BAGI MUSUH-MUSUH KITA

BERDOA BAGI MUSUH-MUSUH KITA

Memilih untuk mengasihi dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kita membuat orang kafir terheran-heran, namun ini adalah gaya hidup yang untuknya kita dipanggil oleh Allah. Kita harus mengasihi semua orang, terlepas dari bagaimana mereka memperlakukan kita. Meskipun beberapa orang mungkin menjadi musuh kita, mereka adalah orang-orang yang membutuhkan hubungan yang menyelamatkan dengan Yesus dan pemahaman tentang ketuhanan-Nya dalam hidup mereka. Firman Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi mereka, berdoa agar mereka masuk ke dalam kerajaan-Nya! Sebelum membaca lebih jauh, pikirkan seseorang yang menurut Anda adalah musuh Anda. Mintalah anggota keluarga Anda untuk melakukan hal yang sama. Baca, pelajari, terapkan, dan doakan kebenaran firman Tuhan sehingga musuh Anda akan tertarik pada kerajaan Yesus.



Mengetahui Musuh Anda yang Sesungguhnya

Alkitab menyatakan bahwa musuh utama kita adalah Setan. "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12) Oleh karena itu, kita harus mengakui bahwa di balik musuh darah dan daging kita, ada Setan yang sedang bekerja.

Rasul Paulus mungkin memahami konsep ini lebih lengkap daripada salah satu murid atau orang percaya lainnya. Pada suatu waktu, ia menganiaya para pengikut Yesus, bahkan memberikan suaranya agar banyak yang dihukum mati sementara ia menyaksikan. Sebuah kisah tentu dapat menyatakan bahwa Paulus menganggap semua orang percaya adalah musuh-musuhnya, dan sebaliknya. Namun, saat Tuhan menarik perhatian Paulus di jalan ke Damaskus, yang akhirnya menyebabkan keselamatannya melalui Yesus, ia menggenggam rahmat Tuhan untuk pertama kalinya. Dia mengerti bahwa para pengikut Yesus bukan musuhnya, karena Allah memberinya pemahaman yang luar biasa tentang musuh yang sebenarnya: Setan.

Paulus berubah dari musuh Allah menjadi anak Allah melalui perjumpaan pribadi dengan Yesus. Dia menggambarkan perbedaannya, berdasarkan pengalaman pribadi, kepada jemaat di Filipi: "Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga." (Filipi 3:18-20a)

Penting juga untuk diingat bahwa, seperti Paulus, dahulu kita masing-masing adalah musuh Allah: "Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan, bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu." (Roma 5:9-11) Karena kita telah mengalami belas kasihan Allah, bukankah seharusnya kita juga meneruskannya ke orang lain?

- Periksalah hati Anda sebagai sebuah keluarga untuk memastikan bahwa Anda tidak mengizinkan Iblis untuk memiliki pijakan dalam hidup Anda, di mana Anda telah bertindak terhadap orang lain dalam cara yang tidak layak bagi Kristus. Dengan pertobatan dan penyesalan yang saleh, mintalah pengampunan-Nya dan dapatkan pengampunan dari mereka yang hubungannya mungkin telah Anda rusak melalui kata-kata atau tindakan. Kita melayani demi Kristus, atau melakukan pekerjaan musuh jiwa kita.

- Mungkin ada orang-orang yang telah menyakiti atau menganiaya Anda atau keluarga Anda dalam beberapa cara. Jika demikian, Allah memanggil Anda untuk mengampuni mereka. Berdoalah agar Bapa menolong Anda untuk melihat musuh tersebut melalui mata-Nya. Mintalah Dia untuk memberikan hati yang mengampuni. Ini mungkin berarti bahwa Anda perlu pergi ke seseorang untuk menyampaikan pengampunan agar hubungan Anda baik dan dipulihkan.

Yesus Berdoa untuk Musuh-Nya

Yesus memiliki musuh-musuh, dan mereka menyalibkan Dia. Namun, seperti yang kita tahu, Dia memiliki kemenangan sempurna pada akhirnya. Namun, karena kasih Allah akan dunia ini sehingga Dia mengutus Yesus untuk mati, Anak-Nya tidak meninggalkan bumi tanpa berdoa bagi mereka yang bertanggung jawab atas kematian-Nya. Yesus, yang mengatakan kepada kita untuk mengasihi dan berdoa bagi musuh-musuh kita, menunjukkan pemberian kasih yang sempurna ketika tergantung di kayu salib: "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan." (Lukas 23:34a) Yesus berdoa bagi musuh-musuh-Nya, masakan kita tidak mau melakukannya?

Salah satu perintah yang paling menakjubkan dari Kristus adalah untuk mengasihi musuh kita. Dalam kedagingan kita, kita tentu ingin membalas atau melawan ketika kita diperlakukan tidak ramah atau dianiaya. Yesus mengajarkan pengampunan dan belas kasihan: "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:36) Gaya hidup-Nya menunjukkan kasih karunia, supaya hidup kita juga demikian. Ia lebih jauh melakukan satu langkah perintah-Nya, menambahkan tingkat kesulitan lain: "Berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44 b) Semoga artikel ini memberikan dasar yang kuat untuk mendidik anak-anak Anda mengasihi musuh-musuh mereka sehingga mereka bisa memutuskan untuk berdoa bagi mereka agar mengenal Yesus sebagai Juru Selamat dan Tuhan. Yudas juga berbicara tentang pentingnya belas kasihan: "Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api ...." (Yudas 1:22) Karena rahmat Allah, kita diselamatkan. Kita harus menyampaikan rahmat-Nya kepada mereka yang masih menjadi musuh-musuh Allah sehingga mereka juga bisa menerima apa yang telah diberikan kepada kita.

