Senin, 13 Desember 2021

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI


“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.” (Efesus 5:25)‎


1. Seorang bijak berkata,
“HARGAI istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, ‎sebab istrimu juga seorang ibu dari anak²mu...”‎

2. Jika MARAH, boleh tidak berbicara dengan istrimu, tetapi‎ jangan BERTENGKAR dengannya ‎(membentaknya, mengatainya, memukulnya).‎

3. JANTUNG RUMAH adalah seorang istri.
Jika hati istrimu tidak bahagia, ‎seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian), Maka SAYANGI istrimu, agar‎ dia BAHAGIA dan engkau akan merasa seperti di Surga.

4. Besar atau kecil gajimu, ‎seorang istri tetap ingin DI PERHATIKAN,‎ Dengan begitu istrimu akan selalu menyambutmu pulang dgn KASIH SAYANG.‎

5. Dua orang yang tinggal satu atap (menikah) tak perlu GENGSI, BERTINGKAH, SIAPA MENANG dan SIAPA KALAH,‎ Karena keduanya BUKAN untuk BERTANDING, ‎melainkan TEMAN HIDUP selamanya.‎

6. Di luar banyak wanita idaman melebihi istrimu,namun‎ mereka MENCINTAI ATAS DASAR apa yang engkau PUNYA SEKARANG, bukan APA ADANYA dirimu.

Saat engkau menemukan MASA SULIT, maka‎ wanita tersebut akan MENINGGALKAN engkau dan punya pria idaman lain di belakangmu.

7. Banyak istri yang BAIK, tetapi‎ di luar sana banyak pria yang juga INGIN MEMPUNYAI istri yang BAIK, dan‎ mereka tidak mendapatkannya.

Mereka akan menawarkan PERLINDUNGAN terhadap istrimu, maka‎ JANGAN BIARKAN istrimu MENINGGALKAN rumah karena KESEDIHAN, sebab‎ ia akan SULIT sekali untuk KEMBALI.‎

8. AJARKAN anak laki² kita bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga‎ kelak mereka tahu bagaimana MEMPERLAKUKAN istrinya.

“Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.”
(Efesus 5:28)


Goϑ ϐlešš Yoυ

NASIHAT UNTUK PARA ISTRI

 NASIHAT UNTUK PARA ISTRI



“Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya.”

(1Petrus 3:1)‎


1. Saat engkau sudah menjadi istri, ‎sesekali pandanglah wajah suamimu ketika ia terlelap,‎
Itulah orang yang tiada hubungan darah denganmu, namun‎ tetap terus berusaha mencintaimu.

2. Sesekali saat suami pulang bekerja atau dari tempat usahanya,pandang wajahnya, cium tangannya,‎Itulah tangan yang bekerja keras ‎mencari rejeki untuk menafkahi dirimu dan anak²mu.‎

3. Padahal sebelum pemberkatan nikah ia tak ‎punya hutang budi terhadapmu, bahkan‎ ia mempunyai hutang budi terhadap ibu bapaknya;‎
Tetapi ia memilihmu sebelum ia sempat membalas ‎seluruh hutang budi kedua orang tuanya.‎

4. Sesekali saat kau berdua dengannya, ‎lihatlah suamimu, pandanglah wajahnya dengan penuh sayang,‎Itulah pribadi yang boleh jadi selalu ‎menutupi masalah²nya di luar rumah, agar‎ engkau tak turut sedih karenanya.

Ia berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri, agar‎ kau tidak ikut terbebani.

Sementara engkau sering mengadukan masalahmu kepadanya, ‎berharap ia mau mengerti dan memberi solusi, padahal bisa jadi saat itu masalahnya lebih besar daripada masalahmu, namun‎ engkau tetap yang di utamakannya.

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.”
(Efesus 5:22)

Goϑ ϐlešš Yoυ 

Kamis, 09 Desember 2021

KABAR BAIK 10 DES 2021 : TUHAN SELALU MENJAGA KITA


Di tengah jalan, ‎si anak melepas sabuk pengamannya karena merasa tidak nyaman,‎ Sang ayah menyuruh untuk memasang kembali, ‎namun si anak tidak menurut.

Tabrakan pun tak terhindarkan, si ayah selamat, ‎namun si anak terpental keluar, kepalanya membentur aspal dan menderita luka di kepala yang cukup parah.‎

Setelah beberapa lama di rumah sakit, akhirnya si anak siuman, namun ia tidak bisa melihat dan mendengar apapun.

Sang ayah hanya bisa memeluk erat anaknya, membuat anaknya merasakan nyaman dan senantiasa menjaga anaknya. Suatu kali, anaknya kesal karena ayahnya membuang liontin kesukaannya‎

‎Si anak sangat marah, namun‎ sang ayah hanya bisa menghela nafas. Komunikasinya terbatas, i‎ngin rasanya ia menjelaskan bahwa liontin itu sudah berkarat,‎

ia hanya berharap anaknya sepenuhnya percaya kalau ayahnya hanya melakukan yang terbaik untuknya.

Saat anaknya mendiamkannya, dia merasa tersiksa, namun dia tetap setia menjaganya.‎

Setiap hari sang ayah terus berdoa dan berharap kalau suatu saat TUHAN akan menyatakan mujizat-NYA kepada anaknya.

Beberapa tahun berlalu, di suatu pagi sayup² bunyi kicauan burung membangunkan si anak,‎ Pendengarannya pulih di susul penglihatannya.‎

Melihat rambut ayahnya yang telah memutih,‎ si anak memeluk erat sang ayah dan menangis, sambil berkata, "Ayah, terima kasih ya, ‎selama ini engkau telah setia menjagaku..."‎

Kasih seorang BAPA begitu besar, sehingga telah mengorbankan se-gala²nya untuk sang anak.

‎Tangan-NYA terbuka untuk Pengampunan dan penerimaan.‎‎

Kita adalah anak itu, dan ‎sampai kapanpun akan berlaku seperti itu.‎

Dosa, pelanggaran dan apapun keadaan kita hari ini, tak akan bisa menghapus ikatan itu.

Selamanya kita tetap anak-NYA... Kembalilah jika selama ini kita sudah meninggalkan-NYA,

sebab tangan-NYA selalu terbuka untuk kita...‎

“Biarlah Ia kembali menyayangi kita, ‎menghapuskan kesalahan-kesalahan kita ‎dan melemparkan segala dosa kita ‎ke dalam tubir-tubir laut.”

(Mikha 7:19)

Goϑ ϐlešš Yoυ

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...