Senin, 15 Februari 2016

Kabar Baik | Kekuatiran

Shalom.
Any concern too small to be turned into a prayer is too small to be made into a burden »Corrie ten Boom«
Setiap kekuatiran yang terlalu kecil untuk didoakan adalah terlalu kecil untuk menjadi sebuah beban »Corrie ten Boom«
Matius 6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Kekuatiran dalam hidup, seringkali lahir dari pola berpikir yang terlalu panjang, kita berpikir bagaimana masa depan keluarga, pekerjaan, pelayanan, bisnis dan sebagainya.
Matius 6:11 : "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya"
Kita pikir cukup berdoa satu kali dan doa kita berlaku selamanya, padahal masa berlaku dari doa adalah harian bukan mingguan, bulanan atau tahunan.
Hal yang sangat keliru dalam kehidupan kita ialah mengikuti dorongan ego kita yang mengharapkan jaminan dari sebuah masa depan, dengan hanya sekali berdoa.
Bagaimana itu bisa terjadi ? Kalau doa yang kita pakai adalah sebuah doa yang sudah kadaluarsa, padahal hidup itu unik, setiap hari pasti punya kesusahan dan masalah sendiri sendiri dan Tuhan Yesus mencukupkan semua kebutuhan kita dari hari ke sehari.
Lukas 18:1 "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu."
Buang kekuatiran dan selaraskan pola pikir kita dengan konsep harian Kerajaan Allah, terutama didalam doa kita.

Bila belum punya jodoh, belum punya anak, belum punya rumah, belum punya kerja, atau apa saja, jangan hanya sekali berdoa, itupun doa tahun lalu.
Percayalah bila hari ini memang kairosNya, maka jawaban doa kita pasti terjawab, bila belum ulangi lagi besok dengan tidak jemu- jemunya. Amen.

‪#‎LGHutagalung‬
Yayasan Anggur Baru Ministry

Kamis, 04 Februari 2016

Kabar Baik | TUHAN atau Tradisi?


Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi
7:1 Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. 7:2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, g  yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. 7:3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang h  mereka; 7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas i  tembaga. 7:5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang j  kita, tetapi makan dengan tangan najis?" 7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku 1 . 7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. k  7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia 2 . l " 7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu m  sendiri. 7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! n  dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. o  7:11 Tetapi kamu berkata: p  Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah--, 7:12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. 7:13 Dengan demikian firman Allah q  kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat r  yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan." 7:14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. 7:15 Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." 7:16 (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) 7:17 Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya s  tentang arti perumpamaan itu. 7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya 3 , 7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan t  halal. u  7:20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, 7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 7:22 perzinahan, keserakahan, v  kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
=============================================================

Beberapa suku di Indonesia sangat meninggikan tradisi sehingga urusan dengan Tuhan pun dapat dikesampingkan atau diabaikan.

Orang-orang Yahudi sangat meninggikan tradisi (menunjuk pada sekumpulan perintah dan ajaran tidak tertulis para rabi yang terkenal pada masa lalu, kumpulan 613 peraturan sebagai pedoman bagi setiap aspek kehidupan). Tradisi ini mereka campur adukkan dengan ibadah. Mereka sudah tidak dapat membedakan yang mana berotoritas ilahi. Ketika melihat para murid Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan, mereka menganggap hal itu najis. Hal ini berbeda dengan kebiasaan mereka yang selalu melakukan pembersihan secara lahiriah.
Sebenarnya, ada motif terselubung dibalik kedatangan mereka dari Yerusalem ke tempat Yesus. Mereka datang untuk mencari kesalahan Yesus (1-5). Karena itu Yesus secara keras menegur mereka. Demi kemunafikan, mereka rela mengabaikan perintah Allah (6-8). Selain itu, orang Yahudi juga mengabaikan pemeliharaan terhadap orangtua. Mereka berpikir kalau sudah mempersembahkan kurban kepada Allah, maka tidak perlu memerhatikan orangtuanya (9-13). Mereka menggantikan kemurnian moral dengan hal-hal seremonial. Yesus menjelaskan bahwa makanan yang masuk dari luar tidak mencemari hati. Kenajisan sesungguhnya terdapat di hati yang dikeluarkan melalui perkataan dan tindakan jahat (14-23).