Mengatasi Kejahatan dengan Kebaikan

"Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Roma 12:17-21) Bagaimana orang yang belum diselamatkan lebih bisa datang ke kerajaan Allah -- melalui balas dendam, atau dengan tindakan yang penuh kasih dan doa untuk mereka? Ini adalah konsep yang sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak, sebagai respons pertama mereka yang sering memukul balik, memikirkan balas dendam, memutuskan persahabatan, dll., melainkan agar berdoa, terus bersikap baik, dll..

Kadang-kadang, saya mengatakan hal-hal yang tidak baik kepada suami saya, yang biasanya tidak saya utarakan padanya. Dia pria yang berjiwa mulia, dia selalu merespons ramah kepada saya dan tidak pernah kasar. Dia tidak mencoba untuk membalas saya atau mengatakan sesuatu yang menyakitkan sebagai respons. Apa dampaknya pada saya? Ini membuat saya datang kepada Allah dalam pertobatan dan kemudian datang kepada suami saya untuk meminta maaf! Berapa banyak argumen atau situasi menyakitkan dalam keluarga kita dapat dihindari dengan hanya menanggapi secara ramah bukannya melawan -- menyerahkan kepada Allah, bukan kepada kedagingan manusia alam kita? Ini benar-benar berhasil! Saya merasa tidak enak untuk menyakiti perasaan suami saya atau menyerang dia karena dia begitu baik! Jika dia balik marah kepada saya, saya tidak yakin saya akan merasa sangat menyesal. Akan tetapi, karena ia merespons dalam kasih, ia membawa saya kembali ke dalam hubungan yang benar dengan dia, dan dengan Tuhan.

Bagaimana Berdoa untuk Musuh Anda?

Tuhan kita adalah "... Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada." (Roma 4:17 b) Kadang-kadang, sulit untuk membayangkan bahwa musuh-musuh kita pernah bisa berpaling dari kejahatan dan datang kepada Kristus, tetapi Dia memanggil kita untuk berdoa bagi mereka. Apa yang tampaknya mustahil untuk kita, tidak mustahil bagi Allah (Markus 10:27). Adakah kasih yang lebih besar daripada berdoa kepada Tuhan untuk menarik mereka ke dalam kerajaan-Nya? Ingatlah orang yang Anda, dan setiap anggota keluarga, anggap sebagai musuh.

Berikut adalah beberapa ayat dari Kolose yang bisa Anda doakan bagi mereka.

- Berdoalah agar Tuhan menyelamatkan mereka dari kuasa kegelapan dan membawa mereka "ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa" (Kolose 1:13-14).

- Di hadapan-Nya, tanpa cacat dan bebas dari tuduhan (Kolose 1:21-22).

- Berdoalah agar Tuhan akan memberi tahu mereka kekayaan dan kemuliaan-Nya melalui misteri Kristus (Kolose 1:27). Berdoalah agar mereka dapat "... mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan." (Kolose 2:2-3)

- Berdoalah agar mereka "... mematikan dalam diri [mereka] segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala." (Kolose 3:5)

- Berdoalah agar mereka membuang "... marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulut [mereka]." (Kolose 3:8)

- Berdoalah agar mereka akan menjadi salah satu anak-anak Allah, dikuduskan dan dikasihi, diperlengkapi dengan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran (Kolose 3:12).

- Berdoalah agar mereka dapat mengetahui dan memiliki kasih Tuhan (Kolose 3:14).

- Berdoalah agar mereka dapat mengenal damai Kristus dan bahwa hal itu akan memerintah dalam hati mereka (Kolose 3:15). (t/Jing Jing)

(e-DOA/Diterjemahkan dari:/Nama situs: Harvest Prayer/Alamat URL: http://harvestprayer.com/resources/articles/prayer-evangelism/praying-for-enemies/Judul asli artikel: Praying for Our Enemies/Penulis artikel: Kim Butts/Tanggal akses: 25 Juni 2013)

* * * * *

Kabar Baik 15-Mar-2014

Shalom.

Tuhan menyeimbangkan kehidupan kita dengan memberikan cukup berkat untuk membuat kita bahagia dan cukup beban untuk membuat kita rendah hati »Warren Wiersbe« 

Galatia 6:2 "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."
Jangan padamkan beban kasih untuk menopang orang lain, sebagai dasar Tuhan untuk memberkati kita, ketika Tuhan memberkati kita, Dia mau agar kita bisa menjadi berkat untuk orang lain. 

Keseimbangan hidup baru bisa terjadi ketika kita saling memberi dan mendoakan, saling mengasihi dan menopang. 

Hati yang galau adalah signal yang mengingatkan bahwa hidup kita masih belum seimbang, mari kita sporing dan balancing roda kehidupan kita agar hati kita dipenuhi oleh damai sejahtera dan sukacita.
Gbu.

Team KKAB

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...