Tuhan tahu kejahatan yang ada dalam hati seseorang, meski ditutupi dengan sikap atau perkataan baik. Seseorang bisa terlihat benar dari luar, tetapi hatinya belum tentu mengasihi Allah. Tradisi dan adat istiadat tidak salah seluruhnya. Tetapi kebenaran TUHAN jauh melampaui tradisi dan adat istiadat manusia. Adat istiadat dan tradisi seharusnya didasarkan pada Firman Allah. Allah ingin hati kita mendekat kepada-Nya. Dengan demikian, hati kita akan terisi hal-hal yang mengutamakan Tuhan.

Tuhan harus lebih dihormati dan ditaati melampaui semua aturan lahiriah. Utamakan Tuhan, taati perintah-Nya, dan jalin persekutuan yang erat dengan-Nya! [TNT]

Amen. Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik | TUHAN Melihatmu, Tenanglah!

6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu w  dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, x sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. y  6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, z  lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut! a "6:51 Lalu Ia naik ke perahu b  mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. c  Mereka sangat tercengang dan bingung, 6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. d 
Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret
6:53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. e  6:54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. 6:55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. 6:56 Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya f  saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
===============================================

Ketika menghadapi persoalan, kita sering kurang menyadari situasi yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena rasa takut yang ada di dalam diri kita jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi.

Setelah menunjukkan kuasa- Nya, Yesus mengambil waktu berdoa di bukit (46). Sementara Yesus menyuruh murid-murid untuk pulang (47). Waktu itu masih jam 6 petang dan hari belum gelap. Yesus dapat melihat dari darat betapa mereka yang sebelumnya kelelahan pelayanan, sekarang tersiksa karena harus bersusah payah mendayung melawan angin (48). Apa Yesus sengaja membiarkan mereka? Atau Dia sibuk menikmati persekutuan sendiri dengan Bapa? Yesus datang setelah 9 jam dan melihat kondisi para murid yang frustasi. Saking paniknya, mereka tampak kaget dan ketakutan saat melihat Yesus (49-50). Setelah Yesus menenangkan dan meneguhkan hati mereka (50), barulah Ia menenangkan angin (51). Melihat kejadian itu, para murid masih mempertahankan kekerasan hati dan pengertian mereka (52). Sedangkan banyak orang yang datang. Mereka tidak tertarik pada pengajaran Yesus, melainkan senang dengan mukjizat yang dilakukakan-Nya (53-56).

Pengenalan akan Tuhan bertumbuh bukan dalam situasi aman, berkecukupan, melainkan saat berada dalam ancaman dan tantangan yang berat. Dalam persoalan sebesar apapun, percaya bahwa TUHAN melihat dan pasti menolong kita dengan cara dan waktu-Nya. Ada kalanya, Tuhan membiarkan kita menghadapi persoalan saat kita sedang menjalani perintah- Nya. Terkadang, kita merasa sedang berjalan sendirian menghadapi persoalan, namun sesungguhnya Dia senantiasa memerhatikan kita. Tuhan tahu apa yang harus dilakukan-Nya untuk menolong kita. Tuhan tidak butuh orang-orang yang ikut-ikutan, tetapi menghendaki orang yang mau belajar mengenal dan menaati-nya.

Makin banyak pelayanan, makin banyak godaan. Jagalah hati dalam ketenangan ketika ada ancaman dari luar. Kita akan tetap kuat apabila hidup kita berada dalam kendali Tuhan. [TNT]

Amin. Tuhan Yesus memberkati.

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...